• Tidak ada hasil yang ditemukan

URGENSI PERLINDUNGAN DATA BAGI KONSUMEN E-COMMERCE DALAM MENGHADAPI PERTUMBUHAN EKONOMI DIGITAL DITINJAU DARI UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "URGENSI PERLINDUNGAN DATA BAGI KONSUMEN E-COMMERCE DALAM MENGHADAPI PERTUMBUHAN EKONOMI DIGITAL DITINJAU DARI UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK - repository perpustakaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di berbagai negara menjadi sorotan karena terjadinya pandemi Covid-19 mengakibatkan beberapa negara memperketat akses keluar dan masuk guna memproteksi warga negaranya. Selain itu beberapa negara menetapkan kebijakan lockdown atau pembatasan kegiatan masyarakat sehingga menghambat perekonomian.1 Penurunan perekonomian nasional pada kuartal II Tahun 2020 ini merupakan dampak dari adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai kota di Indonesia yaitu yang dimulai pada awal bulan April tahun, 2020. Sektor ekonomi nasional yang paling terdampak antara lain sektor pariwisata, sektor transportasi dan lainnya. Namun ada juga sektor ekonomi di masa pandemic Covid-19 ini yang menerima manfaat yaitu sektor informasi dan komunikasi.2

Pelaksanaan Work From Home (WFH) menuntut banyak individu menggunakan media digital untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor secara terus-menerus, dan dalam rentang waktu relatif lama.

Perubahan kebiasaan dan perilaku semacam itu memaksa individu berubah dari kebiasaan komunikasi tatap muka secara normal, menjadi

1 Neli Muna Amalia, 2021, Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Indonesia Akibat Kebijakan Pemerintah terhadap Pandemi Covid-19, Ijtimaiya : Journal of Social Science Teaching, Vol. 5 No. 2, hal 161.

2 Anita Widiastuti, 2021, Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Jawa, Jurnal Ekonomi-QU (Jurnal Ilmu Ekonomi), Vol. 11 No. 1, hal 98.

(2)

komunikasi termediasi internet secara tiba-tiba. Perubahan revolusioner pada cara hidup dan komunikasi.3 Sektor informasi dan komunikasi menjadi sektor yang paling menonjol akibat pandemic Covid-19. E- commerce telah mampu menarik banyak konsumen di Indonesia bahkan sebelum terjadinya pandemi Covid-19. E-commerce juga merupakan salah satu pendorong utama yang mengakibatkan Indonesia menjadi negara dengan nilai ekonomi digital tinggi. Semakin banyaknya konsumen yang terpaksa beralih ke e-commerce yang disebabkan pandemic pertumbuhannya dapat ditingkatkan lebih jauh.4 E-commerce di Indonesia seperti Shopee, Jd.id, dan Blibli mendapatkan banyak keuntungan namun terdapatnya kasus-kasus seperti kebocoran data konsumen e-commerce menimbulkan rasa cemas kepada konsumen terkait data yang dibagikannya kepada platform. Sehingga dari hal tersebut pertumbuhan ekonomi digital Indonesia perlu didukung berbagai aspek.5 Center For Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan perlindungan data dan konsumen merupakan dua aspek paling penting yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Tanpa adanya upaya menjamin keduanya, potensi ekonomi digital di Indonesia terancam henti. Perlu keterlibatan multistakeholders yang terdiri

3 Dewanto Putra Fajar, 2020, Dampak Work From Home Selama Pandemi Covid-19 terhadap Kondisi Fisiologis dan Perilaku Komunikasi, Jurnal Komunikasi Nusantara, Vol. 2 No. 2, hal 2.

4 Mia Chitra Dinisari, April 2020, E-commerce Dorong Perekonomian Indonesia, selama Pandemi Covid-19, Ekonomi Bisnis, https://ekonomi.bisnis.com/read/20200417/12/1228750/e- commerce-dorong-perekonomian-indonesia-selama-pandemi-covid-19-. Diakses pada tanggal 16 Desember 2021 pukul 22.36 WIB.

5 Andika Primasiwi, September 2021, Pertumbuhan Ekonomi Digital, Perlindungan Data Pribadi semakin Mendesak. Suara merdeka, https://www.suaramerdeka.com/ekonomi/pr- 041145631/pertumbuhan-ekonomi-digital-perlindungan-data-pribadi-semakin-

mendesak?page=all, Diakses pada 4 Desember 2021 pukul 10.00 WIB.

(3)

dari pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Untuk memastikan regulasi dan kebijakan perlindungan konsumen mampu menjaring masukkan dan perspektif segala aspek. Atau dapat dikatakan perlu koordinasi dan konsolidasi antar lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menangani perlindungan konsumen.6

Peraturan terkait perlindungan data dan konsumen setidaknya diatur oleh UU Telekomunikasi, UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Perlindungan Konsumen, PP Nomor 71 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, Permenkominfo Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik. Tanpa koordinasi yang kuat dari berbagai aspek implementasi dan pengawasan perlindungan konsumen akan sulit dipastikan.7 Pasal 40 UU Informasi dan Transaksi Elektronik mengenai muatan informasi elektronik yang dilarang dan konsekuensi pemutus akses pada informasi elektronik tersebut dan aturan turunan yang termuat dalam Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Privat yaitu terkait pemutusan akses pada konten yang dianggap meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.8 Center For Indonesian Policy Studies (CIPS) meminta pemerintah memastikan platform

6 Dian Hapsari, September 2021, CIPS Minta Semua Pihak Lindungi Data Pribadi Konsumen Ekonomi Digital. Valid News, https://www.validnews.id/ekonomi/cips-minta-semua-pihak- lindungi-data-pribadi-konsumen-ekonomi-digital, Diakses pada tanggal 4 Desember 2021 pukul 10.16 WIB

7CIPS Indonesia, Juli 2021, Perlindungan Data Pribadi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital, Cips Indonesia, https://id.cips-indonesia.org/post/siaran-pers-perlindungan-data-pribadi-dorong- pertumbuhan-ekonomi-digital-1, Diakses pada 4 Desember 2021 Pukul 10.14 WIB

8 Leo Wisnu Susapto, September 2021, UU ITE perlu Direvisi secara Komprehensif, Valid News, https://www.validnews.id/nasional/uu-ite-perlu-direvisi-secara-komprehensif, Diakses pada 4 Desember 2021 Pukul 10.09 WIB

(4)

bertanggungjawab mengelola data pengguna e-commerce. Terdapatnya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia menimbulkan pertanyaan terkait siapa yang mengelola dan bertanggungjawab pada data-data ini.9 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan rasa nyaman dan aman yang termasuk di dalamnya adalah tidak terganggu kehidupan pribadi, yang mana termasuk penyalahgunaan data pribadi oleh pihak lain untuk keuntungan oknum-oknum tertentu.10

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh dan melakukan penelitian dengan judul

“URGENSI PERLINDUNGAN DATA BAGI KONSUMEN E-

COMMERCE DALAM MENGHADAPI PERTUMBUHAN EKONOMI DIGITAL DITINJAU DARI UU INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK”

9 Fin Harini, September 2021, CIPS: RUU PDP Tingkatkan Tanggungjawab Pengelolaan Data Pribadi, Valid News, https://www.validnews.id/ekonomi/cips-ruu-pdp-tingkatkan-tanggung- jawab-pengelolaan-data-pribadi, Diakses pada tanggal 4 Desember 2021 Pukul 10.20 WIB

10 Tri Wahyuni, September 2021, Kemendag Ancam Cabut Izin Usaha Tak Lindungi Data Konsumen, Cnn Indonesia, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210907145125-92- 690896/kemendag-ancam-cabut-izin-usaha-tak-lindungi-data-konsumen, Diakses pada tanggal 4 Desember 2021 Pukul 10.27 WIB

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apa urgensi perlindungan data bagi konsumen e-commerce dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi digital ditinjau dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik ?

2. Bagaimana ketentuan platform dalam memberikan perlindungan data bagi konsumen e-commerce terhadap beberapa peraturan di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui dan menganalisis urgensi perlindungan data bagi konsumen e-commerce dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi digital ditinjau dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik

2. Mengetahui dan menganalisis ketentuan platform dalam memberikan perlindungan data bagi konsumen e-commerce terhadap beberapa peraturan di Indonesia

(6)

D. Manfaat penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum, khususnya di bidang hukum perdata terkait ketentuan perlindungan data konsumen e-commerce

b. Memperkaya referensi dan literatur dalam dunia kepustakaan, khususnya dibidang ketentuan perlindungan data konsumen e- commerce ditinjau dari UU Informasi dan Transaksi Elektronik 2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pembaca sebagai referensi yang berhubungan dengan urgensi perlindungan data konsumen e-commerce

Referensi

Dokumen terkait