• Tidak ada hasil yang ditemukan

Poktan, Gapoktan, dan Kelompok Wanita Tani

N/A
N/A
Arjuna Eko Prasetyo Prasetyo

Academic year: 2024

Membagikan "Poktan, Gapoktan, dan Kelompok Wanita Tani"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER

ARTI, TUJUAN, STRUKTUR ORGANISASI SERTA KEGIATAN DARI POKTAN, GAPOKTAN DAN KELOMPOK WANITA TANI

Nama : Arjuna Eko Prasetyo Nim : 230120064

Kelas : 12 D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2024

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Melihat kenyataan yang ada di masyarakat bahwa petani saat ini sangat sulit untuk mendapatkan pupuk, obat, mendapatkan bibit padi unggul, sehingga petani merasa sulit untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal, padahal pemerintah telah menganggarkan beberapa persen APBN untuk pertanian di Indonesia bahkan juga di adakannya subsidi pupuk bagi petani kecil. Namun sampai saat ini nasib petani masih saja terpuruk, belum mampu mengangkat derajad hidup keluarganya. Kalau di lihat Indonesia merupakan negara yang subur, negara agraris, negara yang melimpah sumber daya alamnya tetapi rakyat Indonesia tidak mampu untuk mengolah lahan yang telah ada untuk mengangkat derajad hidupnya.

Pada tanggal 13 april 2007, Dikeluarkannya Peraturan Mentri Pertanian Nomor 273/KPTS/OT.160/4/2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Pembinaan kelompok tani di arahkan pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaan lainnya dengan menumbuh kembangkan kerja sama antar petani dan pihak lain yang terkait untuk mengembangkan usaha taninya. Selain itu pembinaan kelompok tani diharapkan dapat membantu dan menggali potensi, memecahkan masalah usaha tani anggotanya secara lebih efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya. Kelembagaan kelompok tani dan Gapoktan difasilitasi dan diberdayakan oleh pemerintah agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan para anggotanya.

Berbagai persoalan seperti, permodalan, teknologi pertanian, ketersediaan pupuk dan air/irigasi dan hama yang sering menyerang sawah petani. Berbagai persoalan tersebut dapat diselesaikan secara bersama-sama melalui kelembagaan pertanian yaitu Gapoktan. Gapoktan akan memberikan solusi di setiap persoalan yang muncul dalam pertanian. Dengan adanya gabungan kelompok tani ini diharapkan dapat saling bertukar pikiran sesama anggota dalam mengolah lahan pertanian dengan baik supaya dapat mengingkatkan hasil pertanian secara maksimal

Pada prinsipnya, wanita memiliki potensi yang setara dengan pria dalam kontribusinya terhadap pembangunan, baik dalam lingkup kelompok mereka maupun dalam konteks masyarakat secara umum. Dukungan terhadap peran perempuan, baik di lingkungan keluarga maupun dalam komunitas, menjadi kunci untuk mencapai pembangunan yang makmur dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pemerintah mengambil langkah-langkah inisiatif guna mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia, yaitu melalui pendirian institusi yang disediakan oleh perempuan. Kelompok Wanita Tani (KWT)

(3)

adalah kelompok petani yang memungkinkan pekerja perempuan berpartisipasi dalam kegiatan pertanian dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan pendapatan finansial.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan adanya POKTAN & GAPOKTAN dalam mengatasi segala permasalahan masyarakat tani?

2. Bagaimana kegiatan-kegiatan POKTAN & GAPOKTAN dalam pemberdayaan masyarakat?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat KWT ?

4. Apa peran struktur organisasi terhadap permasalahan yang dihadapi?

(4)

PEMBAHASAN

KELOMPOK TANI (POKTAN) :

Kelompok tani dapat diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani/petani, yang terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani taruna (pemuda/i) yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada dilingkungan pengaruh dan pimpinan seorang kontak tani. Kelompok tani adalah kumpulan tani yang dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan dan kebersamaan menghadapi kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya, keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh seorang ketua.

Kelompok tani ini akan membentuk komunitas petani dalam rangka mempermudah pengadaan sarana produksi pertanian, seperti bibit, pupuk maupun obat-obatan. Hal ini akan lebih efektif jika dilakukan oleh kelompok tani daripada secara individu karena biaya pengadaan sarana produksi pertanian dapat ditanggung bersama. Selain itu, mereka bersama-sama memiliki kekuatan untuk menentukan harga hasil pertaniannya.

Dalam pengembangannya kelompoktani memiliki tiga fungsi yaitu sebagai kelas belajar, wadah kerjasama dan unit produksi. Sebagai wahana kerjasama, usahatani yang dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas (Permentan Nomor: 273/Kpts/ OT. 160/4/2007).

Ciri-ciri kelompok tani meliputi :

A. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota.

B. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam usahatani.

C. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi.

D. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama.

TUJUAN KELOMPOK TANI

Sebagai organisasi sosial masyarakat, kelompok tani berfungsi sebagai wadah belajar-mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusahatani dengan produktivitas yang meningkat, pendapatan yang bertambah, dan kehidupan lebih sejahtera. Selain itu, kelompok tani juga berfungsi sebagai wahana kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani, serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan. Terakhir kelompok tani juga berfungsi

(5)

sebagai unit produksi, yang dilaksanakan oleh masing-masing anggota kelompok tani secara keseluruhan sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

STRUKTUR ORGANISASI KEANGGOTAAN

Struktur kelompok tani merujuk pada organisasi serta tata kelola dalam kelompok tani tersebut.

Hal ini mencakup pembagian tugas, pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya dan komunikasi antar anggota kelompok. Struktur ini ditetapkan untuk memastikan efisiensi dan kesinambungan dalam kegiatan pertanian yang dilakukan oleh anggota kelompok tani, biasanya terdiri dari sekelompok petani yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama dalam meningkatkan hasil panen dan pendapatan.

Tujuan utama struktur kelompok tani adalah untuk membangun kekuatan kolektif yang memungkinkan petani untuk mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi, seperti akses terbatas terhadap modal, teknologi, pasar, dan pembiayaan. Melalui kerjasama dalam struktur kelompok tani, petani dapat bekerja bersama untuk meningkatkan produksi, menjalankan kegiatan usaha bersama, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Manfaat struktur kelompok tani yaitu :

A. Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani B. Meningkatkan produktivitas pertanian

C. Memperkuat kapasitas pemasaran

D. Meningkatkan akses ke sumber daya dan permodalan

E. Meningkatkan pengetahuan teknis dan keterampilan pertanian

Contoh dari srtuktur organisasi serta tugas masing-masing pengurus adalah sebagai berikut :

Ketua Kelompok

Wakil Ketua

Skretaris Kelompok

Bendahara Kelompok

Seksi Simpan Pinjam

Seksi Non Simpan

Pinjam

Anggota Kelompok

(6)

Berdasarkan struktur organisasi maka tugas dari masing-masing pengurus adalah sebagai berikut:

1. Ketua Kelompok : Bertugas mengkoordinasikan, mengorganisasikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelompok, dengan rincian sebagai berikut : memimpin rapat pengurus, memimpin rapat anggota, menandatangani surat menyurat, mewakili kelompok dalam pertemuan dengan pihak lain dan memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.

2. Wakil Ketua : Wakil ketua dengan tugas antara lain mewakili ketua bilamana ketua berhalangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua sebatas ruang lingkup tugas-tugas ketua tersebut.

3. Sekretaris Kelompok : Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan dengan rincian sebagai berikut : mencatat segala keputusan penting dalam setiap rapat, menindaklanjuti hasil-hasil rapat, menyampaikan hasil-hasil rapat dengan cara membuat notulen dan disampikan dalam rapat berikutnya, membuat dan menyimpan serta menyampaikan hasil notulen rapat kepada pengurus, membuat undangan-undangan, menyiapkan surat menyurat dan pengarsipannya, membuat laporan-laporan (laporan bulanan, laporan tahunan)

4. Bendahara kelompok : Bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan kelompok dengan rincian tugas sebagai berikut : menerima pembayaran atas nama kelompok dan menyimpannya dengan baik, melakukan pembayaran atas persetujuan ketua kelompok, menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan, menyelenggarakan dan memelihara administrasi keuangan kelompok dan menyusun laporan keuangan secara berkala (bulanan dan tahunan).

5. Seksi Simpan Pinjam : Melayani anggota yang akan menyimpan atas meminjam uang dan mencatatnya dalam buku simpan pinjam, melakukan pencatatan penerimaan dan pembayaran kegiatan simpan pinjam dalam buku kas simpan pinjam serta membuat laporan bulanan dan laporan tahunan untuk kegiatan simpan pinjam

6. Seksi Non Simpan Pinjam : Mempunyai tugas antara lain melayani anggota dalam kegiatan non simpan pinjam, merencanakan dan mengusulkan kepada ketua tentang pengadaan barang sesuai dengan kebutuhan anggota, melakukan pencatatan tentang barang anggota kelompok dalam buku pengadaan barang serta membuat laporan bulanan dan tahunan untuk seksi yang bersangkutan 7. Anggota Kelompok : Bertugas mematuhi aturan-aturan atau kesepakatan dalam kelompok,

mematuhi keputusan-keputusan rapat, hadir dan aktif pada setiap rapat-rapat anggota,membayar iuran-iuran serta aktif memanfaatkan pelayanan yang di selenggarakan oleh kelompok

(7)

AKTIVITAS / KEGIATAN KELOMPOK TANI

1. Penyuluhan Pertanian : Melakukan penyuluhan pertanian kepada anggota kelompok dan masyarakat sekitar mengenai teknik bercocok tanam, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan alat dan mesin pertanian.

2. Penyediaan Benih & Pupuk : Kelompok tani dapat bekerja sama dengan petani lain atau pihak terkait untuk memperoleh benih dan pupuk dengan harga yang lebih murah. Hal ini dapat membantu anggota kelompok menghemat biaya produksi.

3. Tukar Pikiran : Dalam kelompok tani, anggota kelompok dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai praktik pertanian yang efektif. Mereka juga dapat mengadakan pertemuan rutin atau kegiatan sosial lainnya untuk mempererat hubungan antar anggota kelompok

4. Pengendalian Hama : Kelompok tani melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman secara bersama-sama. Mereka juga bisa berbagi informasi dan pengalaman mengenai cara pengendalian hama dan penyakit yang efektif

5. Pemasaran Bersama : Kelompok tani bekerja sama dalam pemasaran produk pertanian, baik melalui penjualan langsung kepada konsumen maupun melalui kerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti agen pembelian atau toko kelontong

GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)

GAPOKTAN adalah Gabungan Kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Membangun Gapoktan yang ideal diperlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pembinaan yang berkelanjutan. Proses penumbuhan dan pengembangan Gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan secara langsung dapat menyelesaikan permasalahan petani, pembiayaan dan pemasaran. Gapoktan sebagai aset kelembagaan dari Kementrian Pertanian diharapkan dapat dibina dan dikawal selamanya oleh seluruh komponen masyarakat pertanian mulai dari pusat, provinsi, kab/kota hingga kecamatan untuk dapat melayani seluruh kebutuhan petani dipedesaan.

Gapoktan atau gabungan kelompok tani adalah organisasi yang memperkuat kelembagaan petani yang ada, sehingga pembinaan pemerintah terhadap petani akan terfokus dengan sasaran yang jelas. Disini terlihat bahwa pembentukan Gapoktan kepada kepentingan atas yaitu sebagai kendaraan untuk menyalurkan dan menjalankan berbagai kebijakan dari luar desa. Saat ini Gapoktan diberi pemaknaan baru, termasuk bentuk dan peran yang baru. Gapoktan menjadi lembaga gerbang (gateway institutions) yang menjadi penghubung petani satu desa dengan lembaga–lembaga diluarnya.

(8)

Gapoktan dibentuk atas dasar :

A. Kepentingan bersama antara anggota

B. Berada pada kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara anggota, C. Mempunyai kader pengelolaan yang berdedikasi untuk menggerakkan petani

D. Memiliki kader atau pimpinan yang diterima oleh petani lainnya

E. Mempunyai kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar anggotanya, F. Adanya dorongan atau manfaat dari tokoh masyarakat setempat

Dasar Hukum Gapoktan :

1. PERATURAN MENTERI PERTANIAN 82/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELOMPOK TANI DAN GABUNGAN KELOMPOK TANI.

2. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 16/Permentan/OT.140/2/2013 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PENYULUHAN PERTANIAN DILINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN.

TUJUAN & FUNGSI ADANYA GAPOKTAN

Tujuan penggabungan kelompok menjadi Gapoktan dalam PERMENTAN Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 adalah untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif agar kelompok tani lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani di sektor hulu dan hilir.

Fungsi Gabungan Kelompoktani Menurut PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 82/Permentan/OT.140/8/2013 :

a. Unit Usaha Penyedia Sarana dan Prasarana Produksi: Gabungan kelompoktani merupakan tempat pemberian layanan kepada seluruh anggota untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi (pupuk termasuk pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida, dll) dan alat mesin pertanian, baik yang berdasarkan kredit/permodalan usahatani bagi anggota kelompoktani yang memerlukan maupun dari swadana petani/sisa hasil usaha;

b. Unit Usahatani/Produksi: Gabungan kelompoktani dapat menjadi unit yang memproduksi komoditas untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dan kebutuhan pasar sehingga dapat menjamin kuantitas, kualitas dan kontinuitas serta stabilitas harga;

c. Unit Usaha Pengolahan: Gabungan kelompoktani dapat memberikan pelayanan baik berupa penggunaan alat mesin pertanian maupun teknologi dalam pengolahan hasil produksi komoditas yang mencakup proses pengolahan, sortasi/grading dan pengepakan untuk meningkatkan nilai tambah produk;

(9)

d. Unit Usaha Pemasaran: Gabungan kelompoktani dapat memberikan pelayanan/fasilitasi pemasaran hasil pertanian anggotanya baik dalam bentuk pengembangan jejaring dan kemitraan dengan pihak lain maupun pemasaran langsung. Dalam pengembangannya gapoktan dapat memberikan pelayanan informasi harga komoditas, agar gapoktan tumbuh dan berkembang menjadi usahatani yang mandiri sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik bagi anggotanya;

e. Unit Usaha Keuangan Mikro (simpan-pinjam): Gabungan kelompoktani dapat memberikan pelayanan permodalan bagi anggota, baik yang berasal dari iuran dan/atau simpan-pinjam anggota serta sisa hasil usaha, maupun dari perolehan kredit melalui perbankan, mitra usaha, atau bantuan pemerintah dan swasta

Manfaat/Tujuan Gapoktan antara lain :

1. Memudahkan para penyuluh pertanian melakukan pembinaan untuk memfasilitasi para petani dalam mengembangkan usahanya

2. Memudahkan para pengambil kebijakan untuk melaksanakan program yang akan dikembangkan 3. Memudahkan penyuluh pertanian melakukan pemberdayaan terhadap petani

Ciri-ciri Gapoktan :

1. Adanya rapat anggota secara berkala 2. Penyusunan rencana kerja

3. Memfasilitasi usahatani secara komersial & berorientasi pasar sektor hulu-hilir 4. Adanya jalinan kerja sama antar Gapoktan dan pihak lain

5. Sumber pelayanan informasi dan teknologi

CONTOH KEGIATAN GAPOKTAN DALAM PEMBERDAYAAN ANGGOTA 1. Studi Banding:

Salah satu cara yang dilakukan gapoktan untuk merubah pola pikir dan menambah pengetahuan anggota gapoktan. Study banding dilaksanakan dengan tujuan anggota gapoktan mendapat pengalaman yang lebih banyak lagi, mampu menerapkan dari hasil studi banding tersebut dan mampu menerima serta menggunakan inovasi-inovasi yang ada.

2. Pelatihan Keterampilan:

Pelatihan ketrampilan ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh gapoktan untuk merubah pola pikir petani yang monoton. Anggota gapoktan perlu adanya bimbingan secara intensif karena merubah pola pikir ini sama saja merubah pandangan anggota gapoktan dari yang

(10)

awalnya tidak tahu menjadi tahu. Berbagai macam ketrampilan telah dilakukan gapoktan, contohnya dengan pelatihan pembuatan pupuk organic. Pelatihan ini merupakan suatu proses pemberdayaan karena sebagian anggota gapoktan hanya bermata pencaharian sebagai petani, maka dengan pelatihan ini anggota gapoktan menjadi berdaya mampu memproduksi pupuk secara bergotong royong bahkan jika da yang membutuhkan pupuk dalam jumlah besar maka anggota gapoktan akan memproduksinya secara besar-besaran.

3. Kerjasama Gapoktan dengan KUD & BRI:

Gapoktan selama ini tidak hanya sebagai mediator penyalur saprotan namun juga sebagai mediator bagi para anggota gapoktan untuk memperoleh modal pinjaman biaya produksi pertaniannya. Selama masa gagal panen banyak sekali anggota gapoktan yang mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, namun dengan adanya gapoktan maka anggota gapoktan diberikan beberapa solusi untuk memperoleh modal kembali guna untuk memproduksi hasil pertanian.

Salah satunya dengan adanya kerjasama antara gapoktan dengan KUD yang memiliki program simpan pinjam dengan bunga yang kecil dan juga bekerjasama dengan BRI Gapoktan berupaya membantu anggotanya supaya mampu melakukan produksi lagi meskipun telah mengalami gagal panen. Anggota gapoktan dapat mengembalikan modal usaha yang telah dipinjam melalui KUD maupun BRI setelah masa panen berikutnya. Anggota gapoktan diberikan kelonggaran waktu pengembalian sehingga anggota gapoktan tidak merasa dipersulit dengan pengembalian modal usaha tersebut

4. Gapoktan Membeli Hasil Pertanian Anggota Gapoktan Dengan Harga Layak :

Gapoktan selaku lembaga yang berfungsi untuk membantu petani selama musim panen gapoktan berupaya membeli gabah hasil pertanian anggota gapoktan. Gapoktan bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya salah satunya dengan membeli hasil pertanian anggotanya dengan harga jual yang lebih layak dan anggotanya tidak mengalami kerugian.

5. Gapoktan Bekerjasama Dengan KUD & Pedangan :

KUD dan pedagang pilihan gapoktan siap untuk membantu anggota gapoktan yang akan menjual gabah hasil panennya dengan hrga yang lebih layak dibandingkan anggota gapoktan menjual gabahnya kepasar atau pedangang lainnya. Dengan adanya kerjasma yang baik antara gapoktan, KUD dan pedagang maka kebutuhan petani untuk menjual gabah hasil panen tidak mengalami

(11)

kerugian meskipun harga jual dipasar dengan KUD dan pedagang hasil kerja sama gapoktan selisih harganya tidak terlalu jauh dengan harga dipasar.

6. Kerjasama dengan BUMN :

Gapoktan bekerjasama dengan BUMN seperti Dolog yang ditugasi oleh pemerintah untuk menampung gabah maupun beras dengan standar harga yang telah ditentukan oleh pemerintah sehingga petani mendapat nilai jual yang lebih tinggi. Gapoktan mengharapkan dengan adanya kerjasama ini maka harga jual gabah maupun beras dari anggota gapoktan diharapkan mendapatkan nilai jual yang pantas seperti ketentuan dari pemerintah. Dolog berupaya membantu anggota gapoktan yang merasa sulit menjual hasil pertaniannya dan merasa bahwa harga jual gabah dan beras dipasaran tidak layak bagi anggota kami. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan anggota gapoktan tidak merasa kebingungan untuk menjual hasil pertaniannya, anggota gapoktan dapat terbentu dan tidak mengalami kerugian.

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI GAPOKTAN

Pengurus Gapoktan terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara Gapoktan serta beberapa Seksi dengan masing-masing tanggung jawab seperti :

1. KETUA : Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi, mengorganisasi terhadap seluruh kegiatan Gapoktan seperti :

a. Memimpin rapat pengurus yang dihadiri oleh pengurus poktan serta penyuluh pendamping b. Menandatangani surat menyurat dan dokumen (PUAP) serta surat-surrat lain

c. Mewakili Gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain d. Memimpin organisasi dan administrasi Gapoktan

Ketua Gapoktan

Skretaris Gapoktan

Bendahara Gapoktan

Seksi Keuangan Mikro

Seksi Usaha Tani

Seksi Usaha Pengolahan

Seksi Saprodi

Seksi Pemasaran

(12)

2. SEKERTARIS : Bertugas melaksanakan administrasi kegiatan Gapoktan yaitu a. Menyusun laporan bulanan, tahunan pada kegiatan Gapoktan

b. Menyelenggarakan administrasi dokumen RUB (Rencana Usaha Bersama), RUK (Rencana Usaha Kelompok) dan RUA (Rencana Usaha Anggota) dan Organisasi lainnya

c. Mengkoordinir notulensi rapat , berita acara serta dokumen lain

3. BENDAHARA : Bertugas menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan Gapoktan termasuk penyalinan dan pengelolaan dana seperti :

a. Penyimpanan dokumen arsip

b. Pembukuan setiap penyaluran dana kepada anggota

c. Penarikan / pencarian dana sesuai jadwal pemanfaatan oleh anggota d. Penyusunan laporan

4. SEKSI KEUANGAN MIKRO :

a. Menumbuuhkembangkan kreatifitas dan Prakarsa anggota Gapoktan untuk memanfaatkan setiap informasi serta akses permodalan yang tersedia

b. Meningkatkan kemampuan anggota Gapoktan untuk dapat mengelola keunangan mikro secara komersil

c. Mendorong serta mengadvokasi para anggota agar mau serta mampu melaksanakan kegiatan simpan pinjam untuk fasilitas pengembangan modal usaha

5. SEKSI USAHA TANI :

a. Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi usaha tani yang menguntungkan

b. Menyusun rencana definitive Gapoktan

c. Menjalin kerja sama dengan pihak lain dalam pelaksanaan usaha tani d. Mengevaluasi kegiatan

e. Merumuskan kesepakatan bersama dalam pemecahan masalah

6. SEKSI USAHA PENGOLAHAN :

a. Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usaha tani dan poktan b. Menjalin Kerjasama/ mitra usaha dengan pengusaha pengolahan hasil pertanian

c. Mengembangkan kemampuan anggota gapoktan dalam pengolahan produk hasil pertanian d. Mengorganisasikan kegiatan prooduksi anggota Gapoktan

(13)

7. SEKSI SAPRODI (SARANA PRODUKSI) :

a. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasaran setiap anggota

b. Menjalin Kerjasama/mitra usaha dengan pihak penyedia sarana dan prasarana produksi pertanian

8. SEKSI PEMASARAN :

a. Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumberdaya yang dimiliki b. Menjalin kemitraan usaha dengan pihak pemasok hasil produksi pertanian c. Mengembangkan kemampuan memasarkan produk-produk pertanian

d. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usaha masing-masing anggota untuk dijadikan satu unit

e. Menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki

KELOMPOK WANITA TANI (KWT)

Menurut (Widjayanti et al., 2021) Kelompok Wanita Tani merupakan suatu organisasi yang bermanfaat serta sangat membantu para KWT selain sebagai sarana pemberi nasihat dan bimbingan terhadap kegiatan para anggotanya. Beberapa kelompok tani juga mempunyai kegiatan lain seperti gotong royong, simpan pinjam, dan workshop terkait kegiatan pertanian. Kelompok Wanita Tani ini berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat, terutama perempuan yang dimana mereka dapat memimpin dan menuangkan berbagai pemikiran di bidang pertanian, serta memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dan visi anggota kelompok agar kegiatan kelompok kreatif dan mengikuti perkembangan zaman (Margayaningsih, 2020). Nuryanti, S. dan Swastika, D.K.S (2011) menjelaskan bahwa secara teoritis KWT mempunyai makna yaitu sebagai sekumpulan para pekebun yang bersama-sama secara informal melalui keselarasan pertanian dan kepentingan bersama.

Margayaningsih, D. I. (2020) menjelaskan bahwa Wanita Tani merupakan perempuan yang memiliki peran ganda. Sebagai seorang ibu rumah tangga serta memiliki peran lain sebagai pengatur keuangan keluarga. Begitulah istilah yang muncul ketika perempuan berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan keluarga melalui bertani bersama perempuan petani. Perempuan desa aktif terlibat dalam kehidupan komersial, yaitu bertani, hortikultura, beternak dan berdagang. Perempuan desa juga bekerja di rumah untuk membuat home industri berupa peralatan dan makanan. Sistem sosial saat ini juga membutuhkan peran perempuan. Setiap daerah mempunyaibanyak sistem sosial, seperti sistem dua tahun dimana laki-laki dan perempuan saling melengkapi. Ternyata hubungan perburuhan dalam proses produksi tidak hanya ditentukan oleh perbedaan gender saja, namun terdapat peluang dan peluang untuk memperoleh sumber daya strategis yang dapat mengatasi perbedaan gender.

(14)

KWT dapat diartikan sebagai sebuah kelompok petani yang terbentuk secara informal berdasarkan keselarasan dan kesamaan kepentingan dalam kegiatan pertanian. Pembinaan kelompok tani bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas setiap kelompok petani dalam melaksanakan fungsi mereka, meningkatkan keterampilan anggota dalam mengembangkan usaha pertanian, dan memperkuat kelompok tani agar dapat berdiri sendiri dengan ketahanan yang kuat (Nuryanti dan Swastika. 2011)

Tumbuhnya kelompok Wanita Tani merupakan kelompok swadaya yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat. Kelompok Wanita Tani ini wilayah kerjanya tidak melampaui batas administrasi desa. Untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memberdayakan SDA dan SDM yang ada guna mengoptimalkan potensi pertanian setempat perlu pembinaan peran kelompok tani yaitu sebagai :

1. Kelas Belajar

Kelompok Wanita Tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar tumbuh dan berkembang menjadi Usahatani yangmandirimelalui pemanfaatan dan akses kepada sumber informasi dan teknologi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan serta kehidupan yang lebih baik.

2. Wahana Kerja Sama

Tempat untuk memperkuat Kerjasama adalah kelompok Tani, baik di antara sesama Petani dalam Kelompok Tani maupun dengan pihak Iain, sehingga diharapkan Usaha tani lebih efisien dan mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan serta lebih menguntungkan

3. Unit Produksi

Dengan menjaga kontinuitas, kuantitas, dan kualitas usaha tani dapat dikembangkan melalui masing-masing anggota kelompok tani untuk mencapai sekala ekonomi

Hal-hal yang mendukung dan menghambat peran kelompok perempuan tani ialah :

1. Adanya pembinaan dan pemberdayaan melalui penyuluhan dan pendampingan dari pemerintah 2. Penghambatnya ialah bahwa adanya keterbatasan dalam permodalan, teknologi, dan organisasi pada masyarakat desa terutama yang dialami oleh kaum perempuan menyebabkan rendahnya produktivitas usaha.

Dalam pembentukannya ditetapakan Visi dan Misi yang dijadikan tujuan dan acuan peran Kelompok Wanita Tani Sumber Lestari yaitu :

1. VISI Memaksimalkan potensi perempuan tani untuk membantu pemenuhan kebutuhankeluarga dalam pemanfaatan sumber daya alam demi tercapainya kesejahteraan masyarakat desa dengan prinsip kemandirian dan ketrampilan yang inovatif

(15)

2. MISI :

a. Menumbuhkan partisipasi wanita tani agar menjadi produktif b. Menumbuhkan kemandirian wanita tani

c. Meningkatkan ketrampilan wanita tani dalam pengelolaan hasil produksi pertanian d. Meningkatkan hasil pertanian untuk pemenuhan kebutuhan keluarga

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK WANITA TANI (KWT)

Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaannya, KWT Vigur Organik memiliki struktur organisasi yang berfungsi dalam pembagian tugas dan mengatur pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kegiatan tertentu. Adanya struktur kepengurusan dapat menggambarkan adanya sebuah peran dari adanya kedudukan kelompok tersebut. Susunan kepengurusan KWT Vigur Organik mencakup adanya pelindung dan penasehat dalam penyelenggaraan KWT Vigur Organik yang mencakup Kepala Lurah Cemorokandang dan penyuluh pertanian Kecamatan Kedungkandang sebagai Pembina.

Kemudian pengelola KWT Vigur Organik adalah pihak yang membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan anggota dan mengadakan koordinasi terkait pelaksanaan program sesuai dengan kebutuhan anggota

Struktur Organisasi KWT Vigur Organik

(16)

Struktur kepengurusan KWT Vigur Organik, berikut penjelasan tugas dan wewenang masing- masing peran dalam struktur tersebut :

1. KETUA: Bertanggungjawab atas sepenuhnya pada KWT Vigur Organik terutama untuk pengembangkan kelompok, memajukan, dan mensejahterakan anggota. Ketua kelompok dibantu oleh wakil ketua yang membantu pekerjaan ketua kelompok.

2. WAKIL KETUA: Membantu kerja ketua kelompok terutama di internal kelompok. Seperti memberikan support anggota untuk bisa menggunakan hak-haknya yang telah ditawarkan oleh ketua kelompok.

3. SEKRETARIS 1: Bertanggung jawab atas semua hal yang berkaitan dengan administrasi, inventaris, surat menyurat, absensi, dan lain-lainnya. Seperti membantu tugas ketua dalam memimpin rapat, membuat draft rencana kerja tahunan, dan membuat surat-surat jika dibutuhkan.

4. SEKRETARIS 2: Membantu tugas sekretaris 1, menyiapkan acara, mencatat notulensi, membuat absen, dan mencatat surat masuk dan keluar serta mengagendakan suatu acara.

5. BENDAHARA: Bendahara bertanggungjawab atas semua hal yang berkaitan dengan aliran dana masuk dan dana keluar pada KWT Vigur Organik, menghitung gaji anggota dan menghitung hasil usaha, serta membuat laporan keuangan kelompok setiap bulan.

6. SEKSI PEMASARAN: Seksi pemasaran bertanggung jawab atas semua aspek yang berkaitan dengan pemasaran dan promosi produk sayuran maupun produk olahan. Seksi pemasaran terlibat langsung dalam kerjasama dengan supermarket maupun konsumen secara langsung.

KEGIATAN KELOMPOK TANI WANITA SUMBER LESTARI

1. Kegiatan pertemuan rutin dengan melaksanakan simpan pinjam uang serta simpan pinjam beras, dalam pertemuan rutin ini biasanya dihadiri juga oleh Pendamping Lapangan dari BPP Kecamatan Suruh yang memberikan arahan dan bimbingankepada kelompok.SeIainitu,jugadilaksa naanprogram Kawasan Rumah Pangan Lestari(KRPL). Dengan fungsinya sebagai kelas belajar bagi anggota kelompok, KWT Sumber lestari dapat menjadi wadah bagi masyarakat.

2. Kegiatan Pembuatan Kebun Bibit serta pembelian aneka macam bibit, pembuatan bangunan fisik dimana bangunan tersebut digunakan sebagai pusat produksi pembibitan tanaman kelompok.

3. Pemanfaatan Pekarangan Anggota Kelompok, setiap anggota memperoleh aneka bibit tanaman beserta peralatannya,oleh karena itu setiap anggota dianjurkan untuk mempersiapkan lahan pekarangan masing-masing.

4. Pembuatan Kebun Sekolah salah satu upaya dari Kelompok Wanita Tani untuk mendukung pemanfaatan lahan sekolah sebagai inovasi yang produktif. Kelompok menyediakan bibit bibit

(17)

tanaman Peserta perlengkapannya kemudian diserahkan secara penuh kepada pihak sekolah untuk dikembangkan.

Sehingga dengan adanya Kelompok Wanita Tani ini memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat :

1. MenjaIin kerukunan dan kekompakan masyarakat khususnya pada anggota.

2. Meningkatkan kreatifitas masyarakat dalam hal penglolaanpertanian

3. SekaIigus untuk meningkatkan kebutuhan dan menunjang peningkatan ekonomi masyarakat khususnya dibidangpertanian terutama produksi sayur mayur organik

(18)

SENARAI PUSTAKA

Mardikanto, Totok. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Departemen Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Pertanian UNS.

Jakarta.

Margayaningsih, D. I. (2020). Peran kelompok wanita tani di era milenial. Publiciana, 13(1), 52-64.

Nuryanti, S., & Swastika, D. K. S. (2011). Peran kelompok tani dalam penerapan teknologi pertanian.

In Forum penelitian agro ekonomi (Vol. 29, No. 2, pp. 115- 128).

Purwanto; Syukur, M; Santoso, P. 2007. Penguatan Kelompok Tani dalam Mendukung Pembangunan Pertanian di Jawa Timur.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 82/Permentan/OT.140/8/2013

Widjayanti, W., Arahmah, S. A., Darajat, A., Apriansyah, A. H., & Aminullah, A. (2021).

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Mawar Merah Untuk Mengolah Keripik Bayam Dengan Baik Di Desa Cijurey Kabupaten Sukabumi. Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat, 7(2), 80-88.

Referensi

Dokumen terkait

pengelolaan lumbung pangan, bahwasanya terdapat kelompok wanita tani yang dinamakan KWT ―εelati‖ berada di Dusun Benyo, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan,

Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Jaya Tani merupakan suatu organisasi petani yang dibentuk pada 4 Januari 2006 di Desa Mangunjaya sebagai wadah menampung aspirasi para petani

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, peran penyuluh pertanian Terhadap gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) di Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai

Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Bogor berperan penting dalam praktik pertanian perkotaan. Akan tetapi, jumlah KWT mengalami penurunan dan salah satu penyebabnya

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Melalui Kegiatan Pemberian Nilai Tambah Olahan Jagung ( Zea mays L.) (Suatu Kasus Pada Kelompok Wanita Tani Cipta Lestari Di Desa Haurgeulis

Dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian dana bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) menggunakan metode TOPSIS dapat membantu menentukan Kelompok

Dengan jumlah petani pada gapoktan Sinar tani yaitu 159 orang yang terbagi dalam 5 kelompok tani (Poktan), sedangkan untuk sampel dilakukan dengan cara Purposive sampling

Hubungan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen organisasi pada kelompok wanita tani di Kabupaten