• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PELAKU JUDI TOGEL (TOTO GELAP) DI KELURAHAN PADANG SARAI KECAMATAN KOTO TANGAH

KOTA PADANG

ARTIKEL

ELLA GUSRIVAL NPM. 11070119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

Persepsi Masyarakat Mengenai Pelaku Judi Togel Di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Ella Gusrival1 ,Aziwarti, M. Hum2.Yuhelna, MA3

Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Penelitian ini didasarkan Persepsi Masyarakat Mengenai Pelaku Judi Togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, judi togel yang merupakan kelanjutan dari judi togel yang sudah pernah diselenggarakan pada tahun 1954 sampai sekarang masih ada namun belakangan ini judi togel tersebut sudah semakin menjadi dan sulit untuk di hilangkan dari masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Persepsi Masyarakat Mengenai Judi Togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Teori yang digunakan adalah Teori Fenomenologi menurut Alfred Schutz. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk menggambarkan masalah yang diteliti. Pengambilan informan digunakan dengan cara purposive sampling yang berjumlah 20 orang. Jenis data yang ditemukan berupa data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, setelah data diperoleh di analisis dengan cara reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menggungkapkan persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang: 1) pelaku Judi togel memiliki harapan ingin cepat kaya, 2). Percekcokan dalam rumah tangga, 3). pelaku judi togel memiliki rasa ketagihan, 4). Masyarakat memandang pelaku judi togel sulit diproses (Terselubung), 5).

Pelaku judi togel membuat resah masyarakat karena bisa ditiru remaja. 6). pelaku judi togel memiliki sanksi yang ringan dan kurang ketegasan.

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2011

2 Pembimbing I Dosen Universitas Andalas Padang

3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Perilaku menyimpang adalah suatu tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Wujud dari perilaku menyimpang itu dapat bermacam-macam, judi merupakan salah satunya. Judi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Chaniago, 2002:279) adalah permainan yang merebutkan uang dalam jumlah tertentu sebagai sarana dalam taruhan.

Dewasa ini, judi dianggap sebagai salah satu bentuk penyakit masyarakat yang selalu muncul dan sulit hilang dari masa ke masa. Pelakunya, mulai dari Bandar sampai kaki tangannya seolah tidak pernah habis menjajakan berbagai macam praktek perjudian di tengah masyarakat, mulai dari judi tradisional, seperti togel sampai judi via SMS (Short Message Services), perjudian Dadu, Sabung ayam, mainceki, domino, koa.

Berjudi merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial. Hal ini dikarenakan berjudi mempertaruhkan harta atau nafkah yang seharusnya dapat dimanfaatkan, seseorang yang gemar berjudi akan malas dan hanya berangan-angan mendapatkan banyak uang dengan cara-cara yang sebenarnya tidak pasti. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melarang perjudian sehingga seluruh kegiatan perjudian adalah ilegal yang dapat dikenai sanksi. Menurut Hukum Judi Indonesia Dalam Pasal 2 ayat (1) UU.No.7 1974 menjelaskan 8 bulan penjara atau denda setinggi-tingginya 90.000 rupiah. Di dalam pasal 303 ayat (1)-1 Bis KUHP dan pasal 303 ayat 1-2 KUHP memperberat ancaman hukuman bagi mereka yang mempergunakan kesempatan, serta turut bermain judi diperberat menjadi 4 tahun penjara atau denda setinggi- tingginya 10 juta rupiah, dan ayat (2)-nya penjatuhan hukuman bagi mereka yang pernah dihukum penjara berjudi selama-lamanya 6 tahun atau denda setinggi- tingginya 15 juta rupiah.

Pada masyarakat di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang judi togel adalah “sebuah barang dagangan” di warung dan bisa dibeli oleh siapa saja dapat menjadi pelanggannya, tetapi dengan modus menggunakan teknologi yaitu dengan menggunakan handphone yaitu dengan cara pengiriman SMS atau pesan singkat yang berisikan angka-angka togel kepada pemilik warung yang menjual judi togel. Judi togel adalah Permainan judi sejenis nalo dan lotto atau lotre, buntut nalo diambil dari dua angka terakhir dari empat angka nomor nalo, sedangkan buntut lotto mengambil dua angka terakhir dari enam buah angka yang keluar sebagai hadiah lotto karena itu disebut dengan lotre buntut, pemasangan harus menebak salah satu angka 0 sampai 99, jika nomornya mengenai, ia akan dibayar

65 kali dari uang taruhannya bagi buntut nalo dan 60 kali bagi buntut lotto. (Kartini, 2005: 70).

Dalam praktek judi togel tersebut, jadwal pemasangan angka adalah hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Judi togel merupakan bentuk permainan yang berasal dari suatu kegiatan yang dahulunya pernah dilegalkan pasal 1 dan 2 UU.No 22 1954 permainan judi togel merupakan perkembangan dari penyelenggaraan kegiatan yang memberikan hadiah kepada orang yang berhasil menebak angka.

tetapi, ditutup 1 Oktober 1978 karena permainan judi togel ini ada unsur-unsur minat dan pengharapan yang makin meninggi, juga unsur ketegangan, disebabkan oleh ketidakpastian untuk menang dan kalah. Situasi ini pasti membuat individu semakin tegang dan makin gembira menumbuhkan efek-efek yang kuat dan rangsangan besar untuk betah bermain, ketegangan makin memuncak bila dibarengi dengan nasib peruntungan, kepercayaan sedemikian ini tampaknya tidak anakhornistik (tidak pada tempatnya karena salah waktu) (Kartini, 2005:5).

Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi secara sederhana dapat dikatakan bahwa fenomenologi adalah bagian dari metodologi kualitatif namun yang mengandung nilai sejarah dalam perkembangannya. Secara positif, fenomenologi cenderung untuk membenarkan pandangan atau persepsi yang juga dalam beberapa hal merupakan evaluasi atau tindakan (Salim, 2001:102). Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2001:315) fenomena diartikan sebagai hal-hal yang dapat disaksikan dengan panca indera dan dapat diterangkan dinilai secara ilmiah.

Alfred Schutz sebagai salah seorang tokoh fenomenologi bertolak dari pandangan Weber, dimana yang terakhir ini berpendirian bahwa tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai suatu yang penuh arti. Pemahaman secara subyektif terhadap suatu tindakan sangat menentukan terhadap kelangsunggan interaksi sosial. Baik bagi aktor yang memberikan arti terhadap tindakannya sendiri maupun bagi pihak lain yang akan menerjemahkan dan memahaminya serta yang akan bereaksi atau bertindak sesuai dengan yang dimaksud oleh aktor.

Secara singkat Schutz mengatakan interaksi sosial terjadi dan berlangsung melalui penafsiran dan pemahaman tindakan masing-masing baik antar individu maupun antar kelompok (Ritzer, 2009:59- 60). Ada empat pokok dalam teori fenomenologi:

1. Perhatian terhadap aktor, persoalan dasarnya disini menyangkut persoalan metodologi.

Bagaimana cara untuk mendapatkan data tentang tindakan sosial itu sesubyektif mungkin.

(5)

2. Memusatkan perhatian terhadap kenyataan yang penting atau yang pokok dan pada sikap yang wajar atau alamiah. Alasannya adalah bahwa tidak keseluruhan gejala kehidupan sosial mampu diamati. Karena itu perhatian harus dipusatkankepada gejala yang penting dari tindakan manusia sehari-hari dan terhadap sikap- sikap yang wajar.

3. Memusatkan perhatian terhadap masalah mikro, maksudnya mempelajari proses pembentukan dan pemeliharaan hubungan sosial pada tingkat interaksi tatap muka untuk memahaminya dalam hubungannya dengan situasi tertentu.

4. Memperhatikan pertumbuhan perubahan dan proses tindakan. Berusaha memahami bagaimana keteraturan dalam masyarakat diciptakan dan dipelihara dalam pergaulan sehari-hari. Norma- norma yang mengendalikan tindakan dan yang memantapkan struktur sosial dinilai sebagai hasil interpretasi si aktor terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya (Ritzer, 2009:60-62).

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati (Moleong, 2008 :

Sesuai dengan tujuan penelitian maka tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni penelitian yang berusaha untuk memaparkan dan menggambarkan fenomena sosial apa adanya, dalam hal ini pesepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel.

.

Pemilihan informan dengan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini sebanyak 21 orang yang terdiri dari 15 orang masyarakat yang tinggal di RT 01, RW 05 Kelurahan Padang Sarai dan 1 orang pemilik warung togel, 3 orang pelaku judi togel, dan 3 orang tokoh masyarakat.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat.

Analisis Data dalam penelitian ini analisis interaktif yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman, analisis interaktif terdiri dari beberapa komponen, yaitu :1) pengumpulan data yaitu Merupakan proses pengumpulan data yang hasilnya adalah data yang akan di olah. Benar-benar tidak ada segmen atau waktu yang spesifik dan khusus yang di sediakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. 2) reduksi data merupakan

proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.3) penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.4) penarikan kesimpulan merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis data rumuskan berdasarkan semua hal yang terdapat dalam pengumpulan data, reduksi data dan sajian data (Sugiyono 2012:388)

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Persepsi Masyarat Mengenai Pelaku Judi Togel Di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang

Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan masyarakat bahwasanya masyarakat Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, mengetahui dan membenarkan bahwa di lingkungannya ada permainan judi togel yang belakangan ini sudah canggih yaitu menggunakan alat teknologi yaitu handphone, dan karena itupun masyarakat menjadi tambah khawatir bahwasanya judi togel akan berlarut-larut di lingkungannya.

Berbagai hal yang diungkapkan masyarakat mengenai pandangannya tentang pelaku judi togel.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan satu persatu di bawah ini.

1. Masyarakat memandang pelaku Judi Togel Memiliki Harapan Ingin Cepat Kaya.

Di Negara Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang perjudian dalam pasal 303 ayat (1) Barang siapa yang melakukan judi dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun delapan bulan atau denda sebanyak banyaknya dua puluh lima juta rupiah. (Anwar, 1986: 254). Namun masyarakat tidak begitu menghiraukan karena sulitnya mencari pekerjaan dan uang yang dimiliki tidak mencukupi, sehingga mereka malas berusaha. Karena lokasi lingkungan akhirnya mereka menganggap bermain judi togel tersebut merasa tertolong dan dapat membantu dalam mendapatkan uang dengan mudah, Dalam kehidupan masyarakat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya, untuk mendapatkan uang orang melakukan berbagai cara agar bisa bertahan untuk kehidupan yaitu dengan bekerja, tetapi banyak dari masyarakat tersebut merasa sudah banting tulang kerja keras kehidupannya masih kurang terpenuhi dan sebagian dari mereka berpendapat dengan cara berrmain judi togel dapat membantu keuangannya.

Judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang memiliki golongan kelas menengah ke bawah, golongan ini pertama

(6)

menghabiskan uangnya karena hobi ingin tambah kekayaan, mengisi waktu luang atau kerena seorang petaruh, yang kedua mengubah nasib, sudah kerja keras banting tulang tapi tak ada perbaikan.

2. Percecokkan Dalam Rumah Tangga

Seperti hal yang terjadi di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang ekonomi masyarakatnya beragam mulai dari yang menengah keatas dan menengah kebawah yang pekerjaanya sebagai pegawai hinnga petani, tukang ojek, kuli bangunan, dan ada pula sebagian istri rela bekerja di luar rumah sebagai pembantu rumah tangga, baby sister, buruh cuci demi untuk mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang para suami sudah menarik angkot seharian tapi tidak mendapatkan uang yang lebih, hanya mendapatkan pas-pasan karena untuk zaman sekarang menarik angkot tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat karena sebagian dari mereka sudah mempunyai motor untuk berpergian, dan juga seorang petani pembibit mangga tidak menjamin dapat untung lebih, kadang sudah siap panen bibit mangganya dijual untuk menutupi hutang, terkadang untuk menambah uang masuk ada yang bekerja serabutan asalkan kebutuhannya dapat terpenuhi. Dari data yang peneliti dapatkan di lapangan bahwa masyarakat memberi pandangan judi togel dapat membuat pertengkaran dan keretakan dalam rumah tangga, judi membuat masalah dalam rumah tangga, tugas suami adalah memberi nafkah lahir batin kepada istri dan apabila nafkah tersebut tidak terpenuhi akan membuat kedamaian dan keharmonisan dalam rumah tangga akan rusak atau hilang. Kepedulian terhadap istri tercinta akan berkurang karena hati pikiran sudah terpengaruh dengan judi togel.

3. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Memiliki Rasa Ketagihan.

Ketagihan merupakan salah satu pendorong bagi seseorang untuk terus-menerus melakukan perjudian, dan disertai rasa penasaran yang sangat besar yang ada dalam diri seseorang, sehingga membuat perjudian tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari apalagi saat melakukan perjudian, timbulnya rasa menang dalam bermain judi, hal ini membuat seseorang semakin ketagihan dalam melakukan perjudian, sampai-sampai sebagian dari masyarakat yang melakukan judi merasa melakukan judi togel itu sebagai pelengkap dalam dirinya dan merasa rugi serta ada yang kurang dalam dirinya kalau tidak bermain judi togel dalam sehari, dan merasa tidak tenang dalam bekerja, judi bisa membuat seseorang lupa akan tanggung jawabnya dan hari-harinya dihabiskan di meja judi, mereka

melakukan judi semenjak sulitnya mencari pekerjaan dan sulitnya mendapatkan uang, sehingga mereka ikut-ikutan bermain judi togel dan mereka pernah menang dan mendapatkan uang yang lumayan besar dan hal tersebut yang membuat mereka ketagihan untuk melakukan judi itu lagi dan berharap dapat memenangkan judi itu kembali. Hal ini akan membuat dampak buruk bagi masyarakat yang tinggal sekitar arena perjudian tersebut. Ada empat pokok dalam teori fenomenologi, salah satunya adalah memperhatikan pertumbuhan perubahan dan proses tindakan, yakni berusaha memahami bagaimana keteraturan dalam masyarakat diciptakan dan dipelihara dalam pergaulan sahari-hari. Norma- norma yang mengendalikan tindakan dan yang memantapkan struktur sosial dinilai sebagai hasil interprestasi si aktor terhadap kejadian-kejadian yang dialaminya (Ritzer, 2009:62). 4. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Sulit Diproses (Terselubung)

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pemerintah dan swasta yang tujuan utamanya untuk menunjang kemajuan ekonomi dan pengetahuan masyarakat, dengan cara membuat jaringan telekomuniasi, dengan adanya hp seluler ke daerah-daerah bahkan sampai pelosok jaringan telekomunikasi sudah masuk dan ini menjadi satu alasan mengapa judi togel kembali muncul pada masyarakat, karena dulunya orang bermain judi togel menggunakan kertas jadi murah untuk diketahui barang buktinya, tetapi sekarang masyarakat tidak hanya menggunakan alat telekomunikasi untuk hal positif tapi juga dalam hal negatif yaitu untuk membeli atau memasang angka judi togel yang dikirim melalui sms ke pada penjual judi togel.

Pemahaman masyarakat seperti itulah yang cendrung melakukan penyimpang seperti kegiatan perjudian, karena mereka beranggapan dengan perkembangan zaman pada saat sekarang ini dengan adanya alat komunikasi yang memudahkan sebagian masyrakat melakukan perjudian merasa mudah dan gampang tanpa harus pergi ketempat dimana diadakan perjudian, untuk melakukan judi togel tersebut mereka hanya tinggal telpon atau mengirim sms saja dan pandai-pandai bermain judi togel tersebut agar tidak sampai ketahuan aparat, mereka bisa menggunakan Hp untuk melakukan transaksi judi togel, dengan mengirimkan nomor atau angka yang akan dipasang kepada penjual judi togel masyarakat sudah bisa melakukan judi togel tersebut aman dari pengawasan atau razia.

5. Pelaku Judi Togel Membuat Resah Masyarakat Karena Bisa Ditiru Remaja.

Seperti yang sudah diketahui, judi togel pada Masyarakat Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto

(7)

Tangah Kota Padang sudah menjadi penyakit yang susah disembuhkan. Maka perlu upaya yang sunguh- sunguh dan sistematis, tidak hanya dari pemerintah dan aparat penegak hukum saja, tetapi dari kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk sama-sama untuk mencegah dan mengobati penyakit masyarakat ini agar tidak berdampak kericuhan di masyarakat.

Fenomena yang terjadi dalam masyarakat Kelurahan Padang Sarai sehubungan dengan adanya permainan judi togel disana. Ketika permainan judi togel yang melanggar aturan yang ada maka masyarakat akan merasa menolak meskipun sebagian dari mereka hanya mendiamkannya saja. Namun setelah dilakukan penelitian masyarakat ternyata risih dan terganggu dengan keberadaan judi togel di tengah- tengah masyarakat, hal ini terbukti dengan pernyataan-pernyataan warga setempat. Masyarakat merasa terganggu karena mereka khawatir akan menjadi contoh bagi anak-anak mereka. Karena seorang cenderung meniru apa yang ia lihat.

Sedangkan seorang anak belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk baginya.

judi togel menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua, karena memiliki anak-anak yang mulai remaja dan yang mereka takutkan anak-anak mereka terpengaruh oleh lingkungan dan terpengaruh dan ikut ke dalam permainan judi togel tersebut, tetapi berdasarkan wawancara yang disampaikan Bpk Zarif dia tidak mempersalahkan atau mempersoalkan judi togel yang ada di lingkungannya, asalkan judi togel tersebut atau pemain judi lainnya tidak mengganggu kehidupan pribadi dan keluarganya. Sebaiknya agar terciptanya masyarakat yang aman dan tentram sebagai masyarakat kita harus saling mengingatkan antar satu dengan yang lainnya agar di dalam lingkungan tersebut tidak terjadi dan berlanjut terus menerus perilaku menyimpang seperti main judi togel.

6. Masyarakat Memandang Pelaku Judi Togel Memiliki Sanksi yang Ringan Dan Kurang Ketegasan.

Selain aparat polisi, ketua pemuda ninik mamak juga memberikan peringatan serta menerapkan beberapa sanksi agar masal ini bisa di minimalisir dalam masyarakat salah satunya yaitu bagi yang ketahuan atau kedapatan sedang main judi di lingkungan Rt 01, Rw 05 Kelurahan Padang sarai Kecamatan Koto Tangah Padang oleh orang yang di segani di daerah ini maka sangsinya terhadap orang yang melakukan judi akan di panggil dan segala urasan mengenai sangkat paut dengannya tidak akan di selasaikan atau di bantu. para pelaku judi togel tidak begitu takut untuk melakukan judi togel selain main judi togel lebih praktis dan lebih mudah, sanksi

yang dikeluarkan tidak terlalu berat Cuma sekedar menakuti dan mengertak pelaku judi togel tersebut, dan ketegasan dari tokoh masyarakat tidak terlalu kuat karena terbukti masalah judi togel itu masih ada dan tetap dilaksanakan oleh sebagian anggota masyarakat. Peringatan yang di keluarkan Ketua Rt, Ninik Mamak serta Ketua Pemuda tidak berjalan semestinya selain kurang keseriusan, sanksinya ringan serta kurang ketegasan juga menjadi salah satu permainan judi togel masih ada di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan masyarakat setempat bahwa pelaku judi togel tidak di beri sanksi sesuai kesepakatan kampung dan ketegasan dalam menanggulangi masalah yang ada. Wawancara dengan Bapak Heru di atas sudah jelas salah satu tokoh masyarakat melihat anggota masyarakatnya melanggar aturan yang telah di sepakati, jangankan di beri sanksi menegur saja tidak di lakukannya.

Meskipun sudah ada sanksi atas pelanggaran yang dilakukan namun seperti untuk mengertak dan menakuti saja, artinya sanksi yang dibuat tidak di jalankan semestinya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan maka dapat disimpulkan persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang adalah sebagai berikut:

1. Persepsi masyarakat mengenai pelaku judi togel di Kelurahan Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang: 1) Masyarakat memandang pelaku Judi togel memiliki harapan ingin cepat kaya, 2). Percekcokan dalam rumah tangga, uang yang bisa digunakan untuk tambahan membeli keperluan rumah tangga digunakan untuk bermain judi oleh suami, istripun menjadi sakit hati dan marah-marah akhirnya timbulah percecokkan dan pertengkaran di dalam rumah tangga, 3). Masyarakat memandang pelaku judi togel memiliki rasa ketagihan, karena pernah memenangkan permainan ini ada rasa untuk mengulangi kembali pemainan Judi Togel, 4).

Masyarakat memandang pelaku judi togel sulit diproses (Terselubung), karena permainan ini menggunakan alat teknologi yaitu Handphone yang bisa dimiliki oleh semua kalangan dan bersifat pribadi, polisi kesulitan untuk memproses kasus ini, sehingga para pemain judi togel tidak takut atau ragu bermain togel, 5).

Pelaku judi togel membuat resah masyarakat karena bisa ditiru remaja, lingkungan yang kurang baik sangat mempengaruhi perkembangan generasi selanjutnya. Masyarakat

(8)

sangat khawatir remaja terpengaruh karena melihat-lihat orang main judi togel di lingkungan tempat tinggalnya, karena melihat dan mendengar orang melakukan judi togel tersebut ada rasa ingin coba-coba. 6). Masyarakat memandang pelaku judi togel memiliki sanksi yang ringan dan kurang ketegasan, karena sanksi yang telah disepakati dianggap ringan oleh masyarakat maka permainan judi togel tersebut tetap berlangsung dan kurangnya ketegasan untuk memberantas para pelaku judi togel tersebut.

2. Judi togel diketahui terjadi dalam masyarakat, pandangan masyarakat judi senantiasa membawa akibat buruk bagi masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sikap masyarakat pada dasarnya sangat setuju diberantasnya judi secara berlanjut, sehingga timbul tampak jera dan sadar bahwa judi adalah penyakit masyarakat, masyarakat yang sudah berada dalam keadaan serba kesulitan akan diperparah lagi dengan adanya permainan judi. Judi yang menyengsarakan masyarakat harus diberantas, atau diupayakan tidak dilakukan, mengingat akibatnya pada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Dari Pengertian Sampai Penulisan Laporan.

Basrowi dan Suswandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Hunarawan, Fattah.2010. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Kartini, Kartono. 2007. Patologi Sosial Jilid III.

Jakarta: PT Raja Grafindo.

Ritzer, George dan Dauglas J Goodman. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

J.O.C All Rights Reserved, No part of this form maybe reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form or any means, electronic, mechanical, photocopying,