• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA KANTOR CAMAT DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN PADA KANTOR CAMAT DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Anggaran adalah rencana tertulis untuk kegiatan suatu organisasi/lembaga yang dinyatakan secara kuantitatif, yang disusun secara sistematis, yang mencakup seluruh kegiatan dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Kecamatan Doloksanggul sebagai ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan daerah dan merupakan daerah dengan perkembangan tercepat di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Kantor Kecamatan Doloksanggul berperan sebagai koordinator dalam pelaksanaan pembangunan, dimana penetapan anggaran dan pengawasan pelaksanaan anggaran dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.

Pada dasarnya proses penyusunan anggaran dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan program kerja, kemudian menentukan kegiatan, kemudian menghitung rincian biaya untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan mengevaluasi kegiatan yang anggarannya telah disusun. Dalam hasil evaluasi hasil RKPD Kabupaten Doloksanggul, beberapa program/kegiatan kosong dan nihil. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perencanaan dan penganggaran di Kantor Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan?”.

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan penyusunan anggaran pada Kantor Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengevaluasi anggaran pada tahun. Pada saat anggaran masih dilaksanakan dan laporan belum dapat dibuat maka proses perencanaan dan penyusunan sudah dimulai.

Kesulitan muncul di sini ketika menggunakan pelaporan dan hasil audit sebagai masukan dalam proses penyusunan anggaran.

Fungsi dan Manfaat Anggaran

Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek

Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek

Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban

Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya

Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya

Alat pendidikan para manajer. 6

Penyusunan Anggaran

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Anggaran pendapatan dan belanja daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disahkan oleh dewan perwakilan rakyat daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah daftar sistematis rencana keuangan tahunan pemerintah daerah, yang memuat anggaran pendapatan dan belanja daerah dan telah disetujui oleh DPRD untuk jangka waktu satu tahun. Pasal 19 (1) dan (2) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menetapkan bahwa dalam rangka penyusunan RAPBD dibentuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran.

Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD,

Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja; dan

Fungsi APBD

Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Menurut Anggi Rahajeng “Kebijakan umum APBD merupakan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rancangan APBD.”12 KUA disusun berdasarkan RKPD yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam rangka penyusunan KUA, petunjuk penyusunan APBD ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Pedoman Penyusunan APBD yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri antara lain memuat pokok-pokok kebijakan yang memuat sinkronisasi kebijakan.

Rancangan KUA memuat kondisi perekonomian daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya yang memuat langkah-langkah konkrit dalam mencapai sasaran. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan harus selaras dengan prioritas pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah, dan asumsi yang mendasarinya sekurang-kurangnya harus memperhatikan perkembangan ekonomi makro dan perubahan kebijakan fiskal utama yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam penyusunan draf KUA maupun draf PPAS, kepala daerah dibantu oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diketuai oleh Sekretaris Daerah.

Hasil draf draf KUA dan PPAS sesuai Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 yang telah disusun disampaikan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah kepada kepala daerah paling lambat awal bulan Juni yang selanjutnya menjabat sebagai Kepala Daerah. kepala daerah selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun anggaran berjalan ke DPRD, yang akan dibahas dalam pembahasan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Transfer pemerintah 1. Dana perimbangan 2. Dana insentif daerah 3. Dana otonomi daerah 4. Dana keistimewaan 5. Dana desa. Penyusunan APBD merupakan proses penganggaran daerah yang secara konseptual terdiri dari perumusan kebijakan anggaran dan perencanaan anggaran operasional. Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang jadwal proses perencanaan dan penganggaran keuangan daerah, untuk proses penyusunan APBD yang pertama dilakukan Musrenbag (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) di tingkat desa pada bulan Januari.

Rapat ini membahas rencana, program dan kegiatan anggaran 1 tahun pembangunan daerah yang dihadiri oleh kepala desa beserta jajarannya dan tokoh masyarakat. Pada bulan Februari diadakan Musrenbag di tingkat kecamatan yang dihadiri oleh camat, kepala desa dan tokoh masyarakat. Pada bulan Maret diadakan forum SKPD untuk membahas penyusunan rencana kerja SKPD kabupaten/kota, kemudian diadakan Musrenbag di tingkat kabupaten/kota.

Bulan Mei sudah disusun RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) kemudian ada review RKPD dan penetapan RKPD. Setelah penyusunan dokumen perencanaan, proses selanjutnya adalah pembahasan KUA (Kebijakan Umum Anggaran) dan PPAS (Pagu Prioritas Anggaran Sementara) yang akan dilaksanakan pada bulan Juni. Dalam proses penyusunan KUA dibahas tentang gambaran umum daerah, asumsi dasar dalam penyusunan APBD serta kebijakan pendapatan, pengeluaran dan pembiayaan.

Dalam proses ini ditetapkan prioritas belanja daerah dan target penerimaan serta target penerimaan dana daerah. Selain itu, setelah pembahasan KUA dan PPAS, terjadi revisi KUA dan PPAS, setelah itu ditetapkan KUA dan PPAS pada akhir Juli. Setelah proses penetapan KUA dan PPAS, terdapat petunjuk anggaran, ASB, SPM dan indikator kinerja sebagai pedoman penyusunan RKA-SKPD.

rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah), dan proses penyusunan RKA berlangsung dari Juli hingga September. Review Raperda dan Raperbup APBD akan dilakukan setelah proses pengajuan Nota Keuangan berikutnya pada bulan Desember. Yakni, untuk proses akhir dalam penyusunan APBD, dibuatkan DPA-SKPD (Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD) sebagai acuan setiap SKPD saat melaksanakan kegiatan program dalam 1 tahun anggaran APBD.

Rencana Kerja Anggaran dan SKPD

  • Fungsi Renja SKPD

Wahjudin Sumpeno juga mengatakan: “Renja SKPD merupakan produk perencanaan pembangunan daerah yang menjadi acuan instansi, badan atau satuan kerja pemerintah dan pelaksanaan tugas pelayanan publik sebagai tindak lanjut dari perumusan kebijakan strategis dalam rangka pembangunan daerah. peningkatan kesejahteraan rakyat.” 14. Dengan demikian Renja SKPD merupakan salah satu dokumen resmi rencana pembangunan daerah yang diperlukan untuk memandu pelayanan SKPD dalam 1 (satu) tahun ke depan. Renja SKPD merupakan bagian penting dari perencanaan daerah yang bersifat menyeluruh dan terpadu. dengan perencanaan pemerintah daerah yang disusun oleh Bappeda, mendorong partisipasi pejabat publik dalam perencanaan, dan membantu kabupaten/kota dalam mengidentifikasi dan mendefinisikan kembali isu-isu pelayanan utama yang dihadapi daerah.

Oleh karena itu Renja SKPD merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan fungsi lembaga publik dan pelayanan kepada masyarakat. Meskipun dalam pelaksanaannya para perencana belum menyepakati tingkat keterlibatan masyarakat dan elemen atau pemangku kepentingan yang berbeda dalam penyusunan Renja SKPD. Rencana Kerja SKPD berfungsi untuk menjabarkan sasaran, strategi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra kemudian menerjemahkannya secara operasional, sistematis dan terintegrasi ke dalam program dan kegiatan prioritas, indikator seperti tolok ukur kinerja dan indikasi pendanaan.

Merumuskan tujuan, sasaran, dan prioritas pembangunan secara realistis, sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta dilaksanakan dalam kerangka rencana jangka pendek. Menerjemahkan tujuan, sasaran dan program terkait dengan kebutuhan peningkatan pelayanan SKPD agar lebih dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat. Menjamin ketersediaan dan kesiapan sumber daya dan dana pembangunan daerah yang diarahkan untuk menangani program pelayanan SKPD prioritas.

METODE PENELITIAN

  • Subjek dan Objek Penelitian
  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo “Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (tidak melalui media perantara)” 17 Data primer yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah informasi mengenai prosedur perencanaan dan anggaran. Pada tahap pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penyusunan APBD yaitu laporan anggaran kantor kecamatan Doloksanggul.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data secara langsung dengan pihak terkait yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan Kepala Bagian Keuangan Kantor Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan mengenai perencanaan dan penganggaran.

Referensi

Dokumen terkait

1. Motivasi petani milenial dalam mengakses informasi pertanian pada era covid - 19 di Desa Sukanagalih, Desa Cibodas dan Desa Ciputri kurang baik dengan kategori