PERSUASIF DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI MASSA
Khairullah, S.I.Kom, M.I.Kom
Refleksi
• Kita sering kali tidak memperkirakan efek dari komunikasi massa, sehingga kita abai terhadap literasi media. Meski kita tengah berada pada era banjir informasi.
• Kini komunikasi massa sebagai proses telah beralih dari sekadar memproduksi pesan melalui media menjadi lebih kritis terhadap media. Artinya pada abad ini, manusia
lebih selektif dalam menilai, memilah dan memilih isi media.
• Bahkan, dalam perspektif media baru, manusia bukan lagi objek media, melainkan juga produsen dari pesan dalam media tersebut.
Refleksi
• Fungsi persuasi media terdapat dalam program bergenre informasi, edukasi, hiburan maupun kontrol sosial yang disajikan. Tidak percaya? Coba pikirkan!
• Tujuan persuasi media ini tidak lain adalah untuk
merubah pola pikir, mengobok-obok perasaan, serta merubah tingkah laku masyarakat.
• Uniknya, persuasi media ini cenderung berhasil, tanpa harus menggunakan kekerasan (ancaman, intimidasi, teror) ataupun penyuapan. Ahli menyebutnya sebagai Ideological State Apparatus (ISA) sebagai lawan dari Represive State Apparatus (RSA).
Refleksi
• Media cukup meyakinkan khalayaknya dengan data dan fakta yang dibingkai sedemikian rupa, sesuai dengan ideologi dan agenda media. Baik itu lewat pemberitaan, penyiaran maupun iklan secara berulang-ulang.
• Tujuannya jelas, yakni untuk meneguhkan keyakinan khalayak atau sebaliknya, yakni untuk merubuhkan keyakinan khalayak atau menciptakan kebingungan
dengan berbagai inkonsistensi dan kontradiksi. Mungkin news fatigue maupun news avoidance adalah contohnya.
Dimana masyarakat telah lelah dengan berita, dan kemudian mulai meninggalkannya.
Teknik Persuasi Media
Peristiwa tersebut viral, menyangkut kepentingan publik dan aktual
Menciptakan rasa senasib sepenanggungan
Membumbui
informasi Menyesuaikan argumentasi
Ciptakan dukungan
ataupun perlawanan
Menciptakan harapan
atau ketakutan
Memahami khalayak media dan dampaknya
Proses Persuasi Media
Pesan
diperhatikan
Pesan dipahami
Pesan
diterima
Unsur Pendukung Persuasi Media
Pendapat Ahli
Pendapat Tokoh Populer
Dilakukan secara Persistensi
Mengandung Unsur Emosi
Khalayak
Belum
Terliterasi
Hubungan Media dengan Khalayak
Khalaya k
Media
Field of Experience Term of
Reference
Contoh Konten Persuasif di Media
• Editorial Media Indonesia
• Tajuk Rencana Kompas, dan sebagainya
• Tayangan Investigatif seperti di channel YouTube Watchdoc
ataupun laporan investigatif TEMPO pada level tertinggi mampu mempersuasi khalayak untuk mengkritisi dan menolak kebijakan pemerintah.
• Tayangan seputar kriminal akan membuat kita lebih berhati-hati.
• Iklan produk kecantikan yang dipopulerkan artis, membuat perempuan ingin mencobanya
• Iklan sirup Marjan membuat kita tergugah untuk berbuka puasa dengan sirup.
• Film-film Marvel yang heroik membuat kita terus menunggu seri terbarunya.
Simpulan
• Tidak ada masalah sebenarnya kita mencari informasi di media, ataupun menghibur diri sampai mati.
• Masalahnya hanya pada pengaturan waktu dalam hal penggunaan media tersebut.
• Kita harus memahami, bahwa kita tetap hidup di dunia nyata, bukan di layar kaca ataupun layar lebar, sehingga kita tetap produktif.