PERSPEKTIF GLOBAL
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PENGANTAR MANAJEMEN
Disusun Oleh :
Fernanda Astika Murtriono (402230073) Iin wulandari (402230079)
Krisdianawati Dewanti Harum (402230103) Yukla Hanifa (402230095)
Dosen Pengampu : Tiara Widya Antikasari, M.M
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISAM
INSTUTUT AGAMA ISLAM NEGERI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, serta karunia kasih sayang-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Perspektif global” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Tiara Widya Antikasari, M.M. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Sebagai penulis, kami berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya lebih baik. Di sisi lain, kami berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari laporan makalah.
Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, kami berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca.
Ponorogo, 25 Mei 2024
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ...1
C. Tujuan Penulisan ... 1
BAB 2 PEMBAHASAN A. Memahami Lingkungan Global ... 3
B. Aliansi Perdagangan Regional...4
C. Kebijakan Bersama tentang Asilum dan Imigrasi...4
D. North America Free Trade Agreement...5
E. Association of Shoutheast Asian Nation...5
F. Orgainsasi Perdagangan Dunia...6
G. Berbisnis secara Global...6
I. Organisasi Tanpa Batas Negara...7
BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan ...12
DAFTAR PUSTAKA ...13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
perspektif global merujuk pada pemahaman yang lebih luas tentang dunia dengan mengakui dan menghargai keragaman budaya, nilai, dan keyakinan di seluruh dunia. Ini melibatkan pengakuan terhadap keterkaitan masalah global dan memahami implikasi dari tindakan lokal terhadap komunitas global. Dalam konteks globalisasi, perspektif global sering dikaitkan dengan konsep ‘desa global’ atau ‘kota global’, yang menekankan pada keragaman sebagai elemen penting dari globalisasi. Ini juga mencakup pemahaman bahwa proses-proses tertentu telah tersedia di tingkat global, mempengaruhi seluruh dunia dalam hal spasial dan relasional.
Pentingnya perspektif global dalam masyarakat modern adalah kemampuannya untuk memperkuat keterampilan komunikasi antarbudaya, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dan pendekatan, serta meningkatkan kompetensi budaya. Dengan demikian, perspektif global membantu individu dan organisasi untuk berkolaborasi lintas batas, mengatasi hambatan budaya, dan berkontribusi pada pembentukan komunitas global yang bersatu. Secara keseluruhan, perspektif global memungkinkan kita untuk melihat dunia melampaui batasan budaya dan geografis kita sendiri dan memperluas pengetahuan, empati, dan penghargaan kita terhadap pengalaman yang beragam di luar lingkungan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Lingkungan Global?
2. Apa Aliansi Perdagangan Regional?
3. Bagaimana Kebijakan Bersama tentang Asilum dan Imigrasi?
4. Apa itu North America Free Trade Agreement?
5. Apa itu Association of Shoutheast Asian Nation?
6. Apa itu Orgainsasi Perdagangan Dunia?
7. Apa itu Berbisnis secara Global?
8. Apa itu Organisasi Tanpa Batas Negara?
9. Bagaiman Organisasi menjadi Global?
10. Bagaimana Menjalankan Manajemen di Lingkungan Global?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Lingkungan Global.
2. MengetahuiAliansi Perdagangan Regional.
3. Mengetahui Kebijakan Asilum dan Imigrasi.
4. Mengetahui Apa itu North America Free Trade Agreement.
5. Mengetahui Apa itu Association of Shoutheast Asian Nation.
6. Mengetahui Orgainsasi Perdagangan Dunia.
7. Mengetahui Berbisnis secara Global.
8. Mengetahui Organisasi Tanpa Batas Negara.
9. Mengetahui Bagaiman Organisasi menjadi Global.
10. Mengetahui Bagaimana Menjalankan Manajemen di Lingkungan Global.
.
BAB II PEMBAHASAN
A. Memahami Lingkungan global
Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan. Bisnis global adalah kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau ke negara yang berbeda. Aktivitas bisnis global tersebut perlu adanya proses manajemen. 1Manajemen global adalah manajemen bagi organisasi yang melaksanakan bisnis di lebih dari satu negara Para manajer dalam segala ukuran dan jenis organisasi dihadapkan dengan peluang dan tantangan pengelolaan lingkungan global. Ketika perdagangan diperbolehkan untuk mengalir dengan bebas, negara-negara memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan laba produktivitas karena mereka mengkhususkan dalam memproduksi barang yang mereka anggap paling baik dan mengimpor barang yang lebih efisiesn bila diproduksi di tempat lain. Perdagangan global terbentuk dari dua kekuatan, yaitu aliansi perdagangan regional dan perjanjian yang dinegosiasikan melalui Organisasi Perdagangan Dunia. Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1. Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner tersebut.
2. Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk kepentingannya sendiri.
3. Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.2
1 Setyabudi Indartono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Yukitaprint, 2014), 77.
2
B. Aliansi Perdagangan Regional
Aliansi perdagangan regional adalah kerjasama antara beberapa negara atau wilayah geografis yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi di antara mereka. Tujuan utama dari aliansi ini adalah untuk menciptakan kerangka kerja yang memfasilitasi perdagangan, investasi, pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama. 3
Contoh dari aliansi perdagangan regional adalah Uni Eropa. Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supranasional, yang terdiri dari negara- negara Eropa, yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992.
UE memiliki beberapa kebijakan eksternal, yakni sebagai berikut. Suatu tarif eksternal bersama bea cukai, dan posisi yang sama dalam perundingan-perundingan perdagangan internasional. Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan negara-negara Eropa Timur lainnya, serta bantuan ke banyak negara berkembang melalui program Phare and Tacis-nya. Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara
Suatu kebijakan luar negeri bersama sebagai sebuah sasaran masa depan, namun demikian hal ini masih lama baru akan terwujud. Pembagian antara negara-negara anggota (dalam surat delapan) dan anggota-anggota yang saat itu belum bergabung (dalam surat Vilnius) pada saat penyerbuan Irak 2003 menyoroti seberapa jauh sasaran ini berada di depan sebelum ia dapat menjadi kenyataan. Suatu kebijakan keamanan bersama sebagai suatu sasaran, termasuk pembentukan Satuan Reaksi Cepat Eropa dengan 60.000 anggota untuk maksud-maksud memelihara perdamaian, seorang staf militer UE dan sebuah pusat satelit UE (untuk maksud-maksud intelijen).
C. Kebijakan Bersama tentang Asilum dan Imigrasi
Kebijakan asilum dan imigrasi adalah serangkaian aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh suatu negara untuk mengatur masuk dan keluarnya orang asing, termasuk mereka yang mencari perlindungan atau asilum. Kebijakan ini mencakup berbagai aspek seperti kriteria untuk penerimaan imigran, proses aplikasi visa, penanganan pengungsi, dan tindakan terhadap imigrasi ilegal.4
Pendanaan bersama untuk penelitian dan pengembangan teknologi, melalui Rancangan Program untuk Penelitian dan Pengembangan Teknologi selama empat
3 Setyabudi Indartono, Pengantar Manajemen..., 79.
4 ibid..., 80.
tahun. Rancangan Program Keenam berlaku dari 2002 hingga 2006. Dilihat dari segi politik, Uni Eropa memiliki kompetensi yang didasarkan pada Perjanjian-perjanjian Uni Eropa dan prinsip subsidiaritas yang menyatakan bahwa aksi Uni Eropa hanya bisa diambil saat suatu tujuan tidak dapat diraih secara memadai oleh hanya sebuah negara anggota. Hukum yang dicanangkan oleh institusi Uni Eropa dikeluarkan dalam beberapa cara, secara umum hukum tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok hukum yang mulai berlaku tanpa kebutuhan untuk mengukur implementasi skala nasional, dan hukum yang berlaku dengan kebutuhan tersebut. Motivasi utama bagi penyatuan negara-negara Eropa itu adalah supaya memungkinkan mereka mampu menegaskan kembali posisi mereka terhadap kekuatan industry Amerika Serikat dan Jepang. Karena bekerja di negara yang terpisah-pisah dengan hambatan satu terhadap yang lain, industry Eropa tidak mampu mengembangkan efisiensi dari bisnis di Amerika dan Jepang. Pengusaha Eropa akan terus memainkan peran penting dalam perekonomian global.
D. North America Free Trade Agreement (NAFTA)
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara.Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga;
komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial;
dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.
E. Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)
Merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negaranegara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan November. Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
Kerjasama efektif antara anggota
Pada tahun-tahun yang akan datang, Asia, dan terutama wilayah Asia Tenggara, mungkin akan menjadi salah satu wilayah ekonomi yang paling cepat perkembangannya di dunia. Wilayah tersebut akan menjadi aliansi ekonomi dan politik regional yang makin penting yang pada akhirnya dampaknya mampu menandingi NAFTA maupun Uni Eropa.
F. Organisasi Perdagangan Dunia
Pertumbuhan global dan perdagangan di antara negara-negara tidak terjadi dengan sendirinya. Sistem dan mekanisme diperlukan sehingga hubungan dagang yang efektif dan efisien dapat dikembangkan.Salah satu mekanisme yang terpenting adalah perdagangan multilateral yang disebut Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).5
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara. Didirikan pada 1 Januari 1995. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangan di negaranya masing-masing. Walaupun ditandatangani oleh pemerintah, tujuan utamanya adalah untuk membantu para produsen barang dan jasa, eksportir dan importir dalam kegiatan perdagangan.Pemerintah Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Word Trade Organization (WTO) dan telah meratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994.
G. Berbisnis secara global
Perbedaan jenis organisasi global
Multinational Corporation (MNC) adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-
5 Setyabudi Indartono, Pengantar Manajemen..., 83
kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. 6
Terdapat dua karakteristik pokok dari perusahaan multinasional, yakni ukuran mereka yang sangat besar dan kenyataan bahwa operasi bisnis mereka yang tersebar ke seluruh dunia itu cenderung dikelola secara terpusat oleh para pemimpinnya di kantor pusatnya yang berkedudukan di Negara asal. Ukuran mereka yang sedemikian besar tentu memberikan kekuatan ekonomi (dan terkadang juga kekuatan politik) yang sangat besar, sehingga mereka merupakan kekuatan utama (sekitar 40%) yang menyebabkan berlangsungnya globalisasi perdagangan dunia secara pesat. Dengan kekuatan yang begitu besar, merekalah yang sebenarnya seringkali mendominasi aneka komoditi dagang di Negara-negara berkembang (tembakau, mie, bubur gandum instant, dsb).
satu atau dua pabrik dinegara lain, atau juga perusahaan-perusahaan raksasa yang beroprasi diseantero planet ini.
Transnational Corporation (TNC). Perusahaan transnasional adalah perusahaan yang memproduksi barang atau jasa dilebih dari satu Negara. Perusahaan seperti ini bias berupa perusahaan kecil yang memiliki Beberapa contoh TNCs adalah coca-cola, general Motors, Coltgate Palmolive, Kodak dan Mitsubishi. Kalaupun TNCs memiliki basis nasional, mereka berorientasi pada pasar global dan keuntungan global.
Perusahaan transnasional adalah jantung perekonomian global. Dua per tiga perdagangan berasal dari perusahaan-perusahaan semacam ini. TNCs juga berjasa dalam perannya global menyebarkan tegnologi baru diseantero dunia, dan merupakan pelaku utama dalam pasar uang internasional. Lebih dari 400 TNCs memiliki penghasilan tahunan lebih dari 10 miliar dolar tahun 1996.
H. Organisasi Tanpa Batas Negara (Borderless Organization)
Organisasi tanpa batas negara itu dapat dikatakan mendekati bisnis global dari sudut pandang geometris. Misalnya, IBM telah melepaskan struktur organisasinya yang berdasarkan negara dan mengaturnya kembali menjadi empat belas kelompok industri.
7 Bristol-Myers Squibb mengubah bisnis konsumennya supaya menjadi lebih agresif dalam penjualan internasional dan menempatkan seorang eksekutif baru yang menangani obat-obatan bagi konsumen di seluruh dunia, seperti Bufferin, dan Excedrin.
Dan Telefonica’s dari Spanyol menghapuskan divisi geografis antara kantor pusatnya di Madrid dan perusahaan teleponnya yang tersebar luas. Sebaliknya, perusahaan itu akan
6 Setyabudi Indartono, Pengantar Manajemen..., 85.
7 Ibid…, 87
terorganisasi berdasarkan lini bisnis, seperti jasa internet, telepon selular, dan operasi media. Manajemen tanpa batas negara merupakan upaya organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pasar global yang sengit persaingannya.
I. Bagaimana Organisasi Menjadi Global 1. Mengimpor.
Pendekatan untuk menjadi global yang mencakup menjual produk di negara asal yang dibuat di luar negeri.
2. Melakukan lisensi.
Pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi pabrikan yang meliputi memberikan kepada organisasi lain baik untuk menggunakan merk, teknologi atau spesialisasi produk Anda.
3. Pewaralabaan.
Pendekatan untuk menjadi global oleh organisasi jasa yang meliputi memberikan kepada organisasi lain hak untuk menggunakan merek, teknologi atau spesifikasi produk Anda.
4. Aliansi strategis.
Pendekatan untuk menjadi global dengan melibatkan kemitraan antara organisasi tertentu dengan perusahaan asing dimana keduanya berbagi.
5. Usaha patungan.
Pendekatan untuk menjadi global yang merupakan aliansi strategis tertentu di mana rekannya setuju untuk membentuk organisasi yang terpisah dari independen untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
6. Anak perusahaan luar negeri.
Pendekatan untuk menjadi global yang mencakup investasi langsung di negara asing dengan mencirikan fasilitas produksi atau kantor yang terpisah atau independent.
J. Menjalankan Manajemen di lingkungan global 1. Lingkungan Politik-Hukum
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara. Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
a. Kolektivisme. sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah individualisme.
b. Demokrasi. Sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah totalitarianisme. Totalitarianisme adalah bentuk rintahan yang menguasai pengendalian secara mutlak atau diktator.
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan Ekonomi Manajer Global harus sadar tentang hal-hal ekonomi ketika melakukan bisnis di negara lain. Yang pertama adalah memahami jenis sistem ekonomi di negara mana usaha itu dijalankan.Dua jenis utama adalah ekonomi pasar dan ekonomi komando.
3. Lingkungan Budaya
Setiap organisasi mempunyai budaya internal yang berbeda-beda. Negara pun mempunyai kebudayaan pula, sebagaimana telah lama dikatakan oleh para ahi antropologi kepada kita. Seperti budaya nasional (national culture) adalah nilai dan sikap yang dipegang oleh negara tertentu yang membentuk perilaku dan kepercayaan mereka tentang apa yang dianggap penting. Riset menunjukkan bahwa budaya nasional mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan daripada budaya organisasi mereka.
K. Manajemen Global dalam Dunia Kini
Melakukan bisnis global saat ini tidaklah mudah. Para manajer menghadapi tantangan yang serius. tantangan meningkat dari asosiasi yang terbuka dengan globalisasi dan dari perbedaan budaya yang signifikan. Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu memberikan perhatian dan tanggapan terhadap lingkungannya.Hal ini mengkondisikan perusahaan untuk kemudian merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan perusahaan.Didasari atas pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan.Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Kesuksesan mengelola lingkungan global saat ini akan membutuhkan sensitivitas dan pengertian yang luar biasa. Sehingga, Para manajer perlu menyadari bahwa apa yang mereka putuskan dan lakukan akan diperhatikan tidak hanya oleh
mereka yang mungkin setuju tetapi yang paling penting oleh mereka yang tidak setuju.
Olehnya, para manajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemennya untuk mengakomodasikan perbedaan pandangan. Namun, seperti biasanya para manajer akan perlu untuk dapat melakukan hal ini sambil sedapat mungkin tetap efisien dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi.
L. Praktek manajemen yang berorientasi karakter dalam perspektif global 1. Kemandirian dan nasionalisme
Perpaduan kemandirian dan nasionalisme, merupakan sebuah energi yang besar untuk mengungkapkan jati diri dan keunggulan kompetitif.
Kekuatan sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada pihak lain dalam mencapai tujuannya dan didukung dengan bersikap kesetiaan, keperulian dan penghargaan yang tinggi tehadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa akan menghasilkan keunggulan dan keunikan dalam menjalankan sebuah proses bisnis dan manajerial.
Praktek manajerial yang berorientasi kemandirian dan nasionalisme akan menjadikan sumber daya internal menjadi andalan untuk dikembangkan.
Optimisme yang besar akan menjadi modal utama penggerak praktek manajerial ini. Oleh karena itu segala keputusan manajerial berusaha untuk memberikan keuntungan bagi kelegial internal.
2. Kreatif dan Inovatif
Manajemen kreatif inovatif akan menjadikan berbagai beban manajerial sebagai pemberat gravitasi dinamika manajemen. Sedangkan inspirasi akan menjadi debit yang memiliki daya dorong kuat untuk menghantarkan pada tujuan. Berbagai kendala dan intervensi eksternal akan manjadikan karakter manajemen kreatif dan inovatif semakin dinamis dan cerdas dalam mencari berbagai solusi. Dan akhirnya samudra luas adalah hasil kemanfaatan yang diperolah dari proses kerja kreatif inovatif.
Dengan model dinamika manajemen kreatif ini, proses akan menjadi beban yang cukup berat. Hal ini karena manajemen akan menghadapi berbagai macam keterbatasan sumberdaya. Namun dengan modal keunikan motivasi, berbagai sumberdaya alternative akan menjadi solusi praktis dalam menghasilkan karyacipta manajerial.
3. Visioner dan Internasionalisme
Praktek Manajerial yang memiliki cara pandang visioner dan internasionalisme merupakan praktek dari model manajemen yang berorientasi kualitas dan kapasitas. Objektivikasi kualitas terdiri dari kualitas sumberdaya dan kualitas kompetensi sumberdaya dalam memenangkan pesaingan.
Sedangkan dimensi kapasitas adalah orientasi sistem manajerial yang memiliki kemampuan menampung berbagai persoalan dan tantangan bisnis, termasuk didalamnya adalah kemampuan skala produksi, dan penguasaan pasar, serta tuntutan inovasi dan teknologi.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan. Bisnis global adalah kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau ke negara yang berbeda. Aliansi perdagangan regional adalah kerjasama antara beberapa negara atau wilayah geografis yang bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi di antara mereka. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga;
komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial;
dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.
Sistem dan mekanisme diperlukan sehingga hubungan dagang yang efektif dan efisien dapat dikembangkan.Salah satu mekanisme yang terpenting adalah perdagangan multilateral yang disebut Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Organisasi tanpa batas negara itu dapat dikatakan mendekati bisnis global dari sudut pandang geometris. Misalnya, IBM telah melepaskan struktur organisasinya yang berdasarkan negara dan mengaturnya kembali menjadi empat belas kelompok industri. Bristol-Myers Squibb mengubah bisnis konsumennya supaya menjadi lebih agresif dalam penjualan internasional dan menempatkan seorang eksekutif baru yang menangani obat-obatan bagi konsumen di seluruh dunia, seperti Bufferin, dan Excedrin.
DAFTAR PUSTAKA
Setyabudi Indartono. Introduction to Management. Yogyakarta: Yukitaprint, 2014.