• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN PRIMER DAN SEKUNDER PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SEBAGAI CIRI-CIRI PUBERTAS

N/A
N/A
JOVITA ARTANTI

Academic year: 2023

Membagikan "PERUBAHAN PRIMER DAN SEKUNDER PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SEBAGAI CIRI-CIRI PUBERTAS"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN PRIMER DAN SEKUNDER PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SEBAGAI CIRI-CIRI PUBERTAS

Ada dua jenis perubahan yang terjadi pada masa pubertas, yaitu perubahan primer dan perubahan sekunder. Perubahan primer disebut juga perubahan utama yang terjadi di dalam tubuh. Perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki dan perempuan pada masa pubertas memiliki organ regenerasi yang sempurna. Perubahan primer diiringi perubahan sekunder. Perubahan sekunder disebut perubahan fisik atau perubahan yang ciri-cirinya tampak pada tubuh laki-laki dan perempuan.

Perubahan Fisik pada Laki-Laki

Perubahan primer dan sekunder pada laki-laki dipengaruhi oleh hormon testosteron yaitu hormon yang bereparan dalam pembentukan sel sperma. Perubahan primer ditandai dengan adanya ciri primer pertumbuhan pada laki-laki yaitu sel sperma yang sudah mulai diproduksi oleh testis. Sementara perubahan sekunder yang terjadi pada laki-laki antara lain meliputi tumbuhnya kumis/jenggot, suara lebih berat, tumbuh jakun, serta dada menjadi lebih bidang.

a. Perubahan Primer Pada Laki-Laki

Ciri primer pada laki-laki adalah mengalami ‘Mimpi Basah’. Pada seorang laki-laki, perubahan yang terjadi adalah mulai diproduksinya sperma pada organ reproduksi laki-laki. Perubahan ini menandakan bahwa sistem reproduksinya telah berfungsi. Alat reproduksi pada laki-laki yakni terdiri atas testis, saluran sperma, uretra, dan juga penis. Organ testis menghasilkan sperma. Testis dapat memproduksi jutaan sperma setiap hari. Akibatnya, kantung testis akan terisi penuh dengan cairan sperma. Cairan sperma keluar melalui saluran sperma, kemudian menuju uretra. Cairan sperma akhirnya akan keluar dengan sendirinya.

Perubahan primer pada laki–laki:

1. Organ reproduksi sudah mampu menghasilkan sperma

2. Mengalami mimpi basah yaitu peristiwa keluarnya sperma saat seorang pria tidur b. Perubahan Sekunder Pada Laki-Laki

Ciri-ciri kelamin primer biasanya diikuti dengan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder. Ciri-ciri kelamin sekunder dapat kita amati dengan melihat perubahan fisik yang dialami seseorang.

Berikut ini ciri-ciri kelamin sekunder pada laki-laki.

1. Tumbuh kumis dan jenggot pada wajah 2. Jakun mulai tampak membesar

3. Suara lebih berat dan besar

4. Tumbuh rambut di beberapa area tubuh tertentu seperti di ketiak, kaki, dada, dan sekitar organ kelamin

5. Bahu semakin bidang dan lebar 6. Muncul jerawat pada wajah

7. Tubuh yang lebih cepat tinggi dan juga membesar 8. Otot tubuh mulai terbentuk

Namun, tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri kelamin sekunder yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami pertumbuhan kumis dan jakun.

Perubahan Fisik pada Perempuan

Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel telur (ovum) dan mengatur perkembangan sekunder pada perempuan saat masuk usia dewasa.

(2)

Perubahan primer pada perempuan adalah sudah diproduksinya sel telur oleh ovarium. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma maka perempuan tersebut akan mengalami menstruasi. Jika sel telur dibuahi oleh sel sperma maka akan terjadi kehamilan. Sementara perubahan sekunder yang mengiringi perubahan primer adalah payudara membesar, panggul melebar, suara menjadi merdu, dan kulit menjadi lebih halus.

a. Perubahan Primer Pada Perempuan

Ciri primer pada perempuan adalah menstruasi. Dimana pada awalnya mulai diproduksinya sel telur.

Sel ini dihasilkan oleh organ kelamin yang disebut indung telur atau ovarium.

Alat reproduksi pada perempuan terdiri atas ovarium, tuba falopi, uterus, dan lubang kemaluan (vagina). Seperti yang telah dijelaskan bahwa menstruasi merupakan hasil peluruhan yang disertai dengan pendarahan yang dikeluarkan melalui vagina. Hal itu juga sebagai hasil dari sel telur yang tidak bertemu sperma dan tidak mengalami pembuahan.

Perubahan primer pada perempuan:

1. Organ reproduksi mengalami ovulasi atau dapat menghasilkan ovum (sel telur) 2. Mengalami haid/menstruasi

b. Perubahan Sekunder Pada Perempuan

Adapun ciri-ciri sekunder pada perempuan adalah sebagai berikut.

1. Panggul lebih lebar

2. Payudara mulai membesar 3. Suara lebih nyaring dan lembut

4. Tumbuh beberapa rambut di area tertentu seperti ketiak, kaki, dan organ kelamin 5. Muncul jerawat

6. Kulit nampak lebih halus

CARA MENYIKAPI MASA PUBERTAS

Perubahan fisik selama masa pubertas kemungkinan akan mempengaruhi kegiatanmu sehari-hari.

Mungkin kamu akan merasakan sedikit ketidaknyamanan. Berikut beberapa cara menyikapi masa pubertas yang akan kamu alami.

1. Menjaga kebersihan tubuh. Dalam masa pubertas, aktivitas kelenjar minyak dan kelenjar keringat meningkat. Akibatnya, wajah mudah berjerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Mandilah dua kali sehari dan kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat. Apabila keringatmu berlebih, bersihkan tubuhmu dan gantilah pakaianmu. Pakaian yang lembap oleh keringat menjadi sarang kuman. Kuman dapat menyebabkan bau tidak sedap dan menimbulkan penyakit kulit.

2. Menjaga kesehatan dengan memilih makanan sehat dan berolahraga. Makanan diperlukan untuk pertumbuhan badan. Pilihlah makanan yang berasal dari bahan-bahan segar dan diolah dengan cara yang sehat, misalnya tanpa pengawet, pemanis buatan, atau penyedap rasa. Perbanyak pula minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar berupa keringat.

3. Hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis. Pada masa puber, organ reproduksi telah aktif. Oleh karena itu, sebaiknya kamu bergaul dengan lawan jenis dalam batas yang wajar. Hindari berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan.

(3)

4. Memilih bacaan dan tontonan yang sesuai umur. Saat ini akses untuk bacaan dan tontonan dengan mudah dapat kita peroleh. Namun, pilihlah bacaan dan tontonan yang baik, menambah wawasan, dan sesuai umurmu. Hindari membaca bacaan dan menonton tontonan dewasa.

5. Rajin beribadah sesuai agama masing-masing. Dengan rajin beribadah, kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita akan mematuhi aturan-aturan agama untuk berperilaku dan berbuat sesuai tuntunan agama

CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas Pada masa pubertas, terjadi perubahan pada remaja pria dan remaja putri. Pada masa ini, produksi hormon meningkat. Peningkatan produksi hormon ini menyebabkan aktifnya kelenjar minyak dan kelenjar keringat. Aktifnya kedua kelenjar ini dapat mengakibatkan jerawat dan tubuh berbau kurang sedap. Kebersihan dan kesehatan tubuh harus selalu dijaga, termasuk kebersihan dan kesehatan alat reproduksi. Berikut cara-cara menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.

1. Biasakan mengenakan pakaian dalam dari katun. Katun bersifat menyerap keringat sehingga kita terhindar dari kelembapan. Kelembaban pada lipatan kulit dapat menyebabkan tumbuhnya jamur kulit.

Gantilah pakaian dalam setiap kali habis mandi atau setiap saat kamu merasa lembap pada pakaian dalammu

2. Bilaslah setiap kali habis buang air kecil. Gunakan air bersih. Setelah dibasuh, keringkan dengan handuk atau tisu.

3. Bagi remaja putri yang sedang menstruasi, gunakan pembalut yang lembut. Gantilah pembalut setiap kali pembalut yang kamu pakai terasa lembap. Gantilah minimal empat kali sehari

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang berjudul Perilaku Seksual Anak Tunagrahita Perempuan pada Masa Pubertas ini, peneliti ingin mengetahui bentuk-bentuk dari perilaku seksual yang dilakukan

tentang perubahan fisik pada masa pubertas cemas sedang yang dialami remaja putri hal tersebut di mungkinkan diingkungan sekitar tidak pernah membahas tentang perubahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman diri siswa SMP Negeri 13 tentang masa pubertas/ baligh adalah sebagian besar siswa laki-laki dan siswa perempuan sudah

Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya informasi dari guru maupun orangtua mengenai perubahan yang terjadi pada masa pubertas, rasa sakit yang dialami oleh remaja

Kajian ini mengarah pada potensi konflik yang terjadi dari proses komunikasi dan interaksi yang terjadi antara perempuan Indonesia dan laki-laki bule dalam sebuah

sehingga ρ value > 0,05 maka Ha ditolak, hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara konsep diri (harga diri) pada antara remaja laki-laki dan perempuan

1) Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pubertas. Perubahan hormonal secara kualitatif dan kuantitatif terjadi antara masa per-pubertas dan dewasa. Akibatnya

Keterampilan : menjelaskan isi reklame, membuat gambar rancangan baliho, menuliskan ciri-ciri masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan, membandingkan judul bacaan dengan