• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN MIKROBA: MENGHITUNG BAKTERI DENGAN PENGENCERAN BERSERI

N/A
N/A
22 - 154 Jeremi Sabatian Pelawi

Academic year: 2023

Membagikan "PERTUMBUHAN MIKROBA: MENGHITUNG BAKTERI DENGAN PENGENCERAN BERSERI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN OLEH:

JEREMI SABATIAN PELAWI 220301154

AGROTEKNOLOGI 3-B

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023

(2)

MENGHITUNG BAKTERI DENGAN PENGENCERAN BERSERI LAPORAN

OLEH:

JEREMI SABATIAN PELAWI 220301154

AGROTEKNOLOGI 3-B

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Diketahui oleh,

Dosen Penanggung Jawab Praktikum

(Ameilia Zuliyanti Siregar, S.Si., M.Sc., Ph.D) NIP. 197305272005012002

Diperiksa oleh, Asisten Korektor

(Yovita Apriliani Br Sinaga) NIM. 210301015

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari laporan ini adalah “MENGHITUNG BAKTERI DENGAN PENGENCERAN BERSERI” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada Ameilia Zuliyanti Siregar S.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. Benny Hidayat SP., MP., serta Dr. Ir. Hasanuddin MS selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi serta kakak asisten Laboratorium Mikrobiologi yang telah membimbing dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi perbaikan penulisan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2023

Penulis

(4)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii PENDAHULUAN

Latar belakang ... 1 Tujuan percobaan ... 3 Kegunaan penulisan ... 3

TINJAUAN PUSTAKA BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum ... 6

Alat dan Bahan ... 6 Prosedur Percobaan... 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ... 8 Pembahasan ...10 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(5)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel pada jasad bersel tunggal (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambahan jumlah individu. Pertumbuhan sel dapat diukur dari masa sel dan secara tidak langsung dengan mengatur turbiditas cairan tumbuh. Jumlah sel hidup dapat ditetapkan dengan metode poor plate, Analisis pangan terhadap kemungkinan adanya bakteri patogen merupakan standar yang diharuskan untuk mengetahui kualitas pangan dan menjamin keamanan pangan. Peredaran makanan dan minuman harus mendapat pengawasan yang ketat agar makanan yang dikonsumsi tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya bagi manusia. Berdasarkan hal tersebut maka dalam rangka pengawasan mutu secara mikrobiologis dilakukan pengujian laboratorium untuk mengisolasi dan melakukan penghitungan jumlah bakteri patogen (Putri et al., 2016).

Media adalah campuran nutrien atau bahan makanan yang diperlukan oleh mikroorganisme sebagai sumber energi untuk tumbuh dan berkembang. Selain untuk kultur mikroorganisme, media juga digunakan untuk isolasi, inokulasi, uji fisiologi dan biokimia mikroorganisme. Media yang digunakan untuk budidaya mikroba harus sesuai dan memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroba tersebut. Nutrisi terpenting yang sangat dibutuhkan mikroorganisme dalam suatu media meliputi unsur makro dan mikro, adapun unsur makro seperti oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, dan fosfor sedangkan unsur mikro seperti besi (Fe) dan magnesium (Mg) (Ali, 2020).

Saat ini media yang umum digunakan untuk pertumbuhan bakteri adalah media NA (Nutrient Agar) sedangkan media untuk pertumbuhan jamur umumnya menggunakan PDA (Potato Dextrose Agar). Nutrient agarmengandung 0.8%

protein, 1.2% agar dan selebihnya merupakan air yang mampu menumbuhkan bakteri dengan baik di laboratorium mikrobiologi sehingga media ini cukup dibutuhkan. Namun, harga media instan yang tinggi yang dapat mencapai Rp.

500.000 hingga Rp. 1.500.000 per 500 g dan tidak tersedia di semua toko bahan kimia, sedangkan permintaan akan media terus meningkat maka diperlukan media

(6)

2

alternatif dari bahan alamiyang mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar (Saputri, 2021).

Pembiakan mikroba secara buatan memerlukan media pertumbuhan untuk menjadi tempat tumbuh dan penyedia nutrien bagi mikroba. Media pertumbuhan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Pembuatan media ini dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Susrama, 2017).

Berdasarkan konsistensinya, media pembiakan bakteri dapat dibagi menjadi media cair, media padat, dan semi solid. Nutrient Broth (pepton dan ekstrak daging), Potato Dextrose Agar, dan Nutrient Agar (pepton, ekstrak daging, dan agar) merupakan contoh medium cair dan padat yang sering digunakan. Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal dari ganggang merah yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Media setengah padat dibuat dengan bahan sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya. Sedangkan medium cair adalah medium yang berbentuk cair medium cair digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, penelaahan fermentasi, dan berbagai macam uji (Putra et al., 2021).

Terdapat dua metode penghitungan bakteri yaitu metode hitungan mikroskopis langsung (direct microscopis count) dan metode hitungan tak langsung (indirect count) dengan hitungan cawan, baik dengan metode penyebaran maupun metode penuangan, Metode perhitungan tidak langsung, jumlah mikroba dihitung secarakeseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara - cara yang digunakan.

Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlahkoloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan, Untuk menentukan jumlah miroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat mikrobanya. Ialah satu cara yang digunakkan pada teknik perhitungan mikroba secara tidak langsung adalah metode pengenceran (Pertiwi et al., 2016).

(7)

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari praktikum mikrobiologi ini adalah untuk melatih keterampilan dalam melakukan penghitungan populasi bakteri.

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

(8)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri merupakan salah satu mikroba yang berukuran kecil dan tidak kasat mata. Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki selubung inti). Bakteri merupakan makhluk hidup yang memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terdapat dalam tempat khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri adalah sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoli. Pada DNA bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas akson saja. Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler. Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang bereproduksi dengan cara sederhana, yaitu dengan pembelahan biner.

sifatsifat mikroorganisme dilakukan rekayasa lingkungan, yaitu dengan memberikan media pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan oleh bakteri. Selain pemenuhan akan nutrisi kesesuaian lingkungan juga harus diperhatikan (Ramdhani dan Supriyatna, 2021).

Koloni bakteri merupakan sekelompok sel yang dapat diamati secara langsung menggunakan mata, biasanya berbentuk bulat, tidak beraturan dengan permukaan, cembung, cekung atau datar dengan tepian koloni rata atau bergelombang. Pertumbuhan mikroorganisme membentuk koloni dapat dianggap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel. Perhitungan koloni bakteri merupakan penting yang harus diperhatikan karena dapat menggambarkan keadaan seseorang, Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung.

Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viablecount). Dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitungan pada cawan petri (total platecount/TPC), perhitungan melalui pegenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan cara kekeruhan atau turbidimetri (Kurniawan et al., 2023).

(9)

Dalam perhitungan jumlah mikroorganisme ini seringkali digunakan pengenceran. Di dalam laboratorium, pengenceran di lakukan dengan botol pengenceran seperti lazimnya pada SPC, namun dapat pula menggunakan tabung reaksi. Pada pengenceran dengan menggunakan botol cairan terlebih dahulu dikocok dengan baik sehingga kelompok sel dapat terpisah. Pengenceran sel dapat membantu untuk memperoleh perhitungan jumlah mikroorganisme yang benar.

Namun pengenceran yang terlalu tinggi akan menghasilkan lempengan agar dengan jumlah koloni yang umumnya relatif rendah, Ada banyak metode yang digunakan dalam menghitung jumlah bakteri secara kuantitatif dari suatu populasi bakteri.

Proses penghitungan sel bakteri dapat dilakukan dengan beberapa metode baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah metode hitung pada cawan petri (standard plate count), metode pengamatan langsung dengan kaca objek atau metode hitung dengan menggunakan haemocytometer, metode ukur kekeruhan (turbidimetri) menggunakan spektrophotometer dan metode jumlah perkiraan terdekat (Seniati et al., 2019)

Metode TPC (Total Plate Count) merupakan metode untuk menghitung jumlah mikroba yang terdapat pada media. Metode ini dibagi menjadi dua cara yaitu Pour Plate dan Spread Plate.. Uji pada TPC memiliki daya simpan produk berguna untuk melihat perkembangan jumlah mikroba didalam produk selama perlakuan penyimpanan. Sampel akan diuji per jam, per hari, atau per minggu, tergantung jenis produk yang dibuat oleh peneliti (Wati, 2018).

Pengujian TPC dilakukan dengan menggunakan metode tuang (pour plate).

Sampel diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9 ml aquadest (10).

Kemudian dilakukan pengenceran secara aseptis. Pengenceran dilakukan dari 10 sampai 10, kemudian diinokulasi 1 ml suspensi dari pengenceran 10 ke dalam cawan petri dan ditambahkan media MRSA. Selanjutnya cawan petri diputar searah jarum jam untuk menghomogenkan suspensi bakteri dan media agar. Setelah agar memadat, cawan petri diinkubasi di dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu 37°C selama 48 jam. Jumlah koloni BAL yang tumbuh dihitung menggunakan colony counter (Apriani et al., 2023).

(10)

6

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Praktikum

Percobaan atau praktikum ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada tanggal 05 Oktober 2023 pada pukul 09.50. WIB sampai dengan selesai pada ketinggian ± 32 mdpl.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi sebagai media mencampur larutan, mikropipet sebagai alat pemindah larutan dengan volume yang kecil, vortex sebagai alat homogen larutan, bunsen sebagai pensteril alat, dan gelas ukur sebagai alat ukur cairan.

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Nutrient Agar (NA) sebagai media menumbuhkan dan mengembangbiakkan bakteri, suspensi bakteri sebagai objek praktikum, aquadest sebagai pelarut suspensi, kapas sebagai penutup mulut tabung reaksi, aluminium foil, dan cling wrap pembungkus mulut tabung reaksi.

Prosedur Percobaan

Adapun prosedur yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah:

1. Disiapkan media NA sebagai media perkembang biakan mikroorganisme yang akan diamati.

2. Dituang 9 ml aquades pada 8 tabung reaksi dengan label pada masing- masing tabung berurut-urut 10−1, 10−2, 10−3, 10−4, 10−5, 10−6, 10−7, 10−8.

3. Dituang 1 ml suspensi bakteri menggunakan mikropipet ke dalam tabung reaksi 10−1.

4. Ditutup/disumbat mulut tabung reaksi dengan kapas padat.

5. Dibungkus rapat tabung reaksi dengan aluminium foil.

6. Dihomogenkan larutan dengan menggunakan vortex.

7. Di tuang 1 ml larutan pada tabung reaksi 10−1, ke tabung reaksi, 10−2 lalu ulangi prosedur nomor 3-6 hingga tabung reaksi 10−8. Hal ini dilakukan agar mikroorganisme yang akan dihitung jelas dan tidak menumpuk.

(11)

8. Disterilkan media NA dengan bunsen sebelum digunakan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme.

9. Dimasukkan 1 ml larutan pada tabung reaksi, 10−7 dan 10−8 ke dalam cawan petri dengan 2 ulangan lalu, diberi label pada masing-masing cawan petri.

10. Didiamkan mikroba selama 1 x 24 jam.

11. Dihitung jumlah mikroba yang tumbuh setelah 1 x 24 jam pada masing- masing cawan petri, lalu dihitung menggunakan rumus metode TPC.

(12)

8

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

No Foto Keterangan

1 Dituang hasil pengenceran

10−7 dan 10−8 ke dalam cawan petri yang telah berisikan media tumbuh bakteri Nutrien Agar (NA) dimana masing masing pengenceran dituang ke dalam dua media Nutrient Agar (NA)

2 Tampak hasil pertumbuhan

koloni bakteri yang telah dibiakkan pada pengenceran 10−7.

3 Tampak hasil pertumbuhan

koloni bakteri yang telah dibiakkan pada pengenceran 10−8.

(13)

4 Pengenceran 𝟏𝟎−𝟕

Pada cawan ulangan pertama diperoleh jumlah bakteri sebanyak 171 bakteri dan 119 bakteri pada cawan ulangan ke dua.

Rumus atau cara perhitungan TPC:

Jumlah bakteri percawan × 1⁄Faktor Pengenceran

= (171+119

2 ) × 1

10−7

= 145 × 1

10−7

= 145 × 107

= 1,45 × 109cfu/ml

5 Pengenceran 𝟏𝟎−𝟖

Pada cawan ulangan pertama diperoleh jumlah bakteri sebanyak 87 bakteri dan 52 bakteri pada cawan ulangan ke dua.

Rumus atau cara perhitungan TPC:

Jumlah bakteri percawan × 1⁄Faktor Pengenceran

= (87+52

2 ) × 1

10−8

= 69,5 × 1

10−8

= 69,5 × 108

= 6,95 × 109cfu/ml

(14)

10

Pembahasan

Mikroorganisme adalah makhluk hidup cosmopolitan, terdapat dimanamana. Dalam air dan tanah, dalam makanan, hewan dan tumbuhan serta manusia. Hal ini sesuai dengan literatur Syauqi (2017) yang menyatakan bahwa keberadaan dan besarnya populasi mikroorganisme sangat penting untuk diketahui dan dipelajari karena memiliki karakteristik dan peran yang sangat erat interaksinya baik dengan lingkungan abiotik maupun lingkungan biotiknya. Besarnya populasi mikroorganisme dapat menentukan kualitas suatu produk, menentukan tata guna suatu sumber daya, menentukan tingkat kesuburan suatu lahan dan lain-lain.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa bakteri adalah mikroba kecil yang tidak kasat mata bersel tunggal dengan bereproduksi dengan pembelahan biner, Bakteri merupakan makhluk hidup yang memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terdapat dalam tempat khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti. Hal ini sesuai dengan literatur Ramdhani dan Supriyatna (2021) yang menyatakan bahwa bakteri memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya dengan memberikan media pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan bakteri sehingga mempelajari sifat-sifat mikroorganisme nya

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa koloni bakteri adalah sekelompok sel yang dapat diamati secara langsung dan memiliki berbagai bentuk yang bervariasi. Hal ini sesuai dengan literatur Kurniawan et al., (2023) yang menyatakan bahwa pada koloni bakteri memiliki bentuk ada yang berbentuk bulat, tidak beraturan dengan permukaan cembung, cekung. Pertumbuhan mikroorganisme nya membentuk koloni yang berasal dari satu sel. Perhitungan nya juga dapat menggambarkan keadaan nya

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa dalam koloni bakteri juga dapat dilakukan perhitungan jumlah bakteri untuk mengetahui berapa banyak koloni bakteri pada media baik yang hidup atau pun koloni sel bakteri yang mati. Hal ini sesuai dengan literatur Seniati et al (2019) yang menyatakan bahwa dalam perhitungan nya menggunakan dua cara ada yang secara langsung dan ada yang tidak langsung. Penghitungan secara langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan sedangkan yang tidak langsung untuk yang hidup saja. perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan

(15)

membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viablecount).

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa metode yang bisa digunakan untuk penghitungan ada metode TPC (Total Plate Count). Metode ini dapat dilakukan dengan dua cara Pour Plate dan Spread Plate.

Hal ini sesuai dengan literatur Wati (2018) yang menyatakan bahwa prinsip dari metode ini adalah menumbuhkan sel organisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.

Penggunaan ini juga memiliki daya simpan ada yang per hari, per jam, bahkan per minggu tergantung dari jenis produknya. Bahan yang dilakukan di laboratorium dicek per hari untuk mengetahui hasilnya agar tidak terjadi kepadatan yang terhambat pertumbuhan nya.

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dikertahui bahwa dalam pengerjaanya menggunakan metode tuang atau Pour Plate yang pengambilan sampelnya diambil sebanyak 1 ml dan dimasukan dalam 9 ml aquadest dan dilakukan pengenceran. Hal ini sesuai dengan literatur Apriani et al., (2023) yang menyatakan bahwa pengenceran dilakukan dari 10 sampai 10, kemudian diinokulasi 1 ml suspensi dari pengenceran ke 10. Jumlah koloni yang didapat lalu dihitung dengan rumus yang sudah ada dan mendapatkan hasil yang telah dilakukan 1,17 × 1010 CFU. Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.

Uji pada TPC memiliki daya simpan produk berguna untuk melihat perkembangan jumlah mikroba didalam produk selama perlakuan penyimpanan.

(16)

12

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pembelahan sel pada jasad bersel tunggal (uniseluler).

2. Bakteri merupakan salah satu mikroba yang berukuran kecil dan tidak kasat mata. Bakteri juga memerlukan nutrisi untuk menunjang pertumbuhannya.

3. Koloni bakteri merupakan sekelompok sel yang dapat diamati secara langsung mengunakan mata. Perhitungan koloninya harus diperhatikan untuk menggambarkan keadaan nya.

4. Penghitungan jumlah bakteri merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui berapa banyak koloni bakterinya. Metode ini bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

5. Metode TPC (Total Plate Count) merupakan metode untuk menghitung jumlah mikroba yang terdapat pada media. Penggunaan juga memiliki daya simpan per hari, per jam, dan per minggu nya.

6. Pengujian TPC dilakukan dengan menggunakan metode tuang (pour platel) dengan menggunakan rumus yang ditentukan lalu memperoleh hasil dari rumus yang sudah ditetapkan.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, F. M. 2020. Peranan Probiotik dalam Budidaya Ikan dan Udang Sistem Bioflok: Sebuah Review. Jurnal ZAB: Zona Akuatik Banggai, 1(2), 57-69.

Apriani, R., Ferasyi, T. R., & Razali, R. 2017. Jumlah cemaran mikroba dan nilai organoleptik ikan tongkol (Euthynnus affinis). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner, 1(3), 598-603.

Kurniawan, S. Y., Ariami. P., Rohmi. 2023. SI Pinter Sebagai Alat Penghitung Koloni Bakteri Penunjang Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Biotek. Vol.

11, No. 1. ISSN:2581-1827.

Pertiwi, R. D., Kristanto, J., & Praptiwi, G. A. 2016. Uji aktivitas antibakteri formulasi gel untuk sariawan dari ekstrak daun saga (Abrus precatorius Linn.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 239-247.

Putra, S. F., Fitri, R., & Fadilah, M. 2021. Pembuatan Media Tumbuh Bakteri Berbasis Lokal Material. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 2, pp. 1043-1050).

Putri, R. H., Barid, I., & Kusumawardani, B. 2016. Daya hambat ekstrak daun tembakau terhadap pertumbuhan mikroba rongga mulut.

StomatognaticJurnal Kedokteran Gigi, 11(2), 27-31.

Ramdhani, M. N., & Supriyatna, A. 2023. Identifikasi Tata Ruang dan Pengenalan Alat-Alat Di Laboratorium Mikrobiologi. Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Sains, 1(2), 41-49.

Saputri, O. D. 2021. Efektivitas Hasil Pertumbuhan Jamur Candida albicans pada Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) Dan Malt Extract Agar (MEA) yang Dibandingkan Dengan Media Potato Dextrose Agar (PDA) (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Seniati, S., Marbiah, M., & Irham, A. 2019. Pengukuran kepadatan bakteri Vibrio harveyi secara cepat dengan menggunakan spectrofotometer.

Agrokompleks, 19(2), 12-19.

Susrama, I. G. K. 2017. Kebutuhan nutrisi dan substansi dalam pakan buatan serangga (Artikel Ulasan). E-jurnal AgroekoteknologiTropika, 6(3), 310- 318.

(18)

14

Syauqi, A. 2017. Mikrobiologi lingkungan peranan mikroorganisme dan kehidupan. Penerbit Andi.

Wati, R. Y. 2018. Pengaruh Pemanasan Media plate count agar (PCA) Berulang terhadap Uji total plate count (TPC) di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil Pertanian Unand. J. Teknologi dan Manajemen Pengelolaan Laboratorium, 1(2), 44-47.

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas sel-sel meristem menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang yang disebut proses pertumbuhan primer. Pada akhir proses perkecambahan tumbuhan membentuk aka!; batang,

Tujuan dari pengujian ini yaitu menghitung jumlah koloni pertumbuhan bakteri kontaminan dari ikan layang ( Decapterus russelli ) yang akan ditumbuhkan pada bakto

Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya makhluk hidup yang tumbuh tidak dapat kembali ke ukuran semula Perkembangan adalah proses berubahnya sel-sel untuk membentuk

Daya antimikroba (antibakteri) ekstrak daun asam jawa terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ditandai dengan penurunan jumlah koloni bakteri yang

Daya antimikroba (antibakteri) ekstrak daun asam jawa terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ditandai dengan penurunan jumlah koloni bakteri yang

Jumlah sel bakteri pada suatu sampel diketahui dengan menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada media tersebut dikalikan dengan faktor pengencernya dengan