• Tidak ada hasil yang ditemukan

plagiarisme adalah pelanggaran hak cipta dan etika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "plagiarisme adalah pelanggaran hak cipta dan etika"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Kesimpulan dari Prosedur tembak di Tempat

Tindakan kepolisian Negara republik Indonesia dalam melakukan tembak di tempat (Upaya Represif) merupaka upaya terakhir. Kewenangan tembak di tempat yang dimiliki oleh kepolisian telah diatur dalam Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian, dan juga telah diatur dalam Prosedur Tetap (PROTAP). Dalam melakukan tembak di tempat (tindakan represif) setiap anggota kepolisian harus melakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Alasan polisi melakukan tembak di tempat adalah: karena tersangka berusaha kabur, tidak mengikuti perintah petugas untuk menyerahkan diri, dan tersangka berusaha menyerang petugas atau dengan kata lain ketika tersangka melakukan tindakan yang membahayakan jiwa masyarakat dan petugas kepolisian.

4.1.2 Kesimpulan dari Pertanggungjawaban Kepolisian

Bentuk pertanggungjawaban dari pihak kepolisian yaitu terdiri dari pertanggungjawaban yang diberikan oleh institusi kepolisian dan juga pertanggungjawaban dari individu kepolisian. Pertanggungjawaban yang diberikan oleh institusi kepolisian terhadap tersangka yaitu hanya sebatas tindakan medis, apabilah tersangka mengalami luka tembak dan mengembalikan mayat ke keluarga dan melakukan penguburan apabilah tersangka meninggal. Sedangkan

(2)

pertanggungjawaban dari individu kepolisian yang melakukan tembak di tempat adalah hanya membuat laporan pertanggungjawaban kepada atasan. Tetapi apabilah dalam melakukan tindakan represif atau tembak di tempat tidak sesuai aturan atau prosedur yang ada, maka harus melakukan pertanggungjawaban pidana.

4.2 Saran

Dari hasil penelitian maka penulis dapat memberikan masukan dan saran sebagaiberikut:

1. Bahwa dalam menjalankan tugas setiap anggota kepolisian harus benar- benar memahami tugas fungsi dan wewenangnya sebagai anggota kepolisian.

2. Pengambilan tindakan yang berhubungan dengan tersangka (pelaku kejahatan) yang sangat berbahaya, pelaku kejahatan yang menggunakan senjata tajam atau bahan-bahan yang berbahaya sebaiknya petugas lagsung melakukan tindakan tegas.

3. Dalam melakukan tindakan tegas (tembak di tempat) sebaiknya tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia, dan juga kode etik yang dimiliki oleh kepolisian.

4. Setelah menerimah laporan pertanggungjawaban dari anggota yang melakukan tembak di tempat, atasannya harus meninjau kembali prosedur yang dilakukan apakah benar-benar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

(3)

5. Pemberian sanksi terhadap anggota yang melakukan salah tembak harus tegas, agar anggota kepolisian lebih berhati-hati dalam melakukannya.

6. Pembinaan terhadap Akademi Kepolisian tingkat dasar, harus berjalan dengan baik agar setela menjadi anggota kepolisian dan bertugas di lapangan suda benar-benar mengerti akan tugas wewenang dan fungsi dari kepolisian.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Saleh, Roeslan, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Aksara Baru, Jakarta, 1993

Huda, Chairul, Dari tiada pidana tanpa kesalahan menuju kepada tiada pertanggungjawaban pidana tanpa kesalahan, Prenada Media, Jakarta, 2006

Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002

Karobah, Sem, Standar Hak Asasi Manusia Untuk Penegak Hukum, Galang Pres, Yogyakarta, 2007

Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 1993

Rianto, Samad Bibit, pemikiran Menuju Polri Yang Profesional, Mandiri, Berwibawa dan dicintai Rakyat, Restu Agung, Jakarta, 2006

Utomo Hadi Warsito. H, Hukum Kepolisisan Di Indonesia, Prestasi, Jakarta, 2005

INTERNET:

Mengancam Polisi, Pencuri Sepeda Motor Ditembak, Sumber:Liputan6.com,

Malang

Komplotan Perampok Puskesmas Dibekuk, Harian Seputar Indonesia, 23 August 2011

http;//www.IndoMedia.com/ upaya mereduksi Budaya Militerisme dalam

(5)

Pendidikan Polri

www.kontras-nsc@net/PolisidanSenjata Api

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:

Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Kitap Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Peradilan Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Etika Kepolisian Republik Indonesia Tahun 2003

Peraturan Kepala Kepolisisan Negara Republik Indonesia No. 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip Dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia

Prosedur Tetap Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor:

Protat/1/X/2010 Tentang Penanggulangan Anarkis

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penerimaan pendapatan asli daerah yang disetor langsung melalui BUD Kas Daerah oleh pihak ketiga sudah cukup baik, hanya masih perlu diperbaiki karena terdapat kelemahan pada

Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, surat pernyataan gaji dan upah dan kas keluar sebaiknya dibuat untuk mendukung sistem dan prosedur penggajian pada perusahaan, sehingga

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA 44 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian menunjukan parameter marshall dari perkerasan dengan variasi

5.2 Saran Berdasarkan analisis efisiensi baik efisien teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi, faktor produksi luas lahan dan faktor produksi tenaga kerja perlu dikurangi,

PLAGIARISME ADALAH PELANGGARAN HAK CIPTA DAN ETIKA BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian yang berjudul Analisis Keuntungan Pengrajin Tempe Di

Saran kepada perusahaan Dari hasil data yang diteliti, peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk mengembangkan aset – aset yang tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, karena

Bercermin pada Peraturan Walikota Blitar Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, maka dalam prakteknya Pemerintah Kota Blitar mengelola keuangan

Saran Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan, penulis akan uraikan beberapa saran yang dapat berguna bagi perusahaan, yaitu pertama perusahaan dalam menjalankan operasi,