• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan dan Perancangan Audit atas Laporan Keuangan Klien

N/A
N/A
safira kirana

Academic year: 2024

Membagikan "Perencanaan dan Perancangan Audit atas Laporan Keuangan Klien"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Saudara Mahasiswa...

Pada tugas 2, ada dua soal yang harus dikerjakan:

1. Bagaimanakah saudara merencanakan dan merancang suatu audit atas laporan keuangan klien?

2. Uraikan beberapa strategi dalam melaksanakan audit secara menyeluruh.

Selamat mengerjakan tugas, sukses selalu.

Salam Jawab :

1. Terdapat delapan tahapan dalam merencanakan dan merancang suatu audit atas laporan keuangan klien, antara lain yaitu :

1. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal

Ada empat hal yang perlu dilakukan auditor dalam perencanaan audit awal, yaitu sebagai berikut:

 Memutuskan akan menerima klien baru atau melanjutkan klien lama untuk dilakukan audit (membuat perikatan baru atau perikatan lama)

 Mengidentifikasi mengapa klien menginginkan untuk dilakukan audit, karena informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya

 Memenuhi syarat-syarat penugasan yang ditetapkan oleh klien

 Mengembangkan strategi audit secara keseluruhan dengan membentuk tim yang memiliki keahlian khusus di bidangnya

2. Memahami bisnis dan industri klien

Terdapat beberapa aspek pendekatan untuk memahami bisnis dan industri klien, antara lain:

 Industri dan lingkungan eksternal

 Operasi dan proses bisnis

 Manajemen dan tata Kelola

 Strategi dan tujuan klien

 Ukuran dan kinerja 3. Menilai risiko bisnis klien

(2)

Auditor akan memeriksa dan memahami strategi bisnis yang telah dijalankan oleh klien dan auditor akan menilai apakah ada risiko yang mungkin terjadi dalam bisnis klien tersebut. Apabila memang terdapat risiko dalam bisnis tersebut, maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh klien tersebut mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan Tujuan prosedur analitis pendahuluan terdiri atas:

i. Prosedur analitis awal ii. Prosedur analitis substantif iii. Prosedur analitis akhir

5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima, serta risiko inhern

Tahapan ini terbagi menjadi dua poin, yaitu:

i. Menentukan tingkat materialitas awal

ii. Mempertimbangkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan 6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian

Setiap pengendalian internal dirancang oleh auditor untuk mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji yang material dalam laporan keuangan.

Lingkungan pengendalian merupakan komponen pengendalian internal yang terdapat empat proses di dalamnya, yaitu penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan

7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

Auditor harus mulai mengumpulkan informasi untuk menilai adanya risiko kecurangan selama perencanaan audit berlangsung dan memperbarui penilaian tersebut selama proses audit berlangsung. Informasi yang terdapat dalam penilaian risiko kecurangan dapat ditemukan saat auditor melakukan kunjungan ke perusahaan klien serta mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait di dalamnya

8. Mengembangkan strategi audit dan program audit secara keseluruhan

Dalam perencanaan audit terhadap asersi individual atau golongan transaksi, auditor dapat memilih antara dua strategi audit awal berikut:

(3)

i. Primarily subtantive approach.

ii. Lower assessed level of control risk approach

2. Penyususnan strategia audit secara menyeluruh dimulai pada awal penugasan, kemudian diselesaikan dan dimutakhirkan sesuai informasi yang diperoleh dari :

1. Pengalaman di masa lalu dengan entitas tersebut

2. Penugasan lain yang dilakukan untuk klien tersebut dalam periode itu 3. Pertemuan dan pembahasan dengan tim audit

4. Sumber eksternal lain seperti artikel koran, majalah, dan internet

5. Informasi baru, prosedur audit yang gagal, atau situasi baru yang dihadapi selama audit yang akan mengubah srategi yang direncanakan sebelumnya Waktu yang diperlukan untuk menyusun strategi audit menyeluruh bervariasi antara satu audit dengan audit lainnya, tergantung dari :

1. Ukuran dan kompleksitas entitas

2. Komposisi dan ukuran tim audit, audit kecil akan memiliki tim yang kecil, dengan perencanaan, koordinasi, dan komunikasi yang lebih mudah

3. Pengalaman di masa lalu dengan entitas itu 4. Situasi yang dihadapi dalam melaksanakan audit

Tahap Perencanaan dalam Proses Audit Laporan Keuangan (konsultanku.co.id) Sumber Referensi : BMP PAJA3337

Referensi

Dokumen terkait

auditor pada audit judgment yang dimoderasi kredibilitas klien.. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh preferensi

Untuk rencana audit, program audit standar atau checklist (lihat paragraf A17) yang disusun dengan asumsi hanya terdapat beberapa aktivitas pengendalian

Menilai kualitas audit tidak hanya dari keberhasilan auditor dalam menemukan kesalahan saji yang material dari laporan keuangan saja, namun ada unsur penting

02 Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor mengidentifikasi

Sebuah isu yang tampaknya penting untuk perwakilan dari profesi audit adalah untuk mengkomunikasikan auditor membagi loyalitas kepada klien audit, karena mereka menganggap

memperoleh bukti audit yang cukup beserta temuannya dengan menggunkan instrumen pengumpulan bukti, audit dilanjutkan dengan menggunakan matriks penilaian risiko guna

Pada tahap selanjutnya, auditor grup perusahaan harus memutuskan apakah bukti audit telah memadai dan tepat untuk diakumulasi dan dapat menjamin laporan keuangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris guna mengetahui apakah risiko manipulasi earnings, risiko corporate governance dan pengalaman