• Tidak ada hasil yang ditemukan

persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI ORANG TUA YANG MENIKAH DI USIA MUDA TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN ANAK USIA DINI

(Studi terhadap Pasangan Suami Istri di Kenagarian Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam)

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

NOVA ELVIRA NPM: 10060126

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)

PERSEPSI ORANG TUA YANG MENIKAH DI USIA MUDA TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN ANAK USIA DINI

(Studi terhadap Pasangan Suami Istri di Kenagarian Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam)

Oleh:

Nova Elvira

Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this reasearch is the parents who were married at a young age who have young childhood and still behave like teenagers and do not carry of this and responsibilities as parents. The purpose of research describe: Parents percepcition of physiological and psychological need fulfillment early chillhood. This research is descriptive qualitative research.

Informants of this research are 3 of couple who married young and informants supporting 3 people are:2 person parents, grandmaother and 1 person aunt from the young childhood.

Research data collected throungh interviews. Accuaracy of test data by using triangulation of data, data reduction, presentation and conclusion. Results of the research found that: 1) the perception of the parens who married at a young age about the fulfiment of, physiological early chilhood is not better, because the parents belive the childhood physiological needs are fed just enough setiety or hunger closes, regardless of childhood’s nutritional needs. 2) the percepcition of people who get married at the young age about the fulfillment of psychological needs of early chilhood are less goad, because the parents believe the childhood needs affection are met by giving childhood pocket money.

Key Words : Parens, needs, of childhood, perception

A. PENDAHULUAN

Keluarga mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar anggota keluarga khususnya anak. Dalam pemenuhan kebutuhan merupakan tanggung jawab keluarga secara utuh dan tidak memandang kondisi keluarga itu sendiri, selain itu kondisi umur pernikahan tidak mempengaruhi atau tidak membedakan tanggung jawab dalam keluarga dan bagaimanapun kondisi keluarga serta latar belakang keluarga, tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga khususnya anak harus tetap dipenuhi.

Menurut Prayitno (2005:18) kebutuhan ada dua yaitu kebutuhan fisiologis dan psikologis. Kebutuhan fisiologis yaitu, makan, minum sedangkan kebutuhan psikologis yaitu: kebutuhan rasa aman, kebutuhan dihargai dalam suasana stabil, dan menyenangkan.

Memberikan penghargaan dan pujian begitu penting, saat anak melakukan perbuatan baik. Hal ini memberikan

kepercayaan terhadap kemampuan dirinya. Anak belajar mandiri, memiliki rasa tanggung jawab yang sejak kecil ditanamkan dalam pribadi anak.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal 24 Januari 2014 sampai dengan 2 Februari 2014 di Kenagarian Salareh Aia Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam diketahui lima pasang suami istri yang menikah di usia muda, selain itu juga terdapat orang tua menikah usia muda yang masih berkelakuan seperti remaja, serta orang tua menikah usia muda yang tidak memperhatikan anak sesuai dengan tanggung jawab yang seharusnya dipenuhi terhadap anak.

Hasil observasi tersebut di atas diperkuat oleh hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 Februari 2014 dengan tiga orang warga di lokasi penelitian dengan waktu pelaksanaan yang sama, diperoleh informasi ada lima pasang suami istri yang menikah di usia muda, selain itu juga terdapat orang tua yang menikah di usia muda di Kenagarian

(3)

Salareh Aia mempunyai permasalahan tentang pemenuhan kebutuhan terhadap anak seperti: ada anak yang seharusnya diasuh oleh orang tua kandung malah dititipkan pada neneknya sedangkan orang tua sibuk mengurus diri sendiri yang bersifat hura-hura, ketika anak di rumah dengan orang tua, anak dimarahi dan diperlakukan dengan kasar serta anak selalu disalahkan, ada orang tua menikah di usia muda yang memarahi atau tidak mendengarkan isi hati anak, ada orang tua yang menikah usia muda memarahi anak dalam melakukan sesuatu atau anak tidak mendapatkan pujian.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu:

a. Persepsi orang tua tentang kebutuhan fisiologis anak usia dini.

b. Persepsi orang tua tentang kebutuhan psikologis anak usia dini.

Berdasarkan fokus penelitian maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

‘Bagaimana persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan anak usia dini?’.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

a. Persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan fisiologis anak usia dini.

b. Persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kubutuhan psikologis anak usia dini..

B. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut Moleong (2010:6): Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.

Secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September di Kenagarian salareh Aia Kecamatan Palembayan kabupaten Agam.

Menurut Bungin (2011:76) informan penelitian adalah subjek yang memahami objek penelitian. Informan penelitian ini ditentukan setelah peneliti menentukan informan kunci (key informants) dan selanjutnya dari informan kunci ditetapkan informan berikutnya. yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini ada tiga pasang suami istri yang menikah di usia muda.

Informan tambahan ditetapkan melalui teknik purposive random sampling yaitu penentuan sampel yang dilandasi tujuan dan pertimbangan- pertimbangan terlebih dahulu.

Agar memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa alat pengumpulan data berupa wawancara.

Menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2011:366), yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), dapat dipercaya (depenability).

Data yang telah dikumpulkan seterusnya dianalisis, Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:377) menjelaskan dalam penelitian kualitatif ada 3 tahapan analisis, yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (display data), penarikan kesimpulan (verifikasi).

C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil

a. Persepsi Orang Tua yang Menikah di Usia Muda tentang Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis Anak Usia Dini.

1. Kebutuhan Makan dan Minum Berdasarkan hasil temuan peneliti, dapat diketahui pendapat orang tua yang menikah di usia muda tentang kebutuhan makan dan minum, anak usia dini cukup dengan memberi nasi dan air minum tanpa memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak, makanan anak tidak dilengkapi sayur dan buah secara teratur dalam memberi makan dan minum juga tidak dilakukan secara teratur, anak hanya diberi

(4)

makan ketika anak meminta anak merasa lapar dan meminta untuk makan dan haus.

2. Kebutuhan Oksigen

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan, Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan dapat diketahui bahwa orang tua yang menikah di usia muda berpendapat kebutuhan anak usia dini akan udara segar dapat dipenuhi dengan sendirinya karena kawasan tempat tinggal anak merupakan kawasan pertanian yang memiliki atau ditumbuhi oleh tumbuhan atau pohon-pohon yang rimbun sehingga daerah ini masih memiliki udara yang segar untuk mempertahankan kesegaran dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya khusus rumah yang dihuni dengan cara menyapu rumah dengan teratur.

3. Kebutuhan Sandang

Berdasarkan hasil temuan peneliti, bahwa persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang kebutuhan sandang anak usia dini tidak terpenuhi oleh orang tua karena orang tua memberi anaknya pakaian ketika akan membawa anak berpergian jauh dari rumah, anak jarang di beri pakaian ketika anak bermain dengan teman sebayanya karena anak akan bermain tanah dengan teman sebayanya sehingga akan menodai pakaian anak sehingga menambah cucian orang tua saja.

4. Kebutuhan Tempat Tinggal Berdasarkan temuan penelitian di lapangan orang tua yang menikah di usia muda berpendapat tentang kebutuhan tempat tinggal sudah terpenuhi tanpa usaha apapun karena sudah mendapatkan warisan rumah dari orang tuanya, tanpa dirawat

rumah yang mereka huni akan tahan puluhan tahun kedepannya.

b. Persepsi Orang Tua yang Menikah di Usia Muda tentang Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Anak Usia Dini

1) Kebutuhan Rasa Aman

Berdasarkan hasil temuan di lapangan persepsi orang tua yang menikah di usia dini terhadap kebutuhan rasa aman pada anaknya sudah terpenuhi karena menurut orang tua yang menikah di usia muda sekarang tidak zaman peperangan lagi, untuk itu tidak ada kericuhan yang membuat kondisi terancam dan untuk itulah kebutuhan anak usia dini akan rasa aman akan terpenuhi jika orang tuanya masih ada untuk melindungi dirinya dalam tantangan apapun.

2) Kebutuhan Kasih Sayang Berdasarkan hasil temuan di lapangan kebutuhan anak usia dini akan kasih sayang dapat diberikan dengan mendengarkan keluh kesah atau curhatan hati anak dan di saat anak bercerita atas sesuatu yang di lakukan oleh anak. Namun ia juga mengatakan karena bahwa memberi pujian ketika anak sudah berhasil melakukan sesuatu, membelaian kelembutan kepada anak ketika sedang sedih, membela anak ketika anak sedang mengalami keterpurukan serta memberikan perhatikan kepada anak hanya boleh diberikan oleh orang tua yang kaya dan penberian kasih sayang kepada anak cukup dengan memberi anak uang jajan atau melengkapi fasilitas anak lainnya.

3) Kebutuhan Harga Diri

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan kebutuhan harga diri, pada anak tidak perlu diberikan, jika anak dihargai maka ia akan leluasa kepada orang yang lebih tua, karena dari

(5)

kecil anak sudah merasa disanjung atau diagung- agungkan maka kedepannya anak sulit untuk menghargai orang lain.

4) Kebutuhan Aktualisasi Diri Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan orang tua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk berprestasi, berkuasa dan untuk berafiliasi.

Jika diberkan kepada anak maka ia akan menjadi egois dan berkuasa jika bersama keluarga.

Setiap anak juga butuh berhasil dalam berkarya, butuh menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam suatu kelompok dan butuh untuk diterima dalam kelompok bermainnya.

5) Kebutuhan aktualisasi diri Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan, kebutuhan aktualisasi kurang baik, karena dapat dilihat bahwa orang tua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk berprestasi, berkuasa dan untuk berafiliasi. Jika diberkan kepada anak maka ia akan menjadi egois dan berkuasa jika bersama keluarga. Setiap anak juga butuh berhasil dalam berkarya, butuh menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam suatu kelompok dan butuh untuk diterima dalam kelompok bermainnya.

2. Pembahasan

a. Persepsi Orang Tua yang Menikah di Usia Muda tentang Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis Anak Usia Dini.

1) Kebutuhan Makan dan Minum.

Persepsi orang tua ynag menikah di usia muda anak cukup diberi makan dan minum sekedar kenyang atau untuk menutup rasa lapar saja dan tanpa memperhatikan dan mempertimbangkan gizi yang dibutuhkan oleh anak.

Maryunani (2014:182) bahwa kebutuhan gizi yang harus dipenuhi untuk anak usia dini adalah energi, protein, karbohidrat, lemak. Vitamin dan mineral.

2) Kebutuhan Oksigen

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan kebutuhan akan udara segar sudah terpenuhi karena menurut orang tua lingkungan tempat tinggal mereka merupakan kawasan pertanian yang menjadikan udara yang segar, tanpa melakukan apapapun udara tetap segar.

3) Kebutuhan Sandang

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan pakaian anak dipasangkan ketika anak pergi dari rumah, jika siang anak bermain dengan teman sebaya, pakaian anak tidak dipasangkan karena menurut orang tua pakaian anak tersebut akan kotor dan menambah cucian saja.

Sebagaimana menurut

Menurut Maryunani

(2014:196) setiap anak perlu mendapatkan pakaian yang bersih, karena aktifitas anak lebih banyak, dengan demikian hendaknya pakaian anak terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.

4) Kebutuhan Tempat Tinggal.

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan kebutuhan tempat tinggal anak usia dini sudah terpenuhi dengan adanya rumah rumah warisan dan tanpa dijaga rumah tersebut akan tahan puluhan tahun kedepan.

Walaupun rumah temoat tinggal sudah ada sebaiknya harus memperhatikan kondisi sehat sebagai berikut:

1) Bahan bangunan rumah tidak terbuat dari zat-zat

(6)

yang berbahaya bagi penghuni rumah.

2) Komponen dan penataan ruangan rumah.

3) Pencahayaan, rumah yang sehat harus mendapatkan pasokan cukup.

4) Memiliki ventilasi rumah tersebut.

b. Persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan psikologis anak usia dini.

1) Kebutuhan Rasa Aman

Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan menurut orang tua anak akan aman jika orang tuanya masih ada serta selagi tidak ada perang di Negeri ini.

Menurut Maslow (Desmita, 2010:63) Anak-anak akan memperoleh rasa aman yang cukup apabila mereka berada dalam ikatan keluarga. Jika merasa kurang aman, cemas dan kurang percaya diri, yang pada gilirannya akan mendorong anak mencari kehidupan lain yang

memungkinkan untuk

memperoleh ketentraman, kepastian dan rasa aman.

2) Kebutuhan Kasih Sayang Berdasarkan hasil temuan penelitian pemberian kasih sayang terhadap anak cukup dengan memberi anak uang jajan.

Sebagaiman yang dijelaskan oleh Maryunani (2014:116) kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan yang mendasar pada diri anak karena kasih sayang merupakan hal yang terpenting bagi anak, sentuhan kehangatan orang tua anak merasakan pernyataan kasih sayang orang tua dan kurangnya kasih sayang dari orangtua berdampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosional.

3) Kebutuhan Harga Diri

Berdasarkan hasil temuan penelitian di dilapangan anak tidak perlu diberikan, jika anak dihargai maka ia akan leluasa kepada orang yang lebih tua, karena dari kecil anak sudah merasa disanjung atau diagung- agungkan maka kedepannya anak sulit untuk menghargai orang lain.

Hal ini ditegaskan oleh Maslow (Desmita:63) kebutuhan harga diri ini mencakup kebutuhan akan penghargaan dari diri sendiri seperti: rasa percaya diri, hasrat untuk memperoleh kompetensi, kekuatan pribadi, adekuasi, kemandirian dan penghargaan dari orang lain yaitu penghargaan atas apa yang telah dilakukan.

4) Kebutuhan Aktualisasi Diri Berdasarkan hasil temuan penelitian orang tua tidak memberikan kebebasan kepada anak untuk berprestasi, berkuasa dan untuk berafiliasi. Jika diberkan kepada anak maka ia akan menjadi egois dan berkuasa jika bersama keluarga. Setiap anak juga butuh berhasil dalam berkarya, butuh menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam suatu kelompok dan butuh untuk diterima dalam kelompok bermainnya.

Sebagaimana yang dijelaskan Ali dan Asori (2011:156) kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan paling tinggi dan biasanya muncul sesudah terpenuhinya kebutuhan akan penghargaan dan kasih sayang.

Kebutuhan ini diwujudkan dengan membuat segala sesuatu yang terbaik atau bekerja sebaik- baiknya sesuai dengan bidang masing-masing.

D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian maka ditemukan hasil temuan sebagai berikut:

(7)

a. Persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan fisiologis anak usia dini kurang baik. Karena persepsi orang tua yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan fisiologis adalah sebagai berikut:

1) Anak usia dini diberi makan dan minum hanya sekedar menghilangkan rasa haus dan

lapar saja tanpa

mempertimbangkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak.

2) Kebutuhan anak usia dini akan oksigen dapat diperoleh atau terpenuhi tanpa melakukan usaha apapun, dimana tempat mereka tinggal merupakan kawasan pertanian yang menghasilkan udara segar.

3) Pakaian anak usia dini pada siang hari tidak perlu dipasangkan karena anak cendrung bermain di luar rumah dengan teman sebaya, sehingga pakaian anak akan tetap kotor dan hanya menambah pakaian yang akan cucian saja.

4) Anak usia dini sudah mendapatkan tempat tinggal yaitu: rumah warisan dari nenek yang tahan puluhan tahun.

b. Persepsi orang yang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan psikologis anak usia dini kurang baik. Karena persepsi orang menikah di usia muda tentang pemenuhan kebutuhan psikologis adalah sebagai berikut:

1) Kebutuhan Rasa Aman

Hasil temuan di lapangan Kebutuhan rasa aman sudah terpenuhi jika anak orang tua anak masih hidup dan selain itu anak akan merasa aman jika tidak ada perang ini yang mengancan ketentraman di Negeri ini.

Menurut Maslow (Desmita, 2010:63) indikasi dari kebutuhan akan rasa aman dari

anak-anak adalah

ketergantungan. Anak-anak akan memperoleh rasa aman yang cukup apabila mereka berada dalam ikatan keluarga.

Jika ikatan ini lemah maka anak akan merasa kurang aman, cemas dan kurang percaya diri, yang pada gilirannya akan mendorong anak mencari kehidupan lain yang memungkinkan untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan rasa aman.

2) Kebutuhan kasih sayang anak usia dini sudah terpenuhi dengan memberi anak uang jajan.

3) Anak usia dini tidak boleh dihargai karena akan melatih anak menjadi leluasa kepada orang yang lebih tua dimasa akan datang.

4) Anak usia dini tidak dibolehkan atau diberikan kebebasan dalam melakukan sesuatu maupun berkumpul dengan teman sebaya, karena jika anak diberikesempatan akan hal itu maka anak menjadi egois dan berkuasa kepada orang tuanya.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak terkait sebagai berikut:

a. Orang tua yang menikah di usia muda agar memperhatikan kebutuhan fisiologis anak usia dini seperti: dalam memberi makan dan minum anak, orang tuasebaiknya mempertimbangkan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak usia dini. Selain itu orang tua sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan psikologis anak usia dini, seperti:

orang tua harus memberikan kasih sayang, perhatian dan perlindungan yang dibutuhkan oleh anak, misalnya orang tua dapat memperhatika kebersihan anak, memberikan pujian ketika anak telah melakukan sesuatu.

(8)

b. Keluarga besar orang tua yang menikah usia muda dapat memberikan arahan dan bimbingan tentang pemenuhan kebutuhan anak usia dini, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

c. Orang tua yang akan menikahkan anaknya agar dapat memberikan pembekalan kepada anaknya tentang tanggung jawab yang harus dipenuhi setelah mempunyai anak.

d. Perangkat Nagari agar dapat memberikan penyuluhan tentang syarat-syarat pernikahan dan tanggung jawab setelah menikah dan mempunyai anak, kepada remaja yang akan menikah sehingga dapat meminimalisir terjadinya pernikahan di usia muda khususnya di Kenagarian Salareh Aia.

e. Pengelola Program studi bimbingan dan konseling, agar dapat dijadikan referensi pada mata kuliah konseling keluarga.

f. Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan tentang orang tua yang menikah di usia muda serta membekali peneliti untuk siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.

g. Peneliti selanjutnya, agar dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan tentang upaya konselor dan orang tua tentang pemenuhan kebutuhan anak usia dini.

E. KEPUSTAKAAN

Ali, Muhammad dan Asori Muhammad.

2011. Psikologi Pemaja (Perkembangan Peserta Didik).

Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Karya

Maryunani, Anik. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-Sekolah. (Tumbuh Kembang, Kebutuhan Dasar dan penanganan secara Umun Penyulit &

Komplikasi Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah).

Tajurhalang: In Media

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Prayitno, Elida. 2005. Bahan Ajar Anak Usia Dini dan SD. Padang:

Angkasa Ray

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana yang diungkapkan oleh informan K bahwa tindak komunikasi dilakukan melalui serangkaian tahapan yang terjadi, diantaranya komunikasi selalu dilakukan ketika orang tua baru