• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT PETANI TERHADAP PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK (STUDI DI DESA SENDAWAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT PETANI TERHADAP PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK AKHLAK ANAK (STUDI DI DESA SENDAWAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS "

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Persepsi Masyarakat Peternakan Terhadap Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlak Anak (Studi di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma). Judul “Persepsi Masyarakat Peternakan Terhadap Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlak Anak (Studi di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma)”.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, mereka memiliki pandangan yang lebih mendalam mengenai positioning peran guru pendidikan agama Islam di masyarakat. Persepsi masyarakat petani terhadap peran guru pendidikan agama Islam dalam membentuk akhlak anak (studi di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma)”.

Identifiksi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penulisan

  • Bab I dapat dilihat pendahuluan dengan rincian latar belakang masalah, Identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
  • Bab II dari landasan teori meliputi Konsep Persepsi, Konsep Masyarakat Petani, Konsep Aklak, Peran Guru Pendidikan Agama Islam, Penelitian
  • Bab III terdiri metode penelitian meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data-saran
  • Bab IV terdiri dari deskripsi tempat penelitian, hasil penelitian dan pembahasan
  • Bab V terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

Kajian Teori

  • Konsep Tentang Persepsi
  • Konsep Masyarakat Petani a. Pengertian Masyarakat Petani
  • Konsep Akhlak a. Pengertian Akhlak
  • Peran Guru Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Peran Guru PAI

Maka berdasarkan penjelasan di atas, objek persepsi dalam penelitian ini adalah guru pendidikan agama Islam dan perannya dalam masyarakat. Masyarakat memberikan jawaban, persepsi atau pendapatnya kepada guru agama Islam di lingkungannya. 32 Tampubolon, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), hal.17. Sedangkan pengertian guru pendidikan agama Islam adalah orang yang memberikan bimbingan Islam kepada peserta didik dalam suatu pendidikan Islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan ajaran Islam.35.

Pengertian guru pendidikan agama Islam yang memberikan ilmu kepada peserta didik yang berada di sekolah, maupun di luar sekolah, seperti pendidikan nonformal. Jadi menurut definisi tugas guru pendidikan agama Islam di atas adalah menanamkan ajaran agama kepada peserta didiknya agar mereka dapat mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan agama berfungsi untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia serta mampu menjaga perdamaian dan kerukunan, hubungan antar umat beragama dan antaragama.42.

Secara amnya, pendidikan agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, kefahaman, penghayatan dan pengamalan agama Islam pelajar agar menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan peribadi, masyarakat, bangsa dan negara. negara itu hidup". Oleh sebab itu, diharapkan pembelajaran pendidikan agama Islam dapat mewujudkan ukhuwah Islamiyah dalam pengertian yang seluas-luasnya. Dari sini kita mengetahui bahwa guru dalam pendidikan agama Islam adalah guru yang mengajar mata pelajaran agama (Islam), yaitu pendidikan yang adalah berdasarkan prinsip, kajian dan pegangan agama Islam.

Penelitian Yang Relevan

Disertasi Kardani berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Akhlak Guru Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Desa Taraban Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan) Tahun 2011. Dalam disertasi ini dibahas bagaimana masyarakat memandang atau mempersepsikan akhlak guru pendidikan agama Islam. Kedua Menurut pandangan masyarakat Taraban, ada dua faktor yang mempengaruhi kepribadian guru pendidikan agama Islam di desa Taraban, yaitu: a).

52 Muhammad Wildan Habibi, Guru Ideal Agama Islam (PAI) dalam persepsi masyarakat nelayan (Studi di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo). 53 Kardani, “Pandangan Masyarakat Mengenai Moral Guru Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di Desa Taraban Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan)”, Makalah, Jurusan Prodi Tarbiyah. Tesis Bara Resda Kurniawan berjudul “Profil Guru Pendidikan Agama Islam Ideal dan Implikasinya Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 4 Magelang”.

54 Bara Resda Kurniawan, “Profil Guru Pendidikan Agama Islam Ideal dan Implikasinya Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 4 Magelang,” Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan.

Kerangka Berfikir

Selanjutnya akhlak Madzmumah atau akhlak yang tercela ialah ananiyah (sifat egoistik), al-Bukhlu (sifat tamak, tamak dan sengsara) dan al-Kadzab (sifat pembohong). Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji berupa al-amanah (jujur ​​dan amanah), al-Alifah (kualiti menyenangkan), ifat pemaaf) dan al-Khairu (kebaikan atau berbuat baik). Akhlak madzmumah atau akhlak ananiyah yang tercela berupa egoisme, al-Bukhlu (rakus, tamak dan bakhil), dan al-Kadzab (pendusta).

Jenis Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Terdiri dari 3 orang guru pendidikan agama Islam SDN 42, 1 orang tokoh agama, 1 orang tokoh masyarakat dan 8 orang anggota masyarakat petani di Desa Sendawar. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian yang berkaitan dengan penelitian penulis, seperti buku dan catatan di kantor Kepala Desa Sendawar.

Instrumen Penelitian

Guru mendidik siswanya untuk selalu mengatakan kebenaran dan dapat dipercaya. Guru mendidik siswanya agar mempunyai sifat-sifat yang baik dan disukai. Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara cermat dan mencatat secara sistematis. Teknik ini digunakan untuk menggali informasi mengenai persepsi masyarakat petani terhadap peran guru pendidikan agama Islam.

Observasi ini bertujuan untuk mendukung dan memperkuat hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan petani di Desa Sendawar. Wawancara merupakan dialog yang dilakukan peneliti dengan 13 informan 59 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan informasi terkait persepsi Masyarakat Petani Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Bentuk penelitian yang dilakukan berupa wawancara langsung dan terstruktur secara sistematis dan wawancara tersebut berkembang sendiri sesuai dengan kondisi yang ada pada masyarakat Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras.

Teknik ini digunakan untuk mencari data sekunder yang meliputi dokumentasi dan arsip yang berkaitan dengan penelitian ini.

Teknik Keabsahan Data

Menurut Moleong “Triangulasi adalah suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu selain data itu untuk kepentingan pemeriksaan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. 61 Menurut Danzin dalam Moleong, “Dibedakan empat jenis triangulasi sebagai teknik pengendalian keabsahan data yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, peneliti dan teori”. Bandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian dengan apa yang mereka katakan sepanjang waktu. Dalam penelitian, peneliti lebih fokus membandingkan data observasi dengan data wawancara untuk memeriksa keabsahan data.

Teknik Analisis Data

Untuk menarik kesimpulan yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus memahami dan menyikapi sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan mengembangkan pola arah dan sebab akibat.63.

Deskripsi Wilayah Penelitian 1. Sejarah Desa

  • Peta dan Potensi Desa
  • Potensi Desa

Hasil pemetaan tahun 2017 yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Seluma oleh tim Kodam Sriwijaya menunjukkan bahwa luas wilayah Desa Sendawar adalah 1334,7 jam berupa sumber daya alam sesuai tabel berikut: 65. Iklim Desa Sendawar Suka Daerah lain yang beriklim panas dan hujan berdampak langsung terhadap pola tanam lahan pertanian di Desa Sendawar, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma. Masyarakat desa Sendawar merupakan penduduk asli sejak berdirinya desa Sendawar, sehingga tradisi dan budayanya tidak berubah dari sifat gotong royong, musyawarah mufakat hingga kegiatan lokal lainnya yang dilakukan masyarakat dari dulu hingga saat ini.

Desa Sendawar berpenduduk 1283 jiwa, terdiri dari 643 laki-laki, 640 perempuan dan 391 KK, terdiri dari 3 desa, dengan rincian sebagai berikut: 67. Lahan yang digunakan di desa Sendawar sebagian besar merupakan lahan pertanian, sawah dan perkebunan, sisanya merupakan lahan untuk sarana pembangunan 68. Berdasarkan kajian pengkajian potensi desa yang dilakukan masing-masing desa dalam proses penentuan masa depan desa Sendawar, ditemukan potensi desa sebagai berikut : 69.

Hasil Penelitian

Guru PAI di sini benar-benar terasa kehadirannya di tengah masyarakat Desa Sendawar. Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Enda selaku guru PAI, ungkapnya. Guru PAI disini sangat memperhatikan segala kegiatan terutama dalam mendidik anak-anak disini.

Peneliti juga memperoleh dokumentasi guru PAI yang mengikuti kegiatan di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Guru PAI banyak memberikan ilmu agama kepada anak-anak di sini dan anak-anak juga menerimanya dengan baik.” 95. Informasi hasil wawancara di atas menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh guru PAI dalam pengasuhan anak di desa Sendawar.

Observasi yang diperoleh peneliti adalah benar bahwa guru PAI di Desa Sendawar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma mengajarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat khususnya dalam setiap kegiatan keagamaan.

Pembahasan

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa guru PAI sangat berperan serta dalam memberikan pendidikan kepada anak agar taat dalam mengamalkan agama. Hal ini terlihat dari motivasi dan kesabaran guru PAI dalam melaksanakan kegiatan keagamaan yang diadakan di Desa Sensawar, kegiatan pengajian anak-anak setelah shalat Ashar. Disini guru PAI banyak memberikan ilmu kepada anak-anak tentang agama Islam, misalnya saja membaca doa. , cara membaca Al-Qur'an, dll. Berdasarkan wawancara di atas, uraikan kegiatan yang dilakukan guru PAI untuk membangun keimanan dalam jiwa anak, dengan cara memberikan bimbingan atau nasehat dan ajaran agama untuk mengatasi kenalan dengan anak di Desa Sendawar.

Guru PAI telah membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat Desa Sendawar dengan turun ke lapangan untuk mengadakan kegiatan dan mengikuti kegiatan keagamaan. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru PAI mengajarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat Desa Sendawar. Hal ini ditunjukkan dengan kepribadian guru PAI yang dapat menjadi teladan bagi kami warga Desa Sendawar.

Di sini terlihat jelas bahwa guru memang merupakan “aktor aktif” dalam keseluruhan aktivitas masyarakat secara holistik.

PENUTUP

Kesimpulan

Guru PAI memberikan arahan atau nasehat serta ajaran agama untuk mengatasi perkenalan dengan anak di Desa Sendawar. Contoh pemberian materi pada saat perkuliahan mudah dipahami dan dapat meningkatkan pemahaman keamanan masyarakat Desa Sendawar. Guru PAI menunjukkan kepribadian yang dapat menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat, sehingga mengajarkan masyarakat untuk bersikap baik terhadap satu sama lain, menjaga kerukunan antar sesama warga, saling menghormati, tidak sombong, dan berbuat baik terhadap sesama.

Saran-saran

Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadits... hendaknya guru dan orang tua saling bahu membahu mendidik anaknya dengan baik agar bermanfaat bagi negara dan bangsa. Siswa harus dicintai seperti anak kita sendiri. Maka hendaknya guru dapat menyempurnakan perannya sebagai pendidik di masyarakat, karena guru adalah penopang atau penopang masyarakat pendidikan, yang peduli, membimbing dan mencintai peserta didiknya agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Masyarakat hendaknya selalu mendukung program-program yang dilaksanakan oleh guru di sekolah maupun di masyarakat demi kesejahteraan anak-anaknya agar tidak melakukan tindak pidana remaja yang tidak diinginkan.

Referensi

Dokumen terkait

Perihal kegiatan ini, peneliti memulainya dengan tanya jawab tentang tema hari ini. Peneliti memberikan penjelasan kepada anak- anak bahwa tema yang akan dipelajari

Tidak bisa dipungkiri banyak orang tua dinegara kita yang semakin hari semakin gagal dalam mendidik anak, karena banyaknya masalah yang dihadapi dari anak-anak di usia remajadalah