• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019

N/A
N/A
Edrus Codet

Academic year: 2024

Membagikan "Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Prioritas penggunaan dana desa untuk program dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan penguatan masyarakat desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 10 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II merupakan pedoman umum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini. Desa dalam perencanaan program dan kegiatan penguatan masyarakat desa yang dibiayai dana desa dapat mempertimbangkan tipologi desa berdasarkan tingkat kemajuan pembangunan desa, yang meliputi:.

PELAPORAN

SANKSI

TAHUN 2018 TENTANG

PENDAHULUAN

KEBIJAKAN PENGATURAN DESA A. MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA BERDASARKAN KEWENANGAN DESA

PROSEDUR PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA BAB III PENDAMPINGAN, PEMBINAAN, DAN PENGAWASAN

PENDAMPINGAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BAB IV PELAPORAN

PENUTUP

MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT

  • Maksud
  • Tujuan
  • Manfaat

Tujuan disusunnya Pedoman Umum Penetapan Prioritas Pemanfaatan Dana Desa Tahun 2019 adalah untuk memberikan dokumen kebijakan yang diharapkan dapat menjadi acuan arah kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa penerima dana desa yang dibiayai.

PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA BERDASARKAN KEWENANGAN DESA

  • Penetapan Daftar Kewenangan Desa
  • Daftar Kegiatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Berdasarkan Kewenangan Desa

PROSEDUR PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA Prosedur penetapan penggunaan Dana Desa mengikuti proses

  • Tahap Ke-1 : Musyawarah Desa – Pencermatan Ulang RPJMDesa Musyawarah Desa merupakan forum musyawarah antara BPD,
  • Tahap Ke-2 : Persiapan Penyusunan Rancangan RKP Desa
  • Tahap Penyusunan Rancangan Prioritas Penggunaan Dana Desa dalam Penyusunan Rancangan RKP Desa
  • Tahap Penetapan Rencana Prioritas Penggunaan Dana Desa
  • Tahap Penyusunan Rancangan APB Desa
  • Tahap Review Rancangan APB Desa

Pembahasan prioritas penggunaan dana desa dalam musyawarah desa berdasarkan saran, keinginan dan manfaat dari kegiatan masyarakat desa. Kegiatan pengembangan dan/atau pemberdayaan masyarakat desa yang dibiayai dana desa bertujuan untuk menjamin agar dana desa tetap beredar di desa. Tujuan pembangunan desa akan mudah tercapai apabila kegiatan pembangunan dan/atau pemberdayaan masyarakat desa yang dibiayai dana desa dirancang untuk dikelola secara berkelanjutan.

Dana desa mengutamakan pembiayaan kegiatan pembangunan dan/atau pemberdayaan masyarakat desa yang berkelanjutan dibandingkan dengan kegiatan yang tidak berkelanjutan. Dana Desa digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan dan/atau pemberdayaan masyarakat Desa yang pengelolaannya dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. Kepala desa wajib mengalihkan konsep RKP desa yang berisi rencana kegiatan yang akan dibiayai dengan dana desa kepada masyarakat desa.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Berkaitan dengan hal tersebut, UU Desa mengamanatkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa dilakukan dengan memberikan bantuan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan desa. Bantuan desa di tingkat desa secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah Kabupaten/Kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat desa dan/atau pihak ketiga yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

PELAPORAN

PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING) C. PANGAN AMAN DI DESA

PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK E. PENGEMBANGAN KETAHANAN KELUARGA

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA/ KAWASAN PERDESAAN

  • PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN BUMDESA/ BUMDESA BERSAMA

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA K. PEMBANGUNAN EMBUNG DESA TERPADU

PENGEMBANGAN DESA WISATA

PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI MITIGASI DAN ADAPTASI

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAM P. KEGIATAN TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM

PENGEMBANGAN KETERBUKAAN INFORMASI PEMBANGUNAN DESA

PEMBERDAYAAN HUKUM DI DESA

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN POLA PADAT KARYA TUNAI

Upah tenaga kerja dibayar langsung setiap hari, dan jika tidak memungkinkan, maka dibayar setiap minggu.

PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING)

Balita/balita (bayi di bawah dua tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan yang kurang optimal sehingga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit dan berpotensi berisiko menurunkan tingkat produktivitas di masa depan. Pada akhirnya, stunting secara umum akan menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan meningkatkan kesenjangan.

PANGAN AMAN DI DESA

PELAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK

PENGEMBANGAN KETAHANAN KELUARGA

  • Pelatihan Pengelolaan Keuangan Keluarga (Literasi Investasi Sederhana)
  • Penyuluhan Cegah Kawin Anak dalam Perspektif Agama
  • Pelatihan Persiapan Perkawinan Bagi Remaja Usia Kawin
  • Pendidikan Keluarga Sakinah

Selain informasi umum mengenai kesehatan dan kehidupan berkeluarga, salah satu penyebab maraknya pernikahan anak adalah kurangnya pemahaman orang tua terhadap agama sehingga mereka tetap mempertahankannya. Meningkatkan pemahaman masyarakat desa pada umumnya dan orang tua pada khususnya mengenai perkawinan anak dari sudut pandang agama. Program ini saat ini diadaptasi menjadi program persiapan pernikahan bagi remaja agar dapat mempersiapkan diri dengan baik dan juga dapat menunda usia pernikahan bagi remaja. A.

Meningkatnya pemahaman tentang kedewasaan pribadi dan kesiapan remaja dalam membina perkawinan dan berkeluarga, khususnya dalam perspektif agama Islam. Bagi masyarakat desa yang sudah menikah, peningkatan kualitas hidup keluarga merupakan hal yang penting, untuk mengurangi berbagai permasalahan keluarga, misalnya kekerasan dalam rumah tangga, pertengkaran yang tiada habisnya, penelantaran anak hingga akhirnya perceraian. Meningkatkan pemahaman dan kecakapan hidup warga untuk menata kehidupannya sehingga dapat terwujud keluarga sakinah atau kesejahteraan keluarga yang berwawasan agama.

PEMBELAJARAN DAN PELATIHAN KERJA

PENGEMBANGAN DESA INKLUSI

PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA/KAWASAN PERDESAAN Dana Desa sebagai salah satu sumber pendapatan Desa harus mampu

  • PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN BUMDESA/BUMDESA BERSAMA Salah satu mandat Undang-Undang Desa dalah bahwa Desa harus

Desa yang berada pada kawasan pertanian dapat mengembangkan produk unggulan desa berupa tanaman hias dan tanaman obat keluarga serta sayuran dan buah-buahan organik. Desa-desa yang berada di daerah dataran tinggi dapat mengembangkan kerjasama antar desa melalui pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) yang khusus mengelola kerjasama antar desa untuk pengembangan perkebunan kopi masyarakat desa. Desa dapat memanfaatkan Dana Desa untuk menyediakan bibit kopi berkualitas yang disalurkan kepada masyarakat desa yang akan mengembangkan usaha penanaman kopi.

Modal awal BUMDesa Bersama berasal dari dana desa yang disumbangkan oleh desa-desa yang bekerja sama antar desa. Desa yang terletak di pinggiran kota besar dapat memanfaatkan Dana Desa sebagai modal kerja BUMDesa yang bergerak di bidang pengelolaan sampah dan sampah rumah tangga. Desa-desa yang melakukan kerjasama membentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) sebagai badan pengelola kerjasama antar desa dalam bidang pengelolaan perusahaan konveksi.

PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA

Modal awal BUMDes yang bersumber dari Dana Desa digunakan untuk pemilahan dan pengolahan sampah serta pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel. Desa-desa yang berada pada kawasan industri konveksi (garmen) dalam negeri dapat saling menyepakati untuk bekerjasama dalam pengembangan usaha konveksi. Pasar desa adalah pasar tradisional desa yang dikelola dan dikembangkan oleh desa melalui badan usaha milik desa.

Keuntungan penggunaan dana desa untuk pengembangan dan pengelolaan pasar desa adalah selain mempertemukan pedagang dan pembeli, pasar desa juga berfungsi untuk menurunkan laju produksi barang-barang di luar desa dan juga para tengkulak yang menguasai pasar desa. rantai pasokan. Pasar desa mendorong masyarakat desa untuk lebih kreatif dalam menciptakan berbagai produk yang memiliki nilai ekonomi sesuai dengan kebutuhan lokal. Terakhir, pasar desa akan mengembangkan desa mandiri karena warga desa akan membeli produk dari desanya sendiri.

PEMBANGUNAN EMBUNG DESA TERPADU

Tangki desa ini bisa terbuat dari dinding batu, beton, tanah padat, terpal PE atau geomembran. Pembangunan Desa Embungs merupakan upaya peningkatan usaha pertanian dengan cara memanfaatkan secara maksimal lahan pertanian yang ada yaitu lahan sawah yang tidak diairi dengan irigasi teknis/tadah hujan sehingga memerlukan tambahan air pada musim kemarau agar tetap produktif. Pembuatan gambar proyek dan rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan desa Embung dapat dilakukan oleh Tenik pendamping infrastruktur desa, sedangkan pelaksanaan pembangunannya menggunakan pola desa padat karya uang dengan rancangan tim pengelola kegiatan.

Sementara itu, pemanfaatan waduk desa untuk pemancingan air tawar akan mendukung ketahanan pangan di desa serta menjadi sumber pangan untuk meningkatkan kebutuhan gizi anak-anak. Jika terpaksa dibangun di lokasi yang keropos, maka selubung desa harus ditutup dengan kain kain/geomembran; PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEPAT Salah satu unsur yang menentukan bagaimana dana desa dapat dikelola.

PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Salah satu unsur yang menentukan penggunaan Dana Desa dapat dikelola

Penggunaan Dana Desa untuk pembangunan PLTMH antara lain mencakup pembiayaan pengadaan pembangkit listrik, pembangunan turbin, pembendungan sungai, pembangunan jaringan distribusi listrik hingga perumahan. Manfaat yang diperoleh dari pembangunan dan pengelolaan PLTMH adalah di satu sisi masyarakat Desa memperoleh pelayanan listrik dengan memanfaatkan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, di sisi lain Desa memperoleh pendapatan asli Desa dari usaha pengelolaan listrik Resort. Perhutanan sosial merupakan program legal yang memungkinkan masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam pengelolaan hutan dan memperoleh manfaat ekonomi.

Perhutanan Sosial memberikan kesempatan kepada desa dan/atau warga sekitar hutan untuk mengajukan hak pengelolaan hutan kepada pemerintah. Setelah disetujui, desa dan/atau masyarakat desa dapat mengolah dan memanfaatkan hutan dengan cara yang ramah lingkungan. Misalnya, dana desa digunakan untuk membiayai usaha ekowisata yang bertujuan meningkatkan perekonomian warga desa.

PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI MITIGASI DAN ADAPTASI

GRK merupakan salah satu sumber utama pemanasan global yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Upaya mitigasi dan/atau adaptasi perubahan iklim sangat penting dimulai dari tingkat desa, karena mayoritas masyarakat desa bekerja di sektor pertanian yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Mitigasi perubahan iklim di Desa merupakan upaya penurunan tingkat emisi GRK di lingkungan Desa.

Kegiatan mitigasi perubahan iklim merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya mengatasi dampak perubahan iklim. Kegiatan adaptasi perubahan iklim desa merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam beradaptasi terhadap perubahan iklim dan dampaknya dengan mempertimbangkan skala prioritas berdasarkan sumber daya yang dimiliki dan karakteristik desa. Pengelolaan perubahan iklim dapat dilaksanakan dengan mengintegrasikan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA ALAM

KEGIATAN TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM

Pemanfaatan dana desa untuk membiayai pemulihan pasca bencana tanah longsor meliputi: . A. pembangunan tempat penampungan sementara bagi pengungsi seperti tenda darurat; . B.penyediaan dapur umum; . C.penyediaan fasilitas kesehatan dan air bersih; dan D. menangani trauma pascabencana bagi korban. Berkenaan dengan dokumen Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDesa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) Tahun 2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Desa sebelum terjadinya bencana alam, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

SISTEM INFORMASI DESA

Datanya bersifat mikro dengan nama, berdasarkan alamat sehingga perencanaan pembangunan desa lebih tepat sasaran; Data dan informasi yang dihasilkan SIPBM dapat dijadikan acuan untuk melengkapi hasil penilaian situasi desa dalam penyusunan rencana kerja pembangunan desa. Publikasi data pembangunan desa melalui SID dapat dimanfaatkan oleh pemerintah desa dan kabupaten/kota sebagai landasan perencanaan pembangunan desa yang dikelola secara transparan, partisipatif, terpadu dan akuntabel.

PENGEMBANGAN KETERBUKAAN INFORMASI PEMBANGUNAN DESA Keterbukaan informasi pembangunan Desa dilakukan dengan cara

Desa dapat menggunakan dana desa untuk membiayai kegiatan penyebarluasan informasi pembangunan desa dengan memperoleh peralatan yang diperlukan untuk menyebarkan informasi, atau menggunakan dana desa untuk membiayai pengelolaan kegiatan informasi pembangunan desa. Hal ini menegaskan bahwa masyarakat desa dipandang sebagai pelaku aktif di desa yang mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab hukum (subyek hukum) sebagai penerima dana desa yang dikelola oleh desa secara mandiri. Selain itu, agar masyarakat desa yang turut serta dalam pengelolaan dana desa dapat mengelola sumber daya tersebut secara mandiri, harus memiliki pemahaman tentang kontrak atau perjanjian yang sah.

Pada akhirnya, dalam situasi kontraktual ini, masyarakat desa penerima mampu mengatasi dan menyelesaikan permasalahan pengelolaan dana desa yang bersifat perdata dan pidana melalui prosedur hukum yang sah. Penyaluran dana desa langsung ke desa dan pengelolaan dana desa secara mandiri oleh desa pada hakikatnya rentan terhadap terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan dana. Hal inilah yang mendasari pentingnya “upaya promosi penegakan hukum” dalam pelaksanaan penggunaan dana desa dengan memberikan bantuan hukum kepada masyarakat desa yang dibiayai dana desa.

PENGEMBANGAN MASYARAKAT KOTA FASILITAS KOTA INFRASTRUKTUR KOTA PELAYANAN SOSIAL DASAR EKONOMI KOTA KONSERVASI LINGKUNGAN.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Implementasi Prioritas Penggunaan Dana Desa di Desa Nisa Kecamatan Woha Kabupaten Bima Tahun 2020 Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal,

Dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, menyebutkan

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan prioritas penggunaan dana desa Tahun 2017 ( Berita Negara

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 (Berita Negara Republik

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 sebagaimana telah

Jurnal : Dinamika Ekonomi Pembangunan, 5 1, 76 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia No.11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan

Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi