• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk teknis pemberian gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita 2018

N/A
N/A
Ambar Pratiwi

Academic year: 2024

Membagikan "Petunjuk teknis pemberian gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita 2018"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Sasaran

Dasar Hukum

KetentuanUmum

PENDIDIKAN GIZI DALAM PEMBERIAN

Pendidikan Gizi

Lampiran 1 : Contoh menu makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak kecil Lampiran 2 : Bentuk monitoring pendidikan gizi di PMT setempat bagi ibu hamil dan anak kecil. Ibu hamil dan bayi merupakan kelompok rentan gizi yang sangat memerlukan perhatian khusus karena dampak negatif yang ditimbulkan jika menderita gizi buruk. 2 Pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal pada ibu hamil dan anak kecil merupakan salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan gizi.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menyiapkan dan menyediakan pangan lokal sesuai prinsip gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak kecil dalam upaya mewujudkan keluarga sehat. Meningkatkan asupan gizi ibu hamil dan anak dengan memastikan konsumsi pangan sesuai prinsip gizi seimbang melalui penggunaan bahan pangan lokal. Katering lokal adalah penyediaan gizi lengkap dalam satu kali makan bagi ibu hamil dan anak kecil, yang bersumber dari produk pangan atau pangan yang tersedia dan tersedia di daerah setempat dengan harga terjangkau.

Edukasi merupakan salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan gizi melalui penyampaian pesan gizi dan kesehatan yang terintegrasi dengan kegiatan makanan pendamping ASI lokal pada ibu hamil dan balita. Melalui kegiatan edukasi gizi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menyiapkan dan menyediakan pangan lokal sesuai prinsip gizi seimbang pada ibu hamil dan balita.

Prinsip dan Persyaratan

Pangan dapat dibuat dari bahan pangan yang terjangkau oleh masyarakat berpendapatan rendah dan tetap memenuhi kebutuhan gizi, keamanan pangan, dan cita rasa sasaran. Bahan pangan yang digunakan mudah didapat sepanjang tahun, diutamakan bahan pangan lokal yang diproduksi dan dijual di daerah tersebut. Pangan yang aman adalah pangan yang tidak mengandung kuman dan bahan kimia berbahaya serta tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat (halal).

Cara penanganan pangan yang baik meliputi: penyiapan, penyimpanan, pencucian, pengolahan atau pemasakan, penyimpanan pangan matang yang memadai dan benar. Dengan penanganan pangan yang benar maka pangan akan terhindar dari kemungkinan terkontaminasi kuman dan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Tanda-tanda kesehatan umum dari makanan yang tidak rusak adalah: berlendir, berjamur, perubahan bau dan rasa makanan.

Tanda lain bahwa makanan tidak memenuhi persyaratan keamanan adalah jika bahan tambahan berbahaya seperti boraks/asam ditambahkan selama pemrosesan. Pangan yang ditawarkan kaya akan gizi berupa sumber karbohidrat (beras, jagung, sagu, kentang, singkong dll), sumber protein hewani (telur, ikan, ayam, daging dll) dan protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan). atau produk olahan lainnya) serta vitamin dan mineral dari buah dan sayur.

PENYELENGGARAAN MAKANAN

Persiapan

Peserta rapat koordinasi kegiatan edukasi Gizi dalam penyediaan makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, Pemerintah Daerah/Negara Bagian, TP PKK Kabupaten. 16 Peserta sosialisasi adalah Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, TP PKK Kabupaten, Pemerintah Daerah, Aparatur Kabupaten terkait (Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Peternakan), TP PKK Kabupaten dan TP PKK Desa Lokus . Rencana pelaksanaan kegiatan meliputi jadwal, lokasi, jenis dan bentuk pemberian makanan tambahan lokal, alternatif pemberian, penanggung jawab dan pelaksana kegiatan.

Pendataan sasaran penerima tambahan pangan lokal oleh TP PKK Kecamatan dan Desa berdasarkan surveilans dengan e-PPGBM. Peralatan memasak, perlengkapan makan dan minum bagi penerima makanan tambahan lokal disiapkan sebelum pelaksanaan kegiatan oleh TP PKK desa secara mandiri. TP-PKK Kabupaten menyusun rencana kegiatan di wilayahnya, dan menyampaikannya kepada TP-PKK Kabupaten untuk mendapatkan jumlah anggaran yang tersedia.

Pelaksanaan

Kegiatan pemberian makanan tambahan setempat dapat dilakukan di rumah salah satu warga atau di tempat yang disepakati bersama seperti posyandu, rumah petugas, kelas bersalin dan lain-lain. Untuk memperoleh data pelaksanaan kegiatan Edukasi Gizi dalam pemberian suplementasi gizi lokal pada ibu hamil dan balita yang telah dilaksanakan, perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai tingkatan di tingkat PKK Desa Revirna TP. -PKK, Revirna TP-PKK. Tim PKK Kabupaten dan Tim Kecamatan (memantau pelaksanaan pendidikan gizi dalam pemberian gizi tambahan lokal pada ibu hamil dan balita.

Tim pelaksana mencatat hasil kegiatan melalui pencatatan di Puskesmas dan dicatat sebagai bahan pengendalian diri dalam kartu pemantauan anak/hamil, sehingga ibu hamil dan anak dapat ikut serta dalam pemantauan setiap mendapat tambahan pangan lokal. . Dinas kesehatan daerah secara rutin melaporkan setiap bulan kepada dinas kesehatan daerah tentang pelaksanaan kegiatan edukasi gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita. Dinas kesehatan daerah melaporkan pelaksanaan kegiatan edukasi gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita kepada Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Gizi Umum pada akhir kegiatan secara keseluruhan.

Anggaran yang digunakan untuk kegiatan Edukasi Gizi Dalam Pemberian Makanan Tambahan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Anak Tahun 2018 disediakan oleh APBN DIPA Satuan Kerja Direktorat Gizi Masyarakat Tahun Anggaran 2018 untuk 160 desa di 16 kabupaten stagnasi. Dana tersebut digunakan untuk paket kegiatan Edukasi Gizi pada Pemberian Makanan Tambahan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Balita sebesar Rp per kabupaten untuk minimal 8 kegiatan. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan Pendidikan Gizi dalam pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi disertai dokumentasi berupa foto dan/atau video.

Pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan anak kecil pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam penyiapan dan pemberian makanan lokal sesuai prinsip gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak kecil dalam upayanya. untuk membentuk keluarga yang sehat. Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi semua pihak terkait dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal bagi ibu hamil dan anak kecil agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien. Pembayaran : Persekot atas pelaksanaan kegiatan Edukasi Gizi Dalam Pemberian Makanan Tambahan Lokal Bagi Ibu Hamil dan Anak di Kab.

Pembayaran: Jasa tenaga pengolah pangan dalam rangka kegiatan pendidikan gizi dalam pemberian makanan tambahan lokal kepada ibu hamil dan anak kecil di desa. TINJAUAN DESA KEGIATAN PENDIDIKAN GIZI DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL BAGI IBU HAMIL DAN ANAK TAHUN 2018.

PEMANTAUAN PEMBERIAN MAKANAN

Pemantauan

Pemantauan dilakukan untuk melihat pelaksanaan kegiatan dan mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan serta upaya penyelesaian permasalahan tersebut pada setiap tingkat administrasi. Pelaksana pemantauan adalah Kementerian Kesehatan, TP-PKK Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi, TP-PKK Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, TP-PKK Kabupaten, TP-PKK Kabupaten dan Puskesmas. Pemantauan dilakukan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan sasaran kegiatan (ibu balita dan ibu hamil) dengan menggunakan formulir terlampir.

Tim kabupaten (TP PKK, dinas kesehatan) dan tim kecamatan (TP.PKK, kepala puskesmas setempat, TPG atau tenaga kesehatan atau bidan desa memberikan bantuan dan bimbingan dalam kegiatan pendidikan gizi dalam penyediaan pangan lokal bagi ibu hamil dan balita. setiap bulannya, dan apabila terjadi permasalahan, segera lakukan koordinasi dan tindakan perbaikan.

Pencatatan dan Pelaporan

TP-PKK Kabupaten menyampaikan usulan kegiatan kepada Direktorat Gizi Masyarakat dan melakukan pencairan sesuai permintaan. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (CPA) antara Direktur Gizi Masyarakat dengan 16 lokus stunting TP-PKK Kabupaten. Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan Surat Perintah Pembayaran (SPP) kepada Pejabat Penandatangan SPM (Perintah Pembayaran), kemudian Pejabat Penandatangan SPM menerbitkan SPM pencairan dana kepada TP-PKK Kabupaten.

KPPN Jakarta VII akan mentransfer dana ke rekening TP-PKK Kabupaten sesuai dengan SPM yang disampaikan. TP-PKK Kabupaten menyalurkan dana yang diterima kepada TP-PKK Kabupaten dengan menggunakan invoice terlampir. Dokumen Surat Pertanggungjawaban (LAR) dan laporan kegiatan yang telah selesai dikirim ke TP-PKK Kabupaten untuk diteruskan ke TP-PKK Kabupaten.

TP-PKK Kabupaten membuat laporan kegiatan serta bukti dokumenter pelaksanaan kegiatan di Kabupaten berupa foto dan/atau video persiapan, pelaksanaan dan pemantauan kegiatan kemudian dikirimkan ke Direktorat Gizi Masyarakat. TP-PKK Kabupaten membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pengeluaran (SPTB) yang merupakan ringkasan tanggung jawab SPJ TP-PKK Kabupaten sesuai format terlampir dan selanjutnya dikirimkan ke Direktorat Gizi Masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban keuangan. Kegiatan pemberian makanan tambahan yang dibarengi dengan kegiatan pendidikan gizi masyarakat akan memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi bagi kesehatan dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan gizi yang terjadi di masyarakat sebagai bagian dari pengembangan sumber daya manusia.

1 Apakah pegawai yang melaksanakan pemberian makanan pendamping ASI dalam keadaan sehat dan tidak menderita penyakit menular serta berperilaku sesuai pola hidup sehat dan PHBS 2.

PENDANAAN

Sumber Dana

Komponen Penggunaan Dana

PKK Desa atau kader posyandu menggunakan dana yang diterima sesuai Petunjuk Teknis (format pertanggungjawaban/SPJ terlampir) dan membuat laporan kegiatan disertai foto dan/atau video. Apakah ibu mendapat penyuluhan gizi seimbang selama penyelenggaraan MT 9 Apa pesan pendidikan gizi yang ada? Apakah ibu mendapat penyuluhan gizi seimbang selama penyelenggaraan MT 9 Apa pesan pendidikan gizi yang ada?

Mekanisme Penggunaan Anggaran

Kelengkapan Pertanggungjawaban

5. Pondok Babaris 6. Murung Asam 7. Padang Bangkal 4. Južni Amuntai 8. Simpang Empat 5. Banjang 9. Baruh Tabing 6. Haur Gading 10. Jingah Bujur 11.

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

gizinya melalui indeks BB/TB.. Duma Rantna Sari Nasution : Gambaran Status Gizi Anak Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Di Puskesmas Mandala Medan

Kondisi yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan status gizi baik pada ibu hamil dan balita kemungkinan adalah budaya turun temurun warga berupa pantangan

HUBUNGAN SIKAP DAN PRAKTIK IBU SELAMA PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA.. PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Tujuan Umum mengetahui pengaruh pem- berian makanan tambahan pemulihan pada balita gizi kurang terhadap perubahan status gizi di wilayah Puskesmas Kramat Kabupaten

Kondisi yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan status gizi baik pada ibu hamil dan balita kemungkinan adalah budaya turun temurun warga berupa pantangan

pemberian makanan tambahan (PMT) dengan pemberian makanan tambahan (PMT) kombinasi konseling gizi terhadap status gizi kurang usia 6–24 bulan di karenakan

Buku ini berisi penjelasan tentang makanan tambahan bagi bayi dan anak balita berusia 6 – 59 bulan berbasis bahan makanan lokal, yang diharapkan dapat meningkatkan

PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA 6-48 BULAN TERHADAP STATUS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS SEI TATAS KABUPATEN KAPUAS Edvina Staf Rumah Sakit Umum Daerah