• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGAULAN YANG BAIK MENURUT IMAN KRISTEN

N/A
N/A
Rizka Hutasoit

Academic year: 2024

Membagikan "PERGAULAN YANG BAIK MENURUT IMAN KRISTEN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERGAULAN YANG BAIK MENURUT

IMAN KRISTEN

BESP 2021

(2)

TABLE OF CONTENTS

02 CJR

Mini Riset

04 Rekayasa Ide

01 CBR 03

(3)

CB R

01

(4)

BUKU 1

Identitas Buku 1 :

Judul buku : Etika Kristen : Dasar Etika Pendidikan dan Membangun Karakter Bangsa Pengarang : - Pdt. Dr. Nurliani Siregar

- M.Pd Gr. Bangun Munthe, S.Pd, M.M - Pdt. Sunggul Pasaribu, S.Th, M.Pd.K - Pdt. Darman Samosir, M.Th

- Pdt. Jojor Silalahi, M.Th

- Pdt. Peniel E. Sirait,S.Th, M.Psi

Penerbit : CV. Vanivan Jaya-Medan Tahun terbit : 2019

Kota terbit : Medan Tebal buku : 243 halaman ISBN : 978-602-53213-3-7

(5)

RINGKASAN BUKU 1

Pergaulan dan persahabatan di kalangan kawula muda pada masa adolesen merupakan hal yang wajar dan normal. Sebab dengan pergaulan dan persahabatan ini para kawula muda dituntut untuk lebih mengenal dan menghargai kekayaan kehidupan manusia. Namun, pergaulan dan persahabatan kawula muda harus diupayakan menjadi suatu “pergaulan dan persahabatan yang terpimpin.” Artinya, pergaulan dan persahabatan para kawula muda sebaiknya dilakukan di lingkungan sekolah, perkumpulan dan terutama di lingkungan keluarga. Dengan pergaulan dan persahabatan yang dilakukan kawula muda di lingkungan- lingkungan ini akan selalu terkoordinir oleh pihak ketiga yang manfaatnya sangat berguna untuk meluputkan para kawula muda dari pergaulan bebas yang dilakukan tanpa kontrol. Dalam pergaulan dan persahabatan yang terpimpin, pihak orangtua harus bersedia membuka pintu untuk kehadiran teman perempuan atau teman laki-laki para anak-anaknya yang telah memasuki usia masa adolesen. Dengan keterbukaan ini diharapkan bahwa orang tua dapat mengawasi pergaulan para kawula muda yang ada di rumahnya dengan wajar. Pembentukan karakter bangsa dalam etika kristen dimulai dengan nilai-nilai pergaulan dan persahabatan yang dilakukan kawula muda di lingkungan- lingkungan yang terkoordinir bermanfaat yang dilakukan dengan adanya kontrol keluarga.

(6)

BUKU 2

Identitas Buku 2:

Judul Buku: Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Agama Kristen Pengarang:

Paristiyanti Nurwardani

Dr. Daniel Nuhamara

Dr. Daniel Stefanus

Drs. Swarsono MM

Edi Mulyono

Evawany

Fajar Priyautama

Ary Festanto

Penerbit : Restekdikti Tahun Terbit : 2016 Kota Terbit : Jakarta Tebal buku: 239 halaman ISBN: 978-602-70089-5-3

(7)

RINGKASAN BUKU 2

Menelusuri Konsep Bergaul

Secara umum ada 5 pola pergaulan mulai remaja sampai lanjut usia.

● Pertama, dimensi persamaan. Kita memilih teman yang mempunyai persamaan dalam kepribadian, nilai-nilai hidup, perilaku, minat dan latar belakang.

● Kedua, dimensi timbal balik. Kita mencari teman yang bisa saling mengerti, saling percaya, saling tolong, saling mengakui keunggulan dan saling memaklumi kelemahan masing-masing.

● Ketiga, dimensi kecocokan. Kita berteman karena merasa cocok dan senang berada bersama dia.

● Keempat, dimensi struktur. Kita mencari teman yang berjarak dekat, mudah dihubungi dan bisa langgeng.

● Kelima, dimensi model. Kita berteman karena kita respek dan mengagumi kualitas kepribadiannya.

(8)

Menjadi Sahabat Sejati

Untuk membangun persahabatan ada tujuh prinsip berikut ini yang perlu diperhatikan.

1. Perhatikan setiap orang baru di sekitar Anda.

2. Kembangkan ekspresi yang membuat suasana ceria.

3. Berlatih menyapa orang dengan nama.

4. Ajukan pertanyaan yang tepat.

5. Menjadi pendengar yang baik.

6. Jangan congkak dan merasa lebih baik dari orang lain.

7. Hendaknya sopan santun dalam tingkah laku.

Adapun ciri-ciri persahabatan yang baik adalah sebagai berikut.

● Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri.

● Persahabatan sejati bersifat teguh.

● Persahabatan sejati bersedia

berkorban. Keempat, persahabatan

sejati bersifat menyucikan.

(9)

Membangun argumen tentang suka dan duka pergaulan

Suka dan duka dalam pergaulan tentu saja ada, bahkan boleh dikatakan banyak. Dengan

bergaul Anda juga dapat mencari jalan untuk memecahkan persoalan yang Anda hadapi

bersama dengan teman. Mengatasi kesulitan bersama-sama tentu lebih mudah daripada

mengatasi sendirian. Sukanya bergaul yang lain adalah saat Anda sakit. Teman-teman Anda

akan mengunjungi Anda dengan segera. Selain itu, ketika Anda dalam keadaan sedih dan

susah teman dapat menghibur dan memberikan nasihat-nasihat. Dengan bergaul Anda dapat

menghilangkan kekesalan yang ada dalam hati Anda. Anda dapat bergembira bersama,

bertukar pendapat dan dapat juga menambah pengetahuan tentang hal-hal yang ada dalam

masyarakat.

(10)

Mendeskripsikan tahap tahap pergaulan

Tahap pertama ini adalah persahabatan biasa baik dengan teman-teman sejenis maupun teman-teman lawan jenis.

Kedua, persahabatan yang lebih istimewa.

Ketiga, pacaran

Keempat, bertunangan Kelima, pernikahan

Manusia adalah makhluk sosial, tidak terkecuali orang Kristen. Sebab itu, sudah seharusnya manusia itu memiliki teman atau sahabat dalam kehidupan ini. Orang yang membenci pergaulan adalah orang yang tidak normal. Orang yang seperti itu biasanya disebut antisosial. Mereka tidak membutuhkan pergaulan, bahkan membenci pergaulan.

Namun kita harus hati-hati dalam pergaulan karena pergaulan yang buruk dapat merusak kehidupan kita, misalnya kita bisa terlibat dalam seks bebas, minum minuman keras dan memakai narkotika. Seharusnya kita mencari teman yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Tuhan dan bertumbuh kembang dalam kedewasaan rohani.

Berikut ini beberapa prinsip pergaulan yang berdasarkan kasih Kristus dan yang sesuai dengan kebenaran Alkitab adalah sebagai berikut. Pertama, kemuliaan bagi Allah.

Kedua, demi kebaikan orang lain. Ketiga, kebaikan bagi diri sendiri. Keempat, saling mempercayai. Sikap saling mempercayai ini akan membangun persahabatan yang baik.

Kelima, saling menghargai. Sikap saling menghargai menghasilkan sifat suka menghormati orang lain, lebih banyak mendengar daripada berbicara, toleransi, berani menerima pendapat orang lain dan tidak suka memperalat orang lain. Keenam, saling mengasihi. Kasih yang benar adalah kasih yang berasal dari Kristus.

(11)

Kasus Yang Ditemukan Pada Buku 1&2

Dari kedua buku yang sudah kami baca yaitu buku 1 dan 2 benar bahwa manusia memerlukan seorang teman bahkan sahabat sejati di dunia. Bahkan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah yaitu Adam Tuhan berikan seorang teman perempuan yaitu Hawa sebab Allah melihat tidak baik anak manusia itu sendirian. Hal itu berlaku sampai saat ini dimana kita sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian di dunia ini kita membutuhkan orang lain agar kita dapat hidup di dunia ini. Namun bagaimana seharusnya seorang teman atau sahabat yang diperlukan oleh remaja dan pemuda Kristen pada saat ini, apakah hanya untuk teman curhat saja, atau sebagai teman untuk hang out Bersama ataupun seorang teman yang diperlukan. ketika sedang dalam pergumulan akan duniawi? Perlu diketahui bahwa banyak sekali saat ini pergaulan remaja Kristen yang hanya membicarakan atau hanya untuk hal-hal didunia ini saja bahkan tidak jarang persahabatan ini malah membawa temannya untuk menjauh dari Tuhan dengan perbuatan dosa. Lalu bagaimana seharusnya sahabat yang dibutuhkan oleh remaja dan pemuda Kristen untuk membawa mereka tetap dalam Tuhan dan bertumbuh kembang dalam kedewasaan rohani? Ini adalah sebuah permasalahan yang dapat kami temukan setelah membaca kedua buku tersebut.

(12)

CJR

02

(13)

Identitas Jurnal 1

Judul jurnal : Penerapan Pendidikan Agama Kristen Keluarga dan Gereja Bagi Pengembangan Spritualitas Remaja Kristen

Pengarang : Hasudungan Sidabutar, Nonce Jubrina Banunaek Penerbit : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Tahun terbit : 2022 Kota terbit : Kupang

Jumlah halaman : 319-331 halaman ISSN : 2797-2488

(14)

Keluarga Kristen dalam hal ini merupakan anugerah Tuhan yang tak ternilai sebab ia merupakan tonggak pertama dalam pembinaan spiritual yang tidak bisa digantikan oleh gereja walau gereja merupakan mitra keluarga dalam pembinaan spiritual. Dasar penting dalam pengembangan spiritualitas anak adalah keluarga yang berpusat pada Allah (Ulangan 10:12) sebab anak mengasihi bukan akibat dari pengambilan keputusan pribadi secara mendadak, namun ia bisa mengasihi karena sejak kecil ia hidup dalam suasana kasih yang diajarkan dan diteladankan oleh orangtuanya. Pendidikan Agama Kristen keluarga harus berupaya membangun suatu pengalaman spiritual remaja. Orang tua Kristen harus menyadari bahwa hakikat keluarga bagi anak adalah agar mereka belajar serta menerima nilai-nilai yang di yakini oleh orang tuanya, belajar bertindak, bertumbuh secara wajar dalam iman Kristen. Keberadaan Pendidikan Agama Kristen keluarga adalah orang tua menyediakan pengalaman belajar yang menolong pertumbuhan anak, melibatkan mereka dalam penelaahan iman Kristen (spiritual), mendampingi mereka dalam memilih tindakan yang selaras dengan iman (moral) sehingga kelak mereka terhindar dari perilaku menyimpang.

(15)

Ada tiga lembaga pendidikan penting yang sangat berpengaruh terhadap eksistensi manusia yaitu pendidikan dalam keluarga dan Gereja (lembaga pendidikan sosial); Sekolah (pendidikan formal).

Gereja berada pada posisi sentral untuk mengedukasi dan mengedukasi keluarga-keluarga Kristen sebagai jemaat agar mereka melaksanakan pendidikan Agama Kristen dalam keluarga. Pendapat gereja terhadap perilaku menyimpang remaja karena sedang mencari identitas, meniru dan melihat, rasa ingin tahu dan lingkungan. Ada anggapan bahwa perilaku menyimpang dari remaja tidak memiliki kaitan dengan pendidikan agama Kristen dalam keluarga melainkan kurangnya kesadaran akan dosa. Hal ini tentu konyol, sebab bagaimana mereka sadar akan dosa jika pola pendidikan agama Kristen dalam keluarga tidak diterapkan dengan baik; dan tidak mengherankan bahwa sikap gereja ketika terjadi perilaku menyimpang oleh remaja adalah memberikan bimbingan dan pembinaan setiap minggu yang diadakan hanya dua kali pertemuan. Gereja seperti “tidak peduli” terhadap perilaku-perilaku remaja yang sudah menyimpang sehingga tidak ada tindakan yang serius untuk mengatasi penyimpangan- penyimpangan yang dilakukan oleh remaja gereja tersebut.

(16)

Upaya gereja dalam penguatan pendidikan agama Kristen dalam keluarga adalah melalui pelayanan kategorial ibadah remaja, katekisasi, khotbah hari minggu, pendampingan pastoral, pengajaran dan edukasi lewat firman Tuhan yang disampaikan pada ibadah hari minggu serta memberikan sosialisasi bagaimana anak mengenal bagian tubuh terpenting mana yang tidak boleh disentuh. Hal ini sangat jelas mengindikasikan bahwa gereja tidak punya roadmap yang jelas bagaimana penerapan dan pengefektifan program pendidikan Agama Kristen dalam keluarga keluarga jemaat. Padahal gereja memiliki peran yang sangat penting untuk memberikan penyuluhan dan pendidikan terhadap keluarga agar mereka mampu menerapkan pendidikan agama Kristen dalam keluarga. Namun, Gereja masih terfokus pada kegiatan atau ritual keagamaan yang berpusat di gedung gereja. Gereja kurang menyadari betapa penting perannya sebagai institusi dalam mengedukasi bagaimana cara penerapan pendidikan agama Kristen dalam keluarga bagi remaja agar remaja memiliki moral, iman dan spiritualitas sesuai yang diharapkan oleh Yesus Kristus.

(17)

Identitas Jurnal 2

Judul jurnal : Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Karakter Cinta Damai Anak

Pengarang : Gunawan Santoso, Endah Salsabilla, Ma’mun Murod, Susilahati, Lutfi Syauki Faznur , dan Masduki Asbari Penerbit : Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra)

Tahun terbit : 2023 Kota terbit : Jakarta Jumlah halaman : 7 halaman ISSN : 2963-3176

(18)

PERAN TEMAN SEBAYA DALAM PERGAULAN

Pada jurnal 2, membahas topik penting khususnya bagi remaja Kristiani saat ini.

Dimana peran teman sebaya dalam pergaulan mampu menentukan karateristik kita sehari-hari walaupun persentasenya tidak sebesar orang tua. Namun, teman sebaya bisa mempengaruhi beberapa diantaranya seperti:

● Nilai dan Norma: Teman sebaya dapat mempengaruhi nilai dan norma yang kita anut. Kita cenderung meniru atau mengikuti perilaku dan kepercayaan teman sebaya kita.

● Pilihan Aktivitas: Teman sebaya juga dapat memengaruhi pilihan aktivitas

yang kita lakukan. Misalnya, jika teman sebaya kita aktif berpartisipasi

dalam olahraga, maka kita cenderung ikut serta dan memperoleh manfaat

dari aktivitas tersebut.

(19)

● Gaya Hidup: Teman sebaya juga dapat mempengaruhi gaya hidup yang kita pilih. Mereka dapat memengaruhi kebiasaan makan, gaya berpakaian, atau kebiasaan merokok dan minum alkohol.

● Komunikasi dan Interaksi: Teman sebaya juga dapat

mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya, jika teman sebaya kita suka bergosip atau mengejek orang lain, maka kita mungkin juga terpengaruh dan mengikuti perilaku tersebut.

● Perkembangan Sosial dan Emosional: Teman sebaya dapat

mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional kita. Mereka dapat membantu kita mengembangkan keterampilan sosial,

seperti kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama, atau

mereka dapat memengaruhi suasana hati dan emosi kita.

(20)

MINI RISET

03

(21)

JENIS DIMENSI PERGAULAN DALAM REMAJA KRISTEN

Metode

Kuesioner

Hasil

Remaja Kristen memilih pergaulan berdasarkan dimensi kecocokan, yakni bergaul atau berteman karena merasa cocok

dan senang bersama dengan dia

(22)

1

2

(23)

4

3

(24)

5

6

(25)

Dimensi Kecocokan

● Berdasarkan pertanyaan no 2 dipilih sebanyak 60%

● Berdasarkan pertanyaan no 4 dipilih sebanyak 80%

● Berdasarkan pertanyaan no 5

dipilih sebanyak 93,3

%

Dimensi Timbal Balik

Dimensi Struktur

Dari keenam

pertanyaan hanya sedikit yang memilih dimensi ini

● Berdasarkan pertanyaan no 2 dipilih sebanyak 60%

● Berdasarkan pertanyaan no 4 dipilih sebanyak 40%

Dimensi Persamaan

Berdasarkan pertanyaan no 1 dipilih sebanyak 40%

Dimensi Model

Berdasarkan

pertanyaan no 1 dipilih sebanyak 40%

Dapat disimpulkan bahwa dimensi pergaulan yang paling banyak dipilih adalah dimensi kecocokan”

(26)

REKAYASA

IDE 04

(27)

Berdasarkan hasil riset yang sudah dilakukan terhadap

beberapa sampel remaja kristen dengan pengisian kuesioner (G from) didapatkan hasil bahwa remaja kristen memilih untuk bergaul atau menjalin hubungan pertemanan berdasarkan

dimensi kecocokan terhadap

sesama atau teman.

(28)

Adapun beberapa ide yang kami tawarkan yaitu :

Mengadakan kegiatan atau acara keagamaan

Mahasiswa kristiani mengadakan kegiatan

pendalaman alkitab (kebaktian) atau Sharing session

Pelayanan Sosial

Retreat atau Kegiatan Perkemahan

Kebaktian Pujian dan Penyembahan

Konseling dan Pendampingan

1 2 3

4

5

6

(29)

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pergaulan. Bagi orang Kristen, pergaulan harus membawa pengaruh baik dan menjadi saksi di masyarakat. Remaja Kristen perlu mencari pergaulan yang membantu pertumbuhan rohani. Sahabat sejati adalah yang menerima dan mengerti kita dengan rela berkorban. Remaja Kristen juga perlu bersahabat dengan Tuhan Yesus untuk mendapatkan keselamatan dan penghiburan.

Pendidikan agama Kristen bagi mahasiswa bertujuan mengajarkan kasih sesama dan kesadaran akan kasih Allah. Teman sebaya berperan penting dalam pergaulan remaja/mahasiswa Kristen untuk belajar kejujuran, keadilan, dan keterampilan sosial. Keluarga Kristiani adalah landasan penting dalam perkembangan spiritual anak muda. Gereja menjadi mitra keluarga dalam perkembangan spiritual. Pembelajaran rohani, pilihan sejalan dengan iman, dan langkah-langkah untuk menghindari penyimpangan penting dalam keluarga.

Gereja berperan sebagai pendamping, imam, pengajar, dan penjaga melalui Firman Tuhan.

KESIMPULAN

(30)

TERIMA KASIH &

SHALOM

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran yang sudah lakukan dengan menggunakan Discovery Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen hasilnya belum menunjukkan nilai yang signifikan

5 Faith” pada tahun 1999 menegaskan bahwa orang tua adalah faktor terpenting dalam pertumbuhan dan kedewasaan iman anak mereka.11 BRC dalam penelitian “Tantangan Gereja Di Masa Pandemi