• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA ISBAT NIKAH KUMULASI CERAI GUGAT PADA PERKAWINAN CAMPURAN (Studi Kasus Nomor Perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA ISBAT NIKAH KUMULASI CERAI GUGAT PADA PERKAWINAN CAMPURAN (Studi Kasus Nomor Perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms)"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemohon mengajukan akta nikah pada tanggal 9 Juli 1990 sebagai akibat dari perkawinan sirri atau kawin sirri. Penulis tertarik dengan pendapat hakim dalam memutus akta nikah akumulasi sengketa cerai dalam perkawinan campuran.

Definisi Oprasional

8 Ahrum Hoerudin, Peradilan Agama (Bahasa Terkait Perkawinan, Permohonan, Perkara dan Kewenangan Peradilan Agama Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama), (Bandung: PT. Aditya Bakti, 1999), hal. Dari pemaknaan istilah-istilah di atas, penulis mengkaji tentang kedudukan hakim dalam memutus perkara pengesahan perkawinan cerai gugat kumulatif dengan nomor perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms di Pengadilan Agama Banymas.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Serta sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang lebih luas mengenai akta nikah cerai gugat kumulatif. Manfaat penelitian ini adalah untuk memahami dan menambah wawasan keilmuan pandangan hakim yang memutus akta nikah cerai gugat secara kumulatif dan sebagai bahan pembanding dengan penelitian yang lebih luas terkait akta nikah pendamping cerai gugat yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat Indonesia.

Kajian Pustaka

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Perkawinan campuran yang dilakukan di Indonesia harus sesuai dengan UU No. Hukum Perkawinan Islam dan UU Perkawinan (UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan), Yogyakarta: Liberty.

Sistematik Pembahasan

PERKAWINAN CAMPURAN, ISBAT NIKAH, DAN KUMULASI

Perkawinan

  • Pengertian Perkawinan Dan Dasar Hukum Perkawinan
  • Perkawinan Campuran
  • Perkawinan Sirri

Isbat Nikah

Sementara itu, penulis masing-masing ingin membahas tentang pertimbangan hakim dalam memutus perkara isbat nikah secara kumulatif untuk bercerai. 13 Aji Mufid Ar-Rasyid, “Analisis Faktor Terjadinya Permohonan Nikah di Pengadilan Agama Kota Pekanbaru”, Skripsi, (Pekanbaru: UIN Sultan Syafir Kasim, 2020), hlm. Keempat, tesis yang ditulis oleh Ayuhan berjudul “Legalisasi Hukum Nikah Sirri Dengan Nikah Isbat di Pengadilan Agama Jakarta”.

Jika Ayuhan mengkaji pengesahan nikah di Pengadilan Agama Jakarta Barat menurut peraturan perundang-undangan, sedangkan penulis mengkaji pengesahan nikah disertai gugat cerai dalam putusan hakim di Pengadilan Agama Banyumas. Kelima, jurnal Amnesti Sheila Kusuma Wardani berjudul “Peninjauan Hukum Permohonan Gugatan Perceraian dan Putusan Nikah di Pengadilan Agama Magelang”. 14 Ayuhan, “Pengesahan Nikah Sirri dengan Akta Nikah di Pengadilan Agama Jakarta”, tesis (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2020), hal.

Zaky Ahla Firdausi, “Penetapan Isbat Kawin Campur (Analisis Penetapan Pengadilan Agama Tigaraksa No. 0044/Pdt.P/2014/PA.Tgrs)”, Tesis, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), hal. Pada dasarnya akta nikah diperuntukkan bagi mereka yang melangsungkan perkawinan di bawah atau sebelum keluarnya undang-undang no. Pada ayat (2) disebutkan bahwa dalam hal perkawinan tidak dapat disahkan dengan akta nikah yang dibuat oleh petugas pencatat perkawinan, maka akta perkawinan dapat diajukan ke Pengadilan Agama, sedangkan pada ayat (3) akta perkawinan dapat diajukan. Peradilan Agama terbatas, persoalan terkait dengan hilangnya akta nikah, adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawinan, serta adanya perkawinan yang dilangsungkan sebelum berlakunya undang-undang. TIDAK.

Persyaratan untuk mengajukan permohonan akta nikah ke pengadilan agama tercantum dalam pasal 7 KHI ayat 4, adapun persyaratannya adalah sebagai berikut: 46.

Cerai Gugat

Sesuai dengan undang-undang tersebut dan pelaksanaan perkawinan di Hotel Aryaduta Jakarta, Majelis Hakim Pengadilan Agama Banyumas berani memeriksa kasus-kasus pembentukan perkawinan yang mengakumulasikan gugatan cerai dalam perkawinan campuran. Melihat bahwa perkara pencatatan perkawinan tidak lepas dari sistem hukum perkawinan yang diatur dalam undang-undang no. Pemeriksaan pengadilan dalam mengabulkan permohonan akta nikah No. 217/Pdt.G/2022/PA.Bms berdasarkan hukum yang berlaku Pasal 60 UU No.

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Pengadilan Agama akan mengabulkan permohonan akta nikah sekalipun dilaksanakan menurut UU No. Namun, akta nikah dapat melegalkan perkawinan campuran yang tidak dicatatkan karena Pasal 60 UU No. Konsekuensi perceraian perkawinan campuran terhadap kedudukan dan perlindungan hak anak dalam UU No.

77 Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan (UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan), (Yogyakarta: Liberty, 1982), hal.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan untuk melakukan perkawinan campuran menurut hukum yang ada yang sebelumnya tidak dipenuhi oleh tergugat, harus dipenuhi.

Komulai Gugatan

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang sumber data primer dan sekundernya berasal dari buku, dokumen, jurnal atau literatur lainnya 63 Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu jenis penelitian yang bersifat tidak diperoleh dengan perhitungan atau kuesioner (prosedur statistik).

Pendekatan Penelitian

Hukum Perkawinan Islam dan Undang-undang Perkawinan (UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan)”, buku karya Jahya Harahap demha berjudul “Hukum Acara Perdata”, buku karya Mukti Aryo berjudul “Perkara Praktek Perdata di Pengadilan Agama”, dan buku karya Sabiq Sejidi dengan judul “Fikih Es-sunneh Jus II”. Perkawinan tersebut dilakukan sesuai dengan syarat dan rukun nikah berdasarkan hukum yang berlaku yaitu dilakukan dengan wali nikah Bpk. , pernikahan ini tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) karena pihak mempelai pria tidak memiliki persyaratan administratif sesuai ketentuan Pasal 60 UU No.

Menurut maklumat, Majlis Hakim berpendapat dalam kitab Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq jilid II halaman 290 bahawa isteri boleh menyaman mahkamah untuk cerai jika isteri telah disakiti oleh suami, begitu juga dalam peruntukan Perkara 39. subseksyen (2) Akta No. 1 Tahun 1974 tentang Perkahwinan. Isbat Nikah lazimnya dilakukan untuk melangsungkan perkahwinan yang dilangsungkan sebelum berlakunya Undang-undang No. Sebelum panel mahkamah memutuskan, ia perlu meneliti bukti-bukti yang dikemukakan oleh plaintif bahawa ia mematuhi undang-undang yang terpakai dan bahawa perkahwinan antara plaintif dengan plaintif. defendan adalah tulen.

Dengan dikabulkannya atau ditetapkannya permohonan tersebut maka sahlah perkawinan campuran itu menurut pandangan undang-undang no. Berdasarkan kekuasaan tersebut, apabila terjadi perceraian dalam perkawinan campuran, maka kepentingan anak harus tetap ditegakkan menurut hukum. Kurangnya undang-undang yang mengatur kewarganegaraan bagi anak yang lahir dari perkawinan campuran, khususnya perkawinan campuran di sirri.

Peradilan Agama (Bahasa yang berkaitan dengan Perkawinan, Permohonan, Perkara dan Kewenangan Peradilan Agama setelah berlakunya Undang-Undang Peradilan No. 7 Tahun 1989.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan untuk mengadakan perkawinan campuran dan pendaftarannya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dalam bab ini, penulis akan menganalisis pertimbangan hakim Pengadilan Agama Banyumas terkait akta nikah yang mengakumulasikan gugatan cerai dalam perkawinan campuran dengan nomor perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tentang syarat-syarat perkawinan campuran yang sah menurut hukum positif dan Islam.

Sehingga Majelis Hakim memutuskan permohonan akta nikah tersebut meskipun pernikahan tersebut diresmikan setelah tahun 1974 oleh Penggugat dan Tergugat.

Analisis Data

ANALISIS PERKARA ISBAT NIKAH KUMULASI CERAI GUGAT

Gambar Pengadilan Agama Banyumas

Duduk Perkara

Perkara tersebut memuat gugatan terhadap Ketua Pengadilan Agama Banyumas dengan nomor perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms, bahwa pada tanggal 1 Januari 1990, penggugat dan tergugat menikah di Hotel Aryaduta, Jakarta. . XXX (sebagai kakak), dengan 2 orang saksi dan ijab kabul antara mempelai laki-laki dan wali serta mas kawin berupa cincin berlian seberat 10 gram. Namun sekitar bulan Januari 2016, keluarga penggugat dan tergugat yang selama ini rukun dan damai mulai goyah karena faktor ekonomi dimana tergugat tidak lagi memberikan nafkah kepada penggugat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada November 2018, perselisihan antara penggugat dan tergugat memuncak, dengan penggugat meninggalkan rumah bersama dan membawa anak mereka. Penggugat merasa sangat menderita secara lahir dan batin atas apa yang terjadi, dan karena penggugat belum siap, maka ia mengajukan perkara ini ke Pengadilan Agama Banyumas pada tanggal 27 Januari 2022. Dalam rangka memperkuat perkara, penggugat menambahkan bukti surat keterangan tinggal tetap, akta nikah, foto pernikahan penggugat dan tergugat, akta kelahiran anak dan penyerahan 6 orang sebagai saksi.

Pertimbangan Hukum Hakim

Penjelasan mengenai kewajiban suami dalam menafkahi keluarga diatur secara jelas dan rinci dalam IHK dan UU Perkawinan mengenai alasan pengajuan permohonan cerai. Namun kekurangan dalam IHK dan UU Perkawinan adalah tidak mengatur secara jelas dan rinci akibat hukum jika suami tidak mampu memenuhi kewajibannya. Sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 10 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman yang menentukan bahwa.

Dalam hal ini tergugat tidak memiliki persyaratan seperti fotokopi paspor, surat nikah dari kedutaan negara pemohon dan surat status dari catatan sipil negara pemohon untuk melakukan perkawinan yang sah menurut undang-undang yang berlaku. Indonesia. Akta nikah yang dilakukan di Pengadilan Agama dalam perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms memberikan kepastian hukum terhadap status anak yang lahir dalam perkawinan. Dalam hal ini hukum Kewarganegaraan Indonesia bertentangan dengan keadaan tanpa kewarganegaraan, ibu anak dapat mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri agar anak tersebut dapat menjadi warga negara Indonesia setelah kewarganegaraan ibunya.

Analisis Putusan Terhadap Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Perkara

Dampak Pasca Putusan Nomor Perkara 217/Pdt.G/2922/PA.Bms

  • Status Perkawnan
  • Status Anak

PENUTUP

Kesimpulan

Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Banyumas dalam perkara akumulasi akta nikah dalam perkawinan campuran dengan nomor perkara 217/Pdt.G/2022/PA.Bms mengabulkan permohonan akta nikah penggugat dalam rangka melindungi pemenuhan hak dan jaminan sosial. setiap warga negara, khususnya suami istri istri, anak-anak yang lahir dari perkawinan itu. Melalui akta nikah ke Pengadilan Agama, perkawinan menjadi sah menurut hukum agama dan hukum positif tanpa harus melangsungkan perkawinan baru atau ijab baru. Kemudian dipenuhinya syarat pengajuan cerai yang tidak dipenuhi karena tidak adanya akta nikah.

Saran-Saran

Perkawinan campur dalam kajian perkembangan hukum: antara perkawinan beda agama dan perkawinan multinasional di Indonesia. Kepastian hukum perkawinan Isbath berkenaan dengan status perkawinan, status anak dan status perkawinan harta benda (pemeriksaan asas, teori, norma dan praktek dalam putusan pengadilan). Analisis Putusan Isbat Kawin yang Disertai Gugatan Perceraian Sekaligus di Pengadilan Agama Gunung Sugih Kelas 1B (Studi Kasus Nomor: 0334/Pdt.G/2018/PA.Gsg)”.

Hak atas perlindungan anak dan perempuan dalam kasus akumulasi perceraian peleburan perkawinan (Analisis putusan Kajian Putusan Pengadilan Agama Jakarta Barat No. 193/Pdt.G/2020/PA.JB). Capil Gersik Link: https://dispendukcapil.gresikkab.go.id/pelayanan-terpadu-trial-isbat-nikah-pendata-events-perkawinan-dan-. Link: http://www.pa-banyumas.go.id/index.php/about-pengadian/profile-court/history-court.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsul, Musthofa, dan Puji dalam penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks tahun

(3) Akibat hukum yang ditimbulkan dalam perkara cerai gugat pada Pengadilan Agama Bulukumba adalah (a) pemeliharaan anak, yaitu kedua orang tua wajib menafkahi,