1
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN SISTEM Q (CONTINUOUS REVIEW SYSTEM) DAN SISTEM P
(PERIODIC REVIEW SYSTEM)
Nadhilah Zahratun Nuffus
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang [email protected]
Dosen Pembimbing :
ABSTRACK
UD. "Al-Iqbal" is one of the Muslim clothing manufacturers in Tasikmalaya City. Muslim clothing products produced are adult male Muslim clothing with Pakistan, Jubah, and qurta model. The main raw materials are managed by UD. "Al Iqbal" is the fabric raw material. This study focuses on the raw material for cotton twill because it has the highest raw material price and the highest total demand, which is 33% of other cotton fabric raw materials. Changes in customer demand and the absence of a basis for calculation in the procurement of raw materials lead to an excess supply of raw material for cotton twill. The purpose of this study was to determine the right amount of raw material ordering by calculating the Q system (continuous review system) and the P system (periodic review system). The Q and P systems are used because the demand for raw material supply of cotton twill is probabilistic with a variability coefficient (VC) value above 0.2. The calculation of the Q and P system will determine the optimal order size, reorder point, safety stock, order time interval, and total inventory cost.
Demand forecasting is done first using Minitab 20 software with the trend analysis method (linear trend model and quadratic trend model). The next step is the calculation of the total cost of inventory with the Q and P system. The results of the calculation of inventory control of raw material for cotton twill fabric with the Q system produce a minimum total inventory cost compared to the P system. The results of the calculation with the Q system for cotton twill raw materials, quantity order (Q) is 824 yards, reorder point is 221 yards and safety stock is 8 yards.
Keywords : Inventory Control, Forecasting, System Q (Continuous Review System), System P (Periodic Review System).
ABSTRAK
UD. “Al-Iqbal” merupakan salah satu usaha produsen pakaian muslim di Kota Tasikmalaya.
Produk pakaian muslim yang diproduksi adalah pakaian muslim dewasa laki-laki dengan model pakistan, jubah, dan qurta. Bahan baku utama yang dikelola oleh UD. “Al-Iqbal” adalah bahan baku kain. Pada penelitian ini berfokus pada bahan baku kain katun twil karena memiliki harga bahan baku tertinggi dan total permintaan tertinggi yaitu 33% dari bahan baku kain katun lainnya. Permintaan pelanggan yang berubah-ubah dan tidak adanya dasar perhitungan dalam pengadaan bahan baku menyebabkan kelebihan persediaan bahan baku kain katun twil. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang tepat dengan perhitungan sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system). Sistem
Nur Prima Waluyowati
2 Q dan P digunakan karena permintaan persediaan bahan baku kain katun twil bersifat probabilistik dengan nilai variability coefficient (VC) diatas 0,2. Perhitungan sistem Q dan P akan mengetahui ukuran pemesanan optimal, reorder point, safety stock, interval waktu pemesanan dan total biaya persediaan. Peramalan permintaan dilakukan terlebih dahulu menggunakan software Minitab 20 dengan metode trend analysis (linear trend model dan quadratic trend model). Langkah selanjutnya adalah perhitungan total biaya persediaan dengan sistem Q dan P. Hasil perhitungan pengendalian persediaan bahan baku kain katun twil dengan sistem Q menghasilkan total biaya persediaan lebih minimum dibandingkan dengan sistem P.
Hasil perhitungan dengan sistem Q untuk bahan baku kain katun twil, quantity order (Q) adalah sebesar 824 yard, reorder point sebesar 221 yard dan safety stock sebesar 8 yard.
Kata Kunci : Pengendalian Persediaan, Peramalan, Sistem Q (Continous Review System), Sistem P (Periodic Review System).
PENDAHULUAN
Operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama bagi suatu perusahaan disamping pemasaran dan keuangan.
Operasi memiliki fungsi untuk menciptakan barang dan jasa.
Manajemen operasi merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dalam penciptaan barang dan jasa melalui proses transformasi dari input (masukan) ke outcome (hasil) (Heizer dan Render, 2015). Bidang operasi dituntut memiliki tingkat fleksibilitas tinggi yang tidak saja mampu menciptakan permintaan, tetapi juga mampu memenuhi permintaan dalam jumlah dan waktu yang diinginkan, sehingga konsumen tidak menunggu untuk mengkonsumsi produk dari suatu perusahaan.
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis (Yamit, 2011).
Persediaan adalah stok bahan yang digunakan untuk memenuhi permintaan pelanggan atau untuk mendukung produksi barang atau jasa. Perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan perhatian penting bagi manajer di suatu perusahaan.
Persediaan yang terlalu besar (overstock) dapat mengurangi profitabilitas, karena akan meningkatkan biaya pemesanan dan penyimpanan. Persediaan yang terlalu sedikit dapat mempengaruhi penjualan, karena akan menimbulkan kekosongan persediaan yang mengganggu proses produksi dan dapat merusak kepercayaan pelanggan. Berdasarkan
3 hal tersebut, manajer perlu memikirkan
bagaimana cara untuk mengelola persediaan secara efektif di dalam perusahaan (Krajewski, et al. 2015).
UD. “Al-Iqbal” merupakan produsen pakaian muslim yang berlokasi di Kota Tasikmalaya dengan tiga model pakaian muslim, yaitu baju pakistan, jubah dan qurta. Produk UD.
“Al-Iqbal” membutuhkan beberapa bahan baku, seperti kain, benang, kancing, dan lain sebagainya.
Persediaan yang paling penting dikelola oleh UD. “Al-Iqbal” adalah bahan baku kain, karena bahan baku kain yang tersedia harus memiliki kualitas dan kuantitas yang dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Bahan baku kain yang digunakan oleh UD. “Al-Iqbal” terdapat berbagai jenis, yaitu kain katun twil, katun jeplin, katun besway, dan katun india.
Pada penelitian ini akan berfokus pada bahan baku kain katun twil, karena kain katun twil memiliki presentase pemakaian terbesar yaitu 33% dan memiliki harga yang tertinggi. Tabel 1 berikut merupakan data pemakaian
bahan baku kain katun twil periode Januari 2020 – Desember 2020.
Tabel 1 Data Pemakaian Bahan Baku Kain Katun Twil
Sumber : data primer diolah, 2021
Tabel 1 menunjukan bahwa bahan baku kain katun twil memiliki kelebihan persediaan sebesar 38079 yard pada akhir periode. Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama Ibu Indri sebagai pengelola UD. “Al- Iqbal”, hal tersebut terjadi karena pembelian bahan baku kain pada periode Januari 2020 - Desember 2020 dilakukan hanya satu kali dengan kapasitas yang besar tanpa mempertimbangkan jumlah persediaan yang dimiliki dan kebutuhan bahan baku yang sebenarnya. Pandemi Covid- 19 mengakibatkan permintaan akan produk UD. “Al-Iqbal” mengalami
Bulan
Stok Awal (yard)
Pemak aian (yard)
Stok akhir (yard) Januari 75329 5500 69829 Februari 69829 5300 64529
Maret 64529 3800 60729
April 60729 1300 59429
Mei 59429 2300 57129
Juni 57129 2700 54429
Juli 54429 3450 50979
Agustus 50979 3800 47179 September 47179 3450 43729 Oktober 43729 2200 41529 November 41529 2100 39429 Desember 39429 1350 38079
4 penurunan, sehingga pemakaian bahan
baku kain berkurang dan mengalami kelebihan stok di gudang. UD. “Al- Iqbal” perlu melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan produksi untuk menghadapi perubahan permintaan produk pakaian muslim UD. “Al- Iqbal”.
Metode probabilistik adalah model statistik yang dapat digunakan ketika permintaan produk atau variabel lainnya tidak diketahui (Heizer dan Render, 2015). Sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system) termasuk metode persediaan probabilistik. Sistem Q (continuous review system) adalah sistem yang dapat melacak sisa persediaan dalam SKU (Stock Keeping Unit) yang telah digunakan untuk menentukan waktu memesan ulang dengan mengetahui titik pemesanan ulang (R), kuantitas tetap Q dari SKU akan dipesan (Krajewski,et al.2015)
Sistem P (periodic review system) adalah suatu sistem pengendalian persediaan yang jarak waktu antar dua pesanan adalah tetap Pemesanan
dengan sistem P sangat bergantung pada sisa persediaan pada saat periode pemesanan tercapai, sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama (Sofyan, 2013).
Berdasarkan pada kondisi aktual yang terjadi pada UD. “Al-Iqbal” yaitu permintaan pelanggan yang tidak pasti, penelitian ini dapat mengkaji lebih mendalam mengenai sistem persediaan bahan baku kain katun twil dalam produksi pakaian muslim pada UD.
“Al-Iqbal” dengan menggunakan sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system).
Sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system) dapat diketahui parameter- parameter perencanaan bahan baku seperti ukuran pemesanan optimal, titik pemesanan kembali (reorder point), persediaan pengaman (safety stock), interval waktu pemesanan dan total biaya persediaan.
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menentukan hasil kebutuhan bahan baku kain katun twil berdasarkan pada pola permintaan historis
5 sehingga dapat mengetahui
kebutuhan untuk periode tersebut pada UD. “Al-Iqbal”.
2. Menganalisa hasil total biaya dengan metode persediaan bahan baku sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system) dalam pengendalian persediaan bahan baku kain katun twil pada UD. “Al-Iqbal”.
3. Membandingkan hasil total biaya antara sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system) dengan kebijakan UD. “Al-Iqbal”.
LANDASAN TEORI Persediaan
Menurut Sofyan (2013) persediaan merupakan stok yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghadapi fluktuasi permintaan.
Fungsi Persediaan
Menurut Yamit (2011) terdapat tiga alasan persediaan diperlukan oleh perusahaan maupun organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak).
2. Adanya unsur ketidakpastian dari pasokan supplier.
3. Adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.
Jenis Persediaan
Menurut Krajewski, et al.(2015) terdapat empat jenis persediaan yaitu:
1. Persediaan bahan mentah : bahan- bahan yang telah dibeli, tetapi belum memasuki proses produksi.
2. Persediaan barang dalam proses : bahan mentah yang telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum menjadi barang jadi.
3. MRO (maintenance /repair /operating) : Persediaan yang disediakan untuk perlengkapan pemeliharaan / perbaikan / operasi.
4. Persediaan barang jadi : produk yang telah selesai dan barang yang sudah siap dijual.
Biaya dalam Persediaan
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) biaya dalam persediaan terdiri dari sebagai berikut :
6 1. Biaya pembelian : biaya yang
dikeluarkan untuk membeli barang 2. Biaya pengadaan
a. Biaya Pemesanan : seluruh pengeluaran yang timbul untuk mendatangkan barang dari luar (supplier).
b. Biaya Pembuatan : seluruh pengeluaran yang timbul dalam mempersiapkan produksi suatu barang.
3. Biaya Penyimpanan : seluruh pengeluaran yang timbul akibat menyimpan barang
4. Biaya Kekurangan Persediaan : Kondisi kekurangan persediaan akan menimbulkan kerugian karena proses produksi akan terganggu dan kehilangan kesempatan mendapat keuntungan.
Peramalan
Peramalan adalah dasar dari perencanaan dan pengendalian perusahaan. Bidang produksi dan operasi menggunakan peramalan untuk pengambilan keputusan berkala seperti pemilihan supplier, pemilihan proses, perencanaan kapasitas, dan tata letak fasilitas, serta untuk keputusan
berkelanjutan yaiu tentang pembelian, perencanaan produksi, penjadwalan, dan persediaan (Jacobs dan Chase , 2018)
Sistem Q (Continuous Review System) Menurut Krajewski, et al.(2015) sistem Q adalah sistem yang melakukan tinjauan persediaan secara terus menerus. Pemesanan kuantitas tetap Q dilakukan ketika posisi persediaan mencapai titik pemesanan ulang (R).
Jumlah pesanan Q dalam continuous review system (Q) bersifat tetap, tetapi waktu antar pesanan dapat bervariasi.
Sistem P (Periodic Review System) Menurut Krajewski, et al.(2015) periodic review system (P) adalah sistem pengendalian persediaan dimana posisi persediaan ditinjau secara berkala daripada terus menerus.
Pesanan baru dilakukan di akhir setiap tinjauan dan waktu antar pesanan (TBO) ditetapkan di P. Permintaan adalah variabel acak, sehingga total permintaan di antara tinjauan bervariasi. Ukuran lot pemesanan (Q) dalam sistem P dapat berubah dari satu pesanan ke pesanan berikutnya, tetapi waktu antar pesanan tetap.
7 METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian mix methods dengan strategi explanatoris sekuensial. Menurut Creswell dan Creswell (2018) strategi explanatoris sekuensial adalah strategi yang melibatkan dua fase pengumpulan data, dimana pada fase pertama, mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kemudian menggunakan hasilnya untuk merencanakan atau mengembangkan fase kedua yaitu data kualitatif.
Analisis Peramalan
Analisis peramalan kebutuhan baku baku kain katun twil dilakukan untuk menentukan hasil kebutuhan bahan baku kain katun twil pada periode yang akan datang berdasarkan pada pola permintaan historis. Peramalan kebutuhan persediaan bahan baku kain katun twil dengan tepat, maka akan dapat ditentukan besarnya kain katun twil yang harus disediakan pada periode yang akan datang. Perencanaan kebutuhan bahan baku kain katun twil dapat dilakukan dengan melakukan peramalan menggunakan metode trend
analysis dengan linear trend model dan quadratic trend model.. Peramalan dengan metode trend analysis dalam penelitian ini menggunakan software Minitab 20.
Analisis Pengendalian Persediaan Pengendalian Persediaan dengan Sistem Q (Continuous Review System) Menurut Krajewski, et al.(2015) berikut merupakan tahapan perhitungan yang digunakan dalam sistem Q (continuous review system).
1. Perhitungan Quantity Order (Q) Perhitungan Q dalam sistem continuous review system (Q) dapat menggunakan persamaan EOQ, karena permintaan yang bersifat tetap. Berikut persamaan yang digunakan.
𝐸𝑂𝑄 = √2𝐷𝑆
𝐻
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
2. Pilih kebijakan tingkat layanan yang sesuai
3. Tentukan distribusi permintaan selama lead time
𝜎𝑑𝐿𝑇= 𝜎𝑑√𝐿
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
Dimana : 𝐿 = lead time
8 𝑑̅ = rata-rata permintaan per hari
𝜎𝑑 = standar deviasi
4. Tentukan safety stock dan tingkat pemesanan ulang
a. Perhitungan safety stock menggunakan persamaan berikut :
𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑧𝜎𝑑𝐿𝑇 Sumber : Krajewski,et al. (2015)
b. Perhitungan titik pemesanan ulang menggunakan persamaan berikut :
𝑅 = 𝑑̅𝐿 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 Sumber : Krajewski,et al. (2015)
5. Perhitungan Total Biaya Sistem Q Biaya total untuk continuous review system (Q) menggunakan persamaan berikut ini.
𝐶 = 𝑄2(𝐻) + 𝐷
𝑄(𝑆) + (H)(𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘)
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
Pengendalian Persediaan dengan Sistem P (Periodic Review System)
Menurut Krajewski, et al.(2015) berikut merupakan tahapan perhitungan yang digunakan dalam sistem P (periodic review system).
1. Perhitungan Waktu Antara Tinjauan (P)
P dapat ditentukan sama dengan waktu rata-rata antara pesanan untuk kuantitas pesanan ekonomis (𝑇𝐵𝑂𝐸𝑂𝑄). Perhitungan P dapat menggunakan persamaan berikut ini.
𝑃 =𝐸𝑂𝑄
𝐷 (181 ℎ𝑎𝑟𝑖)
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
2. Perhitungan Target Tingkat Persediaan Ketika Permintaan Bervariasi dan Lead Time Konstan.
Berikut merupakan langkah- langkah dari perhitungan target tingkat persediaan (T).
a. Perhitungan deviasi standar distribusi permintaan selama interval perlindungan
𝜎𝑃+𝐿= 𝜎𝑑√𝑃 + 𝐿
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
b. Perhitungan safety stock 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑧𝜎𝑃+𝐿
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
c. Perhitungan Target Tingkat Permintaan (T)
𝑇 = 𝑑̅(𝑃 + 𝐿) 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
3. Perhitungan Total Biaya Sistem P Persamaan untuk total biaya sistem P adalah sebagai berikut :
9
𝐶 = 𝑑̅𝑃2 (𝐻) + 𝐷
𝑑̅𝑃(𝑆) + (𝐻)(𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘)
Sumber : Krajewski,et al. (2015)
HASIL PENELITIAN
Biaya Persediaan UD. “Al-Iqbal”
Biaya Pembelian
Biaya pembelian tergantung pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang. Harga untuk bahan baku kain katun twil adalah Rp 25.000/yard.
Biaya Pemesanan
Berikut ini merupakan biaya yang dibutuhkan oleh UD. “Al-Iqbal” setiap kali pemesanan bahan baku kain katun twil.
a. Biaya Transportasi
Pemesanan bahan baku kain katun twil dilakukan dengan langsung mendatangi lokasi pemasok, sehingga setiap kali pemesanan membutuhkan biaya bensin sebesar Rp 200.000.
b. Biaya Penerimaan
Pada saat bahan baku kain katun twil sampai di gudang, pengirim dari pihak supplier membantu proses pengangkutan barang ke dalam gudang dan diberikan upah sebesar Rp 100.000
Berdasarkan rincian biaya yang dibutuhkan oleh UD. “Al-Iqbal” dalam setiap kali pemesanan, Tabel 2 menunjukkan perhitungan total biaya pemesanan bahan baku kain katun twil.
Tabel 2 Total BIaya Pemesanan
No. Jenis Biaya Pemesanan
Biaya (Rp/pesan) 1. Biaya Tranportasi Rp 200.000 2. Biaya Penerimaan Rp 100.000 Total Biaya Pemesanan Rp 300.000 Sumber : data primer diolah, 2021
Biaya Penyimpanan
Berikut ini merupakan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku kain katun twil:
a. Biaya memiliki persediaan (biaya modal)
Menurut Bahagia (2006) biaya memiliki persediaan dapat dihitung dengan harga satuan bahan baku dikalikan dengan suku bunga bank (interest rate). Nilai interest rate yang digunakan adalah nilai yang ditetapkan oleh kebijakan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate pada 20 April 2021 yaitu sebesar 3,50 %. Berikut merupakan perhitungan untuk biaya memiliki persediaan untuk bahan baku kain katun twil.
10
Biaya memiliki persediaan = nilai interest rate x biaya pembelian per yard
= 3,5% x Rp 25.000 = Rp 875 per yard per tahun.
Biaya memiliki persediaan per hari
= 𝑅𝑝 875
365 = Rp 2,4/yard per hari Jumlah yard yang digunakan adalah rata-rata jumlah persediaan yang disimpan pada periode tahun 2020 yang dapat dilihat pada tabel 1 dengan perhitungan sebagai berikut.
Rata-rata jumlah persediaan per bulan :
=626998
12 = 52250 𝑦𝑎𝑟𝑑/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Rata-rata jumlah persediaan per hari :
=52250
30 = 1742 𝑦𝑎𝑟𝑑/ℎ𝑎𝑟𝑖
Biaya memiliki persediaan dihitung sebagai berikut :
Biaya memiliki persediaan per hari
= 1742 × 2,4 = 𝑅𝑝 4.180 / hari b. Biaya Listrik
Berdasarkan historis pembayaran listrik gudang penyimpanan bahan baku kain UD. “Al-Iqbal” , biaya listrik yang dikeluarkan sebesar Rp 231.430 per bulan.
Biaya listrik per hari = 𝑅𝑝 231.430
30 = Rp 7.114,33 / hari
Berdasarkan rincian biaya yang dibutuhkan oleh UD. “Al-Iqbal” dalam setiap kali pemesanan, Tabel 3 menunjukkan perhitungan total biaya penyimpanan bahan baku kain katun twil.
Tabel 3 Total BIaya Penyimpanan
No. Jenis Biaya Penyimpanan
Biaya (Rp/hari) 1. Biaya Memiliki
Persediaan
Rp 4.180 2. Biaya Listrik Rp 7.114,33 Total Biaya Penyimpanan
Per hari
Rp 11.294,33 Sumber : data primer diolah, 2021
Data Historis Pemakaian Kain Katun Twil
Tabel 4 Data Pemakaian Mingguan Kain Katun Twil Periode Januari
2020 – Desember 2020
Bulan Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Januari 800 1150 1100 1250 1200
Februari 1000 1100 1100 1100 1000
Maret 800 800 1000 700 500
April 0 0 500 400 400
Mei 400 400 500 500 500
Juni 700 200 1000 600 200
Juli 700 750 800 600 600
Agustus 600 1000 750 700 750
September 600 700 800 750 600
Oktober 500 400 300 500 500
November 500 500 500 600 0
Desember 800 300 250 0 0
S Sumber : data primer diolah, 2021
Perhitungan Variability Coefficient Model persediaan permintaan ditentukan dengan melakukan
11 perhitungan variability coefficient (VC)
pada data historis pemakaian bahan baku kain katun twil. Data permintaan akan bersifat deterministik apabila nilai VC < 0.2, sedangkan data permintaan akan bersifat probabilistik apabila nilai VC > 0.2. Perhitungan variability coefficient untuk bahan baku kain katun twil dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini :
1. Mengkuadratkan jumlah demand tiap periode mingguan dan menjumlahkan hasil kuadrat demand tiap periodenya.
Didapatkan nilai sebesar 29097500.
2. Menjumlahkan demand tiap periode minggunya dan didapatkan nilai sebesar 37250.
3. Menghitung nilai variability coefficient (VC) dengan rumus sebagai berikut :
VC = 𝑁∙∑ 𝐷
2𝑗 𝑁𝑗=1
[∑𝑁𝑗=1𝐷2𝑗]2− 1 Sumber : Vrat (2014)
= 60 ×29097500
(37250)2 − 1 = 0.25821
Berdasarkan perhitungan VC di atas, data permintaan untuk bahan baku kain katun twil bersifat probabilistik karena memiliki nilai VC > 0,2.
Peramalan Permintaan Periode Selanjutnya dengan Minitab
Pola Data
Data historis dari pemakaian bahan baku kain katun twil pada periode Januari 2020 – Desember 2020 digunakan untuk melihat pola data sebagai dasar untuk menentukan metode peramalan yang sesuai. Pola data dari bahan baku kain katun twil pada periode Januari 2020 – Desember 2020 dapat dilihat dengan menggunakan software Minitab 20.
Sumber : data primer diolah, 2021
Gambar 1 menunjukan hasil pola data kain katun twil dengan Minitab 20.
Berdasarkan Gambar 1 dapat terlihat bahwa permintaan akan bahan baku kain katun twil memiliki kecenderungan menurun. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008) data permintaan yang mengalami cenderung Gambar 1 Pola Data Kain Katun Twil
dengan Minitab 20
12 naik atau turun adalah pola data tren,
sehingga pola data kain katun twil adalah pola data tren.
Peramalan
Hasil pola data bahan baku kain katun twil menggunakan software Minitab 20 adalah pola tren.
Berdasarkan hasil tersebut, metode peramalan yang digunakan adalah linear regression (trend analysis).
Model trend analysis yang dapat digunakan adalah linear trend model dan quadratic trend model. Berikut merupakan hasil peramalan dengan metode linear regression (trend analysis) dengan software Minitab 20.
1. Linear Trend Model
Hasil peramalan kain katun twil dengan linear trend model dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2 Hasil Peramalan Katun Twil dengan Linear Trend Model
menggunakan Minitab 20
Sumber : data primer diolah, 2021
2. Quadratic Trend Model
Hasil peramalan kain katun twil dengan quadratic trend model dapat dilihat pada gambar 3
Gambar 3 Hasil Peramalan Katun Twil dengan Quadratic Trend Model
menggunakan Minitab 20
Sumber : data primer diolah, 2021
Ukuran Akurasi Peramalan (Error Peramalan)
Pada gambar 2 dan gambar 3 menunjukan hasil peramalan kain katun twil beserta dengan hasil error peramalan. Alat ukur peramalan yang terdapat dalam software Minitab 20 untuk menghitung kesalahan peramalan dengan Mean Square Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE), dan Mean Absolute Deviation (MAD) atau disebut juga dengan Mean Square Error (MSE).
13 Tabel 5 Hasil Error Peramalan Kain
Katun Twil
Sumber : data primer diolah, 2021
Tabel 5 menunjukan bahwa dari ketiga alat ukur error peramalan antara lain MAPE, MAD, dan MSD yang memiliki hasil terkecil adalah quadratic trend model. Berdasarkan hal tersebut, hasil peramalan kain katun twil menggunakan quadratic trend model akan digunakan untuk perhitungan pengendalian persediaan dengan sistem Q (continuous review system) dan sistem P (periodic review system). Tabel 6 menunjukkan hasil peramalan yang akan digunakan dalam perhitungan pengendalian persediaan.
Tabel 6 Kebutuhan Bahan Baku Kain Katun Twil untuk Enam Bulan
Peramalan/Minggu Quadratic Trend
1 408.257
2 406.911
3 405.838
4 405.037
5 404.508
6 404.251
7 404.267
8 404.554
9 405.114
10 405.946
11 407.049
12 408.426
13 410.074
14 411.994
15 414.187
16 416.651
17 419.388
18 422.397
19 425.678
20 429.231
21 433.057
22 437.154
23 441.524
24 446.165
25 451.079
26 456.266
27 461.724
28 467.454
29 473.457
30 479.731
Total 12767
Sumber : data primer diolah, 2021
Total kebutuhan bahan baku kain katun twil untuk periode Januari 2021 – Juni 2021 adalah sebesar 12767 yard.
Pengendalian Persediaan
Pengendalian Persediaan dengan Sistem Q (Continuous Review System) Jumlah pesanan Q dalam continuous review system (Q) bersifat tetap, tetapi waktu antar pesanan dapat bervariasi tergantung dari sifat acak permintaannya. UD. “Al-Iqbal”
Error Peramalan
Trend Analysis (Linear Trend
Model)
Trend Analysis (Quadratic Trend Model)
MAPE 34.4 33.9
MAD 213.6 213.9
MSD 70826.7 69495.4
14 memiliki sistem Q dengan tingkat
permintaan bervariasi dan lead time konstan. Berikut merupakan perhitungan untuk sistem Q (continuous review system).
1. Perhitungan Quantity Order (Q) D = 12767 yard/6 bulan
S = Rp 300.000/pesan H = Rp 11.294,33/ hari
𝐸𝑂𝑄 = √2𝐷𝑆
𝐻
Q = √2 (12767)(300000)
11.294,33 = 824 yard 2. Pilih kebijakan tingkat layanan
yang sesuai
Tingkat layanan yang digunakan pada penelitian ini adalah 99,4%
karena kemampuan UD.”Al-Iqbal”
memenuhi kebutuhan bahan baku kain katun twil. Berdasarkan besarnya tingkat pelayanan dapat ditentukan nilai 𝑧 yaitu sebesar 2,5 (Nasution dan Prasetyawan, 2008).
3. Tentukan distribusi permintaan selama lead time
𝜎𝑑𝐿𝑇= 𝜎𝑑√𝐿
𝐿 = 3 hari 𝑑̅ = 12767
181 = 71 𝜎𝑑 = 23,59
a. Perhitungan permintaan selama lead time
𝑑̅𝐿 = 71 × 3 = 213
b. Perhitungan standar deviasi dari distribusi permintaan selama lead time (6 bulan)
Menurut Robinson (2020) dalam melakukan perhitungan, satuan ukuran standar deviasi dan lead time selalu sama, karena standar deviasi di peroleh dari permintaan mingguan sedangkan lead time dengan satuan harian, maka persamaan berikut dapat digunakan.
𝜎𝑑𝐿𝑇= 𝜎𝑑√𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒
Sumber : Robinson (2020)
𝜎𝑑𝐿𝑇= 𝜎𝑑√𝐿 = 23,59 (√1813 ) = 3,04 𝑦𝑎𝑟𝑑
4. Tentukan safety stock dan tingkat pemesanan ulang
a. Perhitungan safety stock menggunakan persamaan berikut :
𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 = 𝑧𝜎𝑑𝐿𝑇
= 2,5 × 3,04 = 8 𝑦𝑎𝑟𝑑
15 b. Perhitungan titik pemesanan
ulang menggunakan persamaan berikut :
𝑅 = 𝑑̅𝐿 + 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘
= 213 + 8 = 221 𝑦𝑎𝑟𝑑
5. Perhitungan frekuensi pemesanan selama 6 bulan
𝐹 =𝐷
𝑄=12767
824 = 15 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 6. Perhitungan Total Biaya Sistem Q
Biaya total untuk continuous review system (Q) menggunakan persamaan berikut :
𝐶 = 𝑄
2(𝐻) + 𝐷
𝑄(𝑆) + (H)(𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘)
=824
2 (11.294,33) + 12767
824 (300.000) + (11.294,33)(8)= Rp 9.391.798 / 6 bulan
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui UD. “Al- Iqbal” akan melakukan pemesanan kembali ketika tingkat persediaan yang ada di gudang sebanyak 221 yard dengan Q sebanyak 824 yard setiap kali melakukan pemesanan, serta safety stock yang tersedia di gudang adalah sebanyak 8 yard. Waktu antar pemesanan (lead time) untuk bahan baku kain katun twil adalah tiga (3) hari dengan frekuensi pemesanan sebanyak 15 kali pemesanan. Biaya yang dibutuhkan untuk pengendalian
persediaan bahan baku kain katun twil dengan menggunakan sistem Q (continuous review system) adalah sebesar Rp 9.391.798 / 6 bulan.
Pengendalian Persediaan dengan Sistem P (Periodic Review System) 1. Perhitungan Waktu Antara
Tinjauan (P)
P = waktu antar tinjauan EOQ (Q) = 824 yard D = 12767/6 bulan
𝑃 =𝐸𝑂𝑄
𝐷 (181 ℎ𝑎𝑟𝑖) = 824
12767(181 ℎ𝑎𝑟𝑖) = 12 ℎ𝑎𝑟𝑖
2. Perhitungan Target Tingkat Persediaan Ketika Permintaan Bervariasi dan Lead Time Konstan.
T = target tingkat persediaan D = 12767 yard/6 bulan 𝑑̅ = 12767
181 = 71 𝑃 = 12 hari 𝐿 = 3 hari
S = Rp 300.000/pesan H = Rp 11.294,33/hari 𝜎𝑑 = 23,59
𝑧 = 2,5
a. Perhitungan deviasi standar distribusi permintaan selama interval perlindungan
16 𝜎𝑃+𝐿 = 𝜎𝑑√𝑃 + 𝐿
Menurut Robinson (2020) dalam melakukan perhitungan, satuan ukuran standar deviasi dan lead time selalu sama, karena standar deviasi di peroleh dari permintaan mingguan sedangkan lead time dengan satuan harian, maka persamaan berikut dapat digunakan.
𝜎𝑑𝐿𝑇= 𝜎𝑑√𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒
Sumber : Robinson (2020)
𝜎𝑃+𝐿 = 𝜎𝑑√𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃 + 𝐿 = 23,59√15+3
181 = 7 yard b. Perhitungan safety stock 𝑠𝑠 = 𝑧𝜎𝑃+𝐿
= (2,5) × (7) = 18 𝑦𝑎𝑟𝑑
c. Perhitungan Target Tingkat Permintaan (T)
𝑇 = 𝑑̅(𝑃 + 𝐿) 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑖𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 71 (15 + 3) + = 1296 yard
3. Perhitungan Total Biaya Sistem P Persamaan untuk total biaya sistem P adalah sebagai berikut :
𝐶 = 𝑑̅𝑃
2 (𝐻) + 𝐷
𝑑̅𝑃(𝑆) + (𝐻)(𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘)
=71(15)
2 (11.294,33) + 12767
71(15)(300.000) +(11.294,33)(18) = 𝑅𝑝 9.813.867 / 6 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa waktu antar tinjauan (P) untuk bahan baku kain katun twil adalah 12 hari dengan tingkat target persediaan (T) sebesar 1296 yard dan safety stock yang ada di gudang sebesar 18 yard. Biaya yang dibutuhkan untuk pengendalian persediaan bahan baku kain katun twil dengan menggunakan sistem P (periodic review system) adalah sebesar Rp 9.813.867 / 6 bulan.
Perhitungan Total Biaya Pengendalian Persediaan dengan Kebijakan Perusahaan
Kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan UD.”Al-Iqbal” dalam melakukan pemesanan hanya berdasarkan perkiraan saja. Pada periode tahun 2020, UD. “Al-Iqbal”
hanya melakukan pemesanan satu kali dengan jumlah yang besar.
Berdasarkan data tersebut dapat dilakukan perhitungan total cost menggunakan kebijakan perusahaan.
Berikut merupakan perhitungan biaya total pengendalian persediaan bahan baku kain katun twil dengan kebijakan perusahaan.
17 S = Rp 300.000/pesan
H = Rp 11.294,33/hari
D (jumlah yang dipesan) = 70000 yard A (total penyimpanan)
= 70000 – 12767 = 57233
Total Cost = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan
= (300.000 x 1) + (11.294,33 x 57233)
= Rp 300.000 + Rp 646.408.389
= Rp 646.708.389/6 bulan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan kebijakan perusahaan untuk pengendalian persediaan bahan baku kain katun twil didapatkan total biaya sebesar Rp 646.708.389 per 6 bulan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Berdasarkan pengolahan data historis perusahaan menggunakan software Minitab 20 dilakukan dengan metode peramalan trend analysis (linear trend model dan quadratic trend model). Hasil dari kedua model trend analysis tersebut yang menghasilkan nilai MAPE, MAD, dan MSD terkecil adalah dengan quadratic trend model yang mana dari hasil peramalan
didapatkan total permintaan bahan baku kain katun twil untuk periode Januari 2021 – Juni 2021.
2. Total biaya persediaan dihitung dengan sistem Q (continuous review system), sistem P (periodic review system) dan kebijakan perusahaan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sistem Q (continuous review system) menghasilkan total biaya yang lebih minimum.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan sistem Q (continuous review system) diperoleh hasil untuk bahan baku kain katun twil, quantity order (Q), reorder point, safety stock, serta frekuensi pemesanan. Perhitungan dengan sistem P (periodic review system) untuk bahan baku kain katun twil menghasilkan waktu antar tinjauan (P), target tingkat persediaan (T) dan safety stock.
Saran
1. Pihak perusahaan perlu menetapkan sistem pengendalian persediaan yang terukur untuk mengetahui
18 pemakaian bahan baku dan total
biaya persediaan yang optimal.
2. Pihak perusahaan perlu menerapkan sistem pencatatan pada penggunaan bahan baku dan tingkat persediaan yang ada di gudang.
3. Pihak perusahaan dapat
menggunakan analisis
pengendalian persediaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk dapat meminimalkan total biaya persediaan, namun hasil yang akan diperoleh tidak akan sama dengan penelitian ini, karena akan ada perubahan kondisi peramalan permintaan bahan baku serta kemungkinkan kenaikan biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia, Data Nilai BI7DRR https://www.bi.go.id/id/statistik/i ndikator/bi-7day-rr.aspx
(diakses pada 20 Mei 2021).
Creswell, W. J. and Creswell, J. D.
(2018) Research Design:
Qualitative, Quantitative adn Mixed Methods Approaches, Journal of Chemical Information and Modeling.
Heizer, J. and Render, B. (2015) Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan. 11th edn.
Penerbit Salemba Empat.
Jacobs, R. and Chase B, R. (2018) Operations and Supply Chain Management. 15th edn. New York: McGraw-Hill Education.
Krajewski, L. J., Malhotra, M. K. and Ritzman, L. P. (2015) Operations Management : Processes and Supply Chains. Edited by 11.
Pearson Education.
Nasution, A. H. dan Prasetyawan, Y.
(2008) Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nur Bahagia, S. (2006) Sistem Inventori. Bandung: Penerbit ITB.
Robinson, Dominique., 2020, Safety Stock Formula : How To Calculate and Use, diakses pada
24 Mei 2021,
https://www.skuvault.com/blog/s afety-stock-formula/
Sofyan, D. K. (2013) Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Vrat, P. (2014) Materials Management : An Integrated Systems Approach. 1st edn.
Springer India.
Yamit, Z. (2011) Manajemen Produksi dan Operasi. Pertama.
Yogyakarta: Ekonisia.