• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN DAKWAH DALAM MEDIA SOSIAL YOUTUBE

N/A
N/A
ama sweetie

Academic year: 2024

Membagikan "PESAN DAKWAH DALAM MEDIA SOSIAL YOUTUBE"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PESAN DAKWAH DALAM MEDIA SOSIAL YOUTUBE (Pada Konten KanKan Challenge Di Channel The Sungkars Family)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi

Pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Oleh:

FITRIASTUTI NIM:50700119015

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam adalah ajaran dakwah yang terkandung berupa arahan untuk menjadikan manusia menjadi pribadi lebih baik, beradab, dan bermutu.

Ajaran agama Islam tentunya mengajak dan mendorong kaumnya agar selalu mengamalkan kebaikan sehingga dapat menciptakan sebuah generasi yang dapat dicontoh di jaman modern ini, serta kehidupan yang manusiawi berupa yang adil, maju, bebas dari berbagai macam bahaya kekerasan, dan berbagai kekhawatiran.1

Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis suatu dampak dakwah itu sangatlah penting dalam tahapan dan strategi dakwah. Karena dalam berdakwah itu perlu dilakukan di tengah-tengah masyarakat, yang dimana dalam berdakwah menjadi peran penting setiap kaum Nabi Muhammad SAW, seperti yang tercantumkan dalam firman Allah SWT Q.S Al-Imran ayat : 104

َكٕٕى وُاَو ٕرَكْنُمْلا ٕنَع َنْوَهْنَيَو ٕفْوُرْعَمْلإب َنْوُرُمْأَيَو ٕرْيَخْلا ىَلٕا َنْوُعْدّي ٌةّمُا ْمُكْنّم ْنُكَتْلَو ٰۤل ۗ ﴿ َنْوُحٕلْفُمْلا ُمُه ١٠٤

/نارمع لٰا ) ﴾ 3

: 104 ( Artinya:

“Dan Janganlah diantara kalian ada sekelompok orang yang menyeru pada kebajikan, memerintahkan (melakukan) kebaikan dan melarang melakukan yang buruk. Dan mereka akan beruntung.”

1 Muh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Cet, I; Jakarta: Kencana, 2004), hal. 1.

(3)

Ayat ini menegaskan bahwa semua kaum muslimin dalam berdakwah dalam hal kebaikan dan menjauhi keburukan. Memerintahkan berarti menyerukan segala hal yang berkaitan dengan ajaran islam. Lalu, menghindari segala perbuatan yang dilarang dalam ajaran islam.

Dakwah mulai berkembang seiring dengan perkembangnya jaman, dimulai dengan cara berdakwah yang hanya di sampaikan secara lisan kepada kaumnya, seperti pada zaman Nabi Muhammad SAW ketika mengantarkan makna dakwah secara tegas namun lembut agar kerabatnya hendak untuk menerimanya. Sampai era perkembangan teknologi saat ini, tidak semua orang harus mubaligh ketika berdakwah, karena dalam berdakwah bisa dilakukan oleh semua orang yang terpenting adalah berdakwah dengan tujuan amar ma’ruf dan nahi munkar.2

Saat ini sudah banyak macam media ketika ingin menyampaikan pesan dakwah salah satunya adalah langsung, maupun tidak langsung, dan Audio Visual. Dalam Kamus Bahasa Indonesia pesan yang mengandung berupa ajakan, pedoman, perintah yang harus disampaikan kepada orang lain.3 Sedangkan, dakwah adalah ungkapan kata yang disampaikan kepada orang-orang. Jadi secara umum pesan dakwah adalah seruan atau tuntunan kepada manusia tentang maksud dari kehidupan yang ada dalam Al-Quran dan Hadits.

Pesan mampu diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung.

Menyampaikan pesan secara langsung adalah menyalurkan pesan berupa kata yang bermakna. Sedangkan, menyampaikan pesan secara tidak langsung adalah pmemberikan makna pesan melalui suara, gerakan tubuh dan ekspresi wajah seseorang.

2 Aripudin, Perkembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2011), h. 4.l

3Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2015), edisi ke-3, h. 883.

(4)

Salah satu cara dalam menyampaikan pesan dakwah di zaman modern ini dengan menggunakan youtube. Youtube merupakan situs untuk menjangkau beberapa informasi dan dapat membagikan video yang banyak untuk digunakan oleh semua orang, melalui media sosial pengguna dapat mengepresikan diri dengan mudah untuk berbagi audio dan video dengan menarik sehingga informasi yang diberikan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.

Saat ini youtube adalah perangkat media paling terkenal di Indonesia.

Karena, semua orang pasti menggunakan youtube. Dalam islam memiliki cara berdakwah yang bermacam-macam, maka kewajiban dalam berdakwah harus menyesuaikan kemampuan dan kualitas seseorang, dalam berdakwah bisa dilakukan semua orang tanpa harus menjadikan dirinya sebagai dai atau pendakwah, namun penyampaiannya harus dengan cara yang jelas.

Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S An-Nahl ayat 125.

َكّبَر ّنٕا َسْحَا َيٕه ْيٕتّلإب ْمُهْلٕداَجَو ٕةَنَسَحْلا ٕةَظٕعْوَمْلاَو ٕةَمْكٕحْلإب َكّبَر ٕلْيٕبَس ىٰلٕا ُعْدُا ُۗن ﴿ َنْيٕدَتْهُمْلإب ُمَلْعَا َوُهَو ٕلْيٕبَس ْنَع ّلَض ْنَمٕب ُمَلْعَا َوُهٖه ١٢٥

/لحنلا ) ﴾ 16

: 125 (

Artinya:

"Ajaklah (orang-orang) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan ajaran yang baik dan berdebatlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu adalah dia yang Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan- Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

(Q.S. An-Nahl:125).4

Dengan perkembangan teknologi saat ini. Hal tersebut tidak dapat dihindari lagi, dakwah selalu terlibat dalam perubahan budaya yang terjadi.

Dengan begitu dalam menyebarkan pesan dakwah melalui youtube dapat dimanfaatkan oleh salah satu youtuber Indonesia yaitu "The Sungkars

4 Mohamad Taufiq Quran in Ms Word, version 2.2.0.0., 2013

(5)

Family". Yang beranggotakan Zaskia Sungkar, Irwansyah, Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu.

The Sungkars Family dibentuk pada tanggal 21 April 2018, channel ini memiliki bermacam-macam video diantaranya; Vlog, Daily life, KanKan Challenge, dan video lainya. Pada saat penulisan skripsi ini, telah mencapai lebih dari 4,66 juta subscriber dan memiliki seribu video yang telah diunggah ke channel ini.

Video yang ditampilkan dalam channel The Sungkars Family penuh dengan hal-hal yang menarik, dapat memotivasi dan selalu memiliki sesuatu yang bisa dicontoh diantaranya adalah Video Kan Kan Challenge. KanKan adalah sebuah konten video permainan berupa tantangan. Kata KanKan ini maksudnya mengatakan atau melakukan tantangan tersebut dengan menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, jika peserta tidak bisa menjawabnya maka akan diperintahkan untuk membaca Al-Qur'an atau melafalkan salah satu surah dalam Al-Qur'an.

Berdasarkan penjelasan di atas, menarik perhatian penulis untuk melakukan pendalaman lebih dalam, sehingga mengangkatnya dalam bentuk penelitian berjudul "Pesan Dakwah Dalam Video KanKan Challenge Di Youtube The Sungkars Family”

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

(6)

1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah batasan yang bertujuan untuk memperjelas ruang lingkup yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti hanya fokus dalam makna pesan dakwah dalam video KanKan challenge di youtube The Sungkars Family yang bisa untuk mengubah stigma masyarakat bahwa konten ini memiliki beberapa pesan dakwah yang sangat bermakna.

2. Deskripsi Fokus a. Pesan Dakwah

Pesan dakwah adalah sebuah makna penting yang harus disampaikan oleh subjek kepada objek dakwah, yaitu pesan atau ajaran islam yang terkandung dalam kitab Allah dan Sunnah Rasul dapat disebar luaskan melalui media. Pada periode awal islam, Rasulullah dan para sahabatnya menyampaikan dengan cara lisan dan kontak langsung.

b. Konten KanKan Challenge

Video KanKan Challenge ini terdapat beberapa episode yang terdiri dari KanKan Challenge bersama Laudya Chintya Bella, Raffi Ahmad, Baim Paula, Prilly Latuconsina, Ria Ricis dan lain-lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis membatasi permasalah agar pembahasan tidak melebar luaskan permasalah sehingga hanya fokus dalam satu permasalahan. Oleh karena itu, penulis mengamati video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family hanya mengambil episode Raffi Ahmad yang memiliki penonton terbanyak serta menggunakan analisis Semiotika Rolland Barthes.

(7)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah utama penelitian ini yakni bagaimana dengan submasalah sebagai berikut :

1. Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos dalam video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family?

2. Pesan akhlaq apa saja yang ada dalam video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambil pesan dakwah yang di dalamnya tercantumkan makna denotasi, konotasi, mitos dalam Video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family.

Setiap penelitian yang dilakukan pantas untuk menikmati hasilnya. Oleh karena itu, dengan dilakukannya penelitian ini dapat bermakna dan berguna bagi semua orang tentunya pada pembaca nantinya. Manfaat tersebut antara lain :

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini mengharapkan bisa memberikan sebuah pengetahuan dan informasi tentang bagaimana pesan dakwah terkait Video KanKan Challenge.

Selain itu, penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan dibidang ilmu komunikasi, khususnya dalam peningkatan teori semiotika model Roland Barthes.

(8)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat sebuah konten youtube yang bersifat berkualitas, mendidik, serta mengandung pesan dakwah yang bermakna. Selain itu, dengan dilaksanakan penelitian ini bisa membagikan gagasan untuk masyarakat tentang pesan-pesan dakwah dalam video tersebut dapat diterapkan sehingga menjadi penemuan baru bagi mahasiswa maupun masyarakat dengan cara modern melalui media youtube.

(9)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Teoritis

1. Pengertian Semiotika

Semiotika secara etimologis berasal dari kata Yunani "Semion" yang berarti "tanda". Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda seperti sistem tanda dan proses yang terlibat dalam penggunaan tanda.5 Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, fungsi tanda, dan produksi makna.

Menurut Zoest, segala sesuatu yang berwujud itu adalah tanda. Oleh karena itu tanda tidak terbatas pada objek, adanya peristiwa atau tidak yang ditemukan dalam suatu kebiasaan bisa disebut tanda. Seperti suatu gerak syaraf, ekspresi wajah, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam, gagap, berbicara cepat, melihat, kecerdasan, ketegaran, kegelisahan, kecerobohan, ini adalah bagian dari tanda.6

Tanda dalam arti khusus, mengarah pada situasi sosial dan budaya di dalamnya dapat diaplikasikan dalam menyampaikan suatu makna khusus.

Bahasa dan sistem yang simbolis seperti musik dan gambar disebut sistem tanda, karena dapat mengatur dan mempelajari ketentuan serta susunan dalam suatu kelompok.7 Tanda-tanda adalah bagian dasar komunikasi. Melalui tanda

5 Jafar Lantowa., Semiotika: Teori, dan Metode dalam Penelitian Sastra, (Yogyakarta:

Deepublish, 2017), h. 1

6 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra, 2013), h. 12.

7 Alo Liliweri, Komunikasi yang ada dan bermakna, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 345

(10)

khalayak dapat dengan mudah dalam berkomunikasi dengan orang lain tentang berbagai hal.8

Ferdinand de Saussure, mendeskripsikan semiotika sebagai "ilmu tentang tanda" sebagai bagian dari kehidupan sosial. Sedangkan semiotika menurut Roland Barthes (ilmu bentuk). Kajian ini mengkaji makna secara terpisah dari halamannya (content). Semiotika tidak hanya mempelajari penanda dan petanda, tetapi juga hubungan yang menghubungkan tanda yang saling berhubungan secara keseluruhan.

Semiotika memiliki banyak keunggulan selain menjelaskan bahasa, semiotika pokok penting untuk dipelajari karena sangat berguna untuk menjelaskan berbagai perbedaan makna dari model pakaian, teks atau suara iklan, genre budaya populer di TV dan film, tampilan musik, segala macam bentuk tulisan, dan pidato.

Sistem semiotika inilah yang membentuk dan membangun dalam menyempurnakan atau kategori untuk sesuatu yang ditangkap oleh panca indera atau lingkungan luar. Karena pada kenyataannya semiotika manusia terdiri dari kata-kata yang berdasarkan dengan pemahaman masing-masing manusia yang dapat mewakili tanda dari objek tertentu.

2. Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes lahir di Cherbourg pada tahun 1915 dan dibesarkan dari keluarga protestan terdapat dua kota di Prancis, yaitu di Bayonne. Sebuah daerah kecil di dekat pantai Atlantik di Prancis dan Paris. Barthes dikenal

8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandug: Rosdakarya 2009), cet ke-4. h. 15.

(11)

sebagai salah satu strukturalis mengikuti model linguistic dan semiologi Saussurean. Roland beranggapan bahwa bahasa adalah sistem tanda yang merefleksikan pendapat masyarakat dalam waktu tertentu.

Roland Barthes membuat motode yang strategis dalam menganalisis suatu makna tanda. Fokus Barthes lebih pada gagasan tentang makna dua tahapan, barthes terdiri dari first order of signification yaitu denotasi, dan second order of signification yaitu konotasi.9

Peta Barthes diatas, menunjukkan bahwa tanda denotatif (3) terdiri dari petanda (1) dan petanda (2). Namun, pada saat sama, tanda denotatif juga merupakan tanda konotatif (4). Denotasi berada pada tataran pertama dan Barthes mengaitkannya dengan "penutupan makna". Dengan kata lain , kata yang pertama sebenarnya berarti ide atau gagasan.

Makna denotasi adalah kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya.

Denotasi adalah makna objektif yang terkandung dalam sebuah kata, seperti melihat, mencium, mendengar, merasakan atau pengalaman lain. Sedangkan makna konotasi diartikan sebagai makna kata yang berdasarkan dengan firasat atau pemikiran, dianggap sebagai makna atau konstektual.10

9 M. Antonius Birowo, M.A, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 56

10 Zherry Putria Yanti., dkk, Teori dan Aplikasi (Malang, Literasi Nusantara Abadi), h.

42

(12)

Konotasi memiliki makna yang subjektif atau intersubjektif. Makna denotasi biasa disebut sebagai makna dasar, makna murni. Sedangkan makna konotasi sebagai makna tambahan. Makna denotasi adalah sekelompok bentuk yang berdasarkan nama sederhana bersifat objektif. Oleh karena itu, makna konotasi didefinisikan sebagai sebuah makna kata berdasarkan firasat dan pikiran yang dituangkan oleh pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca).11

Semiologi Barthes berkaitan dengan Saussure yang mempelajari tentang keterkaitan antara penanda dan petanda, tidak hanya itu Barthes juga mendeskripsikan dari pemaknaan yaitu mitos. Mitos Barthes terdapat pada pemaknaan tataran kedua, sehingga ketika system tanda akan terbentuk menjadi tanda baru yang memiliki penanda lain.12

Mitos memiliki fungsi sebagai petunjuk atau peta simbolis terhadap makna yang menggabungkan simbol-simbol kemudian menghadirkan makna berdasarkan dengan nilai-nilai sejarah dan budaya masyarakat. Roland Barthes mendeskripsikan mitos sebagai bahasa atau sistem komunikasi. Mitos ditetapkan oleh cara subjek menyampaikan pesan itu sendiri. Mitos kuno atau modern memiliki dasar sejarah karena dipilih oleh sejarah bukan dari sifat tertentu.13

11 Akhmad Muzzaki, Kontribusi Semiotika Dalam Memahami Bahasa Agama, (Malang:

UIN Malang,2007) h. 44.

12 Tommy Cristomy.,dkk, Semiotika Budaya, (Jakarta: PPKB,2004), h. 94.

13 Roland Barthes, (Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogyakarta, 2004), h. 153

(13)

B. Konsep Pesan Dakwah 1. Pengertian Pesan Dakwah

Secara bahasa kata dakwah berasal dari bahasa Arab (da'a, yad'u, da'watan) yang artinya menyeru, mendorong, mengajak. Sedangkan arti kata dakwah menurut istilah adalah menyeru manusia menjalankan ajaran agama yang sesuai dengan apa yang di perintahkan Allah SWT dalam mencapai kebahagiaan dunia akhirat.

Pesan adalah ungkapan yang disampaikan komunikator untuk audiens.14 Pesan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung, pesan yang disampaikan secara langsung berupa ungkapan atau pernyataan, sedangkan pesan tidak langsung diungkapkan melalui gerakan fisik seperti gerakan mata, ekspresi wajah, gerakan tangan, sikap tubuh.

Sedangkan dakwah adalah memberikan pesan apapun yang dapat berupa undangan atau permintaan, agar orang lain dapat menerima pesan tersebut.

Jadi, Pesan dakwah adalah makna atau pernyataan yang disampaikan oleh da'i kepada mad'u.

Menurut Toto Tasmara, pesan dakwah adalah pernyataan dalam Al- Quran dan Sunnah yang diberikan baik secara lisan maupun tulisan dengan pesan yang bermakna.15

14 M.S Hidayat, Public Speaking dan Teknik Presentasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 43.

15 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media, 1997), h. 31-43.

(14)

Sementara itu, para ulama memberikan definisi yang berbeda-beda terhadap istilah tersebut, antara lain :

a) Toha Yahya Umar mengatakan dalam bukunya “Islam dan Dakwah”, dakwah mengajak manusia secara bijak ke jalan yang benar sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.16

b) “Ilmu Dakwah”, Dr. Moh. Ali Aziz menjelaskan dakwah adalah kegiatan dan persoalan dalam memperbaiki diri manusia dari keadaan yang buruk, baik secara individu maupun kolektif. Dakwah dalam Islam adalah ungkapan dalam menggambarkan makna dari pesan-pesan Islam.

Dakwah adalah istilah teknis yang pada dasarnya dipahami sebagai upaya mengajak orang lain untuk beriman kepada islam.17

c) Moesa A. Machfoed “Ilmu Dakwah dan Penerapannya” mendefinisikan dakwah yaitu panggilan. Tujuannya adalah untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk berada dalam jalan yang benar. Usaha untuk memperbanyak manusia agar kembali ke jalan Allah yang bersifat terbuka.

Dari penjelasan di atas, berarti dakwah berupa usaha dan menyeru manusia ke jalan yang benar tanpa adanya paksaan sesuai dengan tuntunan Al- Qur‟an dan As- Sunnah.18

2. Dakwah Fardiyah19

16 Toha Yahya, Dakwah islam, (Jakarta: PT. AL Mawardi Prima, 2004), h. 67.

17 Muh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), 22.

18 A. Machfoed, Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah”, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004), h.

15.

19 Armawati Arbi, Dakwah Komunikasi, (Jakarta: UIN Press), h. 17.

(15)

Muh. Nuh mendefinisikan dakwah fardiyah adalah sebagai focus dakwah yang disampaikan secara tatap muka atau kepada kelompok kecil yang memiliki sifat dan ciri-ciri khusus.

Berbeda dengan Ali Abdul Halim Mahmud yang menegaskan bahwa dakwah fardiyah merupakan ajakan atau seruan ke jalan Allah yang dilakukan da'i kepada orang lain secara pribadi dengan tujuan mengajak untuk memeluk agama islam serta mengejar ridha Allah tanpa adanya paksaan.

Dakwah Fardiyah memiliki beberapa makna yaitu; (seruan atau ajakan), (gerakan), dan (organisasi).

Pendakwah fardiyah hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) akhlak dan perbuatan yang baik 2) Ikhlas

3) Sabar dan rajin 4) Percaya kepada Allah 5) Pengetahuan yang luas 6) Pengorbanan

7) Mencegah atas kegagalan yang terjadi dalam berdakwah 8) Berinteraksi dengan semua orang

9) Pandai dan pintar 10)Lemah lembut

11)Membela hak-hak yang berbeda dalam satu ikatan 12)Menjadikan Dakwah bagian utama

13)Ikhtiar kepada Allah kecuali kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki Allah.

(16)

3. Unsur-unsur Dakwah a. Da'i (pendakwah)

Da'i adalah seseorang dalam menyampaikan makna dakwah secara langsung dan tidak langsung, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi.

b. Mad'u (penerima dakwah)

Mad'u adalah masyarakat yang menjadi sasaran dalam berdakwah, baik secara individu maupun kelompok.

c. Maddah (materi dakwah)

Materi dakwah terdiri dari bidang akidah, syariah dan akhlak.

Materi dakwah tentunya bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah, hasil dari usaha para ulama dan sejarah perdaban islam.

d. Metode Dakwah

Metode dakwah merupakan model program yang harus dikuasai oleh seorang da'i ketika akan melakukan kegiatan dakwah.

e. Media Dakwah

Media dakwah adalah sarana yang digunakan menyampaikan pesan dakwah kepada orang lain dengan mudah.

f. Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah adalah keinginan untuk mencapai kegiatan dalam berdakwah dengan menyampaikan pesan-pesan yang bermakna tanpa adanya paksaan.

(17)

C. Youtube sebagai media dakwah 1. Media Dakwah

Media massa adalah sarana yang menjadi perantara dalam membagikan berupa pemberitahuan. Dalam metode berdakwah, media menjadi pokok penting dalam menyampaikan ungkapan berupa pesan agar komunikan dengan mudah menerima proses dakwah. Hamzah Yaqub membagi sarana dan media dakwah menjadi beberapa macam yaitu: Lisan, tulisan, audiovisual dan moral.20

Secara umum, pembagian Hamzah Yaqub ini tergolong kedalam tiga cara, sebagai berikut:

a. Spoken words, yaitu jenis media dakwah berupa ucapan atau suara yang ditangkap oleh telinga, seperti radio dan telepon.

b. Printed writing, yaitu media dakwah berupa tulisan, gambar, lukisan yang dapat ditangkap oleh indra mata.

c. The audiovisual, yaitu media berupa gambar hidup yang dapat terdengar dan terlihat, seperti TV, film dan video.

2. Media Sosial

Media sosial menurut Rulli Nasrullah adalah sebuah perangkat yang menyalurkan pengguna dalam menampilkan diri untuk berkomunikasi, berbagi, berinteraksi dengan pengguna lain untuk membuat koneksi secara

20 Syamsul, Pengantar Sosiologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 305.

(18)

visual.21 Pengguna media sosial dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan menyampaikan apa yang mereka kenali atau alami di sekitar mereka agar dapat bertukar pendapat terhadap kondisi yang sedang berkembang.

Media sosial mendeskripsikan kata yang berbeda, yaitu media dan sosial.

Media massa yang menjadi sarana komunikasi, dan sosial yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Jika sesuatu dapat digabungkan dengan kata- kata, maka bisa disimpulkan bahwa media social adalah salah satu sarana komunikasi yang mudah dilakukan dengan orang lain melalui perangkat yang terhubung ke internet.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa media sosial memiliki ciri-ciri penting diantaranya:

a. Pesan yang diberikan secara luas dan tidak terbatas.

b. Pesan yang diutarakan akan lebih cepat dari pada media lain.

c. Berinteraksi tanpa adanya batasan waktu.

d. Jangkauanya lebih luas dibandingkan dengan media lainnya.

3. YouTube

YouTube adalah situs untuk membagikan berupa informasi agar seseorang lebih mudah untuk menerima dan berbagi video melalui situs YouTube. Dengan begitu khalayak akan lebih cepat untuk mendapatkan sesuatu yang menarik dengan cepat, bukan hanya itu YouTube juga dapat membantu seseorang menjadi penyiar di masa akan dating karena YouTube ini kita dapat mempublikasikan sesuatu dalam bentuk video yang bersifat public atau pribadi.22

21 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, (Bandung: Rekatama Media, 2016), h. 11.

22 Dian Budiargo, Komunikasi Ala Net Generation (Jakarta: PT Gramedia 2015), h. 4.

(19)

Youtube juga memberikan kebebasan untuk berpendapat dan kebebasan mendapatkan beberapa informasi, menggunakan kesempatan dan kebebasan bekerja. Menggunkan media audio visual audiens akan lebih mudah menyerap informasi.23 Youtube lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan televisi, beberapa konten yang ditampilkan youtube lebih luas dan tidak dibatasi oleh batasan waktu.

Sehingga pengguna bisa menemukan konten video yang menarik perhatiannya, dimana dan kapan saja. Serta beberapa Juta karya yang diunggah ke YouTube bisa mendemonstrasikan, seorang pendakwah juga bisa membuat video ceramah agar menarik banyak perhatian publik kemudian diunggah ke YouTube. Agar memudahkan sesorang untuk bisa menontonnya kembali tanpa batasan ruang dan waktu.

23 Wahyu Alaihi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Rosdakarya 2013), cet ke-2, h.

122.

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode analisis semiotika yang bersifat kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk mempelajari gambaran berbagai masalah masyarakat sosial yang komprehensif dan kompleks yang dituangkan dalam makna kata dengan menggambarkan wawasan yang terperinci diperoleh dari sumber data yang dilakukan dalam lingkungan sekitar.24

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mencari dan memperoleh informasi yang bersifat universal atau menyeluruh.

Pendekatan kualitatif deskriptif ini peneliti dapat mendeskripsikan bagaimana pesan dakwah dalam KanKan Challenge di youtube The Sungkars Family, dengan menganalisis dalam bentuk metode semiotika untuk mendapatkan sesuatu sesuatu yang ada.

B. Lokasi Penelitian

24 Warul Walidin, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Banda Aceh. 2015). hal. 93

(21)

Penelitian ini tidak memiliki lokasi fisik karena objek penelitian ini menggunakan media video Youtube dan analisis semiotika yang digunakan untuk mendapatkan atau menganalisis sesuatu sesuatu yang ada.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu kata yang mempelajari terkait manusia, benda, maupun organisasi.25 Subjek dari penilitian ini adalah Video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family. Sedangkan objek penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan adalah potongan-potongan video yang merepresentasikan pesan dakwah dalam Video Kan Kan Challenge di Youtube The Sungkars Family.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian untuk mengumpulkan data. Tanpa pengetahuan tentang teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak dapat memperoleh data yang akan memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam setting yang berbeda. Peneliti mendapatkan informasi dengan metode pengumpulan data berikut ini :

a. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah suatu aktivitas yang mengamati dan mencatat terkait sesuatu fenomena sosial dan masalah psikologi. Observasi dilakukan secara terencana, sistematis, dengan satu tujuan dalam mengamati dan mencatat

25 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998). h. 35

(22)

fenomena dengan konteks kehidupan sehari-hari dan memperhatikan kebutuhan penelitian ilmiah, sehingga penelitian tersebut dapat mempertanggung jawabkan.26 Dalam observasi ini, peneliti mengamati Channel Youtube The Sungkars Family dan mendapatkan sesuatu yang menggambarkan sesuatu makna yang ada.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa rekaman untuk memperbanyak analisis. Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data penelitian secara verbal berupa catatan, buku, jurnal, komentar para subscriber yang telah dibuat untuk memperoleh informasi yang benar sesuai dengan kenyataan yang ada.

E. Teknik Analisis Data

Setelah semua metode diterapkan, langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menganalisis semua data yang diperoleh selama penelitian. Untuk mendeskripsikan bahan penelitian, yang melakukan analisis sebagai berikut.

1. Reduksi Data

Dalam tahap ini, peneliti memulai dengan menonton videopada episode Raffi Ahmad pada video KanKan Challenge di Youtube The Sungkars Family. Setelah itu, peneliti hanya membahas beberapa potongan-potongan video yang menunjukkan makna dalam pesan dakwah tersebut. Peneliti juga memilih dan mengangkat bahan dari buku dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian tersebut.

2. Penyajian data (data display)

26 Warul Walidin Dkk, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Banda Aceh. 2015), hal. 154

(23)

Penyajian data (data display) melibatkan struktur pengorganisasian data, dari kelompok data yang satu dengan kelompok data yang lain. Sehingga data dapat dikatakan benar keberadaannya. Tahapan ini peneliti mencoba menghubungkan dan menyatukan semua penyajian data yang dipilih sesuai dengan konsep yang ditetapkan dari hasil data observasi komentar subscriber Channel Youtube The Sungkars Family yang dilakukan oleh peneliti.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah langkah terakhir yang dilakukan peneliti saat menganalisis data. Pengumpulan data penelitian dimulai dengan mengamati dan menganalisis youtube terkait temuan penelitian The Sungkars Family. Kesimpulan dapat berubah jika tidak ditemukan data yang mendukung pada kumpulan data berikutnya.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. Komunikasi yang ada dan bermakna. Jakarta: Prenada Media Group, 2011

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandug: Rosdakarya, 2009

Muzzaki, Akhmad. Kontribusi Semiotika Dalam Memahami Bahasa Agama.

Malang: UIN Malang, 2007

Aripudin. Perkembangan Metode Dakwah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011

Machfoed A. Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah dan Penerapannya”. Jakarta: PT.

Bulan Bintang, 2004

Arbi, Armawati. Dakwah Komunikasi. Jakarta: UIN Press

Budiargo, Dian. Komunikasi Ala Net Generation. Jakarta: PT Gramedia 2015 Lantowa, Jafar. Semiotika: Teori, dan Metode dalam Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Deepublish, 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2015 Aziz, Ali Muh. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004

Taufiq, Mohamad Quran in Ms Word, version 2.2.0.0., 2013

Hidayat, M.S. Public Speaking dan Teknik Presentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006

Birowo, Antonius, M. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Gitanyali, 2004

Aziz, Ali, Muh. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004 Barthes, Roland. Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogyakarta, 2004

(25)

Nasrullah, Rulli. Media Sosial Perspektif Komunikasi. Bandung: Rekatama Media, 2016

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998 Syamsul, Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2016

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2013 Cristomy, Tommy. Semiotika Budaya. Jakarta: PPKB, 2004

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media, 1997 Yahya, Toha. Dakwah islam. Jakarta: PT. AL Mawardi Prima, 2004 Alaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Rosdakarya, 2013 Walidin, Warul. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Banda Aceh. 2015 Walidin, Warul, dkk. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Banda Aceh, 2015

Yanti, Putria, Zherry, dkk. Teori dan Aplikasi. Malang, Literasi Nusantara Abadi, 2015

Referensi

Dokumen terkait

Makna Kemiskinan Dalam Video Youtube Analisis Semiotik Tentang Makna Kemiskinan Penduduk India Dalam Tayangan Video pada Channel Actor Varun Pruthi di Youtube. Fakultas

Ada dua rekomendasi dari hasil studi ini, yaitu: (1) Sebagai rujukan untuk para mubaligh dan konten creator muslim dalam menyampaikan pesan dakwah Islam di Youtube,

Dakwah Syakir Daulay Melalui Media YouTube (Channel YouTube VisualTV) skripsi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Pembimbing

Penelitian mengenai dakwah Ustad Khalid Basalamah yang berjudul “Dakwah tanpa Harus Memvonis” melalui Media Youtube belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya, namun

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu sama-sama meneliti konten dakwah yang terkandung dalam channel YouTube Ustadz Abdul Somad.. Selain

Hal-hal lain yang mencangkup tentang persepsi positif mahasiswa terhadap youtube juga di sampaikan oleh saudari Kiki Fakultas Teknik: “youtube adalah konten-konten video yang di buat

108 Dafin Rullyansyah Pradana, 2023 PENGARUH PESAN DAKWAH AKUN YOUTUBE PEMUDA TERSESAT TERHADAP PERILAKU BERAGAMA PENONTONNYA Survei Kepada Subscriber Akun Youtube Pemuda Tersesat

Desain Dakwah Islam Pada Masyarakat Industri 4.0 Dakwah Melalui Konten Video Ceramah Channel Youtube.. Youtube Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Komunitas