• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG MEREK SEPATU ASLI TERHADAP MEREK SEPATU PALSU MENURUT HUKUM POSITF INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG MEREK SEPATU ASLI TERHADAP MEREK SEPATU PALSU MENURUT HUKUM POSITF INDONESIA"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang merek sepatu asli terhadap merek sepatu palsu berdasarkan Hukum Positif Indonesia. Apa saja kendala dalam memberikan perlindungan hukum kepada pemegang merek alas kaki asli terhadap merek alas kaki palsu dan upaya untuk mengatasinya.

Tujuan Penelitian dan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum bagi pemegang merek sepatu asli terhadap merek sepatu palsu berdasarkan hukum positif Indonesia. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam memberikan perlindungan hukum kepada pemegang merek alas kaki asli terhadap merek alas kaki palsu dan upaya untuk mengatasinya.

Kerangka Konseptual

Menurut undang-undang no 20 tahun 2016 pasal 1 no. dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau gabungan dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang dihasilkan oleh orang perseorangan atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Landasan Teoritis

Dengan kata lain, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis mengatur tentang perlindungan hukum terhadap merek terdaftar. Kemudian, perlindungan pidana terhadap pemegang merek sepatu asli di Indonesia diatur berdasarkan Pasal Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek Dagang dan Indikasi Geografis.

Metodologi Penelitian

Sistematika Penulisan

Disini penulis akan menjelaskan bagaimana perlindungan hukum merek sepatu asli terhadap merek sepatu palsu di kota Jambi. Dan kendala-kendala dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap merek-merek produk sepatu ternama di kota Jambi serta upaya untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM

Perlindungan Hukum Terhadap HAKI…

Menjamin perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual pada dasarnya dimaksudkan sebagai upaya menciptakan iklim yang lebih baik bagi tumbuh dan berkembangnya ide-ide kreatif atau penemuan-penemuan pencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Menjamin perlindungan hukum terhadap hak kekayaan intelektual bukan hanya sekedar pengakuan negara atas karya manusia, namun dari sudut pandang makroekonomi, hal ini menciptakan suasana yang sehat untuk menarik investasi asing dan memfasilitasi perdagangan internasional.20. Alasan “non-ekonomi” menyatakan bahwa perlindungan hukum akan mendorong pencipta karya intelektual untuk terus melatih kreativitas intelektualnya.

Djubaedillah, Hak Kekayaan Intelektual (Sejarah, Teori dan Praktek di Indonesia), Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hlm. Pendaftaran yang memenuhi syarat undang-undang adalah pengakuan dan pembenaran atas hak kekayaan intelektual seseorang yang dibuktikan dengan sertifikat hak kekayaan intelektual. pendaftarannya sehingga memperoleh perlindungan hukum. Apabila ada pihak lain yang mengaku sebagai pihak yang memegang hak atas suatu kekayaan intelektual, maka pencipta/pemilik/pengguna pertama harus membuktikan bahwa ia adalah pencipta/pemilik/pengguna pertama yang memegang hak atas kekayaan intelektual tersebut.

HKI merupakan hasil penelitian yang memungkinkan orang lain untuk terlebih dahulu menemukan atau menyempurnakan metode tersebut, sehingga wajar untuk memberikan suatu bentuk perlindungan hukum terhadap upaya atau kegiatan yang menimbulkan risiko tersebut.

Sejarah Merek

Konsekuensinya, setiap merek yang bersaing dalam kategori produk yang sama cenderung menjadi serupa atau mirip dalam hal fungsionalitas. Menurut H.M.N Purwo Sutjipto merek dapat diartikan suatu tanda dengan mana suatu benda tertentu di pribadikan sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis.25 Pengertian merek yang dijelaskan pada Pasal 1 angka 1 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis adalah merupakan tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunaka dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Apabila konsumen membeli merek yang sama lagi, maka adajaminan bahwa kinerja merek tersebut akan konsisten dengan sebelumnya.

Pemasar merek berempati dengan pengguna akhir dan masalah yang ingin dipecahkan oleh merek. Sedangkan merek jasa dijelaskan pada pasal 1 angka 3 yaitu merek yang digunakan untuk jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau suatu badan hukum yang membedakan jasa yang sejenis. Merek seperti itu memiliki kekuatan kilau yang mempesona dan menarik, sehingga segala jenis barang dapat ditemukan.

Akibatnya pemilik merek yang sah atas merek terkenal dirugikan kepentinganya dengan pudarnya goodwill atau reputasi merek yang telah dibangun dengan susah payah dan biaya tidak sedikit. Pihak yang menggunakan dan meniru merek yang telah didaftarkan sebelumnya oleh pihak pemilik hak atas merek dapat diajukan melalui jalur hukum berupa sanksi pidana sebagaimana pengaturan dalam Pasal 200 Ayat (2) Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis menyatakan bahwa setiap orang yang tidak memiliki hak dalam penggunaan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang atau jasa sejenis yang diproduksi maupun diperdagangkan, akan dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun dan/atau denda paling banyak dua miliar rupiah. Pihak yang mengakibatkan kerugian bagi pemilik asli dari merek yang bersangkutan dapat mengajukan gugatan secara perdata melalui jalur litigasi.

Merek Sebagai Hak Kekayaan Intelektual

Pengertian Merek

Merek menurut Yusran Isanaini adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsru-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Merek adalah suatu tanda, dengan nama suatu benda tertentu di pribadikan sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis. Suatu merek pabrik atau merk perniagaan adalh suatu tanda yang dibutuhkan di ast barang atau di atas bungkusanya dengan tujuan membedakan barang itu dengan barang-barang sejenis lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, merek merupakan tanda pengenal dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa sejenis dan juga merupakan jaminan mutu dibandingkan barang atau jasa sejenis yang diproduksi oleh pihak lain.

Manfaat Merek

Simbolisme merek tidak hanya memengaruhi persepsi orang lain, tetapi juga identifikasi Anda sendiri terhadap objek tertentu.

Fungsi Merek

Merek berfungsi memberi identitas pada barang atau jasa dan berfungsi menjamin kualitas barang dan jasa kepada konsumen. Orang yang telah membeli suatu produk dengan merek tertentu dan merasa puas dengan kualitas produk atau jasa tersebut akan mencari produk dengan merek yang sama di lain waktu. Merek juga berfungsi sebagai pembeda antara barang atau jasa yang dibuat oleh seseorang atau badan hukum dengan barang atau jasa yang dibuat oleh orang atau badan hukum lain.

Barang atau jasa yang dihasilkan merupakan barang atau jasa sejenis, sehingga harus diberi tanda pengenal untuk membedakannya. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa barang atau jasa yang diperdagangkan harus termasuk dalam golongan barang atau jasa yang sama.27 Fungsi merek antara lain: Merek berfungsi untuk menunjukkan bahwa suatu produk bersumber secara sah dari suatu badan usaha dan oleh karena itu juga berfungsi untuk memberikan indikasi bahwa produk tersebut diproduksi secara profesional.

Jenis Merek…

Merek umum ini diyakini tidak memiliki gaya hidup simbolis, baik dalam hal penggunaan maupun teknologi; masyarakat atau konsumen menganggap merek tersebut berkualitas rendah. Kamus LW Black mendefinisikan merek kolektif sebagai merek yang dimiliki oleh suatu organisasi dan digunakan oleh anggotanya untuk mengidentifikasi diri mereka berdasarkan tingkat kualitas dan akurasi, asal geografis, atau karakteristik lain yang ditentukan oleh organisasi. Hak merek bukan merupakan monopoli mutlak, karena apabila jangka waktu perlindungan merek telah habis dan pemegang merek tidak memperpanjang jangka waktu perlindungan maka pihak lain dapat menggunakannya.

Hak atas suatu merek dapat dipertahankan terhadap siapapun, pihak yang tidak mempunyai hak tidak dapat menggunakan merek tersebut sebagai hak eksklusif. Merek adalah hak yang dimiliki secara eksklusif oleh pemilik merek atau pihak lain yang diperbolehkan untuk menggunakan hak tersebut atas izin pemilik merek. Pernyataan dan pengertian mengenai hak eksklusif dapat disimpulkan bahwa hak eksklusif adalah hak yang diberikan oleh negara kepada pemilik suatu merek yang didaftarkan dalam daftar umum untuk jangka waktu tertentu, dalam jangka waktu tertentu ia dapat menggunakan hak eksklusif yang dimiliki pemilik merek tersebut untuk menggunakan hak eksklusifnya. merek dagang sendiri dan pihak lain tidak diperbolehkan menggunakan merek dagang tersebut kecuali diizinkan oleh pemilik merek dagang.

Hak merek menimbulkan hak ekonomi bagi pemiliknya, karena hak merek merupakan hak eksklusif, sehingga hanya pemilik merek saja yang berhak atas hak ekonomi suatu merek.

PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG MEREK SEPATU ASLI

Hambatan Dalam Melakukan Perlindungan Hukum Bagi

Berikut beberapa kendala dalam memberikan perlindungan hukum kepada pemilik merek sepatu asli terhadap produk merek sepatu palsu yang beredar di Jambi menurut Pak Mulyadi: 34. Peraturan hukum sebagai delik reklamasi menghambat perlindungan hukum terhadap pemalsuan merek tersebut dan dengan demikian menimbulkan lingkaran untuk peredaran sepatu palsu. Selain itu, pemerintah memberikan perlindungan hukum yang represif berupa penindakan pidana terhadap siapapun yang terbukti bersalah.

Selain itu, pemilik merek juga harus berperan aktif dalam melaksanakan perlindungan hukum merek, yaitu dengan mendaftarkan merek ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, memahami periklanan, memahami psikologi konsumen, strategi bisnis yang baik, kemudian menjaga merek agar masyarakat dapat selalu percaya. Bagi pemilik merek asli, perlindungan terhadap pemilik merek dilakukan dengan dua cara, yaitu perlindungan hukum preventif dan perlindungan hukum refleksif. Perlindungan hukum perdata berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap pemilik merek sepatu asli di Indonesia diatur berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata yaitu.

Kendala dalam melakukan perlindungan hukum terhadap pemalsuan produk sepatu merek terkenal di Kota Jambi adalah peraturan hukum, karena pengaduan menghambat perlindungan hukum terhadap pemalsuan produk sepatu merek asli, menimbulkan celah peredaran barang palsu, penegakan hukum tidak optimal dalam memantau distribusi barang dari produsen hingga pedagang. Menurut Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, sarana dan prasarana kurang memadai karena kurangnya alat yang memudahkan pendeteksian suatu barang, lemahnya kesadaran pembeli untuk membeli barang berkualitas, dan keinginan membeli merek asli bekas. dan pembelian yang tidak didukung oleh anggaran yang memadai.

PENUTUP

Saran

Perlindungan bagi pemilik merek asli sebaiknya ditingkatkan karena ada nilai ekonomi dan komersial di dalamnya. Masyarakat harus didorong untuk menggunakan produk dalam negeri agar produk lokal mampu bersaing dengan produk merek luar negeri dan konsumen didorong menjadi konsumen yang cerdas dalam membeli atau menggunakan suatu barang. Aris Munandar & Sally Sitanggang, Tentang Hak Kekayaan Intelektual, Hak Cipta, Paten, Merek Dagang dan Keterikatannya, Erlangga, Jakarta, 2008.

Muchsin, Perlindungan dan Keamanan Hukum Bagi Investor di Indonesia, Surakarta: Program Pascasarjana Magister Hukum Universitas Sebelas, Maret 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Pengajuan gugatan terhadap pembatalan nama domain berkaitan dengan pemegang hak atas merek dapat dilakukan apabila memenuhi syarat berikut yaitu yang pertama

digunakan oleh pemilik mereka setelah didaftarkan dalam daftar umum merek dalam perdagangan barang dan jasa dan juga merek tersebut tidak pernah dipakai lagi selama

Tidak berbeda dengan Indonesia, perlindungan merek dagang di Jepang mengikuti sistem First to file protection yang berarti semua hak merek dagang yang diperoleh dari

UU No.15 Tahun 2001?; (2)Bagaimanakah upaya hukum yang dapat ditempuh serta sanksi yang diberikan berkaitan dengan pelanggaran hak atas merek terkenal berdasarkan Paris

Pendaftaran menurut UU Merek memberikan hak eksklusif kepada perusahaan pemilik merek guna mencegah pihak-pihak lain untuk memasarkan produk-produk yang identik

Penyelesaian sengketa dilakukan melalui pengadilan sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga oleh pihak pemilik

Gugatan atas Pelanggaran Merek oleh Pemilik Merek terdaftar dapat dilakukan dengan mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek

Melalui pendaftaran merek, penerapan hak kekayaan intelektual, penegakan hukum yang efektif, kerja sama dengan pihak berwenang, pendidikan masyarakat, kerja sama industri, pengawasan