• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Kawasan Sungai

N/A
N/A
Desya Dwi Anggoro

Academic year: 2025

Membagikan "Perencanaan Kawasan Sungai "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Dengan judul “Perencanaan Lanskap Sungai Brantas Kota Kediri Sebagai Landmark Alam Kota Kediri”, diharapkan mampu berguna untuk kedepannya. Sungai Brantas Kota Kediri memiliki area sempadan yang cukup lebar sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini bantaran Sungai Brantas dimanfaatkan sebagai kebun oleh masyarakat, pada area lain dimanfaatkan sebagai area bersantai pada sore hari, aktivitas tersebut berupa memancing, duduk bersantai, berfoto dan makan.

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada Sungai Brantas, maka harus dilakukan perencanaan lanskap yang sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku, guna melestarikan fungsi ekologi sungai dan memenuhi luasan ruang terbuka hijau Kota Kediri. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri Tahun 2011-2030 mengenai strategi pemantapan kawasan lindung, yang dimaksud adalah memulihkan kawasan yang mengalami kerusakan, menyediakan RTH pada kawasan baru serta meningkatkan intensitas penghijauan pada kawasan lindung. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mewujudkan perencanaan lanskap Sungai Brantas Kota Kediri sebagai Ruang Terbuka Hijau Kota Kediri.

Penelitian ini berfokus pada perencanaan lanskap Sungai Brantas Kota Kediri khususnya pada daerah aliran air Sungai Brantas bagian tengah yang terletak diantara Jembatan Semampir dan Jembatan Brawijaya. Manfaat akademis yaitu hasil dari penelitian dapat menambah wawasan serta sumber pengetahuan maupun referensi bagi pembaca mengenai perencanaan lanskap Sungai Brantas. Manfaat Praktis yaitu sebagai bahan rujukan atau rekomendasi bagi Pemerintah Kota Kediri beserta seluruh pihak yang terkait mengenai penyediaan RTH pada wilayah sungai Brantas Kota Kediri.

Perencanaan Lanskap Sungai Brantas Kota Kediri ditentukan berdasarkan keperluan fungsi ekologis dan fungsi rekreatif agar dapat dimanfatkan secara optimal tanpa merusak fungsi ekologis sungai.

TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan

Oleh karena itu profesi arsitektur lanskap bertindak sebagai pemimpin yang menjembatani berbagai ilmu disiplin serta bertanggung jawab atas perencanaan yang telah dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk menhindari kesalahan dan kemunculan permasalahan baru pada saat pelaksanaan maupun setelah perencanaan. Dalam penelitian ini perencanaan Ruang Tebuka Hijau Sempadan Sungai dilakukan menggunakan analisisis yang memfokuskan pada pembagian 3 zona ruang yang akan di tentukan, yaitu zona publik rekreasi, zona konservasi, dan zona pemeliharaan Daerah Aliran Sungai Dalam penelitian kali ini perencanaan ditujukan untuk merencanakan lanskap sungai yang memiliki fungsi secara ekologis dan rekreatif.

Penentuan zona konservasi dimulai dengan analisis dari data penggunaan sempadan sungai, laporan tingkat pencemaran sungai, data vegetasi pada sungai, peta bantaran banjir dan laporan ketinggian air sungai. Penetapan zona koservasi ini berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri. Zona konsevasi bertujuan untuk melestarikan kawasan lindung penggunaan jenis vegetasi yang memiliki nilai fungsi untuk konservasi air dan tanah.

Selain konservasi terhadap kualitas tanah dan air, perencanaan zona konservasi juga menggunakan Perencanaan Manajemen Air Hujan (Manajemen Strom Water). Sederhananya manajemen air hujan adalah tindakan mengelola kualitas dan kuantitas air hujan. dengan tepat pengelolaan air hujan dapat mencegah berbagai masalah seperti banjir, polusi,dan penipisan air tanah. Pengelolaan air hujan yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah kanal terbuka dan cekungan sedimentasi. Kanal terbuka digunakan untuk drainase permukaan air hujan pada jalan maupun tempat parkir. Kanal terbuka harus dibuat sedater mungkin untuk memudahkan penyebrangan jalan. Sumber: A Guide To Riverfront Development, 2016). Sedangkan cekungan sedimentasi digunakan pada pinggir sungai untuk meningkatkan kualitas air hujan dan mengurangi beban sedimen. cekungan sedimentasi menghilangkan sedimen berukuran sedang hingga kasar dari air. cekungan sedimentasi juga dapat berfungsi sebagai pengaman tambahan untuk aktivitas pada area sungai karena cara kerja cekungan sedimentasi seperti pembatas area dangkal terhadap area yang lebih dalam. Sumber: A Guide To Riverfront Development, 2016). Penentuan zona publik dimulai dengan mengolah data penggunaan lahan dengan mengelompokan zona yang dapat dimanfaatkan secara terbatas. Penetapan zona publik berdasarkan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kediri.

Sambungan tegak lurus ( prepedicular connection) merupakan jalan yang megarah ke sungai sambungan ini merupakan penghubung atara jalan utama maupun jalan sekunder ke area sungai. Sambungan tegak lurus berfungsi menyediakan kawasan pejalan kaki, menyediakan jalur yang aman dan menarik, serta memperkuat kesan tepi sungai sebagai wilayah public yang aman. Jalur tepi sungai merupakan jalur yang berada di sepanjang tepi sungai, jalur ini berfungsi menghubungkan lingkungan perkotaan ke sungai.

Berbeda dengan sambungan tegak lurus ( Prepedicular connection) yang mengarah langsung ke sungai, jalur tepi sungai merupakan pedestrian yang mengikuti alur sungai.Jalur tepi sungai dapat memberi ruang pejalan kaki, pelari, dan aktifitas bersepeda di sepanjang sungai. Perencanaan ruang terbuka harus memenuhi kawasan pejalan kaki, sambungan tegak lurus, dan taman tepi sungai.

Ruang Terbuka Hijau

Ruang Terbuka Hijau Taman Kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini dapat berbentuk sebagai RTH (lapangan hijau), yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olah raga, dan kompleks olah raga dengan minimal RTH 80% - 90%. Taman pulau jalan adalah RTH yang terbentuk oleh geometris jalan seperti pada persimpangan tiga atau bundaran jalan.

Ruang Terbuka Hijau Fungsi Tertentu merupakan ruang terbuka jalur hijau diantara lain RTH sempadan rel kereta api, RTH jaringan listrik tegangan.

Sungai

Sempadan Sungai

Ruang Terbuka Hijau Sempadan Sungai

Pemanfaatan RTH Sempadan Sungai dilakukan untuk Kawasan konservasi perlindungan tepi kanan-kiri bantaran sungai yang rawan erosi, pelestarian, peningkatan funsi sungai, mencegah okupasi penduduk yang mudah menyebabkan erosi, dan penengendalian daya rusak sungai pelalui penatagunaan, perizinan, dan pemantauan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2008). Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Daerah Aliran Sungai Brantas bagian tengah yang melewati Kota Kediri dapat dilihat pada Gambar 5. Luas area penelitian ini ± 26 Ha , tinggi rata rata area penelitian ini adalah 1 m diatas permukaan air sungai berdasarkan data yang diperoleh dari software Google Earth.

Alat dan Bahan

Metode Penelitian

Data Penelitian

Data sekunder ini didapatkan dari literatur pendukung dan laporan laporan seperti jurnal, berita, laporan data dari instansi terkait maupun data dari Badan Pusat Statistik BPS.

Teknik Pengumpulan Data

  • Studi Pustaka
  • Survey
  • Dokumentasi

Dokumentasi adalah merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengambil data maupun informasi dalam bentuk berkas yaitu buku, arip, dokumen, tulisan angka, dan gambar maupun laporan, yang berisi keterangan pendukung penelitian.

Tahapan Penelitian

  • Tahap Persiapan dan Perencanaan
  • Tahap Inventaris Data
  • Tahap Analisis
  • Tahap Sintesis
  • Tahap Perencanaan

Area yang digunakan masyarakat untuk beraktivitas merupakan area yang tidak ditujukan untuk melakukan aktivitas tersebut. Data yang diperlukan adalah data tata guna lahan, kemiringan lahan terhadap sungai, kedalaman air pada tapak. Zona Konservasi, Zona konservasi merupakan zona yang mempunyai keunikan tersendiri namun sangat rapuh terhadap perubahan alam sekitar, zona ini merupakan zona yang dianggap rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh manusia.

Data yang diperlukan untuk melakukan analisis zona ini adalah daerah rawan banjir, daerah rawan longsor, daerah pola sungai dan aliranya. Pengumpulan data lokasi penelitian seperti data penggunaan sempadan sungai , kondisi sempadan sungai, luas area sempadan sungai, ketinggian permukaan air sungai, laporan tingkat pencemaran sungai, topografi sempadan sungai, data vegetasi existing, peta bantaran banjir, peta dataran banjir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Tahap analisi adalah tahap penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).

Pada tahap ini data yang diperoleh dari tahap inventaris di klasifikasikan kedalam 2 bagian yaitu, potensi dan kendala. Potensi merupakan segala bentuk hal yang ada di dalam tapak maupun diluar tapak yang bersifat menguntungkan bagi tapak dan penggunanya. Kendala yang ada pada tapak harus dihilangkan atau dicari pemecahan masalahnya agar tidak menganggu pengguna tapak di masa mendatang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus. Pada tahap perencaan kegiatan yang dilakukan adalah mengolah data hasil analisis dan sintesis menjadi suatu rekomendasi maupun ide perencanaan.

Batasan Penelitian

Lokus penelitian ini adalah Jembatan Semampir Kota Kediri sebagai batas pada bagian Utara, Jembatan Brawijaya Kota Kediri sebagai batas bagian Selatan, Jalan Inspeksi Brantas sebagai batas bagian Barat, Jalan Mayjen Sungkono sebagai batas pada bagian Timur. Fokus dari penelitian ini merupakan block plan area tapak sepanjang area sungai yang telah ditentukan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 Tahun 2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.UU RI No.

Referensi

Dokumen terkait

Ruang Terbuka Hijau publik yang terdapat pada Kecamatan Banjarmasin Selatan terdiri dari jalur hijau jalan dan sempadan sungai (taman siring) sedangkan RTH Privat

Kegiatan perencanaan ruang terbuka hijau dilakukan pada awal perencanaan pembangunan Perumahan Kemang Pratama Bekasi, pembangunan ruang terbuka hijau terutama taman

Dalam penelitian peranserta masyarakat dalam perencanaan ruang terbuka non hijau di Kota Tidore Kepulauan akan merumuskan bentuk pengembangan kawasan ruang terbuka yang

Ruang Terbuka publik; taman rekeasi, taman/lapangan olahraga, taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau (sempadan jalan, sungai, rel KA, SUTET), dan hutan

Meskipun ada beberapa kawasan sempadan yang sudah direvitalisasi oleh pemerintah kota menjadi Ruang Terbuka Hijau seperti kawasan sempadan sungai di Jalan Muso Salim,

PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN TEPI SUNGAI MAHAKAM KOTA SAMARINDA BERBASIS SUSTAINABLE URBAN RIVERFRONT.. Tesis| RA 142301 | Dosen Pembimbing : DR.Ing.Ir.Bambang

ruang terbuka, lahan tersebut berupa sawah dan perkebunan, yang berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau atau tata hijau kawasan, walaupun kawasan permukiman tersebut di

3.4 Sintesis 3.4.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan untuk sempadan sungai Yeh Lating di kawasan Beji Arasiga Desa Kerambitan adalah sungai yang mengombinasikan terasering