PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Biaya
Hal ini diperkuat dengan pendapat Witjaksono yang menyatakan: “Biaya merupakan pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Bustami dan Nurlela, biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi yang diukur dalam satuan moneter yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk mencapai tujuan.
Klasifikasi Biaya
Belanja modal adalah biaya yang timbul dengan masa manfaat lebih dari satu tahun atau jangka panjang. Beban pendapatan adalah biaya-biaya yang timbul yang mempunyai masa manfaat kurang dari satu tahun atau jangka waktunya pendek.
Pengertian Mutu
Menurut Munawaroh dkk menyatakan: “Kualitas adalah kemampuan untuk memuaskan kebutuhan dengan lebih baik, desain produk yang lebih menarik, dan keunggulan lainnya.” Produk berkualitas rendah dapat merugikan perusahaan dan negara serta dapat berdampak negatif terhadap neraca pembayaran.
Pengertian Biaya Mutu
Munjiati dkk menyatakan bahwa: “Kualitas adalah kemampuan untuk memuaskan kebutuhan dengan lebih baik, bentuk produk yang lebih menarik dan manfaat lainnya.” Prawironegoro menyatakan: “Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi karena produk yang dihasilkan berkualitas buruk sehingga tidak disukai konsumen.”
Jenis-jenis Biaya Mutu
Biaya perencanaan kualitas, yaitu biaya yang berkaitan dengan perencanaan kualitas produk dan sistem pengembangan kualitas produk. Biaya desain dan penilaian proses (cost of process design and assessment), yaitu biaya tambahan atau biaya yang lebih tinggi dari suatu proses produksi baru untuk memperbaiki dan merevisi proses produksi yang sudah ada, sehingga memungkinkan hasil produk yang lebih berkualitas. Biaya pemeliharaan alat pengujian (maintenance equipment) yaitu biaya pemeliharaan alat uji agar semua mesin dalam keadaan baik, termasuk biaya kalibrasi untuk memastikan ukuran produk benar karena alat uji juga ukurannya benar.
Biaya-biaya ini timbul sehubungan dengan adanya keluhan konsumen terhadap produk yang dibeli. Sehingga diperlukan biaya untuk menyelidiki kerusakan produk dan kemudian memperbaikinya. Clearance cost yaitu biaya untuk menentukan langkah atau tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan ditemukannya kerusakan pada suatu produk. Biaya pengerjaan ulang (rework cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki atau memperbaiki produk atau bagian produk yang cacat atau rusak, sehingga barang tersebut dapat digunakan dan dijual.
Biaya pengujian ulang yaitu biaya pengujian ulang produk yang telah dikerjakan ulang, sebenarnya bukan hanya biaya pengujian ulang saja, namun juga biaya pemeriksaan ulang pada saat proses pengerjaan ulang. Biaya lembur karena produk cacat, yaitu biaya lembur yang harus dikeluarkan karena pekerja harus bekerja lembur akibat komponen atau produk yang rusak (cacat produk). Biaya kelebihan kapasitas, yaitu biaya kelebihan kapasitas yang harus dikeluarkan untuk menutupi kapasitas yang hilang akibat produksi komponen atau produk yang cacat.
Penerapan Biaya Mutu
Setiap departemen dalam suatu perusahaan bertanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu sesuai dengan standar yang telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya tertentu. Dikatakan efektif apabila sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan batasan yang telah ditentukan. Pengukuran efektivitas dan efisiensi setiap departemen dalam perusahaan harus dilakukan agar tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai.
Perkebunan Nusantara Permasalahan mutu merupakan bagian yang penting dan memerlukan perhatian yang serius bagi para manajer dalam menerapkan strategi operasionalnya untuk menciptakan suatu produk agar unggul dalam persaingan dan unggul dalam kualitas produk. “Kerangka Pemikiran: Analisis Biaya Kualitas Peningkatan Kualitas Produk pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).”
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
Tinjauan literatur dilakukan dengan mencari literatur yang berkaitan dengan penelitian ini seperti buku, jurnal, penelitian terdahulu, karya akademis, artikel dan juga dokumen yang berkaitan dengan teori dan data teori kualitas pelayanan, promosi dan loyalitas pelanggan. Melalui tinjauan pustaka ini, peneliti berharap dapat memperoleh data dan informasi yang lebih mendalam terkait dengan judul penelitian.
Metode Analisis
Perkebunan Nusantara Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar, berikut diagram proses produksi gula tebu di PT. PT Perkebunan Nusantara XIV dalam menjaga kualitas produk merupakan salah satu cara perusahaan mengembangkan usahanya.
Untuk PT Perkebunan Nusantara Data yang penulis sajikan merupakan data yang diperoleh langsung dari PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) yaitu terkait produk gula pasir. Berikut ini akan disajikan proses analisis data untuk mengetahui analisis pengaruh biaya kualitas terhadap jumlah produk cacat pada PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
Perhitungan biaya kualitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar total biaya kualitas (TQC) dibandingkan dengan penjualan. Perkebunan Nusantara Penelusuran rata-rata efektivitas biaya kualitas dilakukan untuk mengetahui rata-rata efektivitas biaya kualitas dalam perbaikan produk gula di PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan standar efektivitas biaya kualitas yang telah ditetapkan.
Jadi jika dilihat dari data diatas maka rata-rata efisiensi biaya kualitas terhadap peningkatan kualitas produk gula pasir dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 PT Perkebunan Nusantara hasil dari perhitungan rata-rata efisiensi biaya kualitas pada PT Perkebunan Nusantara Hasil perhitungan efisiensi kualitas biaya diperoleh rata-rata sebesar 47,53%.Hal ini dapat diartikan bahwa biaya pencegahan, biaya evaluasi, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal PT Perkebunan Nusantara berpengaruh terhadap kualitas produksi di PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero).
Dalam penerapan program biaya kualitas yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) untuk meningkatkan kualitas produknya menunjukkan adanya upaya untuk meningkatkan kinerja.
Sistematika Penulisan
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Berdirinya Perusahaan
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Struktur Organisasi
Untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam organisasi diperlukan kerjasama dan hubungan atau komunikasi yang baik, baik hubungan antar atasan dan bawahan maupun hubungan antar departemen.
Proses Produksi Gula Pasir
PT Perkebunan Nusantara Sejak PT Perkebunan Nusantara Sehubungan dengan judul penelitian, ruang lingkup analisis biaya kualitas untuk peningkatan kualitas produk, maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang relevan.
Perkebunan Nusantara Walaupun persentasenya selalu berubah naik turun, namun hal ini menunjukkan telah terjadi efisiensi di PT. Tujuan tersebut harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasio-rasio yang diinginkan, yaitu rasio-rasio dalam mengevaluasi tingkat efektivitas biaya kualitas yang dikeluarkan dalam upaya mencegah penurunan kualitas, dalam hal ini tingkat kerusakan produk. Dari laporan tingkat kerusakan pada Tabel 5.8 di atas terlihat adanya tren perubahan tingkat kerusakan seiring dengan meningkatnya perubahan besaran biaya kualitas yang dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya.
Hal ini dibuktikan dengan kemampuan perusahaan dalam menurunkan tingkat kerusakan produk seiring dengan peningkatan biaya kualitas dan peningkatan nilai jual produk setiap tahunnya. Dalam mengumpulkan biaya kualitas, manajemen harus secara cermat dan akurat menghitung setiap biaya kualitas yang timbul dan kemudian menilai apakah efisiensi biaya kualitas mempunyai nilai tambah (advalue) dalam meningkatkan kualitas produk.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Unsur Biaya Mutu
Perencanaan mutu adalah biaya yang dikeluarkan untuk merencanakan detail sistem mutu, misalnya pembuatan model proses baru, analisis praproduksi. Proyek peningkatan kualitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal guna meningkatkan kualitas. Inspeksi dan pengujian bahan baku yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, termasuk waktu yang dibutuhkan pegawai untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian bahan baku.
Inspeksi dan pengujian produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memeriksa produk saat diproduksi dan waktu yang dihabiskan untuk melakukan pengujian produk. Uji lapangan adalah biaya yang dikeluarkan selama pengujian produk di pelanggan sebelum pengiriman akhir. Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya yang terjadi karena kualitas produk cacat, namun produk tersebut sudah berada di tangan pelanggan atau di luar perusahaan.
Keluhan dan garansi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan keluhan di lapangan atau dari pelanggan, seperti perbaikan atau penggantian produk dan pemberian potongan harga terhadap produk cacat. Kewajiban produk adalah biaya yang timbul sebagai akibat dari penilaian kewajiban yang terkait dengan cacat kualitas. Misalnya, suatu perusahaan digugat karena kualitas produk atau kualitas pelayanan. Penarikan produk adalah biaya yang dikeluarkan untuk menangani penarikan produk, biaya penyelesaian hukum, atau biaya penggantian.
Penyusunan Laporan Biaya Mutu
Analisis Data
Analisis Biaya Mutu Terhadap Peningkatan Kualitas Produk
Dimana biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas memberikan pengaruh positif terhadap produk yang dihasilkan. Selain itu juga menunjukkan bahwa perusahaan masih berupaya untuk meningkatkan kualitas produknya, terbukti dengan menurunnya tingkat kerusakan yang terjadi pada proses produksi. Munawaroh, Munjiati, dkk, 2004, Manajemen Operasional, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit: Unit Penerbitan Fakultas Ekonomi (UPFE-UMY), Yogyakarta.
Prawirosentono, Suyadi, 2002, Filsafat Baru Manajemen Mutu Terpadu, Studi Kasus dan Analisis Total Quality Management Abad 21, Edisi Pertama, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
KESIMPUALAN DAN SARAN
Kesimpulan