1
Pertemuan 2
MANAJEMEN USAHATANI
Di Indonesia, UT dikategorikan sebagai UT kecil krn mpy ciri sbb :
a. Berusahatani dlm lingkungan tekanan penduduk lokal yg meningkat
b. Mpy sumberdaya terbatas shg menciptakan tingkat hidup yg rendah
c. Bergantung seluruhnya / sebagian kpd produksi yg subsisten
d. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan & pelayanan lainnya
2
Menurut Soekartawi, petani kecil adalah :
a. Petani yg pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 kg beras per kapita per tahun.
b. Petani yg memiliki lahan sempit, yaitu
Lahan sawah : luas < 0,25 ha (Jawa) atau luas 0,5 ha (luar Jawa)
Lahan tegal : luas 0,5 ha (Jawa)
luas 1,0 ha (luar Jawa)
c. Petani yg kekurangan modal & mpy tabungan yg terbatas.
d. Petani yg mpy pengetahuan terbatas & kurang dinamis.
Rendahnya kepemilikan & penguasaan sbr daya produksi, kemampuan menanggung resiko &
ketidakpastian rendah serta rendahnya pendapatan
3
Menurut Tohir, berdasarkan tujuan & prinsip sosial ekonomi, perkembangan UT digolongkan sbb :
a. UT yang memiliki ciri-ciri ekonomis kapitalis
- proses produksi dianggap perpaduan dr faktor produksi.
- usaha ditujukan u/ produksi bhn2 pertanian yg dipasarkan.
- modal sangat penting.
- produksi ditujukan u/ keuntungan tinggi dg biaya serendah-rendahnya.
- RT pengusaha terpisah dr RT perusahaan
misalnya perusahaan pertanian/perkebunan
4
b. UT yang memiliki dasar ekonomis-sosialis-komunistis - proses produksi dianggap perpaduan dr faktor
produksi.
tenaga kerja manusia sebagai faktor terpenting - produksi ditujukan langsung kpd keperluan
masyarakat & tidak semata-mata utk diperdagangkan.
- produksi diatur secara sentral oleh pemerintah
c. UT yang memiliki ciri-ciri ekonomis
- pengelolaan RT usaha belum terpisah dg RT keluarga petani.
- usaha tani digolongkan jadi 2
1. UT swasembada (subsustence farming) 2. UT niaga / UT komersial
5
1) Faktor alam berpengaruh kuat
2) Areal luas
3) Periode produksi relatif lama
4) Pekerjaaan berurutan
5) Penggunaan mesin-mesin pertanian terbatas
Kondisi Ketidakpastian (uncertainty condition) R E S I K O
6
SISTEM USAHATANI
:Suatu penataan UT yg stabil scr unik & beralasan di mana suatu RT petani mengelola UT scr tepat berdasarkan tanggapannya thdp faktor2 lingkungan : fisik, biologik, & sosial ekonomik yg berlandaskan tujuan RT petani, sumberdaya &
pilihan petani sendiri (W.W Shaner, 1982)
7
TUJUAN USAHATANI
UT yg efisien memperoleh pendapatan/
keuntungan yg sebesar-besar dg alokasi sumber daya yg dimiliki
UT yg mampu menciptakan keunggulan bersaing
produk yg dihasilkan selalu laku dijual pd tingkat harga yg cukup memberikan keuntungan bg
kelangsungan & pengembangan usahanya
UT hrs mampu menciptakan keunggulan bersaing yg lestari (sustainable competitive advantage)
yg mengacu pd : kebutuhan pasar, potensi
sumber daya, keadaan masyarakat, & sesuai dgn kerangka hukum & kelembagaan yg ada.
8
Tumbuhan Tanah Hewan Lingkungan Lingkungan Iklim
Hama BIOTIK Fisik Topografi
Penyakit dsb
Potensi sistem usahatani
“5 usaha” : Endogen :
- Irigasi Teknologi Lingkungan - petani
- Waduk SOSEK - sumber prod
- Mekanisasi Eksogen : - harga pasar
- struktur masy - pelayanan
- kebijakan pem
Eksistensi Sistem Usahatani 9
Eksistensi sistem UT di suatu daerah pd hakekatnya ditentukan oleh hasil interaksi 3 faktor utama :
1. Potensi sistem usahatani 2. Teknologi
3. Lingkungan sosial ekonomi daerah
POTENSI SISTEM USAHATANI Ditentukan oleh :
1. Lingkungan fisik daerah
keadaan alam : tanah, iklim, topografi 2. Lingkungan Biotik
hama penyakit, tanaman, hewan lain Potensi sistem UT akan menentukan macam
tanaman yg dpt tumbuh baik di daerah tsb.
10
TEKNOLOGI
Menunjang keberhasilan pengusahaan suatu komoditi
aspek produktivitas
pendapatan UT Teknologi meliputi :
Panca UT, penggunaan mesin2 pertanian, pembuatan bendungan air/saluran irigasi, waduk, dsb.
LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI 1. Sosial Ekonomi Endogen
kondisi petani, a.l. : - sikap
- jumlah keluarga - umur
- dsb 11
lanjutan……
Sumber Produksi - Tanah
- Tenaga Kerja - Modal
- Menejemen
2. Sosial Ekonomi Eksogen - Harga pasar
- Penyuluhan
- Struktur Masyarakat - Kebijakan Pemerintah - dsb.
12