Perencanaan dan Penganggaran serta Pelaksanaan Pengadaan Konstruksi di
Kalurahan
(Pekerjaan Bangunan Gedung, Jalan, Irigasi/
Sumber Daya Air)
Disampaikan dalam rangka
BIMTEK PENGADAAN BARANG/JASA KALURAHAN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2022 Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat
Dan Kawasan Permukiman Kabupaten Gunungkidul
Wonosari, 31 Januari - 7 Februari 2022
DAFTAR ISI
1. Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
2. Pembangunan Jalan Untuk Perdesaan
3. Saluran Irigasi Sederhana
4. Gedung Kantor Kalurahan
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
Lingkup pekerjaan sarana prasarana Desa adalah keseluruhan pekerjaan atau kegiatan konstruksi yang harus dilakukan untuk menghasilkan bangunan sarana prasarana yang memenuhi persyaratan mutu sesuai standar teknis konstruksi jenis sarana prasarana yang telah ditetapkan.
Kemudian dari setiap pekerjaan
tersebut perlu diketahui volumenya,
metode pelaksanaannya dan urutan
pelaksanaannya.
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
1. Mengidentifikasi Jenis-Jenis Pekerjaan Konstruksi
Menentukan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan sarana prasarana, maka secara teknis harus ada gambar perencanaan, minimal gambar tampak, denah, potongan (memanjang, melintang) dan gambar detail konstruksi dari sarana prasarana yang akan dibangun, termasuk spesifikasi teknisnya.
Berdasarkan gambar teknis tersebut dapat
diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang harus
dilakukan untuk membangun sarana prasarana
tersebut sampai selesai. Pada tahap ini perlu
diketahui lingkup kegiatan dari setiap jenis
pekerjaan, satuan pengukurannya, batasan atau
syarat teknis kekuatannya, seperti komposisi
campuran, dimensi, persyaratan material dan
peralatan, peraturan terkait yang harus diikuti
dalam pelaksanaannya
.Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi 2. Menentukan Volume Jenis Pekerjaan
Volume pekerjaan yang dimaksudkan disini adalah banyaknya pekerjaan yang harus dibuat (rencana) menurut satuan pengukuran pekerjaannya. Data yang diperlukan adalah Daftar Pekerjaan yang telah diidentifikasi dan gambar rencana (untuk mengetahui dimensi/ukuran pekerjaan). Berdasarkan jenis pekerjaan yang telah diidentifikasi sebelumnya maka selanjutnya dapat dilakukan perhitungan volume setiap
pekerjaan, sebagai berikut:
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
2. Menentukan Volume Jenis Pekerjaan
(a) Siapkan daftar pekerjaan dan gambar rencana untuk mengetahui ukuran dari pekerjaan (panjang, lebar, tinggi atau tebal);
(b) Agar diperoleh ketelitian dan memudahkan perhitungan volume pekerjaan, maka sebaiknya perhitungan dilakukan per item sesuai urutan pekerjaan pada daftar pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. Karena Perhitungan Volume Pekerjaan tersebut akan menjadi acuan pada perhitungan biaya dan pelaksanaan pembangunan prasarana maka perhitungan volumenya harus cukup teliti, sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami.
(c) Buat rekapitulasi daftar volume seluruh
pekerjaan. Setelah seluruh jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan selesai dihitung volumenya, buatlah
daftar rekapitulasi kuantitas berupa tabel yang
memuat volume dan satuan tiap jenis pekerjaan
secara keseluruhan kegiatan sarana prasarana.
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
3. Menentukan Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Metode kerja adalah cara yang digunakan dalam setiap kegiatan sarana prasarana yang akan dilaksanakan terkait teknologi yang akan digunakan, tenaga kerja (manual) atau dengan peralatan (mekanis) atau kombinasi dari keduanya. Dalam menentukan metode kerja, diperlukan data dari hasil survei tentang ketersediaan tenaga kerja atau peralatan yang tersedia, kondisi lokasi pekerjaan, cara manual atau mekanis, termasuk kondisi jalan kerja dan ketersediaannya dari dan ke lokasi yang memungkinkan penggunaan peralatan berat. Selain itu, harus dipertimbangkan seberapa besar rencana volume pekerjaan yang harus dibuat dengan metode yang dipilih, dikaitkan dengan waktu yang tersedia, sehingga pemilihan metode kerja ini betul-betul dapat mendorong upaya pencapaian kualitas yang baik dan kegiatan dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia. Penentuan metode kerja lebih difokuskan pada bagaimana masyarakat memperoleh dasar untuk memahami cara menghitung biaya pekerjaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap pekerjaan. Sehingga hal ini diharapkan akan membantu masyarakat dalam menghitung volume kebutuhan tiap pekerjaan (khususnya tenaga kerja dan alat
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
4. Menentukan Urutan Pekerjaan Konstruksi
Kegiatan pelaksanaan sarana prasarana Desa
merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis (berurut-urutan) untuk menghasikan
bangunan atau sarana prasarana yang
berkualitas dan tahan lama. Urutan atau susunan
kegiatan pelaksanaan sarana prasarana dibuat
berdasarkan urut-urutan (logika) pelaksanaan
kegiatan dilapangan. Acuannya selain urutan
logika konstruksi bangunan juga
mempertimbangkan metode kerja yang
dipergunakan (khususnya bila ada penggunaan
peralatan berat).
Menentukan Lingkup Pekerjaan Konstruksi
Hasil dari penentuan lingkup
pekerjaan: Hasil Identifikasi ada tidak
Dapat Dilaksanakan sendiri oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan/atau masyarakat
Memiliki sumber daya yang ada di Kalurahan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
Membutuhkan partisipasi masyarakat Memperluas kesempatan kerja dan pemberdayaan masyarakat setempat Kesimpulan :
Metode pelaksanaan swakelola
Metode pelaksanaan melalui penyedia
PEMBANGUNAN JALAN UNTUK PERDESAAN
1. Identifikasi Peruntukan
Jalan
PEMBANGUNAN JALAN UNTUK PERDESAAN
2. Geometri Jalan
Kecepatan rencana pada daerah datar adalah 40 km/jam,
sementara untuk daerah perbukitan/pegunungan adalah
20 km/jam.
PEMBANGUNAN JALAN UNTUK PERDESAAN
3. Jenis Perkerasan Jalan Perdesaan
Pembangunan jalan aspal untuk perdesaan dapat
menggunakan konstruksi pondasi jalan batu belah (Telford)
dengan lapis permukaan menggunakan lapis penetrasi
Makadam (lapen) Panduan jalan perdesaan ini mengacu
pada Pedoman Perancangan Pelaksanaan Perkerasan Jalan
Telford, Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat nomor : 04/SE/M/2016 tanggal 15 Maret
2016.
PEMBANGUNAN JALAN UNTUK PERDESAAN
3.1. Pondasi Jalan Batu Belah (Telford) Bahan Gambar
Pasir urug yang digunakan dapat berupa pasir sungai/pasir gunung yang bersih bebas dari lumpur, akar, rumput, atau sampah dan
“kotoran” lainnya.
Batu belah berukuran 15-20 cm.
Batu belah harus mempunyai tebal, minimum sepertiga dari panjang.
Batu tepi berupa batu belah berukuran 20-25 cm. Batu tepi
harus mempunyai tebal, minimum sepertiga dari panjang.
Batu pengisi terdiri atas batu
pecah dan keras serta berukuran
5-7 cm.
PEMBANGUNAN JALAN UNTUK PERDESAAN
3.1. Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
a. Peralatan
b. Metode kerja
c. Perkiraan Biaya
d. Harga Perkiraan Sendiri
PEMBANGUNAN IRIGASI SEDERHANA PERDESAAN
I. PENDAHULUAN
II. PERENCANAAN
2.1 Saluran
2.1.1 Batasan/ketentuan a. Tinggi Jagaan b. Lebar tanggul
c. Tinggi muka air yang diperlukan 2.1.2 Dimensi saluran
2.1.3 Tipikal panjang saluran 2.1.4 Tipe pembuatan saluran 2.2 Boks Bagi
III. PELAKSANAAN 3.1 Saluran
3.1.1 Persiapan
3.1.2 Pemeriksaan permukaan tanah (topografi) 3.1.3 Penentuan lokasi saluran
3.1.4 Cara pelaksanaan timbunan tanah pada tanggul 3.2 Boks Bagi
IV. PERKIRAAN BIAYA 4.1 Rencana Anggaran Biaya
Gedung Kantor Kalurahan
A. Pendahuluan
B. Gambaran Teknologi C. Pekerjaan Konstruksi
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Pembangunan
D. Perkiraan Biaya