Permasalahan mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Jatiwangi, dari informasi yang diperoleh yaitu masyarakat setempat pada umumnya belum mengetahui bagaimana realisasi Alokasi Dana Desa (ADD) oleh perangkat desa yang belum terealisasi. dilakukan, sehingga masih kurangnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dalam penyusunan Alokasi Dana Desa (ADD). Bagaimana pengaruh pengawasan terhadap kinerja perangkat desa dalam pengelolaan alokasi dana desa (ADD) desa di kecamatan Jatiwangi kabupaten Majalengka.
Kegunaan Praktis
Kegunaan Teoritis
Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
Teori Agensi
Menurut Jensen dan Meckling dalam Siagian (2011:10), hubungan keagenan terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang saham. Pemegang saham dan manajer mempunyai tujuan yang berbeda dan masing-masing ingin tujuan tersebut terpenuhi.
Pengawasan
- Pengertian Pengawasan
- Fungsi Pengawasan
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengawasan
- Metode Pengawasan Kerja
- Dimensi dan Indikator Pengawasan
- Pengertian Transparansi
- Membangun Transparansi di Pemerintahan
- Prinsip-Prinsip Transparansi
- Dimensi dan Indikator Transparansi
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005, transparansi adalah pemberian informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui secara terbuka dan penuh pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaannya. dari sumber daya yang dia miliki. perwalian dan kepatuhannya terhadap hukum dan peraturan.undangan. Kemudian transparansi menurut Mursyidi (2013:44) adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur karena masyarakat didasarkan pada pertimbangan bahwa masyarakat berhak mengetahui secara terbuka dan lengkap pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan keuangan. sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan kepatuhannya terhadap hukum dan peraturan.
Akuntabilitas
- Pengertian Akuntabilitas
- Macam-Macam Akuntabilitas
- Dimensi dan Indikator Akuntabilitas
Asas akuntabilitas merupakan asas yang menyatakan bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan negara dan hasil akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Asas akuntabilitas menyatakan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi suatu negara. Akuntabilitas dan kejujuran hukum merupakan tanggung jawab lembaga publik untuk bertindak jujur dalam pekerjaannya dan mematuhi ketentuan hukum yang berlaku.
Akuntabilitas manajemen juga berkaitan dengan akuntabilitas proses yang artinya proses organisasi harus dapat dipertanggungjawabkan, dengan kata lain tidak ada inefisiensi dan inefisiensi organisasi. Instansi publik harus mampu mempertanggungjawabkan kebijakan yang telah disusun dengan mempertimbangkan dampaknya ke depan. Akuntabilitas keuangan merupakan tanggung jawab lembaga publik untuk menggunakan uang rakyat (public money) secara ekonomis, efisien dan efektif, tanpa pemborosan dan kebocoran dana serta korupsi.
Kinerja Aparatur Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
- Pengertian Kinerja Aparatur Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa Mangkunegara (2015: 67) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
- Kekuasaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
- Prioritas Penggunaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
- Tujuan Pengelolaan Alokasi Dana Desa
- Asas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
- Prinsip Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
- Indikator Kinerja Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Hibah dana desa dapat diartikan sebagai hibah umum atau dana hibah khusus untuk desa dan beberapa desa. Sekretaris Desa selaku PTPKD membantu kepala desa dalam mengelola keuangan desa dengan tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan alokasi dana desa. Berdasarkan Peraturan Bupati Majalengka Nomor 18 Tahun 2017 tentang Prioritas Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) adalah sebagai berikut.
Dalam Permendagri Edisi 37 Tahun 2007, pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa. Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDes. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) harus mematuhi prinsip-prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai berikut. . Jenis kegiatan yang akan dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) sangat terbuka untuk peningkatan fasilitas.
Hubungan Antar Variabel
- Hubungan Pengawasan dengan Kinerja Aparatur Desa Dalam Pengalolaan Alokasi Dana Desa
- Hubungan Transparansi dengan Kinerja Aparatur Desa Dalam Pengalolaan Alokasi Dana Desa
- Hubungan Akuntabilitas dengan Kinerja Aparatur Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Transparansi pemerintah desa dalam penyiapan pengelolaan alokasi dana desa merupakan keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi mengenai kegiatan pengelolaan sumber daya masyarakat kepadanya. Pengelolaan alokasi dana desa dapat dilakukan secara transparan karena terdapat informasi yang mudah diakses dan komunikasi yang baik dari perangkat desa sehingga pengelolaan alokasi dana desa dinilai transparan (Zulfan, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Christa Yunnita Garung (2020) tentang Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di Desa Manulea Kecamatan Sasitamean Kabupaten Malaka dengan menggunakan metode kuantitatif hasil menunjukkan bahwa transparansi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan berpengaruh terhadap alokasi pengelolaan dana desa.
Tanggung jawab pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa adalah kewajiban pemberi amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan segala kegiatan dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab pihak pemberi amanah (direktur) yang mempunyai wewenang. benar. dan kewenangan untuk menuntut tanggung jawab tersebut (Mardiasmo, 2009). Dalam pengelolaan alokasi dana desa harus ada asas akuntabilitas dalam pelaksanaannya, akuntabilitas berkaitan dengan pengawasan, sehingga informasi yang disajikan dapat dievaluasi oleh pihak yang berkepentingan. Melalui pelaporan akuntabilitas, pengelolaan alokasi dana desa dapat dievaluasi pencapaian program dan kegiatan pemerintahan desa, artinya semakin baik akuntabilitas maka alokasi dana desa akan dikelola dengan baik.
Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Mayangsari Putri (2018) mengenai pengaruh transparansi, akuntabilitas, pengawasan keuangan desa terhadap kinerja pemerintahan desa (studi kasus Desa Majenang Sukodono Sragen) dengan menggunakan metode kuantitatif, hasilnya menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pemerintah Desa. Transparansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintahan desa, akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pemerintah desa pemantauan keuangan desa. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Dan Fungsi Audit Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris di Kabupaten Sorong).
Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah di Kabupaten Sorong, transparansi berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Anggaran Berbasis Value For Money (Studi Empiris Pada Pemerintah Kota Jayapura). Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kinerja anggaran value-for-money, transparansi berpengaruh terhadap kinerja anggaran value-for-money, dan pengawasan berpengaruh terhadap kinerja anggaran value-for-money. akuntabilitas kebijakan) dan akuntabilitas keuangan (financial accountability).
Metode yang Digunakan
Operasionalisasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat, variabel terikatnya adalah pengelolaan alokasi dana desa, sedangkan variabel bebasnya adalah transparansi dan akuntabilitas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan variabel terikat berubah atau terjadi. Menurut Handoko, pengawasan (pengendalian) adalah pendeteksian dan penerapan metode dan perangkat untuk memastikan bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan.
Konsep Mangkunegara tentang kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengelolaan alokasi dana desa adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah kabupaten atau kota kepada desa, yang bersumber dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kabupaten atau kota. Menurut Dwiyant, ada beberapa indikator yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik, dalam hal ini perangkat desa dalam mengelola alokasi sumber daya desa, yaitu produktivitas, kualitas pelayanan, daya tanggap, akuntabilitas, dan tanggung jawab.
Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi
Sampel
Penelitian ini menggunakan responden pengelolaan alokasi dana desa untuk mengetahui pengaruh transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan alokasi dana desa melalui pemahaman manajemen dalam menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa. dana desa, dan dalam penelitian ini seluruh anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan karena jumlah populasinya relatif kecil yaitu 128 orang dari 16 desa. Sampel yang tidak mungkin adalah sampel yang tidak memberikan kesempatan atau kesempatan yang sama bagi unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Jenis dan Sumber Data
Prosedur Pengumpulan Data
Cara mengevaluasi jawaban setiap kuesioner melalui sikap responden dengan skala yang digunakan adalah skala Likert.
Pengujian Instrumen Penelitian .1 Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Sugiyono berpendapat bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach dilihat dari nilai Alpha, apabila nilai Alpha > nilai rtabel yaitu 0,7 maka dapat dikatakan reliabel.
Rancangan Analisis Data Dan Uji Hipotesis .1 Rancangan Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif memungkinkan data disajikan secara ringkas sehingga dapat dilihat apakah besar kecilnya sebaran data normal atau tidak. Metode analisis deskriptif merupakan suatu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mendeskripsikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi. Menganalisis secara deskriptif yaitu menggunakan tabel berupa jumlah dan persentase, dengan bobot yang telah ditentukan berkisar antara 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan skala likert, sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan masing-masing variabel penelitian.
Analisis Verifikatif
Data berskala ordinal diubah menjadi skala interval dengan menggunakan Metode Successive Interval (MSI). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh setiap pernyataan, hitung proporsi (p) setiap jawaban dengan membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden. Kepadatan pada batas bawah diperoleh dari tabel tinggi ordinal normal untuk pilihan jawaban bernilai rendah.
Kepadatan pada batas atas, diperoleh dari tabel tinggi ordinal normal untuk pilihan jawaban yang bernilai tinggi. Daerah di bawah batas atas, diperoleh dari proporsi kumulatif pilihan jawaban yang mempunyai skor lebih tinggi. Daerah di bawah batas bawah diperoleh dari proporsi kumulatif pilihan jawaban yang mempunyai skor lebih rendah.
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Luas dibawah batas bawah diperoleh dari proporsi kumulatif pilihan jawaban yang skornya lebih rendah yaitu mengikuti atau mendekati bentuk lonceng, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi, maka uji normalitas pada penelitian ini juga akan dilakukan dengan menggunakan analisis statistik. 2-tailed < α = 0,05 Untuk menguji normalitas data, penulis menggunakan aplikasi SPSS versi 21 dalam proses pengujiannya.
Uji Multikolinieritas
Jika terdapat korelasi antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya, hal ini dapat mengindikasikan adanya multikolinearitas. Imam Ghozali menjelaskan bahwa untuk mengatasi terjadinya multikolinearitas dapat dilakukan upaya melalui: a. Salah satu variabel independen dibuang karena data dari kedua variabel independen tersebut serupa atau digabungkan jika secara konseptual relatif sama;
Uji Heteroskedastisitas
- Analisis Regresi Linier Berganda
- Analisis Koefisien Determinasi
- Uji Kelayaan Model (Uji F)
- Uji Hipotesis
Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengukur seberapa besar sumbangan (kontribusi) variabel independen terhadap variabel dependen dapat dihitung dengan suatu besaran yang disebut koefisien determinasi yang dinyatakan dalam persentase. Apabila nilai Ftabel > Fhitung dengan nilai signifikansi lebih kecil dari yang ditentukan yaitu < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti model yang disajikan dalam penelitian ini layak atau sesuai.
Apabila nilai Ftabel < Fhitung dengan nilai signifikansi lebih besar dari yang ditentukan yaitu > 0,05 maka Ho diterima yang berarti model yang disajikan dalam penelitian ini layak atau sesuai. Transparansi dan akuntabilitas alokasi dana pengelolaan keuangan (ADD) di Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Besar. Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas dan Pengawasan Keuangan Desa Terhadap Kinerja Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Desa Majenang Sukodono Sragen).