• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu perusahaan dalam kegiatannya agar mencapai suatu tujuan tidak lepas dari suatu sistem akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Suatu perusahaan dalam kegiatannya agar mencapai suatu tujuan tidak lepas dari suatu sistem akuntansi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini persaingan yang terjadi dalam bidang manufaktur menuntut para pelaku yang terlibat didalamnnya untuk mencari dan mengembangkan metode dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas, menekan biaya produksi dan meningkatkan mutu produk atau jasa untuk kepuasan pelanggan.

Menghadapi persaingan-persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk melakukan pengendalian dan manajemen yang baik, agar dapat bersaing dan mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat berperan penting atas danya aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dan peningkatan efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan. Karena tanpa adanya sistem, perusahaan tidak akan mampu menjalankan kegiatan operasionalnya dengan baik. Sebagai dasar, perusahaan harus memiliki manajemen yang baik pula. Diantaranya, baik itu perencanaan, pemgorganisasian, pengendalian maupun pengawasannya. Dimana hal-hal tersebut menjadi faktor utama terhadap kelancaran kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, yakni kemajuan perusahaan.

Suatu perusahaan dalam kegiatannya agar mencapai suatu tujuan tidak lepas dari suatu sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2009), sistem akuntansi merupakan formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data dengan tujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan

(2)

perusahaan, dan informasi bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk menilai hasil operasi pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi yang dibuat oleh perusahaan harus memiliki prinsip-prinsip dan teknik pengendalian intern.

Perusahaan manufaktur dalam menjalankan kegiatan usahanya memerlukan bahan baku sebagai bahan utama dalam proses produksi. Bahan baku adalah unsur-unsur yang belum diolah yang digunakan dalam proses pabrikasi (Simamora, 2000:547). Jika terjadi kekurangan bahan baku yang tersedia dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi, sehingga untuk memudahkan perusahaan dalam hal yang pembagian tanggung jawab dan agar fungsi-fungsi yang terkait dalam hal pembelian bahan baku dapat saling berhubungan dengan efektif maka dibuatlah sistem, yaitu sistem akuntansi pembelian.

“Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk mengadakan barang yang diperlukan oleh perusahaan” (Mulyadi, 2013:299). Bagi semua perusahaan, transaksi pembelian merupakan hal utama dalam menjalankan kegiatan produksinya. Dalam perusahaan industri yang memproduksi barang jadi yang siap dikonsumsi oleh konsumen, transaksi pembelian dilakukan perusahaan dengan memperoleh bahan baku atau bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi.

Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan bahan baku dan bahan penolong, persediaan barang dalam proses, persediaan produk jadi, persediaan suku cadang, dan persediaan bahan habis pakai pabrik. Bahan baku dan bahan penolong yang dibeli masuk ke dalam persediaan bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang sedang diolahkan dilaporkan pada persediaan barang dalam proses, sedangkan untuk barang yang

(3)

selesai diolah menjadi barang jadi akan dilaporkan sebagai persediaan barang jadi.

Persediaan bahan baku merupakan unsur utama yang perlu diperhatikan dalam menjalankan aktivitas produksi. Keterbatasan jumlah dalam persediaan bahan baku akan menghambat kelancaran proses produksi dan akan mengurangi kepercayaan pelanggan kepada perusahaan. Ketepatan pemenuhan kebutuhan bahan baku sangat penting dalam perusahaan industri yang berorientasi pasar (market orientation).

Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam perusahaan manufaktur dan salah satu syarat pokok yang harus dipenuhi serta dimiliki oleh suatu perusahaan manufaktur. Persediaan bahan baku sangat rentan terhadap kerusakan maupun pencurian. Demikian halnya yang terjadi di PT Ewindo Bandung yang memproduksi wire dan kabel. Sebaik apapun sistem dan prosedur persediaan bahan baku yang dijalankan tanpa adanya suatu peranan pengendalian dimungkinkan terjadi penyimpangan yang akan merugikan perusahaan. Dengan demikian peranan pengendalian internal dalam perusahaan tersebut menjadi perhatian bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Untuk meminimalkan masalah-masalah yang berkaitan dengan persediaan bahan baku, biasanya perusahaan memiliki sistem yang salah satunya mengatur tentang sistem akuntansi pembelian bahan baku.

Dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku, sistem dibuat untuk mengatur urutan proses pengadaan bahan baku. Sistem akuntansi pembelian yang baik misalnya terdapat kejelasan otorisasi dalam hal pembelian bahan baku

(4)

sehingga memperkecil terjadinya pembelian fiktif, ketidaksesuaian jadwal kedatangan, dan tidak menghambat proses produksi yang telah direncanakan.

Adapun contoh kasus yang ada pada pada PT ZRB yang belum memiliki sistem yang belum rapi sehingga dapat menghambat suatu proses yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. PT ZRB adalah perusahaan sepatu sandal wanita yang begerak dalam bidang perdagangan dan distribusi, dengan produk berupa sandal wanita dengan berbagai variasi hak sepatu yang didapatkan dari supplier. PT ZRB memiliki tiga siklus utama, yaitu siklus pembelian, persediaan dan penjualan.

Kendala yang dialami pada perusahaan ini adalah pada siklus pembelian yang belum rapi menyebabkan bagian gudang sulit mengetahui dasar permintaan pembelian produk yang dilakukan oleh bagian pembelian karena bagian pembelian tidak melakukan pencatatan atas pemesanan produk yang dilakukan kepada pemasok barang dan pemesanan produk hanya dilakukan melalui telepon saja, sehingga pada saat penerimaan produk di gudang, bagian gudang tidak memegang dokumen atas pencatatan pmesanan produk tersebut. Sehingga jika ada kesalahan bagian gudang tidak memiliki bukti tercetak atau dokumen pendukung jika ingin mengklaim kepada customer.

PT. Ewindo adalah sebuah perusahaan yang berlokasi di Jl. Cimuncang No.

68 Kelurahan Pasir Layung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Salah satu kegiatan operasional sehari-harinya yang dilakukan oleh PT. Ewindo ini adalah mengolah bahan mentah wire hingga menjadi kabel. Dalam proses produksinya PT. Ewindo ini melalui beberapa tahapan proses, agar dapat menjadi produk jadi hingga siap kirim. Proses awal hingga akhir di PT. Ewindo adalah mulai dari bagian/unit Drawing, Bunching, Enamel, Tin Coating, Braider,

(5)

Ekstruder, Packing, dan yang terakhir adalah bagian/unit gudang, yang salah satu fungsinya adalah sebagai bagian/unit yang mengatur ketersediaan bahan baku utama dan bahan baku pembantu untuk proses di semua unit.

PT. Ewindo yang merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai kegiatan produksi mengolah bahan baku kawat murni menjadi kawat instalansi listrik dan komponen utama pembuat kabel. Kualitas suatu produk pada saat telah menjadi barang jadi terletak pada pemilihan bahan baku pada saat pembelian bahan baku yang akan dipakai.

PT. Ewindo dalam proses produksi nya membutuhkan persediaan bahan baku yang yang nominal harganya cukup mahal sehingga tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan terjadinya pencurian. Aktivitas pengelolaan persediaannya meliputi pengarahan arus dan penanganan persediaan secara wajar mulai dari pengadaannya, penyimpanannya sampai pengeluarannya. Persediaan bahan baku harus ada pada waktu yang diperlukan, dengan kualitas dan kuantitas yang memadai dan juga pada tempat yang tepat. Pengabaian salah satu tanggung jawab yang menyangkut persediaan akan membawa dampak negatif bagi kelancaran operasi perusahaan.

Adanya pengendalian internal yang baik dan teratur dalam mengelola persediaan bahan baku, maka pimpinan perusahaan akan memperoleh laporan- laporan yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, juga membantu dan mengambil kebijakan keputusan maupun pertanggungjawaban dalam memimpin perusahaan.

Pengendalian internal dalam sebuah perusahaan dapat mengkoordinasi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran untuk menjaga kekayaan,

(6)

mengecek ketelitian, mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan keandalan atas data akuntansi.

Pada satu waktu PT Ewindo pernah mengalami kekurangan stok bahan baku (wire). Kekurangan stok bahan baku ini berpotensi menunda proses produksi dan pengiriman barang, sementara kedua hal ini adalah kegiatan utama perusahaan.

Jika perusahaan mengalami keterlambatan produksi dan pengiriman, maka di khawatirkan akan berdampak pada penilaian kinerja perusahaan buruk hingga kepercayaan customer berkurang. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk memilih tema skripsi dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL DI PT EWINDO BANDUNG”

(7)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang berhubungan dengan sistem akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku dalam mendukung pengendalian intern sebagai berikut :

1. Sistem pembelian bahan baku yang belum sepenuhnya baik

2. Beberapa sistem Persediaan bahan baku yang belum sesuai dengan efektif 3. Pengendalian internal yang masih belum berjalan efektif

1.2.2. Rumusan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan mengenai sistem pembelian dan persediaan bahan baku, maka penulis dapat menggolongkan permasalahan yang ada dan dibatasi pada :

1. Bagaimana sistem akuntansi pembelian yang ada di PT. Ewindo?

2. Bagaimana sistem persediaan bahan baku yang ada di PT. Ewindo?

3. Bagaimana Pengendalian Intern perusahan yang ada di PT. Ewindo?

4. Seberapa besar pengaruh sistem akuntansi pembelian dalam upaya mendukung pengendalian intern perusahaan di PT. Ewindo?

5. Seberapa besar pengaruh sistem persediaan bahan baku dalam upaya mendukung pengendalian intern perusahaan di PT. Ewindo?

6. Seberapa besar pengaruh evaluasi sistem akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku secara simultan terhadap pengendalian intern pada PT. Ewindo Bandung?

(8)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang berkaitan dengan sistem akuntansi pembelian pembelian dan persediaan bahan baku pada PT EWINDO, dan mengevaluasi sistem pembelian dan persediaan bahan baku dalam upaya mendukung pengendalian internal pada PT EWINDO.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem akuntansi pembelian yang ada di PT. Ewindo 2. Untuk mengetahui sistem persediaan bahan baku yang ada di PT. Ewindo 3. Untuk mengetahui Pengendalian Intern perusahan yang ada di PT. Ewindo 4. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh sistem akuntansi pembelian

dalam upaya mendukung pengendalian intern perusahaan di PT. Ewindo 5. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh sistem persediaan bahan baku

dalam upaya mendukung pengendalian intern perusahaan di PT. Ewindo 6. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh evaluasi sistem akuntansi

pembelian dan persediaan bahan baku dalam upaya mendukung pengendalian intern pada PT. Ewindo Bandung

(9)

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis

Manfaat akademis yang diharapkan adalah bahwa hasil penelitian dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan ilmu dan berguna juga untuk menjadi referensi dan sarana informasi bagi mahasiswa untuk menyelesaikan penulisan atau penyelesaian masalah yang sama.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat penelitian yang ingin dicapai yaitu : 1. Bagi Perusahaan

a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi dalam menentukan kebijakan maupun strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

b. Hasil penelitian dapat berguna bagi PT. Ewindo Bandung sebagai acuan perbaikan sistem pembelian pembelian dan persediaan bahan baku untuk mendukung upaya pengendalian intern pada PT Ewindo.

2. Bagi Penulis

a. Dapat menambah wawasan mengenai sistem sistem pembelian dan persediaan bahan baku untuk mendukung pengendalian internal perusahaan.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Direktur Pascasarjana pada PTN/ PTS di seluruh Indonesia Dengan hormat kami sampaikan bahwa Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang relavan