• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut Hukum Islam di Pusat Krisis Wanita Srikandi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Menurut Hukum Islam di Pusat Krisis Wanita Srikandi"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

PERLINDUNGAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI PUSAT KRISIS PEREMPUAN SRIKANDI KABUPATEN BANJARNEGARA) ABSTRAK. Perlindungan anak korban kekerasan seksual merupakan upaya penanganan anak pasca kekerasan seksual terjadi. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi perlindungan terhadap anak korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh lembaga sosial Woman Crisis Center Srikandi dan apakah sudah sesuai dengan syariat Islam.

Sumber data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu ketua dan 2 orang staf Srikandi Women's Crisis Center, serta 2 orang anak korban kekerasan seksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan anak korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Women Crisis Center Srikandi Banjarnegara adalah melaksanakan PSO yang merupakan bagian dari mekanisme kerja P2TP2A dan undang-undang tentang perlindungan anak. Selain persamaan, terdapat juga beberapa perbedaan di antara keduanya, yaitu terletak pada pemberian sanksi hukuman terhadap pelaku tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak.

5 Perpres Laily, “Presiden Terbitkan Perppu Kekerasan Seksual Terhadap Anak”, diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/, 12 Juni 2021, pukul 21.00 WIB. Khususnya bagi anak-anak yang mengalami kekerasan seksual, karena pada dasarnya kekerasan seksual adalah mengenai akhlak seseorang, baik buruknya. 13Taufik Hidayat, “Perspektif Hukum Pidana Islam Terhadap Kekerasan Fisik Terhadap Anak”, Jurnal Ilmiah Syariah Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang, Vol 15, No.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual.

Definisi Oprasional

Pelecehan seksual terhadap anak didefinisikan sebagai tindakan hubungan seksual atau aktivitas seksual lainnya yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak, baik yang disertai kekerasan maupun tidak. Berdasarkan uraian di atas, pelecehan seksual terhadap anak adalah setiap perkataan atau perbuatan yang memaksakan tindakan, tingkah laku atau gerakan seksual pada anak sehingga menjadikan anak tersebut menjadi korban kekerasan seksual, merasa tidak nyaman, trauma, takut, tertekan atau terluka secara fisik. Hukum Islam atau Syariat Islam adalah suatu sistem aturan yang didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Nabi tentang perilaku mukallaf (orang yang dapat dibebani kewajiban) yang diketahui dan diyakini, yang mengikat semua orang. pengikutnya.

Dan merujuk pada apa yang Rasul lakukan untuk melaksanakannya sepenuhnya. Syariah secara istilah berarti hukum-hukum yang diturunkan Allah SWT kepada umat-Nya melalui seorang nabi, baik yang berkaitan dengan keyakinan (aqidah) maupun yang berkaitan dengan amalan. Studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, rinci dan mendalam mengenai suatu organisme, lembaga atau fenomena tertentu. 20 Dengan kata lain studi kasus adalah suatu metode penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial, atau suatu unit penelitian tentang suatu lembaga perlindungan anak. yang diambil aspek penanganan anak yang menjadi korban kekerasan dalam keluarga.

Women's Crisis Center (WCC) merupakan jaringan atau organisasi yang bertujuan untuk membantu perempuan yang mengalami krisis akibat kekerasan yang dialaminya. 21 Srikandi Women's Crisis Center merupakan lembaga swadaya masyarakat yang berkomitmen untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan. Srikandi Women's Crisis Center merupakan lembaga yang fokus pada kegiatan membantu perempuan korban kekerasan dengan memberikan layanan yang mendukung hak-hak korban khususnya hak atas kebenaran, keadilan dan pemulihan.

Rumusan Masalah

Apakah perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana kekerasan seksual yang dilakukan oleh Women Crisis Center Srikandi Kabupaten Banjarnegara sudah sesuai dengan syariat Islam?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Meningkatkan pengetahuan tentang program apa saja yang dilaksanakan oleh Woman Crisis Center untuk melindungi anak korban kekerasan seksual di Kabupaten Banjarnegara dan bagaimana hukum Islam memandang perlindungan anak. Menambah wawasan bagi penulis pada khususnya, dan bagi masyarakat umum, dapat memberikan pengetahuan tentang Women Crisis Center Srikandi Institute dalam Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Banjarnegara dan bagaimana hukum Islam menyikapi perlindungan anak. Penelitian ini juga dapat memberikan kontribusi dan pengetahuan kepada semua orang tentang proses perlindungan anak korban kekerasan seksual dan dimana korban dapat memperoleh perlindungan terhadap kekerasan tersebut.

Kajian Pustaka

22Dewi Fauziah, Perlindungan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga (Studi Kasus Penanganan Anak Korban Kekerasan Dalam Keluarga di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY), Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010 Sedangkan dalam hukum Islam tidak meninggalkan prinsip-prinsip hukum Islam yang terkandung di dalamnya. Herditazain, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan membandingkan hukum Islam dengan hukum positif.

Berdasarkan tabel di atas maka penelitian yang akan dilakukan akan mempunyai pemutakhiran dari keduanya, yaitu: terlihat bahwa perbedaan yang paling mendasar antara penelitian yang peneliti teliti dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah hasil penelitian-penelitian terdahulu, seperti serta perbedaan metode penelitian yang diamati.

Sistematika Pembahasan

Manfaat penelitian merupakan penerapan atau kemungkinan-kemungkinan yang dapat diperoleh oleh para pembaca akademis atau siapapun yang kelak akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Tinjauan pustaka merupakan penyelidikan terhadap teori-teori dari literatur terdahulu yang saling berkaitan dan mendukung penelitian yang akan dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang agar tidak terjadi yang namanya plagiarisme dan penelitian ini layak dijadikan sebagai investigasi. diserahkan. Bab kelima merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan dilanjutkan dengan saran-saran yang dipandang perlu dan berkaitan dengan penelitian.

Woman Crisis Center Srikandi Banjarnegara berupaya melaksanakan perlindungan terhadap anak korban kekerasan seksual dengan menerapkan SOP yang merupakan bagian dari mekanisme kerja P2TP2A dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Selain itu, Woman Crisis Center Srikandi Banjarnegara juga menjalankan program kerja yang bertujuan untuk “mengurangi dan menghilangkan tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak” sesuai dengan tujuan UU No. Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual oleh Woman Crisis Center Srikandi Banjarnegara sesuai UU No.

35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Hukum Islam memiliki kesamaan dalam pemberian hukuman berat terhadap pelaku dan pemenuhan hak-hak anak, namun hukuman yang dijatuhkan berbeda. Undang-undang menjatuhkan hukuman kepada pelaku berdasarkan peran pelaku terhadap korban, sedangkan hukuman yang diberikan dalam hukum Islam didasarkan pada status muhson atau ghiru muhson. Bentuk hukumannya juga berbeda jika undang-undang menentukan pidana penjara, denda, atau kebiri, sedangkan dalam hukum Islam hal tersebut berlaku.

Jadi, perlindungan yang tertulis dalam undang-undang mempunyai tujuan yang sama dengan perlindungan dalam hukum Islam, yaitu perlindungan terhadap korban dengan memberikan hukuman yang berat kepada pelaku kekerasan seksual.

Saran

  • Struktur Organisasi Woman Crisis Centre Srikandi Banjarnegara 147
  • Dokumentasi
  • Surat Izin Penelitian BAPERLITBANG
  • Surat Izin Penelitian Dinas Sosial

UU Hak Asasi Manusia No. 39 Tahun 1999 tentang UU Hak Asasi Manusia No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. UU Pasal 7 UU Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

Fauziah, Dewi. 2010 “Perlindungan Anak Korban KDRT (Studi Kasus Penanganan Anak Korban KDRT di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi DIY)”. Perlindungan Hukum Anak Korban Kekerasan Seksual (Studi Banding Hukum Positif dan Hukum Islam). Urgensi Bantuan Rehabilitasi Psikososial Anak Korban Kejahatan Perkosaan”, Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya, Vol 1, No.01.

Kajian hukum kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia”, Jurnal Lex Crimen, Vol 4 No. Sanksi Hukum Bagi Pelaku Pemerkosaan Terhadap Anak (Studi KOPERASI antara Pasal 81 dan 82 Perpu No. 1 Tahun 2016 dan Hukum Islam", Jurnal Kajian Hukum Islam. Sanksi Tindak Pidana Pemerkosaan yang Dilakukan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam", Jurnal Kajian Hukum Islam. Hukum Pidana : Ti'zir, Vol 4, no.

Perlindungan Hukum Bagi Anak yang Belum Menikah di Indonesia,” Jurnal Hukum Unsrat, Edisi Khusus I, Vol 1, No. Hukuman Bagi Pelanggar Pemerkosaan Anak Di Bawah Umur Ditinjau dari Hukum Islam dan Hukum Positif. Alaidrus, Fadiyah “Kelebihan dan Kerugian Hukum Kebiri pemerkosa anak di Mojokerto", diambil dari https://tirto.id/.

Amalia, Tika “Apa yang dimaksud dengan Perlindungan Anak?” Dapat diakses melalui https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-perlindungan-. Jefriando, Mikael “Ini isi lengkap KUHP Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual”, dapat diakses di https://news.detik.com/. Perlindungan Hukum Anak Korban Kejahatan Pemerkosaan dalam Pemberitaan Media Massa”, dapat diakses di https://www.kpai.go.id/publikasi/article/perlindungan-Hukum-terhadap-anak-.

Sekretariat Presiden, Laily “Presiden Keluarkan Perppu Kekerasan Seksual Terhadap Anak”, diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004, “Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga”, diakses melalui http://.bpkbn.go.id.

Referensi

Dokumen terkait

BAB III berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dimana penulis akan menguraikan tentang perlindungan hukum yang telah diatur di dalam berbagai Undang-Undang,

Dalam bab ini menguraikan tentang berbagai teori dan hasil penelitian yang meliputi 1). Perlindungan hukum bagi saksi dan korban, yang menguraikan tentang definisi perlindungan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari data mengenai upaya kepolisian dalam memberikan perlindungan terhadap anak sebagai korban kejahatan kekerasan seksual. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, memuat hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan perumusan masalah yang telah disusun, yaitu meliputi, Implementasi Perlindungan

Penulisan tesis ini disusun dalam lima bab yang keseluruhan bab-bab tesis berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban eksploitasi seksual sebagai

Bab ketiga, yang membahas pokok-pokok Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu Perlindungan Hukum Terhadap Pemberitaan Identitas Anak Korban Tindak Pidana melalui

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan skripsi ini dan saran yang di harapkan dapat menjadi bahan masukkan dalam hal perlindungan hukum

23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan adapun faktor yang menjadi kendala dalam perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual di Kota Makassar adalah sulitnya