GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah Singkat Perusahaan
Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang pada Perang Dunia II, Indonesia dikuasai oleh Jepang dan semua pegawai perusahaan listrik diambil oleh Jepang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu, dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kesempatan besar ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan pekerja listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang pada bulan September 1945 dan menyerahkannya kepada Pemerintah Republik Indonesia. Perusahaan listrik Indonesia dirintis oleh perusahaan swasta Belanda, yaitu pabrik-pabrik untuk pengusaha listrik untuk umum yang dianggap menguntungkan, maka timbullah perusahaan listrik swasta Belanda seperti ini.
Pada masa pendudukan Jepang, perusahaan listrik swasta ini dikuasai dan dikelola sepenuhnya oleh Jepang sesuai dengan kondisi daerah tertentu seperti perusahaan listrik Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera dan lain-lain. Pada masa agresi Belanda I, perusahaan-perusahaan listrik yang dibentuk berdasarkan keputusan Presiden di atas kembali dikuasai oleh pemilik aslinya pada agresi Belanda II (19 Desember 1948). 3 Pemerintah Kolonial Belanda, sedangkan perusahaan listrik swasta dikembalikan kepada pemilik aslinya sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB).
3 Oktober 1953 tentang nasionalisasi perusahaan listrik milik Belanda, yaitu jika konsesi perusahaan telah berakhir, maka beberapa perusahaan listrik milik swasta diambil dan dilebur ke dalam departemen ketenagalistrikan. 67 Tahun 1961, dibentuk Badan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang membawahi seluruh perusahaan listrik dan gas dalam satu struktur organisasi.
Visi dan Misi PLN. Rayon Bengkalis PT. Adra Gemilang
- Visi
- Misi
- Motto
Mengingat ketenagalistrikan sangat penting untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat pada umumnya dan untuk mendorong peningkatan perekonomian nasional pada khususnya, maka perlu meningkatkan penyelenggaraan penyediaan tenaga listrik, penggunaan dan pengelolaannya sedemikian rupa. sehingga cukup untuk mendistribusikan tenaga listrik secara merata dengan kualitas pelayanan yang baik.
Struktur Organisasi
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik Listrik memudahkan masyarakat umum untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga agar lebih jelas fungsi kedudukan dan antar orang yang melakukan segala kegiatan dalam organisasi, maka suatu organisasi harus memiliki struktur organisasi. Sedangkan struktur organisasi itu sendiri adalah “kerangka kerja yang mewujudkan hubungan yang erat antar bidang tertentu”.
DESKRIPSI
Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan
- Minggu 1 Tanggal 5 – 11 Juli 2021
- Minggu 2 Tanggal 14 – 19 Juli 2021
- Minggu 3 Tanggal 22 – 28 Juli 2021
- Minggu 4 Tanggal 31 – 4 Agustus 2021
- Minggu 5 Tanggal 7 – 12 Agustus 2021
- Minggu 6 Tanggal 15 – 20 Agustus 2021
- Minggu 7 Tanggal 23 – 28 Agustus 2021
- Minggu 8 Tanggal 31 Agustus 2021
Magang bekerja dengan pengawas lapangan untuk memperbaiki kabel yang kendor di jalan Kuala Alam seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.12. Peserta magang bersama supervisor melakukan kegiatan penggantian MCB (pemutus arus utama) yang rusak di pelanggan seperti pada gambar 2.14. Peserta magang bersama dosen pembimbing melakukan kegiatan penyambungan kabel SR yang putus seperti pada Gambar 2.15.
Pemagang bersama pembimbing melakukan kegiatan pemangkasan atau pembersihan jaringan tegangan menengah, seperti terlihat pada Gambar 2.16. Magang bersama dengan pengawas lapangan melakukan kegiatan penggantian percing di rumah pelanggan, seperti terlihat pada Gambar 2.17. Peserta magang bersama dosen pembimbing melakukan kegiatan penggantian insert (cutout) fuser CO, seperti pada Gambar 2.22.
Peserta magang bersama pengawas lapangan melakukan CT (cleartemperament) seperti terlihat pada gambar 2.23. Peserta magang bersama pengawas lapangan melakukan kegiatan penggantian MCB (pemutus arus utama) yang rusak di pelanggan seperti pada gambar 2.24. Pemagang bersama pengawas lapangan mengganti KWH meter yang rusak dengan dummy meter di rumah pelanggan seperti pada gambar 2.25.
Magang bersama pengawas lapangan mengatasi kekhawatiran KWH di rumah pelanggan, terlihat mereka melakukan pengecekan di jalan Pedekik seperti terlihat pada gambar 2.27. Pelajar CT pelanggan (temperamen jelas) karena meteran KWH berbunyi Periksa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.28. Pelajar CT pelanggan (temperamen jelas) karena meteran KWH berbunyi Periksa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.29.
Magang memeriksa dengan pengawas lapangan untuk kesalahan dalam kehilangan kontak nol / netral seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.30. Para pemagang bersama pengawas lapangan melakukan kegiatan pemindahan KWH meter ke rumah pelanggan seperti terlihat pada Gambar 2.32. Pemagang bersama pengawas lapangan mengangkat kabel SKU yang lepas seperti pada Gambar 2.33.
Peserta magang bersama pengawas lapangan melakukan kegiatan penggantian sekring NH atau sekring pada PHB-TR yang putus seperti terlihat pada Gambar 2.36. Para pemagang bersama pengawas lapangan melakukan kegiatan perbaikan pada kabel SR pelanggan yang kendor seperti pada Gambar 2.37.
Target Yang Diharapkan
Perangkat Keras Dan Lunak Yang Digunakan
Data-Data Yang Diperlukan
Dokumen- Dokumen Yang Diperlukan
Kendala Yang Dihadapi Penulis Dalam Menyelesaikan Tugas
Hal-Hal Dianggap Perlu
SOP PEMASANGAN PROTEKSI FUSE CUT OUT ( FCO )
- FCO (fuse cut out)
- Fungsi komponen utama FCO (fuse cut out)
- Isolator keramik
- Kontak tembaga (disepuh perak)
- Alat pemadam/pemutus busur
- Tutup tabung pelebur
- Mata kait
- Tabung pelebur
- Penggantung
- Klem pemegang
- Line terminal
- Fuse link
- Prinsip kerja fuse cut out
- Sop pemasangan Fuse Cut Out
- Peralatan kerja
- Perlengkapan K3
- Alat ukur
- Material
- Tahap persiapan
- Tahap pelaksanaan pembebasan tegangan
- Tahap pelaksanaan pekerjaan pemasangan FCO
- Tahap penormalan tegangan
Penutup juga berfungsi untuk melindungi pautan fius di dalam tiub fius daripada kerosakan semasa operasi. Cangkuk ini berfungsi sebagai cangkuk untuk menurunkan atau menaikkan tiub cair dari kedudukannya. Bagi memudahkan kakitangan memasang dan membaiki FCO apabila berlaku lebihan beban pada fius yang terputus.
Agar fuse tube tidak jatuh saat FCO kelebihan beban yang menyebabkan fuse link putus. Peringkat arus Pemutusan Sekering harus dipilih sehingga sama dengan atau lebih besar dari arus beban maksimum pada jaringan. Pada sistem distribusi, sekering yang digunakan memiliki prinsip kerja peleburan, ketika arus melebihi batas arus pengenalnya.
Biasanya Fuse Cut Out dipasang untuk melindungi feeder dari gangguan hubung singkat dan dipasang secara seri dengan sumber listrik yang dilindunginya. Fuse Cut Out juga sering dijumpai pada setiap trafo. Karena sekering yang dipotong bisa dikatakan hanya seutas kawat yang penampangnya disesuaikan dengan besarnya arus maksimum yang diperbolehkan mengalir pada kawat tersebut. Pilihan kawat yang digunakan untuk memotong sekering didasarkan pada faktor leleh yang rendah dan harus memiliki konduktivitas yang tinggi.
Biasanya bahan yang digunakan untuk pemutus sekring ini adalah kawat perak, kawat tembaga, kawat seng, kawat timah atau kawat paduan dari bahan tersebut. Dengan dilepaskannya fuser tube ini yang berfungsi sebagai saklar pemisah maka peralatan jaringan distribusi terhindar dari gangguan arus beban lebih atau arus hubung singkat. Jika arus yang melalui sekering yang trip melebihi batas maksimum, umur sekering yang trip akan dipersingkat.
Oleh karena itu, pemasangan pemutus sekering pada jaringan distribusi harus memiliki kapasitas yang lebih besar dari kualitas tegangan jaringan, kira-kira tiga sampai lima kali arus nominal yang diperbolehkan. Potongan sekering ini biasanya ditempatkan sebagai pelindung trafo distribusi, dan pelindung cabang-cabang utama pengumpan yang menuju ke jaringan distribusi. Sup untuk Pemasangan Sekring Putus Langkah-langkah pemasangan sekring putus : Langkah-langkah pemasangan sekring putus : 3.5.1.
Konstruksi pemutusan sekering jauh lebih sederhana dibandingkan dengan pemutus sirkuit yang ditemukan di gardu induk. Biasanya Fuse Cut Out dipasang setelah PTS atau LBS untuk melindungi penyulang dari gangguan hubung singkat dan dipasang secara seri dengan jaringan yang diproteksinya, Fuse Cut Out juga sering dijumpai pada setiap trafo.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari kerja praktek yang dilakukan penulis di PT Adra Gemilang Bengkalis adalah sebagai berikut. Pada sistem jaringan distribusi, FCO juga dipasang untuk mengamankan instrumen lain, seperti peralatan trafo, kapasitor pengatur tegangan dan jaringan cabang tiga fasa. Adra Gemilang Bengkalis membuat agenda pemeliharaan sistem pengaman gardu distribusi khususnya sistem pengaman FCO (fuse cut out).
Adra Gemilang Bengkalis agar dapat memasang komponen FCO dengan menggunakan alat safety yang sesuai, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Adra Gemilang Bengkalis agar tetap menerima mahasiswa untuk melakukan kegiatan kerja praktek (KP) karena dengan melakukan kerja praktek mahasiswa dapat mengetahui perbedaan ilmunya. Adra Gemilang Bengkalis untuk menyediakan perpustakaan yang berisi buku-buku tentang kelistrikan atau buku-buku yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa praktik (KP) dan karyawan perusahaan itu sendiri.
Hal ini dapat memudahkan mahasiswa untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukannya dalam kerja praktek (KP). Agar Politeknik Negeri Bengkalis dapat membimbing mahasiswa untuk menentukan tempat kerja prakteknya lebih awal, sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam menentukan kerja praktek. Anna's Life & chemical Engg, 2011, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), http://choalialmu89.blogspot.com/2011/06/pembangkit-listrik-tenaga-gaspltg.html.
Saran