• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

N/A
N/A
Reni Oktavianti

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 20 TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN AKUN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran dan kemudahan akses layanan pembelajaran, perlu akun akses layanan pembelajaran melalui pemanfaatan data pokok Pendidikan;

b. bahwa Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan untuk Akun Akses Layanan Pembelajaran, sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum mengenai akses layanan pembelajaran di masyarakat, sehingga perlu diganti;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan, huruf b, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Pedoman Pengelolaan Akun Akses Layanan Pendidikan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);

(2)

3. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);

4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2022 tentang Satu Data Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 666);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN AKUN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN.

Pasal 1

(1) Pedoman pengelolaan akun akses layanan pendidikan merupakan pedoman pembuatan, pendistribusian, penonaktifan, dan pengelolaan akun akses layanan pendidikan.

(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris Jenderal ini.

Pasal 2

Pada saat Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 16 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan untuk Akun Akses Layanan Pembelajaran, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(3)

Pasal 3

Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 6 Oktober 2022

SEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

SUHARTI

Salinan sesuai dengan aslinya, Plt. Kepala Biro Hukum

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

ttd.

Dian Wahyuni

NIP 196210221988032001

(4)

SALINAN LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

NOMOR 20 TAHUN 2022 TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN AKUN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENGELOLAAN AKUN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. KETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Sekretaris Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

2. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

3. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan Pendidikan.

4. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

5. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintah bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

6. Akun Akses Layanan Pendidikan adalah akun yang memuat nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) yang diterbitkan oleh Kementerian dan dapat digunakan untuk mengakses layanan pembelajaran, dan bentuk layanan lain di bidang pendidikan.

7. Data Pokok Pendidikan, yang selanjutnya disingkat Dapodik, adalah suatu sistem pendataan yang dikelola oleh Kementerian yang memuat data Satuan Pendidikan, peserta didik, pendidik dan

(5)

tenaga kependidikan, dan substansi pendidikan yang datanya bersumber dari Satuan Pendidikan yang terus menerus diperbaharui secara daring.

8. Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional, yang selanjutnya disebut NPSN, adalah pengkodean referensi Satuan Pendidikan.

9. Nomor Induk Siswa Nasional, yang selanjutnya disebut NISN, adalah pengkodean referensi Peserta Didik.

10. Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang selanjutnya disebut NUPTK, adalah pengkodean referensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

11. Nomor Induk Kependudukan, yang selanjutnya disebut NIK, adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia.

12. Nomor Pokok Yayasan Pendidikan, yang selanjutnya disebut NPYP, adalah pengkodean referensi badan penyelenggara satuan Pendidikan.

13. Dinas Pendidikan adalah satuan kerja pemerintah daerah bidang pendidikan yang ada di wilayah provinsi dan kabupaten/kota sesuai kewenangannya.

14. Instansi Pusat adalah Kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, kesekretariatan lembaga nonstruktural, dan lembaga pemerintah lainnya.

B. TUJUAN

Pengelolaan Akun Akses Layanan Pendidikan bertujuan untuk:

1. meningkatkan kemudahan akses layanan pembelajaran dan bentuk layanan lain bidang pendidikan berbasis teknologi;

2. mendukung proses pembelajaran di Satuan Pendidikan melalui penerapan teknologi;

3. meningkatkan keterhubungan antar layanan pembelajaran dan layanan pendidikan; dan

4. mendukung tata kelola teknologi informasi dan komunikasi Kementerian.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pengaturan dalam pedoman ini meliputi:

1. pembuatan, pendistribusian, dan penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan; dan

2. pengelolaan Akun Akses Layanan Pendidikan.

(6)

BAB II

PEMBUATAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENONAKTIFAN AKUN PEMBELAJARAN

A. PEMBUATAN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN 1. Sasaran

Pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan ditujukan bagi:

a. Peserta Didik pada:

1) pendidikan anak usia dini;

2) Sekolah Dasar (SD) kelas 1 sampai dengan dan kelas 6;

3) Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 sampai dengan kelas 9;

4) Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 10 sampai dengan kelas 12;

5) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 10 sampai dengan kelas 13;

6) Sekolah Luar Biasa (SLB) kelas 5 sampai dengan kelas 12;

dan

7) program kesetaraan yang meliputi program paket A, program paket B, program paket C, dan program yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB);

b. Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah;

c. Tenaga Kependidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, yang meliputi:

1) kepala Satuan Pendidikan; dan

2) operator Satuan Pendidikan, yang terdata di Dapodik;

d. Badan penyelenggara Satuan Pendidikan, meliputi yayasan dan badan hukum perkumpulan;

e. pegawai Kementerian;

f. Dinas Pendidikan, meliputi:

1) kepala Dinas Pendidikan;

2) kepala bidang pada Dinas Pendidikan;

3) operator Dinas Pendidikan;

4) pegawai Dinas Pendidikan yang ditugaskan;

5) pengawas sekolah; dan 6) penilik;

g. Instansi Pusat;

h. pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian; dan i. peserta program prioritas Kementerian.

(7)

2. Data yang digunakan

a) Pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan untuk sasaran Peserta Didik, Pendidik, Tenaga Kependidikan dan badan penyelenggara Satuan Pendidikan dilakukan melalui pemanfaatan Dapodik, yang meliputi:

1) nama;

2) NISN;

3) NUPTK;

4) NIK;

5) nama Satuan Pendidikan;

6) nama badan penyelenggara Satuan Pendidikan;

7) NPSN;

8) NPYP;

9) jenjang pendidikan; dan 10) tingkat Satuan Pendidikan.

b) Pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan untuk sasaran selain huruf a) dilakukan melalui pemanfaatan data yang melekat pada sasaran pengguna tersebut, meliputi:

1) nama lengkap;

2) NIK;

3) jabatan;

4) tanggal lahir;

5) nomor ponsel aktif;

6) surat elektronik aktif;

7) nama Unit Utama;

8) nama Satuan Kerja; dan

9) surat keputusan atau surat penugasan.

3. Tata Cara

a. Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) mengolah Dapodik dalam pembuatan Akses Layanan Pendidikan bagi sasaran sebagaimana dimaksud dalam huruf A angka 1 untuk menentukan nama akun (user ID) unik bagi setiap individu sasaran.

b. Pusdatin menentukan akses masuk akun (password) untuk setiap individu sasaran.

c. Pusdatin menggunakan nama akun (user ID) unik yang telah ditentukan dengan menggunakan domain belajar.id untuk membuat Akun Akses Layanan Pendidikan masing-masing individu sasaran dengan penamaan sebagai berikut:

1) pendidikan anak usia dini:

a) Peserta Didik : namaakun@PAUD.belajar.id

(8)

b) Pendidik: namaakun@guru.PAUD.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.PAUD.belajar.id 2) SD:

a) Peserta Didik: namaakun@sd.belajar.id b) Pendidik: namaakun@guru.sd.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.sd.belajar.id 3) SMP:

a) Peserta Didik: namaakun@smp.belajar.id b) Pendidik: namaakun@guru.smp.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.smp.belajar.id 4) SMA:

a) Peserta Didik: namaakun@sma.belajar.id b) Pendidik: namaakun@guru.sma.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.sma.belajar.id 5) SMK:

a) Peserta Didik: namaakun@smk.belajar.id b) Pendidik: namaakun@guru.smk.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.smk.belajar.id 6) SLB:

a) Peserta Didik: namaakun@slb.belajar.id b) Pendidik: namaakun@guru.slb.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.slb.belajar.id

7) Kesetaraan dan program yang diselenggarakan oleh PKBM dan SKB:

a) Peserta Didik: namaakun@kesetaraan.belajar.id b) Pendidik: namaakun@pendidik.kesetaraan.belajar.id c) Tenaga Kependidikan:

namaakun@admin.kesetaraan.belajar.id 8) badan penyelenggara Satuan Pendidikan:

namaakun@yayasan.belajar.id 9) pegawai Kementerian:

namaakun@dikbud.belajar.id

(9)

10) Dinas Pendidikan:

namaakun@dinas.belajar.id 11) Instansi Pusat:

namaakun@konsultan.belajar.id

12) Pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian:

namaakun@konsultan.belajar.id atau namaakun@mitra.belajar.id

13) Peserta program prioritas Kementerian:

namaakun@penggerak.belajar.id atau namaakun@instruktur.belajar.id atau namaakun@program.belajar.id

d. Pengumpulan Dapodik dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.

e. Pengumpulan data yang melekat pada sasaran untuk pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan yang tidak melalui Dapodik dilakukan sebagai berikut.

1) Sasaran pengguna badan penyelenggara satuan pendidikan

Badan penyelenggara satuan pendidikan mengajukan permohonan akun badan penyelenggara satuan pendidikan kepada Pusdatin dengan menyertakan data sebagai berikut:

a) nama lengkap;

b) NIK;

c) surat elektronik aktif;

d) nomor ponsel aktif;

e) NPYP; dan

f) surat keputusan atau surat penugasan.

2) Sasaran pengguna pegawai Kementerian

Unit utama menyampaikan nota dinas permohonan pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan untuk pegawai melalui SINDE kepada Pusdatin. Nota dinas permohonan memuat data:

a) nama lengkap;

b) NIK;

c) surat elektronik aktif;

d) tanggal lahir;

e) jabatan;

f) nama unit utama; dan g) nama satuan kerja.

(10)

3) Sasaran pengguna Dinas Pendidikan

a) Pusdatin melalui unit utama terkait mendistribusikan kode unik kepada masing-masing Dinas Pendidikan; dan

b) Dinas Pendidikan mengajukan pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan melalui laman https://belajar.id dengan mengisi data sebagai berikut:

(1) kode unik Dinas Pendidikan;

(2) nama lengkap;

(3) NIK;

(4) surat elektronik aktif;

(5) nomor ponsel aktif;

(6) jabatan; dan

(7) surat keputusan atau surat penugasan.

4) Sasaran pengguna Instansi Pusat dan pengguna pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian

a) unit utama yang bekerja sama dengan Instansi Pusat atau pengguna pihak lain mengajukan permohonan pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan kepada Pusdatin melalui SINDE;

b) permohonan pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan melampirkan dokumen kerja sama antara Kementerian dengan Instansi Pusat atau pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian;

c) dokumen kerja sama Kementerian dengan Instansi Pusat atau pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian memuat perjanjian larangan pengungkapan informasi rahasia antara pihak pemohon dengan Pusdatin;

d) permohonan pembuatan akun memuat data sebagai berikut:

(1) nama lengkap;

(2) NIK;

(3) surat elektronik aktif; dan (4) nomor ponsel aktif; dan

e) tenggat waktu penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan.

(11)

5) Sasaran peserta program prioritas Kementerian

a) pengelola program prioritas di Kementerian mengajukan surat permohonan pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan kepada Pusdatin; dan b) permohonan pembuatan akun memuat jumlah

peserta serta periode program karena Akun Akses Layanan Pendidikan untuk program prioritas mempunyai batas waktu aktif sesuai dengan periode program.

4. Pusdatin dalam pembuatan Akun Akses Layanan Pendidikan dapat melibatkan penyelenggara layanan berbasis elektronik atau mitra resmi yang ditunjuk oleh penyelenggara.

B. PENDISTRIBUSIAN AKUN

Pendistribusian Akun Akses Layanan Pendidikan dilakukan dengan tata cara sebagai berikut.

1. Untuk sasaran pengguna Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a Pusdatin mengunggah nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) Akun Akses Layanan Pendidikan untuk masing-masing Satuan Pendidikan pada https://pd.data.kemdikbud.go.id/.

b Operator Satuan Pendidikan mengunduh nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) untuk pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan di Satuan Pendidikan yang bersangkutan.

c Operator Satuan Pendidikan mendistribusikan nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) kepada pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan di Satuan Pendidikan yang bersangkutan.

d Pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan dapat memeriksa ketersediaan akun melalui laman https://belajar.id.

e Operator Satuan Pendidikan dapat mengubah akses masuk akun (password) pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan di Satuan Pendidikan yang bersangkutan.

2. Untuk sasaran pengguna badan penyelenggara satuan pendidikan, pegawai Kementerian, Dinas Pendidikan, Instansi Pusat, pihak lain yang bekerja sama dengan Kementerian, dan peserta program prioritas Kementerian, maka nama akun (user ID) dan akses masuk akun (password) akan dikirim oleh Pusdatin melalui surel pribadi yang didaftarkan saat pengajuan akun.

(12)

3. Pada saat pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan mengakses untuk pertama kali akun masing-masing, yang bersangkutan akan diminta untuk:

a menyetujui syarat dan ketentuan penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan; dan

b melakukan penggantian akses masuk akun (password).

4. Pengguna akun wajib menjaga etika pemanfaatan serta kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

5. Dalam hal pengguna akun, melanggar ketentuan etika pemanfaatan serta kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada angka 4, akun tersebut akan dinonaktifkan dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Pusdatin dapat mengubah akses masuk akun (password) pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan.

7. Pusdatin dapat memberikan kewenangan kepada direktorat lain dalam lingkungan Kementerian dan pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian untuk dapat mengubah akses masuk (password) pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan di direktorat terkait.

8. Direktorat lain dalam lingkungan Kementerian dan pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian sebagaimana dimaksud pada angka 7, wajib menjaga kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Dalam hal direktorat lain dalam lingkungan Kementerian dan pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian, melanggar ketentuan kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada angka 8, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

C. PENONAKTIFAN

Penonaktifan Akun Pembelajaran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.

1. Tipe penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan yang dilakukan oleh Pusdatin terdiri dari:

a) penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan penggunaan dan permintaan pengguna; dan

b) penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan pelanggaran.

(13)

2. Penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan penggunaan dan permintaan pengguna dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Pusdatin melakukan penonaktifan pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan perubahan status keaktifan Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dalam Dapodik;

b) operator Satuan Pendidikan melakukan penonaktifan pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan perubahan status keaktifan Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di Satuan Pendidikan yang bersangkutan;

c) Pusdatin melakukan penonaktifan pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan permohonan oleh Unit Utama Kementerian; dan

d) Pusdatin melakukan penonaktifan pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan tenggat waktu yang diajukan oleh Unit Utama Kementerian melalui Nota Dinas.

3. Penonaktifan Akun Akses Layanan Pendidikan berdasarkan pelanggaran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pusdatin dapat menonaktifkan Akun Akses Layanan Pendidikan dalam hal pengguna melanggar syarat dan ketentuan penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan;

b. pelanggaran syarat dan ketentuan penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan terdiri atas:

1) pelanggaran ringan; dan 2) pelanggaran berat;

c. pelanggaran ringan memiliki indikasi penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan diluar tujuan pemanfaatan pembelajaran dan pendidikan, atau penggunaan media penyimpanan Akun Akses Layanan Pendidikan melebihi batas yang wajar;

d. dalam hal terindikasi ada pelanggaran ringan, Pusdatin akan mengirimkan peringatan kepada Akun Akses Layanan Pendidikan untuk menghentikan pelanggaran dalam kurun waktu 3 x 24 jam, dan sekiranya tidak dihentikan maka Akun Akses Layanan Pendidikan akan dinonaktifkan sementara;

e. pelanggaran berat didefinisikan sebagai indikasi penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan atau indikasi penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan yang terdaftar atas identitas orang lain;

(14)

f. dalam hal terindikasi ada pelanggaran berat, Pusdatin akan menonaktifkan Akun Akses Layanan Pendidikan tanpa pengiriman peringatan; dan

g. pengajuan untuk mengaktifkan kembali Akun Akses Layanan Pendidikan dapat melalui fitur bantuan di laman https://belajar.id.

(15)

BAB III

PENGGUNAAN, PENGELOLAAN, DAN ANALISIS AKUN AKSES LAYANAN PENDIDIKAN

A. PENGGUNAAN

Akun Akses Layanan Pendidikan digunakan oleh sasaran pengguna sebagaimana dimaksud dalam Bab II untuk mengakses layanan pembelajaran, dan bentuk layanan lain di bidang pendidikan.

Akun Akses Layanan Pendidikan memiliki fitur yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna akun, antara lain sebagai:

1. surat elektronik;

2. penyimpanan dan pembagian dokumen secara elektronik;

3. pengelolaan administrasi pembelajaran secara elektronik;

4. penjadwalan proses pembelajaran secara elektronik;

5. pelaksanaan proses pembelajaran secara daring, baik secara sinkronus (dilakukan pada waktu yang bersamaan) maupun asinkronus (fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang bersamaan); dan

6. pembentukan grup Akun Akses Layanan Pendidikan lainnya sesuai kebutuhan. Daftar layanan pembelajaran dan bentuk layanan lain di bidang pendidikan yang dapat diakses menggunakan Akun Akses Layanan Pendidikan tercantum pada http://belajar.id.

B. PENGELOLAAN

1. Pengelolaan Grup Akun Akses Layanan Pendidikan

a. Grup Akun Akses Layanan Pendidikan dapat dikelola oleh pengguna, Pusdatin, dan unit utama.

b. Dalam hal pengelolaan grup Akun Akses Layanan Pendidikan, Pusdatin dan Unit Utama dapat melakukan kegiatan paling sedikit:

1) mengubah hak akses ke grup tertentu;

2) menyediakan layanan untuk grup tertentu; dan/atau 3) menghapus grup tertentu.

c. Tiap pengguna yang tergabung dalam grup Akun Akses Layanan Pendidikan wajib menjaga etika pemanfaatan serta kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Dalam hal pengguna yang tergabung dalam grup Akun Akses Layanan Pendidikan melanggar ketentuan etika pemanfaatan serta kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada huruf c,

(16)

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Pusdatin dapat memberikan kewenangan kepada pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian untuk melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf c pada grup tertentu.

f. Pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian sebagaimana dimaksud dalam huruf e, wajib menjaga kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. Dalam hal pihak ketiga yang resmi ditunjuk oleh Kementerian melanggar ketentuan kerahasiaan sebagaimana dimaksud pada huruf f, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Pengelolaan Keamanan Akun Akses Layanan Pendidikan

a. Pusdatin mengelola keamanan penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan dalam rangka memberikan perlindungan terhadap:

1) kerahasiaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan; dan

2) kemungkinan terjadinya kelalaian dalam penggunaan dan/atau penyalahgunaan data, informasi, dan/atau dokumen aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan.

b. Keamanan penggunaan Akun Akses Layanan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan dengan ketentuan paling sedikit:

1) pengaturan syarat akses masuk akun (password) yang diwajibkan pada semua pengguna Akun Akses Layanan Pendidikan;

2) pemberian notifikasi terhadap pengguna terkait aktivitas mencurigakan; dan

3) pengaturan terkait akses melalui Application Programming Interface (API).

3. Pengelolaan Layanan Bantuan Akun Akses Layanan Pendidikan.

Dalam melakukan pengelolaan Akun Akses Layanan Pendidikan, Pusdatin menyediakan layanan bantuan Akun Akses Layanan Pendidikan bagi semua pengguna akun.

C. ANALISIS

1. Analisis yang dilakukan berupa analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan, antara lain:

(17)

a. durasi penggunaan layanan tertentu;

b. frekuensi perubahan dokumen; dan

c. perubahan pengaturan oleh administrator.

2. Analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan dapat dilakukan oleh:

a. Pusdatin;

b. unit utama;

c. Dinas Pendidikan; dan d. kepala Satuan Pendidikan,

untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.

3. Pusdatin membuat menu analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan dan menganalisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan secara umum.

4. Unit utama melakukan analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan sesuai kewenangan dan sesuai menu yang dibuat oleh Pusdatin.

5. Dinas Pendidikan dapat melakukan analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan di wilayah kerjanya sesuai menu yang dibuat oleh Pusdatin.

6. Kepala Satuan Pendidikan dapat melakukan analisis data agregat aktivitas Akun Akses Layanan Pendidikan di Satuan Pendidikan yang bersangkutan sesuai menu yang dibuat oleh Pusdatin.

SEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

SUHARTI

Salinan sesuai dengan aslinya, Plt. Kepala Biro Hukum

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

ttd.

Dian Wahyuni

NIP 196210221988032001

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (5) Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 9 Tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah dan

Berdasarkan hasil seleksi tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi telah menetapkan penerima bantuan PK-KM Tahun Kedua Tahun Anggaran

Mengetahui tugas dan fungsi tentang sistem dan prosedur layanan pengaduan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan

Memiliki pengalaman paling sedikit 2 (dua) tahun dalam salah satu bidang berikut: pengajaran dan pembelajaran, pengembangan komunitas, literasi, numerasi, pendidikan

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 32 Tahun 2021, tentang Penamaan

a. Perguruan Tinggi melakukan seleksi dan verifikasi calon penerima Program Bantuan UKT/SPP sesuai dengan persyaratan penerima Bantuan UKT/SPP. Perguruan Tinggi mengajukan usulan

Profesor sebagai dosen tidak tetap yang diangkat berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 88 Tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen

-1- SALINAN LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 158/E/KPT/2021 TENTANG PERINGKAT AKREDITASI JURNAL ILMIAH PERIODE I TAHUN 2021