Disusun Oleh : Trio Putra Setiawan
E2J021009
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir.Bambang Sulistyo, M.Si.
PERENCANAAN TATAGUNA LAHAN PERTANIAN PEMANFAATAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS DALAM LINGKUP
PERTANIAN
LATAR BELAKANG
• Teknologi informasi sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sebuah keharusan dalam segala aspek kehidupan. Tak hanya itu, saat ini teknologi informasi bahkan telah menjadi tulang punggung kehidupan manusia dalam penyediaan dan pemberian informasi. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
• Sistem Informasi Geografis (SIG) mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi informasi. SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan (Budiyanto, 2002).
• Media informasi yang digunakan oleh dinas pertanian masih sangat sederhana yaitu masih menggunakan media blog sebagai media informasi hasil pertanian di setiap daerah, serta seringkali informasi yang di dapat mengalami keterlambatan dikarenakan tidak adanya fasilitas media informasinya.
• SIG ini menjadi salah satu sarana untuk penyampaian informasi terutama untuk informasi-informasi yang berhubungan dengan data spasial. Selain itu, SIG merupakan sebuah sistem informasi sumber daya lahan yang terkomputerisasi melalui seperangkat prosedur yang berkaitan dengan penyimpanan, pengolahan, penyajian data yang mempunyai banyak manfaat seperti untuk aplikasi di bidang pertanian, kehutanan, hidrologi, dan lainnya
1. Mengetahui apa itu Sistem Informasi Geografis (SIG).
2. Mengetaui komponen yang harus ada pada Sistem Informasi Geografis (SIG).
3. Mengetahui peranan Sistem Informasi Geografis (SIG) khususnya dalam lingkup Pertanian.
TUJUAN PENULISAN
PENGERTIAN SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Secara harfiah, SIG dapat diartikan sebagai
“Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja sama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis” (Atie, 2003).
SIG merupakan sebuah informasi yang di dapatkan melalui beberapa tahap dengan menggunakan sebuah aplikasi software maupun hardware yang ada di komputer, informasi yang ini dapat di simpan maupun diolah kembali untuk menganalisa suatu bidang keilmuan geografi dan geospasial, misalnya penggunaan lahan, persebaran flora maupun fauna, bahkan menjadikanya sebuah monitoring dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang.
Data
KOMPONEN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Pelaksana /
SDM Aplikasi
Perangkat Lunak SIG
Perangkat Keras
Operator, analisis, programmer, basis data administrator
Penjumlahan. klasifikasi, rotasi, koreksi, overlay, buffer, join table.
Data grafis (peta, foto udara, citra satelit) dan data atribut (data sensus
penduduk, catatan survei, data statistik)
10 Arc/Info, ArchView, ArchGIS, Map Info, GRASS, bahkan Knoppix GIS.
Perangkat komputer, seperti scanner, digitizer, gps, printer, dan plotter
1. Pemanfaatan untuk Kajian Kerentanan Kebakaran Lahan dan
Hutan
Pada konteks kajian kerentanan kebakaran, pemanfatan Sistem Informasi Geografi (SIG) sudah digunakan untuk analisa dan pengamatan kebakaran hutan sejak tahun 1990- an. Fungsi dari SIG ini telah bisa digunakan untuk monitoring kebakaran dan membuat rencana antisipasi kebakaran dengan pembuatan peta rawan kebakaran melalui teknik pemodelan (Tarigan, 2016). Kemampuan SIG dalam strategi prediktif menjadikannya sangat handal dalam pemetaan sehingga dapat menghasilkan produk berupa peta kawasan yang rawan terbakar serta dapat digunakan untuk menghitung luasan areal yang terbakar dan strategi adaptasi penanganannya
2. Pemanfaatan Untuk Menganalisis Pengaruh
Alih Fungsi Lahan Terhadap Debit Banjir
SIG dapat dimanfaatkan untuk menentukan perubahan debit banjir akibat dari alih fungsi lahan dengan input berupa curah hujan, dan berbagai faktor fisik dalam DAS (Yustina, et all, 2007).
PEMANFAATAN SIG DALAM LINGKUP
PERTANIAN
PEMANFAATAN SIG DALAM LINGKUP PERTANIAN
3. Pemanfaatan Untuk Menganalisis Kesesuaian Lahan
Pertanian
SIG berbasis web dapat menampilkan informasi hasil pertanian, curah huhan dan tinggi tanah dari permukaan laut dalam bentuk peta. Sistem informasi ini juga dapat menampilkan analisis lahan pertanian berupa jenis lahan serta hasil pertanian yang dapat dipakai untuk rekomendasi pemanfaatan lahan yang sesuai di sector pertanian yang ada (Rahmawati, et all, 2013).
4. Pemanfaatan Untuk Kajian Perubahan Penggunaan Lahan
Sistem Informasi Geografi dapat memudahkan proses mengolah data dengan waktu relatif singkat dan biaya murah untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan yang terjadi dicakupan wilayah yang luas guna mengetahui kesesuaian perubahan penggunaan lahan terhadap RTR (Safitri, 2016).
5. Pemanfaatan Untuk Pemetaan Wilayah
Kelayakan Tanam Komoditas
Kemampuan SIG berbeda dengan system informasi lainnya, SIG dapat memberikan informasi peta antara lain memetekan letak, memetakan kuantitas, memetakan perubahan lokasi, dan memetakan apa yang ada di dalam dan di luar suatu area.
6. Pemanfaatan Untuk Pemetaan dan Analisis
Daerah Pertanian
SIG berbasis web yang diharapkan mampu menjadi sumber referensi/rujukan yang mudah diakses oleh stakeholder terkait dengan pertanian, memberikan gambaran ragam potensi unggulan pertanian yang dimiliki khususnya kecamatan- kecamatan yang memiliki potensi lahan yang sesuai, memberikan gambaran kuantitas pemanfaatan lahan pertanian yang telah dipakai, dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan pengembangan daerah unggulan dibidang sektor pertanian ditingkat daerah maupun nasional (Ahaliki, 2016).
7. Pemanfaatan Untuk Pemetaan Lahan dan
Komoditas Hasil Pertanian
Sistem Infomasi Geografi ini dengan menggunakan tools ArcView sangat membantu secara efektif menghasilkan informasi mengenai hasil analisi pertanian, informasi ini dapat digunakan oleh pemerintah sebagai bahan kajian untuk mensukseskan pertanian dan menyelematkan tanah pertanian dari alihfungsi yang lain (Supuwiningsih, 2016).
PEMANFAATAN SIG DALAM LINGKUP
PERTANIAN
KESIMPULAN
1. SIG merupakan sebuah informasi yang di dapatkan melalui beberapa tahap dengan menggunakan sebuah aplikasi software maupun hardware yang ada di komputer, informasi yang ini dapat di simpan maupun diolah kembali untuk menganalisa suatu bidang keilmuan geografi dan geospasial, misalnya penggunaan lahan, persebaran flora maupun fauna, bahkan menjadikanya sebuah monitoring dalam pengambilan keputusan di berbagai bidang.
2. Komponen yang harus ada pada SIG adalah pelaksana atau Sumber Daya Manusia (SDM), Aplikasi, Data, Perangkat Lunak SIG, dan Perangkat Keras
3. SIG ini menjadi salah satu sarana untuk penyampaian informasi terutama untuk informasi- informasi yang berhubungan dengan data spasial. Selain itu, SIG merupakan sebuah sistem informasi sumber daya lahan yang terkomputerisasi melalui seperangkat prosedur yang berkaitan dengan penyimpanan, pengolahan, penyajian data yang mempunyai banyak manfaat seperti untuk aplikasi di bidang pertanian, kehutanan, hidrologi, dan lainnya.
Penerapan teknologi sistem informasi geografis dalam pemetaan hasil produksi pertanian sangat memberi manfaat kepada stakeholder/dinas pertanian dalam menentukan kebijakan berdasarkan informasi yang disajikan melalui peta geografis maupun grafik