• Tidak ada hasil yang ditemukan

77 PERWUJUDAN KARAKTER BARONG PADA DESAIN BANGUNAN TEATER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "77 PERWUJUDAN KARAKTER BARONG PADA DESAIN BANGUNAN TEATER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KOTA BLITAR"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

77 PERWUJUDAN KARAKTER BARONG PADA

DESAIN BANGUNAN TEATER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

DI KOTA BLITAR

Silvia Narurita Putri, Esty Poedjioetami, dan Suci Ramadhani

PENDAHULUAN

Kesenian merupakan bagian dari budaya yang digunakan untuk sarana pengekspresian rasa dari dalam jiwa manusia, selain itu kesenian juga berfungsi sebagai media dalam melestarikan adat serta nilai kebudayaan dan menentukan norma perilaku pada manusia. Kesenian juga bisa meningkatkan solidaritas suatu masyarakat. Pada hakikatnya kesenian merupakan kepercayaan manusia dalam menyatakan nilai-nilai dan keluhuran lewat media seni[1]. Agar kesenian tetap hidup dan berkembang maka diperlukan pengembangan terhadap kesenian tersebut. Di Kota Blitar sendiri kesenian masih sangat dilestarikan, salah satunya adalah kesenian Jaranan dan Barong.

Jaranan adalah tarian yang menggambarkan seorang perajurit yang menunggangi kuda atau yang biasa disebut kepang.

Kuda yang dinaiki oleh para penari terbuat dari anyaman bambu atau kulit. Sambil mengapit kuda para penari menari mengikuti

(2)

Book Chapter Arsitektur 2020/2021 Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

78

alunan musik [2]. Pada pertunjukan tari Jaranan tidak hanya menampilkan tari tarian tetapi juga menampilkan unsur magis dan nilai spiritual, oleh karena itu pada saat pertunjukkan berlangsung para penari bisa kesurupan atau biasa di sebut ndadi saat menari. Hal tersebut berkaitan dengan keyakinan masyarakat Jawa kepada roh-roh para leluhurnya, sehingga kesenian Jaranan ini digunakan sebagai media komunikasi antara manusia dengan para leluhurnya [3].

Tari Barongan atau jejaplok merupakan tarian Barong yang berkembang di Jawa. Jenis Barong yang berkembang di Jawa adalah simo barong, barong pegon, rampak barong dan barong kucingan. Barong kucingan sendiri merupakan kesenian yang lahir di Kota Blitar. Tarian ini dimainkan oleh 1 penari yang menggunakan topeng Barong dengan hidung lancip dan gigi tidak bertaring. Tokoh Barong sendiri merupakan simbol tokoh antagonis pada kesenian tari Jaranan, tokoh Barong atau jejaplok merupakan penggambaran dari mitologi ular naga sebagai penguasa hutan yang kuat dengan raut muka yang menyeramkan, mata bengis dan buas, hidung besar dan gigi bertaring. Dalam pertunjukannya, penari yang menggunakan topeng Barong akan memangsa penari Jaranan dengan menggerakkan mulutnya atau dengan kata lain nyaplok[4].

Kesenian Jaranan dan Barong perlu dilestarikan dan dikenal oleh generasi saat ini, sehingga diperlukan daya tarik visual untuk mendukung upaya tersebut. Penerapan karakter Barong pada bangunan Teater dimaksudkan untuk menciptakan wadah dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian Jaranan dan Barong agar dapat menjadi daya tarik wisata yang ikonik di Kota Blitar. Mengusung tema neo vernakular dengan mengambil konsep desain tatanan lahan arak-arakan yang merupakan ciri khas kesenian Jaranan, diharapkan bisa

Referensi

Dokumen terkait

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PSIS CENTRE PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR A. Konsep Perencanaan Lokasi dan

perancangan baru sebuah desain arsitektur pada komplek Teater yang di. dalamnya terdapat teater terbuka, galeri, perpustakaan, dan pendopo

Pencitraan Kompleks Gua Maria yang Tenang dan Menyatu dengan Alam Lewat Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular.. Permasalahan

Laporan Tugas Akhir Perancangan Hotel & Resort Baruajak dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Lembang – Kabupaten Bandung

Maka dari itu judul proyek dengan pendekatan bangunan Arsitektur Neo-Vernakular dapat mempresentasikan bangunan adat budaya pada Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain di Kota Baru

Alfi Nur Rizki Program Studi : Arsitektur Judul : Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular Pada Perancangan Sekolah Tinggi Seni Musik dan Tari di Kota Baru Parahyangan Pembimbing : 1..

viii Institut Teknologi Nasional ABSTRAK Nama : Denisio Paulo Jeronimo Endy Program Studi : Arsitektur Judul : Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular Pada Perancangan Sarana Rekreasi

Tjok Pradnya Putra menyatakan pengertian arsitektur neo vernakular berasal dari kalimat “Neo” yang berasal dari bahasa Yunani dan digunakan sebagai fonim yang berarti baru, sedangkan