• Tidak ada hasil yang ditemukan

persepsi masyarakat tentang keberadaan bus rapid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "persepsi masyarakat tentang keberadaan bus rapid"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Defenisi Operasional

KAJIAN PUSTAKA

Persepsi Masyarakat

Menurut Desidenarto dalam psikologi komunikasi, Rahmat (2003:16), persepsi adalah penafsiran terhadap suatu objek, peristiwa atau informasi yang didasarkan pada pengalaman hidup orang yang melakukan penafsiran tersebut. Menurut Slameto, pengertian persepsi adalah suatu proses yang berkaitan dengan masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia.

Sistem Transportasi

Pemilik jasa alat angkutan adalah pemilik angkutan umum, yaitu pengusaha yang menyelenggarakan angkutan dan jasa angkutan. Dalam hal ini pemilik jasa transportasi menyediakan sarana untuk mencapai tempat-tempat tersebut melalui jalur yang telah ditentukan.

Bus Rapid Transit

Bus Rapid Transit Manisasata adalah moda roda karet fleksibel yang menyediakan angkutan cepat dan menggabungkan stasiun, kendaraan, dan layanan. meskipun pengembangannya terkait dengan sistem Bus Rapid Transit Maminasata lainnya. Sistem Bus Rapid Transit Maminasata secara umum terdiri dari beberapa komponen, yaitu: 1) jalur bus terpisah, 2) koridor terpisah, 3) pembayaran di halte, 4) prioritas bus di persimpangan dan 5) ketinggian stasiun dan bus yang sama ke tujuan memudahkan aksesibilitas bagi penumpang. Salah satu keunggulan Bus Rapid Transit Maminasata adalah tidak memerlukan infrastruktur jalan baru untuk mengoperasikan jalur/jalur bus, sehingga menghemat biaya.

Konsep Bus Rapid Transit Maminasata dirancang untuk dapat menghubungkan titik-titik pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan (umumnya) dan di Kota Makassar (khususnya) dengan mengembangkan koridor Bus Rapid Transit Maminasata melalui jalan nasional selebar 9-11 meter (Peraturan pemerintah nomor 34 tahun 2006). Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah yang bertanggung jawab kepada pengurus daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai penyelenggara Bus Rapid Transit Maminasata. Bus Rapid Transit Maminasata adalah istilah yang digunakan untuk berbagai sistem angkutan umum yang menggunakan bus untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien dibandingkan jalur bus biasa.

Bus Rapid Transit Maminasata merupakan sistem transportasi pada jalur khusus yang diperuntukkan bagi bus, sehingga dapat tercapai efisiensi yang tinggi. Kehadiran Bus Rapid Transit Maminasata pasti membawa dampak, baik positif maupun negatif, karena semuanya ada.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Sasaran Penelitian

Instrumen Penelitian

Data dan Sumber Data Penelitian

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai persepsi masyarakat terhadap keberadaan Bus Rapid Transit Maminasata di Kota Makassar. Respon Masyarakat Kota Makassar Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Bus Rapid Transit Maminasata di Kota Makassar. Kemudian persepsi selaku koordinator lapangan Bus Rapid Transit Maminasata/Damri yaitu Km menyampaikan pandangannya mengenai Bus Rapid Transit Maminasata bahwa:.

Bus Rapid Transit Maminasata merupakan salah satu bentuk transportasi baru di kota Makassar. Salah satu tujuan Bus Rapid Transit Maminasata adalah untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Hal ini sejalan dengan tanggapan koordinator lapangan Bus Rapid Transit Maminasata yaitu Km yang menyatakan bahwa: Contohnya adalah dengan adanya Bus Rapid Transit Maminasata di kota Makassar yang awalnya menimbulkan perubahan atau kejadian yang tidak diinginkan.

Bagi masyarakat umum khususnya yang berada di Kota Makassar agar dapat menggunakan Bus Rapid Transit Maminasata untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga kemacetan dapat tertangani. Bagaimana pendapat anda mengenai hadirnya Bus Rapid Transit Maminasata, apakah Bus Rapid Transit Maminasata Makassar dapat meminimalisir kemacetan yang ada di kota Makassar.

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data Penelitian F. Teknik Pengumpula Data
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data Penelitian F. Teknik Pengumpula Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif, sesuai dengan data yang diperoleh. Peneliti ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan berpedoman pada pemikiran induktif dan deduktif. Reduksi data merupakan suatu proses seleksi, dimana data diseleksi secara cermat dengan menitikberatkan pada penyederhanaan data, sehingga data yang telah dikumpulkan sebelumnya dapat dipilih untuk diolah dan disajikan.

Dengan menonton presentasi kita dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang perlu dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti melihat gambaran besar atau bagian tertentu dari data penelitian guna menarik kesimpulan dari data tersebut. Menarik kesimpulan adalah suatu kegiatan yang membentuk keseluruhan bagian selama penelitian, suatu pemikiran ulang yang terjadi dalam benak analis pada saat peneliti mencatat, atau peninjauan terhadap catatan lapangan atau peninjauan dengan kata lain makna yang muncul dari data. harus diuji keasliannya.

Teknik Keabsahan Data

Sebelum dilakukan analisis data lebih lanjut, terlebih dahulu harus diperiksa keabsahan data yang telah dikumpulkan, agar keabsahan data yang diperoleh peneliti benar-benar valid atau tidak. Memeriksa kembali data yang diperoleh dengan informasi tentang dokumen dan sumber informasi untuk memperoleh tingkat kepercayaan terhadap informasi tersebut serta kesamaan pandangan dan pemikiran. Metode tersebut digunakan untuk memperoleh validitas pada saat mencatat hasil penelitian, pada saat memperoleh data peneliti memperoleh informasi yang lebih banyak, oleh karena itu perlu dilakukan validasi terhadap data yang diperoleh agar dapat memperjelas kebenarannya.

Penggunaan teori berupa triangulasi didasarkan pada asumsi bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat keyakinannya dengan satu teori. Dalam penelitian ini digunakan beberapa sumber buku sebagai acuan teori (referensi) agar teori yang satu benar-benar dapat diperbandingkan dengan teori yang lain dan juga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan. Dengan membandingkan beberapa teori dan mendukungnya dengan data yang ada, peneliti dapat melaporkan temuan penelitian disertai penjelasan yang ditentukan.

DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN DAN

Sejarah Singkat Kota Makassar

Selain itu, sikap toleran terhadap agama membuat meskipun Islam semakin menjadi agama utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan agama lain masih bisa berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja di bidang perdagangan di Kepulauan Maluku dan juga menjadi basis penting bagi para pedagang Eropa dan Arab.Semua keistimewaan tersebut tidak terlepas dari kebijaksanaan raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu. waktu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo). Penguasaan penguasa Makassar menurun seiring dengan semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan semakin menguatnya kebijakan monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan Belanda melalui VOC.

Pada tahun 1669, Belanda bersama La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda menyerang kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai hambatan terbesar bagi penguasaan rempah-rempah di Indonesia Timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan berbagai koalisi royalis pimpinan Belanda, Gowa-Tallo (Makassar) akhirnya terdesak dan terpaksa menandatangani.

Kondisi Geografis dan Iklim

Padahal, dengan berkembangnya Makassar, otomatis akan berdampak besar pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan timur Indonesia dan percepatan pembangunan. Jenis tanah di wilayah kota Makassar terdiri dari tanah inceptisol dan tanah ultrasol. Jenis tanah Inceptisol hampir terdapat di seluruh wilayah kota Makassar, merupakan tanah yang tergolong tanah muda dengan tingkat perkembangan lemah yang ditandai dengan horizon kambik.

Tanah Ultisol merupakan tanah berwarna kemerahan yang banyak mengandung lapisan lempung dan bersifat asam. Tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dan mempunyai kejenuhan basa kurang dari 35 persen pada kedalaman 125 cm atau lebih di bawah batas atas horizon argilik atau kandik. Tanah ini telah mengalami pelapukan lebih lanjut dan telah terjadi translokasi lempung pada bahan induknya, yang umumnya terdiri dari bahan-bahan yang kaya akan alumino-silika di iklim basah.

Parameter yang menentukan sebaran jenis tanah di wilayah Kota Makassar adalah jenis batuan, iklim dan geomorfologi setempat, sehingga perkembangannya ditentukan oleh derajat pelapukan batuan di wilayah tersebut. Penentuan kualitas tanah dan sebarannya akan menjadi hal yang sangat penting dalam pembangunan wilayah di makassar, karena wilayah makassar terdiri dari laut, dataran rendah dan dataran tinggi, sehingga perlu ditentukan prioritas penggunaan lahan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan intensitas penggunaan.

Topografi, Geologi dan Hidrologi

Kemudian berdasarkan peta jenis tanah menunjukkan bahwa Kota Makassar secara geologis tersusun atas jenis tanah inceptisol dan ultisol.Jenis tanah inceptisol dominan terdapat di wilayah Kota Makassar bagian barat dan selatan. Hal ini dikarenakan tanah jenis inceptisol mempunyai tingkat porositas yang rendah dan permeabilitas yang tinggi sehingga kemungkinan terjadinya erosi kecil jika dilihat dari segi geologi. Kecamatan Mariso misalnya, mempunyai potensi sebagai kawasan pariwisata yang didukung dengan adanya “landmark”. Daerah utara tidak cocok sebagai daerah budidaya perairan karena jenis tanah ini mengandung kadar liat yang sangat rendah dan bersifat asam serta miskin unsur hara.

Pada dasarnya sistem aliran Kota Makassar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sistem aliran Sungai Jeneberang dan Sungai Tello. Komponen DAS Kota Makassar pada umumnya sudah berubah fungsi menjadi pemukiman dan aktivitas manusia lainnya, akibatnya hujan yang turun di DAS Kota Makassar menimbulkan genangan air. Jika stabilitas bendungan Bili-bili menurun hingga secara teknis tidak dapat berfungsi maksimal, hal ini akan berdampak cukup besar.

Ancaman ini akan semakin besar karena struktur tanah yang terstruktur dan tersebar di kawasan ini merupakan struktur tanah yang tidak dipadatkan secara maksimal. Sistem DAS Sungai Tallo menjadi penyebab utama terbentuknya daerah rawan banjir di Kota Makassar, sehingga jika terjadi hujan dengan rata-rata 592,54 mm/bulan maka wilayah Kota Makassar yang termasuk dalam sistem DAS ini akan terjadi banjir terutama disekitarnya. sisi kiri dan kanan.

Deskripsi Khusus Latar Penelitian

  • Tingkat Pendidikan
  • Mata Pencaharian
  • Peran dan Partisipasi Masyarakat terhadap Bus Rapid

Jadi Bus Rapid Transit pasti menyenangkan dibandingkan angkutan umum lainnya yang terkadang berbau busuk. Dampak positifnya masyarakat lebih terbantu, sedangkan dampak negatifnya saya belum tahu, dampak negatifnya menurut saya tidak ada di Bus Rapid Transit Maminasata. Menurutnya, tidak ada dampak negatifnya.

Mengenai pendapat/persepsi masyarakat terhadap Bus Rapid Transit Maminasata untuk meminimalisir kemacetan, berdasarkan hasil wawancara dengan Ma selaku pengguna Bus Rapid Transit Maminasata menyampaikan bahwa:. Pendapat orang dalam tersebut menunjukkan bahwa Bus Rapid Transit Maminasata dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di kota Makassar, apalagi jika Bus Rapid Transit Maminasata memiliki jalur tersendiri. Jadi kita beruntung karena Bus Rapid Transit sudah ada di kota Makassar sehingga bisa dikatakan kota maju.

Prinsip dasar Bus Rapid Transit Maminasata adalah kualitas, pelayanan kendaraan yang bersaing dengan angkutan umum lainnya dengan tarif terjangkau.

Tabel 4.1 Profil Informan Penelitian
Tabel 4.1 Profil Informan Penelitian

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KEBERADAAN BUS

BUS RAPID TRANSIT MAMINASATA SEBUAH

PENUTUP

Saran

Kepada Pemda Kota Makassar agar memperluas tata letak jalan tol yang sudah ada agar tidak terjadi kemacetan dan kemacetan serta membuat jalur sendiri untuk Bus Rapid Transit Maminasata.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data Penelitian F. Teknik Pengumpula Data
Tabel 4.1 Profil Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan sistem Bus Rapid Transit (BRT) berdasarkan indikator Standar Pelayanan

Photo: Event Horizon TelescopeEHT/European Space Observatory eso.org At simultaneous press conferences around the world, including at the Wits Planetarium at the University of the