• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DALAM ERA DIGITAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DALAM ERA DIGITAL "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul: “Perkembangan Perbankan Syariah di Era Digital”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Islam dan Administrasi Bisnis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Ketua Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Islam dan Administrasi Bisnis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

Secara khusus disertasi ini membahas tentang perkembangan perbankan syariah di era digital, termasuk perkembangan dan pengenalan perbankan syariah pada perbankan syariah di era digital. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui bagaimana perkembangan perbankan syariah di era digital. Bagi masyarakat luas, penelitian ini tentunya dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan mengenai perkembangan perbankan syariah di era digital.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan
  • Kegunaan Penulisan
  • Sistematika Penulisan

Pada bab ini terdapat kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran dari hasil penelitian yang nantinya berguna untuk penelitian selanjutnya.

MENGENAL BANK SYARIAH

Definisi Bank Syariah

21 Tahun 2008 menyatakan bahwa “Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, termasuk kelembagaan, kegiatan usaha, dan tata cara serta proses dalam menjalankan usahanya”15. Sedangkan “Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. 16 Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Umum Syariah (Implementasi Teori dan Praktek), (Surabaya: Qiara Media, 2019), hal.

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank syariah dan badan usaha syariah, termasuk kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam menjalankan kegiatan usahanya. Bank syariah bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi dari pemilik dana. Bank syariah adalah bank yang kegiatannya mengacu pada hukum Islam dan dalam kegiatannya tidak memungut bunga atau membayar bunga kepada nasabah.

Manfaat yang diterima oleh bank syariah dan dibayarkan kepada nasabah tergantung pada akad dan kesepakatan antara nasabah dan bank Akad (akad) yang terdapat dalam perbankan syariah harus memenuhi syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam Syariah Islam. Secara umum pengertian Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang operasionalnya disesuaikan dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Bank syariah adalah bank yang bekerja sesuai dengan prinsip syariah Islam, yaitu bank yang dalam operasionalnya mengikuti ketentuan syariah Islam, khususnya mengenai tata cara bertransaksi dengan Islam.

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha utamanya memberikan kredit dan jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Dari beberapa pengertian bank syariah yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan bank syariah atau bank syariah adalah bank yang fungsinya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat, yang didasarkan pada sistem kegiatannya. tentang hukum Islam atau prinsip-prinsip syariah sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, diatur dalam Al-Qur'an dan hadis.

Teknologi Informasi dalam Bank Syariah

Pada poin sebelumnya telah dibahas tentang teknologi yang ditawarkan bank syariah kepada nasabah dalam melakukan transaksi di era digital. Teknologi informasi perbankan di era digital yang telah dibahas pada poin sebelumnya adalah Phone Banking, SMS Banking, M-Banking, E-Banking dan I-Banking. Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi memaksa perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya dengan menempatkan teknologi sebagai elemen utama dalam proses inovasi produk dan layanan.

Misalnya, seperti halnya layanan transaksi elektronik (e-banking) melalui ATM, phone banking dan internet banking merupakan bentuk layanan perbankan baru yang mengubah layanan transaksi manual menjadi layanan transaksi berbasis teknologi. 23 Dicetak ulang dari sumber: https://edel.staff.unja.ac.id/blog/artikel/Pengertian-Teknologi-info-dan-komunikasi.html, pada 3 Juni 2021, 15.56. Pemanfaatan teknologi memungkinkan bank syariah menjangkau lebih banyak nasabah dengan lokasi yang lebih luas, karena layanan perbankan tidak lagi terikat lokasi.

Selain itu, inovasi layanan dengan menggunakan teknologi dapat menunjukkan bahwa bank syariah mempunyai layanan yang tidak kalah lengkap dan berkualitas dibandingkan bank konvensional, sehingga mampu menarik banyak calon nasabah baru. Keunggulan teknologi informasi bagi perbankan adalah teknologi informasi dapat membantu dalam bertransaksi, menyimpan berkas dengan lebih aman dan memiliki sistem perbankan yang lebih maju.

Tujuan dan Fungsi Utama Bank Syariah

Tujuan bank syariah secara umum adalah untuk mendorong dan mempercepat kemajuan perekonomian suatu masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan perbankan, keuangan, komersial, dan investasi sesuai prinsip syariah. Bank syariah mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menghimpun uang masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi, menyalurkan uang kepada masyarakat yang membutuhkan uang dari bank, dan juga memberikan pelayanan berupa jasa perbankan syariah. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dengan akad al-Wadiah dan dalam bentuk investasi dengan akad al-Mudharabah.

28 Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah: Fundamental dan Dinamika Pembangunan di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hal. Al-Mudharabah adalah akad antara pihak-pihak yang mempunyai dana kemudian menginvestasikan dananya atau disebut juga shahibul maal dengan pihak lain atau bank penerima dana disebut juga mudharib dimana pihak mudharib dapat menggunakan dana yang ditanamkan shahibul maal untuk tujuan tersebut. Dengan menabung di bank, maka nasabah juga akan mendapatkan keuntungan berupa keuntungan atas uang yang diinvestasikan, yang besarnya tergantung pada kebijakan masing-masing bank syariah dan bergantung pada hasil yang dicapai bank syariah tersebut. Return adalah imbalan yang diterima nasabah atas jumlah yang diinvestasikan di bank.

Kompensasi yang diberikan oleh bank dapat berupa bonus jika dana disetorkan dengan akad al-Wadiah, dan bagi hasil jika dana diinvestasikan dengan akad al-Mudharabah. Fungsi bank syariah yang kedua adalah menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan (pengguna dana). Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah sepanjang dapat memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang berlaku.

Bank syariah, selain menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat, juga menyediakan layanan perbankan. Produk perbankan syariah dalam bidang perkhidmatan adalah berdasarkan akad yang telah diketahui dalam Islam antaranya hiwalah, wakalah, kafalah, sharf dan sebagainya.

Jenis dan Kegiatan Bank Syariah

Kegiatan usaha Bank Umum Syariah diatur dalam Pasal 19 UU Perbankan Syariah, yang meliputi: Penghimpunan dana dalam bentuk simpanan dalam bentuk deposito, tabungan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang dilakukan. tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Unit Usaha Syariah (UUS) adalah satuan kerja kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor pusat atau unit yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau satuan kerja di cabang bank yang berbasis . di luar negeri yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai perkantoran. 40 Abdul Ghofur Anshori, Pendirian Bank Umum Syariah Melalui Akuisisi dan Konversi (Pendekatan Hukum Positif dan Hukum Islam), (Yogyakarta: UII Press, 2010), hal. Prinsip Syariah f) Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau barang tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah Muntamlik bittamlik atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah. g) Memperoleh utang berdasarkan akad hawalah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah. h) Menjalankan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah i) Jual beli surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan berdasarkan transaksi nyata berdasarkan Prinsip Syariah antara lain seperti Akad ijarah, musyarakah , mudharabah, murabahah, kafalah atau hawalah, . j) Pembelian surat berharga syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia. surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah. m) Pemindahan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip Syariah, n) Pemberian fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah, dan .. o) Melakukan kegiatan lain yang biasa dilakukan di bidang perbankan dan sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tabungan berupa Tabungan atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad wadi'ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, dan. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah, Bank Umum Konvensional dan UUS, dan menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Perbankan Syariah lainnya sesuai dengan prinsip Syariah berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.

Prinsip Dasar Bank Syariah

Pengembangan perbankan syariah bertujuan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan memberikan kontribusi yang optimal terhadap perekonomian nasional. Arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu pada rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN). -Rencana Jangka Panjang Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN). Upaya pengembangan perbankan syariah merupakan bagian dari kegiatan yang mendukung pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih luas di tingkat nasional.

Tahapan-tahapan tersebut, dimulai dari tahap pertama, memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan industri perbankan syariah. Terkait strategi pengembangan perbankan syariah dan produk-produknya, Indonesia memilih pendekatan bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah (Sharia Compliance). Peraturan dan ketentuan yang berlaku pada perbankan syariah akan disesuaikan dengan sifat usahanya.

Penataan dan pengembangan infrastruktur perbankan syariah harus sesuai dengan prinsip syariah dan mengacu pada standar internasional. Selain itu, perkembangan perbankan syariah memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan sektor lain yang berprinsip syariah. 50Mulya Siregar, “Agenda Pengembangan Perbankan Syariah untuk Mendukung Sistem Perekonomian Indonesia yang Sehat: Evaluasi, Prospek dan Arah Kebijakan”.

Aset bank syariah terus menunjukkan pertumbuhan positif meski melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu program strategis OJK dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia mendorong peningkatan keterlibatan eksekutif bank syariah. Berdasarkan keadaan dan permasalahan strategis yang dihadapi perbankan syariah nasional, maka dirumuskan visi pengembangan perbankan syariah nasional.

Permasalahannya adalah pada aspek rendahnya komitmen terhadap implementasi nyata prinsip syariah oleh sebagian besar pelaku perbankan syariah di Indonesia.

Gambar 3.6  Share Aset BUS UUS
Gambar 3.6 Share Aset BUS UUS

Gambar

Gambar 3.6  Share Aset BUS UUS
Gambar 3.7  Total Aset

Referensi

Dokumen terkait

Bank Rakyat Indonesia Tbk, merupakan lembaga perbankan umum dalam jasa lalu lintas pembayaran dalam kegiatan pelaksanaan usahanya secara konvensional yang bertujuan untuk meningkatkan