• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA FIDUSIA DI KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA FIDUSIA DI KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS - repository perpustakaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA FIDUSIA DI KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 2

TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

RIZKY ANGGI SANTOSO

1510010089

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

“JADILAH LEMAH UNTUK MENCARI KELEMAHAN

ORANG LAIN”

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan hukum ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak. Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis banyak menerima bimbingan, petunjuk dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik yang bersifat moral maupun material. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Anjar Nugroho, M.S.I., M.H.I., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. H. Soediro, S.H. LL.M. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto

3. Marsitiningsih, S.H., M.H., selaku pembimbing skripsi yang telah memberi berbagai informasi dan bimingan tentang tata laksana penyusunan skripsi, dan telah meneyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Rahtami Susanti, S.H., M.Hum selaku Dewan penguji yang telah memberikan berbagai pertanyaan untuk menguji kelayakan sebagai Sarjana Hukum.

5. Susilo Wardani, S.H., S.E., M.Hum., selaku Dewan penguji yang telah memberikan berbagai pertanyaan untuk menguji kelayakan sebagai Sarjana Hukum.

Papah Asi’in Hendri Susanto dan Mamah Suprinah tercinta serta Kakakku Elva Nurrul Prastiwi, terima kasih atas dukungan, cinta maupun kasih

sayang

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA FIDUSIA DI KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum, Program Studi Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai dengan penulisan skripsi ini, sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Anjar Nugroho, M.S.I., M.H.I., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto

2. H. Soediro, S.H. LL.M. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto

3. Marsitiningsih, S.H., M.H., selaku pembimbing skripsi yang telah memberi berbagai informasi dan bimingan tentang tata laksana penyusunan skripsi, dan telah meneyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

(9)
(10)
(11)

PERTANGGUNGJAWABAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA FIDUSIA DI KABUPATEN BANYUMAS BERDASARKAN UNDANG-

UNDANG NO 2 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN NOTARIS

Rizky Anggi Santoso, Marsitiningsih ABSTRAK

Saat ini di Kabupaten Banyumas masih ada Notaris yang membuat Akta Fidusia melebihi ketentuan dalam Peraturan Dewan Kehormatan Pusat Ikatan Notaris Indonesia Nomor 1 tahun 2017 pasal 2 angka 1 yaitu 20 Akta perhari. Penulisan ini bertujuan untuk Mengetahui bagaimana tanggungjawab Notaris terhadap akta fidusia yang dibuat di hadapannya dan hambatan dalam penegakan ketentuan batas kewajaran pembuatan akta berdasarkan UU No. 2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif. Hasilpenelitian 1) apabila Notaris membuat akta fidusia melebihi batas kewajaran menurut peraturan Dewan Kehormatan Pusat Pasal 2 angka (1) yaitu “Batas kewajaran dalam pembuatan akta oleh Notaris sebagai anggota Perkumpulan adalah 20 (dua puluh) akta perhari”. Atas perbuatan tersebut maka Notaris dapat dimintai pertanggungjawaban yang diatur dalam Pasal 6 angka (1) Kode Etik Notaris yaitu :a.Teguran; b.Peringatan; c.Schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan Perkumpulan; d.Onzetting (pemecatan) dari keanggotaan Perkumpulan; e.Pemberhentian dengan tidak hormat dari keanggotaan Perkumpulan. Dalam kenyataannya di Kabupaten Banyumas Notaris yang membuat Akta melebihi batas wajar hanya akan dikenai sanksi teguran dari Majelis Pengawas Daerah dan oleh perkumpulan Notaris.2) Hambatan dari segi Internal karena faktor ekonomi, dari segi eksternal yaitu karena adannya rasa tidak enak memeberikan sanksi kepada teman sejawat. Saran dalam penelitian ini yaitu Notaris harus lebih memperhatikan aturan yang mengatur batas kewajaran pembuatan Akta dan Majelis Pengawas Daerah harus lebih memperhatikan Undang-undang Jabatan Notaris, Peraturan Mentri, maupun Keputusan Menentri tentang Pengawasan Notaris dan Majelis Pengawas Daerah lebih tegas lagi dalam menjalankan tugasnya.

Kata Kunci: Pertanggungjawaban, Notaris.

(12)

NOTARY'S RESPONSIBILITY IN THE MAKING OF FIDUCIARY DEED IN BANYUMAS REGENCY BASED ON THE LAW NO. 2 OF 2014

ABOUT NOTARY POSITION By Rizky Anggi Santoso, Marsitiningsih Universitas Muhammadiyah Purwokerto

ABSTRACT

Currently, there are still notaries who make Fiduciary Deed that exceed the rule in the regulation of Honorary Board of Indonesian Notary Association No. 1 of 2017 article 2 number 1 that says the limit is 20 deeds per day. This research aimed to find out the notary's responsibility towards the fiduciary deeds the notaries make and the obstacles in enforcing the fairness limit of deed making based on the Law No.2 of2014 about Notary Position in Banyumas Regency. This research used normative juridical approach. The results of this research showed that1)if the notary made the deeds more than the limit which was 20 deeds per day, the notary would be given responsibilities based on the Article 6 number (1) Notary Code of Ethics that included: a.admonition; b.Warning; c.Schorsing(temporary dismissal)from the association membership; d.Onzetting(dismissal)from the association membership;ande.dishonourable dismissal from the association membership. However, in reality the notary who made the deeds more than the limit would only get sanction of admonition from the Regional Supervisory Panel and the Notary Association in Banyumas. 2)The internal obstacle was due to economical factor, while the external obstacle was due to uncomfortable feeling to give sanction to colleague. The suggestion of this research is that notary should concern more about the limit of deed making and the Regional Supervisory Panel should pay more attention to the Law of Notary Position, Ministerial Regulation or Ministerial Decision about Notary Supervision and for the Regional Supervisory Panel to be more assertive in doing their job.

Keywords: Responsibility, Notary

(13)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pernyataan Orisinalitas ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... viii

Halaman Pernyataan Persetujuan ... x

Abstrak ... xi

Abstract ... xii

Daftar Isi... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 11

1. Pengertian Pertanggungjawaban ... 11

2. Pertanggungjawaban Notaris... 12

3. Pengertian Notaris ... 16

4. Pengertian Akta ... 19

5. Pengertian Fidusia ... 27

C. Kerangka Pemikiran ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 31

B. Spesifikasi Penelitian ... 31

C. Sumber Data ... 31

(14)

c. Fungsi dan Wewenang Notaris Selaku Pejabat Umum ... 38

d. Hak dan Kewajiban Notaris ... 40

e. Jenis Akta Notaris ... 42

f. Fidusia ... 45

g. Peran Majelis Pengawas Daerah ... 46

h. Peran Dewan Kehormatan Daerah ... 48

2. Bahan Hukum Primer Menurut Peraturan Perundang-undangan .. 50

a. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris ... 50

b. Peraturan Mentri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Manusia Nomor 19 Tahun 2019 ... 57

c. KUHPerdata ... 58

d. KUHP ... 59

e. Peraturan Dewan Kehormatan Pusat Ikatan Notaris Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 ... 60

f. Kode Etik Notaris Ikatan Notaris Indonesia ... 60

B. Pembahasan ... 61

1. Pertanggungjawaban Notaris dalam pembuatan akta fidusia di Kabupaten Banyumas berdasarkan UU No.2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris ... 61

2. Hambatan dalam penegakan ketentuan batas kewajaran pembuatan akta berdasarkan UU No.2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris di Kabupaten Banyumas ... 68

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 71

B. Saran ... 71 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian notaris juga memiliki kewajiban atas jabatannya sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Tentang Jabatan Notaris, yaitu: “bertindak Amanah, jujur, saksama,

Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang 2 Tahun 2014 “UUJN” menyatakan bahwa “Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud