• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permenkumham 41 Tahun 2021

N/A
N/A
Kepala Lapas Bandar Lampung

Academic year: 2024

Membagikan "Permenkumham 41 Tahun 2021"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Instrumen Hak Asasi Manusia. Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Direktur Instrumen Hak Asasi Manusia. Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia. Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang fasilitasi dan informasi hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 314, Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi hak asasi manusia, informasi hak asasi manusia, serta pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi;. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi hak asasi manusia, informasi hak asasi manusia, serta pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi;. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi hak asasi manusia, informasi hak asasi manusia, serta pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi;. penyusunan profil pembangunan hak asasi manusia;. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang fasilitasi hak asasi manusia, informasi hak asasi manusia, serta pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggan Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia. Susunan organisasi Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Direktorat Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat. operasional bertanggung jawab kepada Direktur Fasilitasi dan Informasi Hak Asasi Manusia. 1) Inspektorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal. Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 319, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pasal 321 Inspektorat Jenderal terdiri atas:. Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 322, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. koordinasi dan fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi;. evaluasi dan penyusunan laporan kinerja;. pembinaan dan pengelolaan urusan kepegawaian;. pengelolaan urusan keuangan dan revisi daftar isian pelaksanaan anggaran;. pengelolaan urusan barang milik negara;. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat, kerja sama, dan keprotokolan;. pengelolaan sistem informasi pengawasan dan layanan pengaduan;. pengelolaan laporan harta kekayaan aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan. koordinasi penyusunan program kerja pengawasan tahunan. Susunan organisasi Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri atas:. Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran, fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi, bimbingan teknis, serta evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Inspektorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. penyiapan fasilitasi pelaksanaan pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi;. pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan kinerja; dan. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja. Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan ketatausahaan, kearsipan, kesehatan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, keprotokolan, dan pengamanan di lingkungan Inspektorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 328, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:. pelaksanaan layanan ketatausahaan dan kearsipan;. pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pasal 330 Bagian Umum terdiri atas:. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;. 1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan, kearsipan, dan keprotokolan di lingkungan Inspektorat Jenderal. 2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana,. pengamanan di lingkungan Inspektorat Jenderal. Inspektorat Wilayah I melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Inspektorat Jenderal, dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 332, Inspektorat Wilayah I menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah I;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pengawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah I;. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah I;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah I melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan m. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah I terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,. kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah I. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah I. Bagian Kelima Inspektorat Wilayah II. Inspektorat Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Maluku, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 336, Inspektorat Wilayah II menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah II;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data, dan informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pengawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah II;. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah II;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah II melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan m. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah II terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah II. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah II. Bagian Keenam Inspektorat Wilayah III. Inspektorat Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan, serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340, Inspektorat Wilayah III menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah III;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III;. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah III;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah III melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan m. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah III terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah III. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah III. Bagian Ketujuh Inspektorat Wilayah IV. Inspektorat Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan, serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Sekretariat Jenderal, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Pusat Data dan Teknologi Informasi, dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Bali, dan Sulawesi Barat, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 344, Inspektorat Wilayah IV menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan. penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah IV;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pengawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah IV;. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah IV;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah IV melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah IV terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah IV. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah IV. Inspektorat Wilayah V mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan, serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku Utara, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 348, Inspektorat Wilayah V menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah V;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan, serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pengawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah V;. serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah V;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah V melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan m. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah V terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah V. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah V. Bagian Kesembilan Inspektorat Wilayah VI. Inspektorat Wilayah VI mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pengawasan terhadap kinerja dan keuangan, serta pengawasan untuk tujuan tertentu melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya atas pelaksanaan tugas pada Direktorat Jenderal Imigrasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia, Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Ilmu. Imigrasi, dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Papua Barat, serta penyusunan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 352, Inspektorat Wilayah VI menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengawasan, rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, dan program kerja Inspektorat Wilayah VI;. pelaksanaan pengawasan audit kinerja dan keuangan serta audit untuk tujuan tertentu di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. pelaksanaan audit atas unit pelaksana teknis bidang keimigrasian pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri;. pelaksanaan reviu rencana kerja anggaran, laporan keuangan, dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. evaluasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah, pelayanan publik, wilayah bebas korupsi/wilayah bersih bebas melayani, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia, dan Ombudsman Republik Indonesia, serta hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. pembinaan pengawasan melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. penanganan pengaduan masyarakat, informasi media, dan isu aktual di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. informasi pendukung audit investigasi di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. pelaksanaan pemeriksaan disiplin pengawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. pelaksanaan tanggapan dan telaahan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan pegawai di wilayah kerja Inspektorat Wilayah VI;. penyusunan dan penyampaian laporan hasil pengawasan serta laporan akuntabilitas kinerja di Inspektorat Wilayah VI;. pengelolaan hasil pengawasan di Inspektorat Wilayah VI melalui sistem informasi manajemen pengawasan; dan n. Susunan organisasi Inspektorat Wilayah VI terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Inspektorat Wilayah VI. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Inspektorat Jenderal dan secara operasional bertanggung jawab kepada Inspektur Wilayah VI. Pelaksanaan tugas pengawasan pada setiap Inspektorat didasarkan atas dasar perintah dan persetujuan dari Inspektur Jenderal. Pelaksanaan tugas audit investigatif dilakukan oleh tim ad hoc yang ditunjuk berdasarkan atas dasar perintah dan persetujuan Inspektur Jenderal. Audit terhadap unit pelaksana teknis bidang keimigrasian pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Inspektur Jenderal. 1) Badan Pembinaan Hukum Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Badan Pembinaan Hukum Nasional dipimpin oleh Kepala Badan. Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan pembinaan hukum nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 360, Badan Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran di bidang pembinaan hukum nasional;. pelaksanaan perencanaan hukum, analisis dan evaluasi hukum, dokumentasi dan jaringan informasi hukum, serta penyuluhan dan bantuan hukum;. perencanaan hukum, analisis dan evaluasi hukum, dokumentasi dan jaringan informasi hukum, serta penyuluhan dan bantuan hukum;. pelaksanaan administrasi Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Badan Pembinaan Hukum Nasional terdiri atas:. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional;. Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional; dan. Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum. Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional. Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional mempunyai tugas memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363, Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. koordinasi dan fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi;. evaluasi dan penyusunan laporan kinerja;. pembinaan dan pengelolaan urusan kepegawaian;. pengelolaan urusan barang milik negara;. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat, kerja sama, dan keprotokolan; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan teknologi informasi. Susunan organisasi Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional terdiri atas:. Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi, bimbingan teknis, serta evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 366, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi;. pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan kinerja; dan. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja. Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 369, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:. penyiapan kebutuhan jabatan, penilaian kinerja, pengelolaan absensi, administrasi kesejahteraan, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, laporan harta kekayaan, serta pemutakhiran data pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional;. penyiapan pelaksanaan mutasi, promosi, penghargaan, pemberhentian dan pensiun, serta administrasi hukuman disiplin di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional; dan. penyiapan dan pengelolaan administrasi pengembangan pegawai di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Bagian Kepegawaian terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan ketatausahaan, kearsipan, kesehatan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, teknologi informasi, pengelolaan barang milik negara, keprotokolan, dan pengamanan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:. pelaksanaan layanan ketatausahaan dan kearsipan;. pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana; dan h. Pasal 374 Bagian Umum terdiri atas:. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;. 1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan, kearsipan, dan keprotokolan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. 2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan teknologi informasi, layanan kesehatan, urusan kendaraan dinas, administrasi perjalanan dinas, dan pengamanan di lingkungan Badan Pembinaan Hukum Nasional. Pusat Perencanaan Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan perencanaan hukum nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Pusat Perencanaan Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran di bidang perencanaan hukum nasional;. pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan program legislasi nasional di lingkungan pemerintah, program penyusunan peraturan pemerintah, serta program penyusunan peraturan presiden;. pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan program legislasi nasional dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program legislasi nasional di lingkungan pemerintah, program penyusunan peraturan pemerintah, serta program penyusunan peraturan presiden;. pelaksanaan, pengoordinasian, serta pemantauan dan evaluasi penyusunan naskah akademik;. pelaksanaan penyelarasan naskah akademik rancangan undang-undang;. pembinaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan fasilitasi perencanaan pembentukan peraturan daerah;. pengembangan jabatan fungsional di lingkungan Pusat Perencanaan Hukum Nasional; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Perencanaan Hukum Nasional. Susunan organisasi Pusat Perencanaan Hukum Nasional terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Perencanaan Hukum Nasional. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Perencanaan Hukum Nasional. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional. Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan analisis dan evaluasi hukum, serta pembinaan jabatan fungsional Analis Hukum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 380, Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran analisis dan evaluasi hukum, dan pembinaan jabatan fungsional Analis Hukum;. pelaksanaan analisis dan evaluasi hukum;. pelaksanaan audit hukum terhadap tingkat kepatuhan dan penerapan hukum serta unsur pendukungnya;. pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil analisis dan evaluasi hukum;. penyusunan dokumen pembangunan hukum nasional;. pelaksanaan koordinasi dan pendampingan analisis dan evaluasi hukum dengan instansi terkait dan/atau pemangku kepentingan;. penyiapan pemberian tanggapan terkait kebijakan dan permasalahan hukum dari instansi terkait dan/atau pemangku kepentingan;. pembinaan, pengembangan, dan fasilitasi jabatan fungsional Analis Hukum; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional. Susunan organisasi Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional dan secara operasional. bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Analisis dan Evaluasi Hukum Nasional. Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, perumusan, pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pengembangan, monitoring, pengelolaan sistem dan basis data jaringan dokumentasi informasi hukum nasional, serta pengelolaan layanan dokumentasi dan informasi hukum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 384, Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional menyelenggarakan fungsi:. koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional;. penyiapan, perumusan, dan pelaksanaan kebijakan jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional;. pelaksanaan pembinaan, pengembangan, dan monitoring jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional;. pelaksanaan pengelolaan sistem dan basis data jaringan dokumentasi dan informasi hukum nasional;. pelaksanaan pengelolaan layanan dokumentasi dan informasi hukum;. pengembangan jabatan fungsional di lingkungan Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional;. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Susunan organisasi Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional. Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum. Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan bantuan hukum, dan pembinaan jabatan fungsional Penyuluh Hukum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 388, Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional Penyuluh Hukum, pembudayaan hukum, dan bantuan hukum;. pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional Penyuluh Hukum, pembudayaan hukum, dan bantuan hukum;. penyusunan dokumen pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional Penyuluh Hukum, pembudayaan hukum, dan bantuan hukum;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pembinaan dan pengembangan jabatan fungsional Penyuluh Hukum, pembudayaan hukum, dan bantuan hukum; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum. Susunan organisasi Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pembinaan Hukum Nasional dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penyuluhan dan Bantuan Hukum. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. 1) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Kepala Badan. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pengkajian, penelitian, dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan pengkajian, penelitian, dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengkajian, penelitian, dan pengembangan di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Hukum dan Hak Asasi Manusia. Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum;. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia;. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan; dan. Pusat Pengelolaan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. koordinasi dan fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi;. evaluasi dan penyusunan laporan kinerja;. pengelolaan urusan barang milik negara;. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan. Susunan organisasi Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi, bimbingan teknis, serta evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 399, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. penyiapan fasilitasi pelaksanaan pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan reformasi birokrasi;. pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan kinerja; dan. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja. Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan ketatausahaan, kearsipan, kesehatan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, keprotokolan, dan pengamanan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 402, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:. pelaksanaan layanan ketatausahaan dan kearsipan;. pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pasal 404 Bagian Umum terdiri atas:. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;. 1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan, kearsipan, dan keprotokolan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana,. pengamanan di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hukum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum menyelenggarakan fungsi:. penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang hukum;. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hukum;. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang hukum;. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum. Susunan organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 410, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang hak asasi manusia;. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia. Susunan organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang manajemen dan sumber daya manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 414, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan menyelenggarakan fungsi:. penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan di bidang administrasi fasilitatif, sumber daya manusia, dan pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan. Susunan organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,. kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan. Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sistem informasi penelitian dan pengembangan hukum dan hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418, Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyusunan perumusan kebijakan teknis, program, dan anggaran analisis data dan informasi, pengembangan teknologi dan sistem informasi, serta pengelolaan publikasi ilmiah hasil penelitian hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan analisis data dan informasi, pengembangan teknologi dan sistem informasi, serta pengelolaan publikasi ilmiah hasil penelitian hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang analisis data dan informasi, pengembangan teknologi dan. sistem informasi, serta pengelolaan publikasi ilmiah hasil penelitian hukum dan hak asasi manusia;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan analisis data dan informasi, pengembangan teknologi dan sistem informasi, serta pengelolaan publikasi ilmiah hasil penelitian hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan pembinaan jabatan fungsional; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Susunan organisasi Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penelitian Data dan informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Pusat Pengembangan Data dan Informasi Penelitian Hukum dan Hak Asasi Manusia. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. 1) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia dipimpin oleh Kepala Badan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 423, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan penilaian kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia;. pelaksanaan administrasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan;. Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia;. Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426, Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. perundang-undangan, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan;. evaluasi dan penyusunan laporan kinerja;. pengelolaan urusan kepegawaian dan fasilitasi reformasi birokrasi;. pengelolaan urusan barang milik negara dan umum;. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat, kerja sama dan keprotokolan; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan, perpustakaan dan kerumahtanggaan. Susunan organisasi Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran, fasilitasi pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, bimbingan teknis, serta evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 429, Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:. penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;. penyiapan fasilitasi pelaksanaan pembentukan peraturan perundang-undangan, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan;. pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan rencana, program, anggaran, dan laporan kinerja; dan. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja. Bagian Program dan Pelaporan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional. Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan layanan ketatausahaan, perpustakaan, kearsipan, kesehatan, kerumahtanggaan, sarana dan prasarana, pengelolaan barang milik negara, hubungan masyarakat dan kerja sama, keprotokolan, dan pengamanan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 432, Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:. pelaksanaan layanan ketatausahaan, perpustakaan, dan kearsipan;. pelaksanaan pengelolaan barang milik negara;. pelaksanaan hubungan masyarakat dan kerja sama;. pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana. Pasal 434 Bagian Umum terdiri atas:. Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;. 1) Subbagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan pimpinan, kearsipan, dan keprotokolan di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana, layanan kesehatan, urusan kendaraan dinas, administrasi perjalanan dinas, dan pengamanan di lingkungan Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan. Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pelatihan teknis dan kepemimpinan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 436, Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis rencana, program, dan anggaran di bidang pelatihan teknis dan kepemimpinan;. penyusunan pedoman dan program penyelenggaraan pelatihan teknis dan kepemimpinan;. penyelenggaraan pelatihan teknis dan kepemimpinan;. koordinasi dan pembinaan teknis substansi penyelenggaraan pelatihan teknis dan kepemimpinan;. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan penyelenggaraan pelatihan teknis dan kepemimpinan;. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan. Susunan organisasi Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Teknis dan Kepemimpinan. Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia. Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440, Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia menyelenggarakan fungsi:. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, dan anggaran di bidang pelatihan fungsional dan hak asasi manusia;. penyusunan pedoman dan program penyelenggaraan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia;. penyelenggaraan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia;. koordinasi dan pembinaan teknis substansi penyelenggaraan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia;. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan penyelenggaraan pelatihan fungsional dan hak asasi manusia; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia. Susunan organisasi Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana program dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi barang milik negara, tata persuratan, kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan. Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan Hak Asasi Manusia. Pusat Penilaian Kompetensi mempunyai tugas melaksanakan penilaian kompetensi dan pengelolaan sistem informasi bidang pengembangan sumber daya manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 444, Pusat Penilaian Kompetensi menyelenggarakan fungsi:. penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penilaian kompetensi;. penyusunan standardisasi dan penilaian kompetensi;. pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan penilaian kompetensi;. pengelolaan sistem informasi pengembangan sumber daya manusia hukum dan hak asasi manusia; dan. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Pusat Penilaian Kompetensi. Susunan organisasi Pusat Penilaian Kompetensi terdiri atas:. 1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan fasilitasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,. kearsipan, dan kerumahtanggaan Pusat Penilaian Kompetensi. 2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan tugasnya secara administratif berada di bawah Bagian Umum pada Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia dan secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Penilaian Kompetensi.

STAF AHLI

TATA KERJA

Unit pelaksana teknis menurut Pasal 471 ayat (1) ditunjuk oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara. 1) Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Kepala Badan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan jabatan manajemen menengah atas atau jabatan struktural pada eselon I.a. 2) Staf ahli pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan jabatan manajemen menengah atas atau jabatan struktural pada eselon I.b. 3) Kepala Biro, Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Inspektur, Sekretaris Badan, dan Kepala Pusat di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan Jabatan Utama Pimpinan Senior atau jenjang II.a struktural. posisi. 4) Kepala Bagian di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan Jabatan Administrator atau jabatan struktural tingkat III.a. 5) Kepala Subbagian pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan Jabatan Pengawas atau jabatan struktural tingkat IV. 1) Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Inspektur Jenderal, Kepala Badan, dan Staf Ahli pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 2) Pejabat tinggi atau pejabat struktural Pratama pada golongan II ke bawah di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 3) Pejabat administratif atau struktural pada tingkat III ke bawah di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Orang dapat diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang diberi wewenang oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 4) Pejabat fungsional pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diangkat dan diberhentikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PENDANAAN

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri. Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1135), dicabut dan diundangkan tidak sah.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan, kerumahtanggaan, barang milik negara, kerja sama, dan

melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan, pemeliharaan, dan perawatan barang milik negara di lingkungan UNTIRTA;.. melaksanakan urusan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan barang milik negara

Persetujuan Hibah Barang Milik Negara berupa Peralatan dan Mesin Pada Kementerian Pertanian R.I. Kepada Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan Hibah Barang Milik

Bagian Penyusunan Rencana dan Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi perumusan kebijakan, perencanaan, penyusunan, dan penyerasian program pembangunan kelautan

Seksi Angkutan Orang dan Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

Berdasarkan hasil Reviu Usulan Perubahan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) berupa Pemeliharaan Stationary Generating Set 1 unit pada Kantor Wilayah

Standar Barang Standar Kebutuhan Standar Harga DATA BMN/BMD RK BMN/D RKAKL/RKPD DKPB DIPA/DASK BMN = Barang Milik Negara BMD = Barang Milik Daerah RK = Rencana Kebutuhan RKAKL