e-ISSN : 2541-1934
Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih dan Air Limbah di Apartemen Menara Cibinong Tower C
Rhezaldy Pradestama Putra1*, Kancitra Pharmawati2, Anindito Nurprabowo3
1Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknil Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Bandung JL.PHH Mustofa No.23, Bandung, 40124, Indonesia
*Koresponden email: [email protected]
Diterima: 9 Januari 2022 Disetujui: 29 Januari 2022
Abstract
The high population growth demands the need for housing, so apartments are considered as a solution in meeting the need for housing. Basically, every business or development activity has an impact on the environment, both positive and negative. Plumbing systems for clean water, waste water and ventilation in buildings can reduce the possibility of environmental pollution and health problems. This study aims to meet the needs of clean water and maintain the sanitation health of building occupants. The reference method is SNI 7065-2005 for calculating the need for clean water and SNI 8153-2015 for determining the dimensions of clean water pipes. The calculation results the population in the Cibinong Tower C apartment building is 957 people with a total need for clean water of 87.95 m3 / day. In meeting the daily needs of clean water in the planning building, a ground water tank with a capacity of 120 m3 is used and a roof tank is used to fulfill water needs at certain hours with a capacity of 49 m3. To distribute water from GWT to RT using a pump with a power capacity of 33.44 Kwatt. The diameter of the clean water pipe uses dimensions from 20 mm to 125 mm. For blackwater wastewater using pipes with dimensions of 60 mm–
140 mm and for greywater wastewater using pipes with dimensions of 32 mm–114 mm, while for vent pipes using pipe dimensions of 42 mm–114 mm.
Keywords: apartment, clean water, installation system, planning, plumbing, waste water
Abstrak
Tingginya pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan akan hunian, sehingga apartemen dianggap sebagai solusi dalam pemenuhan kebutuhan akan hunian. Pada dasarnya setiap usaha atau kegiatan pembangunan menimbulkan dampak bagi lingkungan, baik itu positif maupun negatif. Sistem instalasi plambing air bersih, air limbah dan ven pada bangunan gedung dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan menjaga kesehatan sanitasi penghuni gedung. Metode yang menjadi acuan adalah SNI 7065-2005 untuk perhitungan kebutuhan air bersih dan SNI 8153-2015 untuk penentuan dimensi pipa air bersih. Hasil perhitungan populasi pada bangunan Apartemen Cibinong Tower C berjumlah 957 jiwa dengan total kebutuhan air bersih 87,95 m3/hari. Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk sehari-hari pada gedung perencanaan menggunakan ground water tank dengan kapasitas 120 m3 dan roof tank sebagai pemenuhan kebutuhan air pada jam tertentu dengan kapasitas 49 m3. Untuk mendistribusikan air dari GWT menuju RT menggunakan pompa dengan kapasitas daya 33,44 Kwatt. Diameter pipa air bersih menggunakan dimensi 20 mm sampai 125 mm. Untuk air limbah blackwater menggunakan pipa dengan dimensi 60 mm–140 mm dan untuk air limbah greywater menggunakan pipa dimensi 32 mm–114 mm, sedangkan untuk pipa ven menggunakan dimensi pipa 42 mm–114 mm.
Kata Kunci: air bersih, air limbah, apartemen, plambing, perencanaan, sistem instalasi
1. Pendahuluan
Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berkembangnya kegiatan industri, perdagangan dan jasa sehingga menjadi faktor terbatasnya daya tampung penduduk di Kabupaten Bogor [1]. Pertumbuhan jumlah penduduk ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang akan hunian, salah satu masalah yang akan dihadapi yaitu semakin sempitnya ketersediaan akan lahan [2]. Pembangunan apartemen dinilai dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian. Akan tetapi setiap kegiatan akan memiliki dampak baik positif maupun negatif kepada lingkungan. Maka perlu dilakukan upaya untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar kegiatan direncanakan sebagai wujud pembangunan berkelanjutan [3]. Dalam pembangunan gedung, sistem plambing termasuk bagian penting
e-ISSN : 2541-1934
dalam memberikan kenyamanan, kesehatan dan menjaga sanitasi yang baik maka perlu dirancang sistem yang meliputi sistem penyediaan air minum, sistem penyaluran air limbah dan ven [4].
Apartemen Menara Cibinong Tower C memiliki 21 lantai yang terdiri dari lantai 1 dan lantai 2 sebagai ruko, lantai 3 sampai dengan lantai 20 kamar dan lantai 21 aula dan mesjid. Sumber air bersih yang akan digunakan bersumber dari air PDAM Tirta Kahuripan. Perencanaan sistem plambing pada gedung harus memenuhi persyaratan sistem sanitasi yang dilengkapi oleh penyaluran air bersih dan air limbah.
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah merancang sistem instalasi plambing di Blok C Apartemen Menara Cibinong dengan menentukan jumlah populasi, menghitung kebutuhan air bersih yang diperlukan berdasarkan fungsi tiap lantai, menentukan jumlah alat plambing yang digunakan, menghitung kapasitas ground water tank dan roof tank, merencanakan jalur pipa air bersih, menentukan dimensi pipa, menghitung kapasitas daya pompa dan kebutuhan tekanan untuk pengaliran air bersih, menentukan jalur pipa air limbah (greywater dan black water) dan ven, menentukan dimensi pipa air limbah (greywater dan black water) dan ven.
2. Metode Penelitian
Tahapan dalam perencanaan ini dilakukan dengan pengumpulan studi literatur, pengumpulan data dimana data yang digunakan berupa denah dari gedung apartemen yang akan dibangun. Denah gedung ini akan digunakan sebagai dasar perencanaan instalasi plambing. Tahapan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan menentukan jumlah populasi di gedung, memperhitungkan kebutuhan air per hari. Alur perencanaan dapat dilihat pada Gambar 1.
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data 1. Penentuan Jumlah Populasi 2. Penentuan Jumlah Alat Plambing 3. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Air Bersih
1. Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank (GWT) dan Roof Tank (RT) 2. Penentuan Kapasitas Daya Pompa 3. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur Pipa Distribusi
4. Perhitungan Tekanan
Air Limbah 1. Perhitungan Debit Air Limbah 2. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur Pipa Air Limbah (greywater dan black water)
3. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur Pipa Ven
Selesai
Gambar 1. Alur Perencanaan Sumber : Hasil pengolahan data (2021)
e-ISSN : 2541-1934
Penentuan Jumlah Populasi
Penentuan jumlah populasi berfungsi untuk memperhitungkan kebutuhan air bersih pada tiap lantai di gedung perencanaan yang disesuaikan dengan fungsi tiap ruangnya. Penentuan jumlah populasi dapat diperhitungkan yang merujuk pada persamaan menurut [4] :
Jumlah populasi = Luas efektif (%)×Luas Lantai (m2)
Standar beban hunian ... (1) Pada perencanaan gedung apartemen ini, dalam memperhitungkan jumlah populasi untuk fungsi ruangan yang digunakan sebagai kamar, maka penentuannya menggunakan pendekatan pada jumlah tempat tidur pada ruangan dimana untuk ruangan dengan kamar tidur jenis single bed diperhitungkan 1 populasi sedangkan untuk kamar dengan jenis tempat tidur double bed diperhitungkan menjadi 2 jiwa. Sedangkan untuk persamaan 1 digunakan untuk ruangan yang memiliki fungsi sebagai ruangan fasilitas umum dimana Standar beban hunian yang digunakan setiap ruangan memiliki rentang luasan 1 sampai 1,5 m2/jiwa [5].
Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air bersih harus memenuhi jumlah populasi yang ada pada gedung. Dengan mengetahui pemakaian rata-rata per orang per hari dapat ditentukan kebutuhan air bersihnya dalam satu hari. Sehingga banyaknya kebutuhan air bersih ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut [4] :
Kebutuhan Air = Jumlah Populasi (jiwa) x Standar Pemakaian Air Bersih [6] (liter/orang/hari) ... (2) Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank
Ground water tank digunakan sebagai penyimpanan kebutuhan air bersih untuk satu hari, sehingga penentuan kapasitas GWT diperoleh dari total kebutuhan air bersih dengan menggunakan persamaan berikut [4] :
V = Total kebutuhan air bersih + (safety factor x total kebutuhan air bersih) ... (3) Perhitungan Kapasitas Roof Tank
Roof tank digunakan sebagai penyimpanan air bersih yang bersumber dari ground water tank untuk melayani kebutuhan air pada waktu tertentu sehingga dapat terdistribusikan ke seluruh ruangan yang terdapat alat plambing. Perhitungan kapasitas roof tank dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut [4] :
𝑄𝑟 = 𝑉 𝐺𝑊𝑇
𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 ... (4) 𝑄𝑝 = 𝑄𝑟 × C1... (5) 𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 𝑄𝑟 × C2 ... (6) Keterangan :
C1 = Koefisien jam puncak (Konstanta 1,5 untuk bangunan rumah tinggal, 1,75 untuk bangunan perkantoran, 2 untuk bangunan hotel/apartemen) [7]
C2 = Koefisien menit puncak (Konstanta 3 untuk bangunan rumah tinggal, 3,5 untuk bangunan perkantoran, 4 untuk bangunan hotel/apartemen) [7]
Qr = Debit rata-rata (m3/jam)
Qp = Kebutuhan jam puncak (m3/jam) Qmaksimum = Kebutuhan menit puncak (m3/jam)
Ve = [Qp− Qmaksimum]x Tp + (Qpu x TPU) ... (7) Keterangan :
Ve = Volume efektif roof tank (m3) Qp = Kebutuhan saat jam puncak (m3/jam) Qmaksimum = Kebutuhan saat menit puncak (m3/jam) TP = Jangka waktu kebutuhan puncak (jam) Qpu = Kapasitas pompa pengisi (m3/jam) TPU = Jangka waktu kerja pompa pengisi (jam).
e-ISSN : 2541-1934
Penentuan Kapasitas Daya Pompa
Penentuan daya pompa digunakan untuk mengetahui jenis pompa yang akan digunakan untuk mengalirkan air bersih dari ground water tank menuju roof tank. Penentuan kapasitas daya pompa dapat menggunakan persamaan berikut [8] :
𝑃 =𝜌.𝑔.𝑄.𝐻ᶯ ... (8) Keterangan : P = Daya pompa (KWatt)
ρ = Massa jenis air (1000 kg/m3) g = Percepatan gravitasi (9,81 m/detik2) Qpu = Kapasitas pompa pengisi(m3/detik) H = Head total (m)
ᶯ = Efisiensi pompa (%).
Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih
Untuk menentukan dimensi pipa air bersih ditentukan berdasarkan panjang pipa dan unit beban alat plambing (UBAP) dimana penentuannya mengacu pada SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung [6].
Perhitungan Tekanan
Perhitungan tekanan dilakukan untuk mengetahui titik kritis pada alat plambing. Dengan mengetahui letak titik kritis alat plambing akan dapat ditentukan apakah pendistribusian air bersih dari roof tank menuju alat plambing dapat dilakukan dengan menggunakan sistem gravitasi atau tidak. Untuk memperhitungkan tekanan total dapat dilakukan dengan persamaan berikut [4] :
Head Total = Head statis + Head friksi + Head velocity + Tekanan minimum ... (9) Keterangan: Head Statis = Kehilangan Tekanan akibat adanya perbedaan elevasi pipa
Head Friksi = Kehilangan Tekanan akibat adanya gesekan pada pipa Head velocity = Kehilangan Tekanan akibat adanya laju aliran air pada pipa Tekanan minimum = Tekanan minimum alat plambing [9]
Besarnya tekanan standar 1,0 kgf/cm2 sedang tekanan statik sebaiknya antara 4,0 kgf/cm2 sampai 5,0 kgf/cm2 dan untuk perkantoran antara 2,5 kgf/cm2 sampai 3,5 kgf/cm2. Disamping itu, beberapa alat plambing tidak dapat berfungsi dengan baik jika tekanan air kurang dari suatu batas minimum [10]
Perhitungan Debit Air Limbah
Air limbah terbagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater, dimana untuk memperhitungkan debit air limbah yang dihasilkan dapat ditentukan berdasarkan debit kebutuhan air bersih. Persentase timbulan air limbah sebesar 80% [11] sehingga untuk mengetahui debit air limbah dapat dilakukan dengan persamaan berikut :
Q air limbah = Kebutuhan air bersih x Faktor timbulan air limbah (80%) ... (10) Penentuan Dimensi Pipa Air Limbah dan Ven
Perhitungan diameter pipa air limbah dan ven ditentukan dari jalur perpipaannya, penentuan jalur ditentukan dari alat plambing terjauh berdasarkan jalur yang telah direncanakan hingga yang terdekat dengan shaft. Setelah penentuan segmen jalur pipa air limbah dan ven selanjutnya menentukan UBAP sesuai dengan jenis alat plambing untuk air limbah, sehingga didapat UBAP kumulatif. Diameter pipa ditentukan berdasarkan UBAP kumulatif dan panjang pipa maksimum dari perpipaan air limbah dan ven.
3. Hasil dan Pembahasan Penentuan Jumlah Populasi
Kebutuhan air bersih ditentukan dengan melakukan perhitungan jumlah populasi terlebih dahulu.
Jumlah populasi akan menentukan kebutuhan air bersih dan jumlah alat plambing. Jumlah populasi pada gedung Apartemen Menara Cibinong Tower C sebanyak 957 orang. Penentuan jumlah populasi dilakukan dengan menggunakan 2 pendekatan, pendekatan pertama digunakan untuk ruangan dengan fungsi ruang sebagai kamar. Penentuan jumlah populasi fungsi ruang kamar dilakukan berdasarkan tempat tidur
e-ISSN : 2541-1934
sedangkan pendekatan ke dua digunakan untuk ruangan yang berfungsi sebagai ruang fasilitas umum dengan menggunakan persamaan (1). Hasil rekapitulasi populasi pada gedung Apartemen Cibinong Tower C dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi populasi gedung apartemen Tower C Lantai Fungsi Ruang Jumlah Populasi
(orang)
Lantai 1 Ruko 147
Lantai 2 Ruko 101
Kamar 11
Lantai 3 Kamar 36
Lantai 4 Kamar 36
Lantai 5 Kamar 36
Lantai 6 Kamar 36
Lantai 7 Kamar 36
Lantai 8 Kamar 36
Lantai 9 Kamar 36
Lantai 10 Kamar 36
Lantai 11 Kamar 36
Lantai 12 Kamar 36
Lantai 13 Kamar 36
Lantai 14 Kamar 36
Lantai 15 Kamar 36
Lantai 16 Kamar 36
Lantai 17 Kamar 36
Lantai 18 Kamar 36
Lantai 19 Kamar 18
Lantai 20 Kamar 18
Roof Top Mesjid 64
Aula 21
Total 957
Sumber : Hasil pengolahan data (2021)
Penentuan Jumlah Alat Plambing
Jumlah alat plambing harus di sesuaikan dengan jumlah populasi penghuni gedung, sehingga dapat memberikan kenyamanan. Untuk menentukan jumlah alat plambing di bagi berdasarkan populasi per ruangan. Populasi pada tiap ruangan dibagi berdasarkan banyaknya populasi pria dan wanita. Jumlah populasi pria pada tiap ruangan berjumlah 51% dan 49% untuk wanita [1]. Untuk penentuan alat plambing yang akan digunakan di ruangan kamar di lakukan berdasarkan ketersediaan kamar mandi pada tiap ruangan sehingga tidak menggunakan pendekatan menggunakan populasi. Didapatkan jumlah alat plambing yang akan digunakan pada bangunan terdiri dari 261 jet shower, 5 faucet, 251 shower, 239 kitchen sink, 4 urinoir dan 261 water closet (WC).
Perhitungan Kebutuhan Air
Kebutuhan air bersih ditentukan berdasarkan jumlah orang dalam gedung dan lamanya aktivitas pada masing-masing ruang. Perhitungan kebutuhan air menggunakan persamaan (2) dengan standar pemakaian air yang disesuaikan dengan fungsi ruangannya [9]. Dari persamaan (2) didapatkan total kebutuhan air bersih pada gedung Apartemen Tower C sebesar 87,96 m3/hari. Untuk rekapitulasi kebutuhan air bersih pada Apartemen Tower C di tunjukan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi kebutuhan air bersih apartemen Tower C Lantai Fungsi
Ruang
Standar Kebutuhan Air (liter/orang/hari)
Jumlah Populasi Jumlah Kebutuhan Air (orang) (liter/hari) (m3/hari)
Lantai 1 Ruko 100 147 14700 14,7
Lantai 2 Ruko 100 101 10100 10,1
Kamar 100 11 1100 1,1
Lantai 3 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 4 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 5 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 6 Kamar 100 36 3600 3,6
e-ISSN : 2541-1934
Lantai Fungsi Ruang
Standar Kebutuhan Air (liter/orang/hari)
Jumlah Populasi Jumlah Kebutuhan Air (orang) (liter/hari) (m3/hari)
Lantai 7 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 8 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 9 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 10 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 11 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 12 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 13 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 14 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 15 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 16 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 17 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 18 Kamar 100 36 3600 3,6
Lantai 19 Kamar 100 18 1800 1,8
Lantai 20 Kamar 100 18 1800 1,8
Roof Top Mesjid 5 64 321,92 0,32
Aula 25 21 525 0,53
Total 957 87946,92 87,95
Sumber : Hasil pengolahan data (2021)
Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank
Pada gedung Apartemen Tower C direncanakan terdapat 1 unit GWT yang nantinya akan digunakan sebagai penyimpanan air yang bersumber dari pipa distribusi PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Untuk menentukan kapasitas GWT perlu diketahui total kebutuhan air bersih yang juga memperhitungkan faktor keamanan (kehilangan air yang disebabkan oleh kebocoran) sebesar 20% [4].
Berikut merupakan penentuan kapasitas GWT dengan menggunakan persamaan (3).
V = 87,95 m³
hari + (87,95 m³
hari x 20%)
= 105,537 m³ = 106 m³
GWT direncanakan berbentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 10 m, lebar 6 m dan tinggi 2 m dimana 0,2 m dari tinggi tangki merupakan faktor keamanan. Maka kapasitas aktual GWT sebesar 120 m3.
Perhitungan Kapasitas Roof Tank
RT digunakan sebagai penyimpanan air bersih yang berasal dari GWT untuk di distribusikan ke seluruh ruangan yang terdapat alat plambing untuk memenuhi kebutuhan pada jam tertentu. Pengaliran air bersih dari RT menuju alat plambing menggunakan sistem gravitasi. Untuk menentukan kapasitas RT dapat di lakukan dengan langkah-langkah berikut :
• Kebutuhan Debit Rata-Rata
Perhitungan debit rata-rata dilakukan pada masing-masing ruangan karena memiliki aktivitas jam yang berbeda.
Qr =0.525 𝑚3/ℎ𝑎𝑟𝑖 14 𝑗𝑎𝑚
Qr = 0,038 m3/jam
Sehingga total debit rata-rata per jam yang diperoleh pada gedung Apartemen Tower C sebesar 9,650 m3/jam.
• Kebutuhan Jam Puncak Qp = 9,650 m3/jam x 2
= 19,3 m3/jam
• Kebutuhan Menit Puncak (m3/jam) Qmax = 9,650 m3/jam x 4
= 38,6 m3/jam
e-ISSN : 2541-1934
Penentuan nilai dari Qr, Qp dan Qmaks digunakan untuk mengetahui kapasitas RT yang ditentukan dengan menggunakan persamaan (4).
Ve = (19,3 m3/jam – 38,6 m3/jam) x 1 jam + (38,6 m3/jam x 0,75 jam)
= 48,250 m3 = 49 m3
Kapasitas RT sebesar 49 m3 direncanakan berbentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 7 m, lebar 4 m dan tinggi 2 m dimana 0,2 m dari tinggi merupakan faktor keamanan. RT menggunakan jenis FRP (Fiber Reinforced Polymer) yang di letakan di atap roof top [12].
Penentuan Kapasitas Daya Pompa
Pompa yang digunakan di Apartemen Tower C menggunakan 2 buah pompa, dimana nantinya pompa akan digunakan secara bergantian sehingga dapat mengantisipasi jika salah satu mengalami kerusakan [8]. Untuk menentukan daya pompa yang akan digunakan dapat menggunakan persamaan (8) dengan tahapan perhitungan sebagai berikut :
• Kapasitas Pompa
Kapasitas pompa ditentukan berdasarkan kapasitas RT dengan melihat debit maksimum atau kebutuhan menit puncak (liter/menit). Maka kapasitas pompa sebesar 1.465 liter/menit atau 0,024 m3/detik.
• Head Statis
Head statis merupakan kehilangan tekanan yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan elevasi dari outlet GWT menuju inlet RT. Sehingga didapat head statis sebesar 76,97 m.
• Diameter Pipa
Diameter pipa akan digunakan untuk mengalirkan air dari GWT menuju RT. Penentuan diameter yang dibutuhkan dapat menggunakan persamaan berikut (9) :
V = Kecepatan aliran air = 2 m/s [4].
A = Q
V = 0,024 m³/detik
2 m/detik = 0,012 m² A = 1
4 x π x d2 d = √A x 4
π = √0,012 m² x 4
π = 0,125 m = 125 mm
• Head Friksi
Head friksi merupakan kehilangan tekanan akibat adanya gesekan aliran air dalam pipa, dalam perhitungannya faktor kekasaran pipa sebesar 150 [13] diperoleh head friksi dengan kapasitas pompa sebesar 1.465 liter/menit. Untuk menentukan head friksi dapat ditentukan dengan persamaan berikut : HF = 6,05 x ( 𝑄1,85
𝐶1,85𝑥𝑑4,87)106 x Leq
= 6,05 x ( 1.481 l/menit 1,85
1501,85𝑥125 mm4,87)106 x 92,364 m = 2,327 bar = 23,27 m
• Kecepatan Aliran A = 1
4 x π x d2 A = 1
4 x π x (0,125 m) x 2
= 0,012 m2 V = Q
A
= 0,024 m³/s
0,012 m² = 1,992 m/s
• Head Velocity
Head velocity merupakan kehilangan tekanan akibat adanya kecepatan aliran air didalam pipa.
Penentuan head velocity dapat dilakukan menggunakan persamaan : Hv = 𝑣²
2 x 𝑔
= (1,992 m/s)² 2 x 9,81 𝑚/𝑠²
= 0,202 m
e-ISSN : 2541-1934
• Head Total
Head total merupakan tekanan total yang disebabkan oleh adanya kehilangan tekanan akibat adanya perbedaan elevasi (Hs), kehilangan tekanan karena adanya gesekan aliran air dalam pipa (Hf) dan kehilangan tekanan karena kecepatan aliran air dalam pipa (Hv) sehingga penentuan head total dapat digunakan dengan persamaan berikut :
Head Total = Head elevasi + Head friksi + Head Kecepatan
= 76,97 m + 23,268 m + 0,202 m + 7 m
= 107,441 m
• Kapasitas Daya Pompa
Penentuan kapasitas daya pompa memerlukan nilai efisiensi pompa. Penentuan efisiensi pompa menggunakan webcaps (website untuk mengetahui spesifikasi pompa) dengan memasukan nilai debit sebesar 1.465 liter/menit dan gead statis 76,97 m sehingga diperoleh nilai efisiensi pompa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Penentuan Nilai Efisiensi Pompa Sumber : website webcapcs
Diperoleh nilai efisiensi dari pompa sebesar 77%. Pompa yang digunakan untuk mendistribusikan air dari GWT menuju RT dengan kapasitas daya yang didapat berdasarkan persamaan (8) :
P =ρ.g.Q.H
ᶯ P = 1000
𝑘𝑔 𝑚3 ×9,81𝑚
𝑠 ×0,024𝑚3
𝑠 × 76,97𝑚
77 % = 33.440 watt = 33,440 Kwatt
Hasil tersebut menunjukkan besarnya kapasitas daya pompa yang dibutuhkan untuk mendistribusikan air bersih dari GWT menuju RT sebesar 33,440 Kwatt.
Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih
Penentuan dimensi pipa dilakukan agar sistem instalasi plambing sesuai dan efisien. Penentuan diameter pipa ditentukan berdasarkan UBAP dan panjang pipa dimana pada perencanaan jalur air bersih pada gedung rencana panjang pipa horizontal dan pipa menuju alat plambing memiliki panjang kurang dari 12 m. Untuk pipa yang akan digunakan yaitu pipa jenis Polypropylene Random (PPR) [14] dengan diameter 20 mm sampai 125 mm.
Perhitungan Tekanan
Perhitungan tekanan pada perencanaan instalasi plambing gedung Apartemen Tower C digunakan untuk mengetahui sistem pengaliran air bersih dari RT menuju alat plambing menggunakan sistem gravitasi atau menggunakan bantuan pompa booster. Dalam perhitungan tekanan pada gedung Apartemen Tower C menggunakan persamaan (9) dimana hasil perhitungan menunjukkan perlu ditambahkannya pompa booster agar air dapat teralirkan menuju titik kritis alat plambing. Hasil perhitungan di dapat tekanan yang dibutuhkan pada lantai 20 sebesar 0,85 bar.
Perhitungan Debit Air Limbah
Air limbah yang dihasilkan dari penggunaan air bersih terbagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater [15]. Air limbah yang dihasilkan dialirkan secara terpisah greywater dan blackwater yang disalurkan menuju masing-masing STP yang dialirkan secara gravitasi. Perhitungan debit air limbah
e-ISSN : 2541-1934
menggunakan persamaan (10) dimana berdasarkan hasil perhitungan debit air limbah yang dihasilkan sebesar 70.356,8 liter/menit.
Penentuan Dimensi Pipa Air Limbah dan Ven
Penentuan dimensi pipa air limbah diperlukan agar dapat mengalirkan air limbah sehingga dapat menghindari pencemaran dan menjaga sanitasi di dalam gedung. Jenis pipa yang digunakan yaitu Polyvinil Chloride (PVC) kelas D [14] karena termasuk pipa non-bertekanan, pengaliran air limbah menggunakan pengaliran secara gravitasi. Dimensi pipa air limbah yang digunakan untuk air limbah blackwater memiliki rentang 60 mm sampai dengan 140 mm. Sedangkan dimensi pipa air limbah greywater yang digunakan memiliki rentang 32 mm sampai dengan 114 mm.
Penentuan dimensi pipa ven pada gedung Apartemen Tower C memiliki rentang dimensi pipa 42 mm sampai dengan 114 mm dengan menggunakan jenis pipa Polyvinil Chloride (PVC) kelas D [14]. Sistem ven yang digunakan menggunakan sistem ven tunggal, dimana pipa ven hanya dipasang untuk melayani satu alat plambing yang selanjutnya disambungkan ke sistem ven lainnya.
4. Kesimpulan
Perencanaan sistem plambing pada gedung Apartemen Menara Cibinong Tower C meimiliki kebutuhan air bersih sebesar 87,95 m3/hari yang bersumber dari PDAM. Sistem pengaliran air bersih menggunakan sistem tangki atap. Pendistribusian air bersih dari roof tank menuju ruangan yang terdapat alat plambing menggunakan sistem gravitasi dengan menggunakan pipa berdiameter 20 mm sampai 125 mm. Air limbah yang dihasilkan dilakukan pengaliran secara terpisah antara greywater dan blackwater, pengaliran menuju STP dilakukan secara gravitasi dengan masing-masing dimensi pipa untuk blackwater 60 mm sampai 140 mm dan pipa pengaliran greywater berdimensi 32 mm sampai 114 mm, sedangkan dimensi pipa yang digunakan untuk pipa ven berdimensi dari 42 mm sampai 114 mm.
5. Singkatan
GWT Ground Water Tank
RT Roof Tank
UBAP Unit Beban Alat Plambing 6. Referensi
[1] B. P. Statistik, "Kabupaten Bogor dalam Angka". 2021.
[2] V. H. Makarau, “Penduduk, Perumahan Pemukiman Perkotaan dan Pendekatan Kebijakan,” J.
Sabua, vol. 3, no. 1, Hal. 53-57, 2011.
[3] E. Khairina, E. P. Purnomo dan A. D. Malawani, “Kebijakan berwawasan lingkungan guna menjaga ketahanan lingkungan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,” J. Ketahanan Nasional, vol. 26, No. 2, 2020.
[4] M. S. Gani, A. N. Prabowo dan L. Apriyanti, “Perencanaan Sistem Plambing Air Bersih Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat,” Reka Lingkungan Institut Teknologi Nasional, vol.
2, 2021.
[5] Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Peraturan Menteri PUPR No.
14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, 33 penyunt., Jakarta, 2017.
[6] Badan Standarisasi Nasional, SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2015.
[7] Suhardiyanto, “Perancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan pada pembangunan gedung perkantoran bertingkat tujuh lantai,” J. Teknik Mesin (JTM), vol. 5, no. 3, pp. 90-97, 2016.
[8] S. “Perancangan Sistem Plambing Instalasi Air Bersih dan Air Buangan Pada Pembangunan Gedung Perkantoran Bertingkat Tujuh Lantai,” Jurnal Teknik Mesin (JTM), vol. 5, 2016.
[9] F. A. S, “Analisa Kebutuhan Air Bersih Pada Gedung Puskesmas Pemenang Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara,” Skripsi Universitas Muhammadiyah Mataram, p. 44, 2020.
[10] H. Poerbo, Utilitas Bangunan, Jakarta: Djambata, 2010.
[11] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat SPALD-T, vol. 1, Jakarta: PUPR, 2018.
[12] F. Muchtadi, “Keunggulan Roof Tank FRP Agar Tidak Salah Pilih,” Diakses pada Tanggal 05 Oktober 2021 di https://bioseptictank.co.id/keunggulan-roof-tank-frp-agar-tidak-salah-pilih/
e-ISSN : 2541-1934
[13] B. S. Nasional, SNI-03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tega dan Silang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2000.
[14] P. W. D. J. Rucika, “Daftar Harga Rucika All Product,” Diakses pada Tanggal 08 Agustus 2021 di https://www.rucika.co.id/wp-content/uploads/2021/11/Daftar-Harga-Retail-1121.pdf
[15] R. U. Safitri, 2020. “Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga: Greywater dan Blackwater,” Diakses pada Tanggal 3 Desember 2021 di https://adikatirtadaya.co.id/pengolahan-air-limbah-rumah-tangga- grey-water-dan-black-water/