PLANNING THOUGHT
Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Seminar Teori Perencanaan
Disusun oleh : Neni Safitri
193060053
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
2022
Paradigma Perencanaan
Berdasarkan tipologi tersebut, maka jenis-jenis perencanaan yang terbentuk dan berkembang antara lain berdasarkan paradigma perencanaan:
1. Theosentris.
Theosentris adalah suatu paham yang melahirkan suatu pemerintahan teokrasi, yang menggabungkan antara dogma-dogma agama dan kekuasaan dimana masyarakat diatur dan diperintah oleh raja-raja melalui suatu sistem yang bersifat militer, yang didampingi oleh ahli agama atau pendeta. Pada paradigma perencanaan ini, fungsi perencanaan harus mendukung kekuatan monarki, serta memberikan tekanan pada kepentingan penguasa, birokrat, militedanpenguasa keagamaan. Contoh hasil jenis perencanaan ini adalah Kota Jogja secara kosmologi, dan Hasta kosala-kosali secara mitologi.
2. Positivisme
Perencanaan jenis ini hanya percaya pada hal yang nyata, tidak khayal, menolak metafisika dan teologis. Perencanaan harus bermanfaat dan diarahkan pada penyerangan kemajuan, pasti, jelas dan tepat, serta ke arah ke arah penataan dan penetiban. Pembangunan dan kemajuan ditandai oleh dominasi kerja ilmu pengetahuan modern atau ilmu-ilmu positif. Fungsi perencanaan ini adalah memastikan bahwa perencanaan memiliki kapasitas yang direkayasa sosial, punya citra pasti, punya cetak biru (cetak biru) dari suatu badan perencanaan, program- program pasti dilaksanakan dilapangan tanpa perubahan, bersifat lebih ke arah pekerjaan (rekayasa), aplikasi standar-standar teknis, pendekatan rencana utama, dan penggunaan lahan. Contoh hasil perencanaan jenis ini adalah perencanaan penggunaan lahan sebagai bentuk orientasi spasial dan RUTRK-RTRTK sebagai bentuk perencanaan standar.
3. Utopianisme
Utopianisme adalah suatu paham yang bertujuan mengembangkan nilai-nilai esensial kemanusiaan dan lingkungan yang telah terabaikan oleh sistem industri dan birokrasi, untuk dibawa ke suatu masa depan yang ideal (lingkungan sosial dan fisik).
Fungsi perencanaan jenis ini adalah untuk mempertahankan atau mengembalikan kesinambungan searah dan lembaga-lembaga kota yang telah dihancurkan untuk keuntungan ekonomi, dikaitkan kembali dengan nilai-nilai lingkungan perdesaan (udara bersih, membuka spasi, pohon-pohon). Contoh hasil perencanaan jenis ini
adalah perencanaan kota baru, kota Taman, dll sebagai bentuk idealisme serta utopianisme.
4. Rasionalisme
Rasionalisme adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal (rasio) dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh oleh akal. Perencanaan disini merupakan suatu aktivitas publik, masyarakat memutuskan dan mengontrol pembangunannya sendiri dengan cara rasional. Jenis perencanaan ini menganut paham-paham seperti rasional komprehensif, inkrementalisme, dan perencanaan strategis.
Ciri-ciri perencanaan dengan pengaruh Rsionalisme
Planning merupakan suatu pola umum dari kegiatan berpikir dan bertindak
Planning merupakan suatu aktivitas publik tempat masyarakat memutuskan dan mengontrol pembangunannya sendiri dengan cara rasional
Esensi planning adalah rasionalis atau penerapan akal sehat untuk kepentingan manusia
Planninh harus mencerminkan & mengarah pada cara kerja ilmiah
Memiliki citra pasti dan holistik (menyeluruh) atas kemungkinan- kemungkinan yang ada
Program-program dapat dievaluasi dan mmeberikan peluang bagi adanya tindakan-tindakan pemecahan ,asalah (problem solving)
Pemerintah sebagai orgaisasi dengan pengambilan keputusan di tingkat pusat
Mensyaratkan lembaga perencanaan yang serba tahu dan serba bisa (think thank)
Mensyaratkan SDM berkualitas tinggi, berpandangan luas yang mampu mengatasi masalah-masalah detail
Berorientasi jangka panjang
Contoh perencanaan dari paradigma ini sebagai berikut : o REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
o P5D (Pedoman Pperencanaan Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah)
o RIK (Rencana Induk Kota)
o RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) o RUTRD (Rencana Umum Tata Ruang Daerah)
o RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
o Lembaga Perencanaan Pembangunan Kota bergeser dari PU ke BAPPEDA Perencanaan merupakan salah satu bentuk karya manusia yang berbudaya, sehingga produk perencanaan juga berkembang seiring dengan perkembangan daya pikir dan kreasi manusia. Proses dan produk perencanaan wilayah dan kota dimanifestasikan dalam bentuk struktur, bentuk dan penampilan fisik yang berbeda, yang disebabkan oleh pendekatan, teknologi, peradaban dan kompleksitas yang berbeda. Secara umum, jaman atau sejarah perencanaan wilayah dan kota di dunia dibagi dalam 6 jaman, yaitu purba, yunani, abad pertengahan, peralihan, revolusi industri, dan pasca industri Berikut merupakan perkembangan perencanaan di dunia
1. Zaman Purba
Pada zaman purba, kehidupan masih sangat sederhana dan permasalahan yang dihadapimasih sangat sederhana. Masyarakat hidup dengan berpindah-pindah dan berburu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Teknologi masih sangat sederhana dan terbuat dari alam seperti membuat alat berburu dari batu. Berikut merupakan tabel penjelasan berdasarkan peradaban teknologi, kompleksitas masalah dan pendekatan perencanaan pada zaman purba.
2. Zaman Yunani
Pada zaman yunani, peradaban sudah lebih maju dibandingkan dengan zaman purba. Teknologi yang ada juga sudah lebih maju namun masih sederhana.
Kompleksitas permasalahan masih sederhana dan dikuasai oleh sistem penguasa seperti raja. Masyarakat pada zaman ini sudah mulai mengubah alam untuk memenugi kebutuhannya. Berikut merupakan tabel penjelasan berdasarkan peradaban teknologi, kompleksitas masalah dan pendekatan perencanaan pada zaman yunani.
3. Zaman Abad Pertengahan
Pada zaman abad pertengahan, peradaban dan teknologi sudah semakin maju.
Masyarakat sudah melakukan barter dan sudah terdapat persaingan antar kelompok. Pada masa ini terbentuk kelompok penguasa dan rakyat yang dikuasai sehingga menimbulkan kesengjangan sosial. Masyarakat sudah mengenal agama.
Berikut merupakan tabel penjelasan berdasarkan peradaban teknologi, kompleksitas masalah dan pendekatan perencanaan pada zaman abad pertengahan.
4. Zaman Peralihan
Pada zaman peralihan, peradaban yang terbentuk sudah semakin tinggi dan mulai ditemukannya teknologi untuk memudahkan hidup serta sudah terdapat ilmu pengetahuan dalam bidang seni. Permasalahan yang dihadapi pun semakin luas dan masyarakat tidak lagi melakukan barter dengan kelompok namum dengan kelompok yang lebih luas dan besar yaitu mulai melakukan pertukaran antar negara.
5. Masa Revolusi Industri
Pada masa revolusi industri, teknologi sudah berkembang dan dimanfaatkan pada dunia industri. Pada masa ini masyarakat banyak bekerja dibidang industri dikarenakan industri memerlukan pekerja yang banyak. Perkembangan ekonomi semakin meningkat dikarenakan industri yang menjamur dimanan-mana yang
menyebabkan kerusakan lingkungan dan kualitas hidup yang menurun. Berikut merupakan tabel penjelasan berdasarkan peradaban teknologi, kompleksitas masalah, dan pendekatan perencanaan pada zaman revolusi industri.
6. Masa Pasca Revolusi Industri
Pada masa pasca revolusi industri, masyarakat sudah jenuh akibat revolusi industri yangmenyebabkan kerusakan lingkungan dan kualitas hidup yang menurun, akibatnya banyak masyarakat yang menginginkan kehidupan yang lebih baik dan berangan-angan mengenai kehidupan yang baik dan lingkungan yang baik.
Berikut merupakan tabel penjelasan berdasarkan peradaban teknologi, kompleksitas masalah, dan pendekatan perencanaan pada masa pasca revolusi industri.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/247226130/Teori-Perencanaan https://slideplayer.info/slide/2388002/
Pratama, dkk (2018). Paradigma Perencanaan Dan Perencanaan Ekonomitugas Mata Kuliah Proses Dan Teori Perencanaan