• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Ke-12 struktur beton bertulang

N/A
N/A
Nur Jannah Ramadhani

Academic year: 2025

Membagikan "Pertemuan Ke-12 struktur beton bertulang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN STRUKTUR BETON BERTULANG 1

PELAT BETON BERTULANG

(2)

2

OUTLINE

 Definisi Pelat

 Tumpuan Pelat

 Jenis Perletakan Pelat pada Balok

 Penulangan Pelat Satu Arah

 Penulangan Pelat Dua Arah

 Skema Perhitungan Pelat

(3)

3

DEFINISI PELAT

(4)

4

Pelat Beton Bertulang

“Struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur”.

 Pada bangunan gedung, pelat berfungsi sebagai diafragma/unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.

 Pada bangunan sipil, pelat beton bertulang banyak digunakan sebagai lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan, maupun lantai pada dermaga.

 Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban gravitasi,

meliputi bebab mati dan/atau beban hidup yang mengakibatkan terjadi momen

lentur seperti pada kasus balok.

(5)

5

TUMPUAN PELAT

(6)

6

(a) Pelat ditumpu oleh balok- balok secara monolit, yaitu pelat dan balok dicor bersama-sama sehingga menjadi satu kesatuan.

(b) Pelat ditumpu oleh dinding-dinding

bangunan.

(c) Pelat ditumpu oleh balok- balok baja dengan sistem komposit.

(d) Pelat ditumpu langsung tanpa balok, yang dikenal dengan pelat cendawan.

(7)

7

JENIS PERLETAKAN PELAT PADA BALOK

(8)

8

Pelat Terletak Bebas

Keadaan ini terjadi jika pelat diletakkan begitu saja di atas balok, atau antara pelat dan balok tidak dicor bersama-sama, sehinggan pelat dapat berotasi bebas pada tumpuan. Pelat yang ditumpu oleh tembok juga termasuk kategori terletak bebas.

Pelat Terjepit Elastis

Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor secara bersama- sama secara monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat.

(9)

9

Pelat Terjepit Penuh

Keadaan ini terjadi jika pelat dan balok dicor Bersama-sama secara monolit dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk mencegah terjadinya rotasi pelat.

(10)

10

PENULANGAN PELAT SATU ARAH

(11)

11

 Pelat lebih dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja.

 Contoh pelat satu arah adalah pelat kantilever dan pelat yang ditumpu oleh 2 tumpuan sejajar.

 Karena tulangan pokok yang dipasang hanya 1 arah yang searah bentang λ, maka dipasang juga tulangan tambahan yang arahnya tegak lurus tulangan pokok untuk menjaga agar kedudukan tulangan pokok (pada saat pengecoran beton) tidak berubah dari tempat semula.

 Tulangan tambahan umumnya disebut tulangan bagi.

 Tulangan pokok dipasang dekat tepi luar beton.

 Tulangan bagi dipasang pada bagian dalamnya.

 Lokasi persilangan tulangan pokok dan bagi diikat kuat dengan kawat binddraad.

 Tulangan bagi juga berfungsi sebagai penahan retak beton akibat susut dan perbedaan suhu pada beton.

(12)

12

(13)

13

PENULANGAN PELAT DUA ARAH

(14)

14

 Pelat beton menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang dua arah.

 Contoh pelat dua arah adalah pelat yang ditumpu oleh 4 sisi yang saling sejajar.

 Pada daerah lapangan, tulangan pokok dipasang pada 2 arah yang saling tegak lurus.

 Pada daerah tumpuan, dipasang tulangan pokok dan tulangan bagi karena hanya bekerja momen lentur satu arah saja.

(15)

15

SKEMA PERHITUNGAN PELAT

(16)

16

Referensi

Dokumen terkait

Semakin meningkat kuat tekan beton, maka semakin meningkat luas tulangan geser horisontal dan vertical dari pertemuan balok-kolom menurut peraturan Hongkong, Eurocode, SNI