• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola HUBUNGAN 3 ORGAN ITB (MWA – SA – REKTOR)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pola HUBUNGAN 3 ORGAN ITB (MWA – SA – REKTOR)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFTNASKAH AKADEMIK

POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB (MWA – SA – REKTOR)

VERSI-1

23 AGUSTUS 2014

(2)

DAFTAR ISI

1. Latar Belakang

2. Konsep Pola Hubungan 3 Organ ITB 3. Usulan Pola Hubungan 3 Organ ITB

(3)

1. LATAR BELAKANG

Pasal 5 ayat 1 dan 2 Statuta ITB menyatakan ketentuan umum tentang ITB, yaitu:

a. ITB merupakan universitas penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial serta ilmu humaniora dan yang diakui dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera.

b. ITB mendidik intelektual untuk membangun kearifan dan kekuatan moral dalam mencari dan menemukan kebenaran serta mampu memimpin bangsa dan berpartisipasi aktif dalam pergaulan dunia.

Dua ayat tentang ketentuan umum ITB tersebut di atas, merupakan penjabaran dari Visi dan Misi ITB, sebagai berikut:

Visi ITB:

Untuk memandu arah pengembangan ITB, Senat Akademik (SA) ITB melalui Surat KeputusanNo.022/SK/K‐01‐SENAT/1999 menetapkan Visi ITB sebagai berikut:

“ITB menjadi lembaga pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.”

Misi ITB:

Surat Keputusan Senat Akademik ITB No.023/SK/K‐01‐SENAT/1999, menetapkan Misi ITB, sebagai pernyataanakanpentingnya keberadaan ITB sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi, yaitu:

”Memandu perkembangan dan perubahan yang dilakukan masyarakat melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang inovatif, bermutu dan tanggap terhadap perkembangan global dan tantangan lokal”.

Pernyataan Visi dan Misi ITB serta ketentuan umum tentang ITB tersebut di atasmenggambarkan bahwa ITB ingin menjadi universitas penelitian yang diakui dunia, dan sekaligus mampu memberikan nilai dan manfaat bagi bangsa Indonesia.Disamping itu, ITB ingin menjadi lembaga yang memiliki kekuatan moral dan mampu membimbing pembangunan bangsa serta aktif dalam pergaulan dunia.

Ketentuan ini, tidak mungkin bisa diraih jika organisasi ITB masih seperti yang ada sekarang.Arah dan bentuk ITB yang diinginkan tersebut akan sulit diwujudkan, jika keterampilan pengambilan keputusan serta perilaku para pejabat yang sedang memegang amanah untuk menjalankan 3 Organ ITB, tidak didukung oleh organisasi yang mampu memberikan informasi/pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dengan akurat dan cepat.

Untuk merealisasikan visi dan menjalankan misi, Statuta ITB pasal 19 ayat 1 menjelaskan lebih lanjut tentang peran dan fungsi 3 Organ ITB yang diberi kewenangan untuk mengendalikan sekaligus menjalankannya, yang terdiri atas MWA, SA dan Rektor, dimana masing‐masing organ tersebut, memiliki fungsi pokok sebagai berikut:

(4)

a. Majelis Wali Amanat (MWA), adalah organ ITB yang diberi kewenangan dalam menyusun dan menetapkan kebijakan umum ITB.

b. MWA mendelegasikan penyelenggaraan kegiatan Tridharma serta seluruh kegiatan penunjang dan pendukung lainnya kepada Rektor. Karena itu, Rektor adalahorgan ITB yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Tridharma ITB, dan

c. MWA mendelegasikan fungsi penetapan norma dan kebijakan akademik ITB serta pengawasan pelaksanaannya kepada SA. Karena itu SA, adalah organ ITB yang menjalankan fungsi menyusun, merumuskan, menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.

Secara umum, peran utama MWA adalah mengarahkan (direct)agar “haluan kapal” ITB tetap menuju Visi ITB yang dicita‐citakan, serta menjaga(protect) agar “kapal” ITB tetap melaju sejalan dengan Misi yang diembannya.Agar MWA mampu melakukan direct dan protect, maka ketiga Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor) harus connect. Dengan demikian, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar “kapal” ITB mampu melaju dengan arah yang benar,dengan melakukan program‐program kerja yang efektif dan efisien, yaitu:

a. Adanya hubungan yang efektif antar MWA‐SA‐Rektor, dan efektifitas hubungan iniditentukan oleh pemahaman yang baik tentang bagaimana mereka berhubungan satu dengan lainnya.

b. Efektifitas hubungan tidak akan tergambar dalam struktur organisasi – tapi membutuhkan peta khusus untuk menjelaskan pola hubungan yang diharapkan (Peta Hubungan).

c. Efektifitas hubungan sangat dipengaruhi oleh Model Organisasi yang dipilih ITB, dan untuk ini ITB sebaiknya menjalankan prinsip‐prinsip model organisasi Modern.

Bagian selanjutnya dari naskah akademik ini, akanmengupas lebih rinci tentang konsep dan rencana aplikasi pola hubungan antara 3 organ ITB, dengan menggunakan konsep pola hubungan organisasi modern.

(5)

2. KONSEP POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB

Sebagaimana diuaraikan di atas, bahwa untuk menggambarkan pola hubungan antara 3 organ ITB akan menggunakan konsep model organisasi modern. Namun untuk lebih jelasnya, mengapa konsep organisasi modern yang dipilih, kita bahas dulu apa beda antara konsep organisasi Mekanistik (Klasik) dengan Organismik (Modern), sebagaimana dapat dilihat pada tabel‐1.

Tabel‐1: Karakteristik Paradigma Organisasi

No Paradigma Organisasi Klasik Paradigma Organisasi Modern

1

Organisasi adalah kumpulan aktifitas. Informasi/pengetahuan /pengalaman, umumnya tidak mengalir atau dibawa orang.

Organisasi mampu menyimpan dan mengalirkan informasi/pengetahuan/ pengalaman diantara 3 Organ ITB

2 Organisasi alat untuk membagi kekuasaan (powerallocation)

Organisasi seperti mahluk hidup – memiliki kecerdasan (mampu belajar), dimana setiap unit organisasi mampu memperbaiki dirinya dan membuat keputusan dengan cepat & akurat

3 Pola dan aturan kerja ditetapkan secara detail dan bersifat kaku

Organisasi memiliki iklim kerja yang kondusif untuk mandiri (self organization), bekerja lebih fleksibel dan cerdas.

Paradigma Organisasi Mekanistik (Klasik), yaitu organisasi yang bekerja seperti mesin/robot, yang hanya bekerja sesuai dengan aturan mekanistik, sehingga memiliki 3 karakteristik utama sebagai berikut:

a. Fokus pada pembagian tugas;

b. Fokus pada pembagian kekuasaan;

c. Pola dan aturan kerja: detail dan kaku.

Gambar‐1: Pola Hubungan MWA‐SA‐Rektor Model Organisasi Klasik

MWA

SA Rektor

Monitoring dan Evaluasi

Laporan KinerjaMinta

Pengarahan Monitoring,

ValidasiEvaluasi Dan Feedback dan

Arahan

Laporan Kinerja Akademik

Monitoring, Validasi Kebijakan Tri Dharma Pt.; Nilai2 Pertimbangan Renip, Renstra Dan Rka Laporan Kinerja;

Memberi Pertimbangan Pemerintah, Masyarakat, Alumni, Mahasiswa, Dosen,

Tenaga Kependidikan

Identitas, Nilai, Visi &

Misi;Renip, Renstra, Rka;Target KinerjaKebijakan Umum;

Identitas, Nilai2, Visi & Misi;Renip,

Renstra, Rka;Target Kinerja,

Kebijakan Umum

(6)

Gambar‐1 menjelaskan pola hubungan antara MWA‐SA dan Rektor ITB berdasarkan Statuta ITB, jika kita memilih Paradigma Organisasi ITB berdasarkan model Organisasi Klasik, tampak bahwa model Organisasi Klasik memiliki kelemahan, khususnya karena organisasi klasik tidak mampumemfasilitasi para pejabatnya untuk bisamenjawab beberapa pertanyaan berikut:

a. Bagaimana agar MWA/SA dapat melakukan proses monitoring, validasi, evaluasi dan memberikan umpan balik kepada Rektor dengan cepat dan berkualitas?

b. Bagaimana agar MWA/SA mampu memberikan arahan (atas permintaan Rektor yang mungkin datang) mendadak, dengan cepat dan berkualitas?

c. Bagaimana agar organisasi ITB mampu beradapasi/belajar dengan cerdas: mampu belajar dari kesalahan, mampu menduplikasi best practices antar unit, mudah mencari informasi, mampu membuat keputusan dengan cepat dan berkualitas, mampu menyesuaikan rencana agar sesuai dengan perubahan kondisi?

d. Bagaimana agar MWA/SA mampu memastikan bahwa aktivitas Rektorat telah sesuai dengan arahan MWA/SA?

e. Bagaimana agar antara MWA‐SA‐Rektor mampu melakukan PROSES KOMUNIKASI/

KOORDINASI yang efektif untuk menghasilkan informasi/pengetahuan yang dibutuhkan dalam penetapan keputusan?

Kelemahan lebih lanjut dari organisasi klasik, yaitu tidak memiliki daya tahan untuk menghadapi perubahan lingkungan yang cepat, makin kompleks dan bersifat tidak pasti.

Organisasi masa kini membutuhkan organisasi yang memiliki daya tahan dan kecerdasan, karena:

a. Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

c. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal, organisasi tersebut tidak akan memiliki masa depan.

Mengingat adanya kelemahan organisasi klasik sebagaimana dijelaskan di atas, maka ITB harus memiliki organisasi yang selain memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap perubahan lingkungan, juga harus cerdas agar mampu mewujudkan visi dan menjalankan misinya. Karena itu ITB membutuhkan organisasi yang memiliki kemampuan untuk mencapai performansi secara optimum dan sekaligus mampu untuk bertahan (survive) dalam jangka waktu yang panjang (to be viable).

Organisasi yang sesuai dengan tujuan di atas adalah Organisasi Modern, yaitu organisasi yang secara umum memiliki karakteristik mampu menyimpan dan mendistribusikan informasi/pengetahuan dengan baik, mampu membuat keputusan dengan cepat dan akurat, mampu belajar, dan mampu mandiri. Model Organisasi Modern sangat cocok untuk diterapkan di ITB, karena memiliki 3 karakteristik sebagai berikut:

(7)

a. Mampu menyediakan informasi/pengetahuan/ yang dibutuhkan;

b. Mampu belajar dan mampu membuat keputusan dengan cepat dan akurat; serta c. Memampukan para aparatnya untuk mandiri (self organization)

3. USULAN POLA HUBUNGAN 3 ORGAN ITB

Pola hubungan antara MWA‐SA‐Rektor ITB dikembangkan dengan mengacu pada konsep Valuable System Model, yaitu sistem yang memandu kita untuk menjabarkan pola hubungan 3 organ ITB dengan menggunakan 5 Sistem Viableyang harus ada dan bekerja dengan efektif dalam organisasi ITB, dengan rincian sebagai berikut:

a. Sistem-1:Normatif – menjelaskan identitas, nilai‐nilai dan budaya ITB, serta visi dan misi ITB, yang menjelaskan tentang arah dan kondisi masa depan ITByang diharapkan oleh Masyarakat Institut.

b. Sistem-2:Kebijakan dan Stratejik - berfungsi sebagai Intelegent yang memonitor lingkungan sekitar dan menjelaskan pedoman perilaku serta langkah dan cara untuk mencapai visi/tujuan organisasi. Sistem‐2 dijabarkan dalam bentuk kebijakan serta rencana stratejik ITB.

c. Sistem-3:Kontrol/Pengarahan: berfungsi untukmengendalikan program‐program kerja yang ada di sistem‐4, dengan melakukan monitoring, verifikasi serta evaluasi atas proses pengelolaan sumber daya yang dioperasikan oleh Sistem‐4. Sistem‐3 berperan untuk memastikan agar sistem-4 melakukan fungsinya dengan baik dan sesuai kebijakan dan rencana stratejik ITB (Sistem‐2).

d. Sistem-4:Operasional: Merupakan unit operasional dari Tridharma ITB, yang

menjelaskan proses eksekusi program-program akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ITB.

e. Sistem-5:Pusat Pengetahuan (Brain) – berfungsi untukmenyediakan dan

mendistribusikan informasi/pengetahuan diantara 3 Organ ITB, untuk membahas, atau mencari solusi atas isu‐isu yang bersumber dari Sistem‐

4.Sistem‐5direalisasikan sebagai manajemen data/informasi, service provider internal, atau pusat pengetahuan dimana 3 Organ ITB mampu melakukan koordinasi (mengambil keputusan) dengan efisien dan efektif.

(8)

Tabel‐2: Peran dan Fungsi 5 Sistem ViableOrgan ITB:

SISTEM PERAN FUNGSI PERILAKU INDIKATOR

S-1 Normatif Konstitusi (Arah dan

kondisi masa depan) Nilai dan Budaya Budaya Kerja Legitimasi S-2Stratejik Kebijakan dan strategi Rencana Stratejik Orientasi Program Efektifitas

S-3 Arahan Struktur Organisasi dan Sistem Manajemen

Audit/Kontrol

Realisasi Orientasi Kinerja Efektifitas S-4 Operatif Sistem Operasi Eksekusi Solusi Masalah Efisiensi

S-5Brain Sumber

Informasi/Pengetahuan

Koordinasi/Sha- ring Knowledge

Kooperatif (Sharing)

Cerdas(Lear ning)

Tabel‐2 menjelaskan peran dan fungsi 5 Sistem Viable diantara 3 Organ ITB. Mengacu pada Statuta ITB, khususnya pasal‐pasal yang mengatur peran dan fungsi ke 3 Organ ITB, dapat disusun pola hubungan 3 Organ ITB, sebagaimana dapat dilihat pada gambar‐2.

Gambar‐2 menunjukkan bahwa model dasar dari pola hubungan antara MWA‐SA‐Rektor ITB dapat disebut MODEL‐1334, artinya Organisasi ITB memiliki model dasar:

SATU organisasi ITB dengan TIGAOrgan Pengendali (MWA-SA-

REKTOR),mengendalikan TIGAtingkat kendali, berdasarkan pada EMPAT fungsi kendali.

Gambar‐2: Model‐1334 sebagai Model Dasar Organisasi ITB

Model Dasar Organisasi ITB (Model‐1334), dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. SATU Organisasi ITB, artinya: 3 Organ ITB sebagai satu kesatuan organisasi (ITB ONE);

1. ORGANISASI ITB

18

OPERASI

4 FUNGSI KENDALI MAJELIS WALI AMANAT

S A

REKTOR

KEBIJAKAN UMUM

RKA RENIP, RENSTRA,

3 ORGAN PENGENDALI

3 TINGKAT KENDALI

KEBIJAKAN AKADEMIK

K = KOORDINASI; BRAIN = PUSAT PENGETAHUAN

MANDAT

SUPERVISI

ARAHAN

KENDALI NORMATIF

(S-1)

KENDALI STRATEJIK

(S-2)

KENDALI OPERASIONAL (S-3 dan S-4) BRAIN

IDENTITAS, NILAI, VISI, & MISI

(S-5)

K

K K

(BRAIN)S-5

(9)

b. TIGA Organ Pengendali ITB, terdiri atas MWA‐SA‐Rektor, sesuai Statuta ITB danmasing‐masing memiliki peran dalam mengarahkan, mengendalikandan mengeksekusi unit organisasi ITB;

c. TIGA Tingkat Kendali: Artinya MWA memiliki fungsi sebagai Pengendali Normatif;MWA dan SA memiliki fungsi sebagai Pengendali Stratejik; dan Rektor memiliki fungsi sebagai Pengendali Operasional;

d. EMPAT Fungsi Kendali, dimana pembagian tugas‐fungsinya diatur oleh Statuta ITB sebagai berikut: fungsi Mandat (MWA mendapat mandat dari stakeholders), fungsi Supervisi (ditugaskan kepada MWA dan SA); fungsi Arahan (ditugaskan kepadaMWA dan SA); serta fungsi Operasional (ditugaskan kepadaRektor).

Mengacu pada tabel‐2 (peran dan fungsi 5 Sistem ViableITB), serta gambar‐2 (Model Dasar Organisasi ITB – Model 1334) dan ketentuan pembagian tugas berdasarkan Statuta ITB, dapat dibuat pola hubungan diantara 3 Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar‐3, sebagai penyempurnaan dari Gambar‐1.

Gambar‐3: Pola Hubungan Antara MWA‐SA‐Rektor ITB

Pada akhirnya dapat dibuat tabel‐3 yang menjelaskan peran dan fungsi 5 Sistem Viable ITB. Hal yang menarik untuk dicatat yaitu peran dan fungsi Sistem‐5, yaitu sistem Brain(Pusat Pengetahuan) ITB, yang tidak tercantum dalam Statuta ITB dan harus dibangun karena berperan sentral sebagai Otak-nya Organisasi ITB, yang memudahkan proses koordinasi dan kooperatif dari 3 Organ ITB (MWA‐SA‐Rektor).

MWA

(Sistem-1, 2 & 3)

SA

(Sistem-2 dan 3) Rektor

(Sistem-4) MonEv

Laporan Kinerja,

Minta Pengarahan Identitas, Nilai2,

Monitoring, Validasi Evaluasi , Feedback Dan Arahan

Laporan Kinerja Akademik Monitoring, Validasi, Evaluasi dan Feedback

Kebijakan Tri Dharma PT; Nilai2 Pertimbangan Renip, Renstra dan RKA

4

4

3

2 4

Pemerintah, Masyarakat, Alumni, Mahasiswa, Dosen,

Tenaga Kependidikan

Laporan Kinerja;

Memberi Pertimbangan Identitas; Nilai2, Visi &

Misi;Renip, Renstra, RKA;

Target Kinerja; Kebijakan Umum;

Sistem-5 (Brain)

3 3

1, 2 2 Visi & Misi; Renip, Renstra,

Rka;Target Kinerja Kebijakan Umum;

1

(10)

Tabel-3: Alokasi 5 Sistem Viable ITB diantara MWA-SA-Rektor ITB SISTEM-1: KENDALI NORMATIF

1.1. KENDALI NORMATIF DITETAPKAN MWA

A NORMATIF MWA SA REKTOR

1 Norma dan Etik

a. Kode Etik ITB Menyusun &

Menetapkan

b. Kode Etik Dosen Menetapkan Mengusulkan

c. Kode Etik Tenaga Kependidikan Menetapkan Mengusulkan

d. Kode Etik Mahasiswa Menetapkan Mengusulkan

e. Kode Etik Sivitas Akademika ITB Menetapkan Mengusulkan

2 Identitas ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan

3 Lambang, Bendera, Mars & Hymne Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan 4 Nilai‐nilai Dasar Penyelenggaraan

Tridharma ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan

5 Prinsip ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan

6 Perubahan Statuta Menyetujui Mengusulkan Mengusulkan

B KEBIJAKAN UMUM MWA SA REKTOR

1 Kebijakan keuangan/anggaran Menetapkan

2 Kebijakan SDM Menetapkan

3 Kebijakan Sarana dan Prasarana Menetapkan

1.2. KENDALI NORMATIF YANG DIDELEGASIKAN KEPADA SA

C KEBIJAKAN TRI DHARMA MWA SA REKTOR

1 Kebijakan akademik Merumuskan, Menetapkan

& Mengawasi Melaksanakan

2 Kebijakan Penelitian Merumuskan, Menetapkan

& Mengawasi Melaksanakan 3 Kebijakan Pengabdian Masyarakat Merumuskan, Menetapkan

& Mengawasi Melaksanakan

(11)

Lanjutan Tabel-3 SISTEM-2: KENDALI STRATEJIK

2.1. RENCANA STRATEJIK DITETAPKAN MWA

A KENDALI STRATEJIK MWA SA REKTOR

1 Menyusun Visi Menetapkan

2 Menyusun Misi Menetapkan

3 Menetapkan Tujuan ITB Menetapkan Mengusulkan Melaksanakan

4 Rencana Jangka Panjang (RENIP) Mengesahkan Merumuskan 5 Rencana Jangka Menengah (RENSTRA) Mengesahkan Memberi

Pertimbangan

Menyusun &

Melaksanakan 6 Rencana Kerja & Anggaran Tahunan

(RKAT) Mengesahkan Memberi

Pertimbangan

Menyusun &

Melaksanakan

7 Menyusun Tolok Ukur Kinerja Rektor Menetapkan Mengusulkan

8 Menyusun Tolok Ukur Kinerja SA Menetapkan Mengusulkan

9 Menyusun Tolok Ukur Kinerja MWA Menetapkan Mengusulkan Mengusulkan 2.2. KENDALI ORGANISASI DITETAPKAN MWA

B KENDALI ORGANISASI MWA SA REKTOR

1 Organisasi MWA Menetapkan

2 Tata Cara Pengusulan dan Pemilihan Pengurus MWA

Merumuskan &

Melaksanakan 3

Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Kehormatan MWA

Merumuskan &

Melaksanakan Mengusulkan

4 Penyusunan Peraturan MWA dan Perubahannya

Merumuskan &

Melaksanakan Mengusulkan Mengusulkan 5 Mengangkat Ketua & Anggota KA Memilih &

Menetapkan Mengusulkan

6 Pengambilan Keputusan Tertinggi

Penyelesaian Masalah ITB Menyelesaikan Masukan Masukan

7 Organisasi SA Menetapkan Mengusulkan

8

Ketentuan mengenai komposisi Anggota, Pemilihan, Pengangkatan, Pemberhentian, Penggantian, Kewajiban dan Hak anggota SA

Merumuskan

&Menetapkan Mengusulkan 9

Ketentuan Mengenai Pemilihan, Pengangkatan, Pemberhentian dan Penggantian Ketua dan Sekretaris SA

Menetapkan Merumuskan &

Melaksanakan

10 Organisasi ITB Menetapkan Mengusulkan

11 Tata Cara Penjaringan, Pemilihan, Pengangkatan & Pemberhentian Rektor

Memilih &

Menetapkan Mengusulkan Calon

12 Mengangkat WR Akademik Menyetujui Mengusulkan

13 Ikhtiar Pengembangan Aset & Kekayaan serta Kesehatan Keuangan ITB

Merumuskan &

Melaksanakan

Memberikan Masukan 2.3. KENDALI ORGANISASI YANG DIDELEGASIKAN KEPADA SA

C KENDALI SDM MWA SA REKTOR

1 Tata Cara Pengusulan dan Pemilihan

MWA Merumuska&melak

sanakan 2 Alat Kelengkapan, Hak Suara dan Tata

Cara Pengambilan Keputusan SA

Merumuskan, menetapkan&melak

sanakan 3

Ketentuan mengenai jenis, bentuk serta pemberian dan pencabutan Gelar dan Ijazah

Merumuskan, menetapkan

&mengawasi

Melaksanakan

4 Pengangkatan Guru Besar Pertimbangan Mengusulkan

5 Pemberian dan Pencabutan Gelar Kehormatan

Memberikan Rekomendasi

Mengusulkan &

Melaksanakan

(12)

Lanjutan Tabel-3 SISTEM-3: KONTROL DAN PENGARAHAN

3.1: KONTROL DAN PENGARAHAN DITETAPKAN MWA A PENGAWASAN, MONITORING &

EVALUASI MWA SA REKTOR

1 Evaluasi Kinerja Rektor Melakukan Melaporkan

2 Evaluasi Kinerja SA Melakukan Melaporkan Melaporkan 3 Pengawasan Proses Internal &

Eksternal Audit Melakukan Melaporkan

4 Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Tri

Dharma Melakukan Melakukan Melaporkan

5 Pengawasan Kegiatan non Akademik Melakukan Melaporkan 6 Mendapatkan Masukan dari Stake

Holders Melakukan Melaporkan

7 Akuntabilitas ITB Melakukan Melaporkan

8 Akuntabilitas MWA Melaporkan

B ARAHAN TENTANGKERJASAMA MWA SA REKTOR

1 Mempengaruhi Kebijakan agar

Mendukung ITB/Pendidikan Merintis Masukan &

Melaksanakan 2 Menggalang Dukungan Dana Merintis

Masukan

&Melaksanak an 3 Menggalang Dukungan Kerja Sama Merintis Masukan &

Melaksanakan 4 Membina dan mengembangkan jejaring

nasional & internasional Merintis Masukan &

Melaksanakan

5 Arah dan Kebijakan Kerjasama Merintis Masukan &

Melaksanakan

(13)

Lanjutan Tabel-3 SISTEM-4: KENDALI OPERASIONAL

4.1. KENDALI ORGANISASI PELAKSANA YANGDIDELEGASIKAN KE - REKTOR

A ORGANISASI REKTORAT MWA SA REKTOR

1 Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari Menetapkan

2 Penentuan jumlah, Nomenklatur Jabatan serta

rincian tugas dan wewenang WR Merumuskan & Melaksanakan 3 Hak, Kewajiban & Tanggung Jawab Mahasiswa ITB Merumuskan & Menetapkan

4 Organisasi Kemahasiswaan Menasehati

5 Kealumnian ITB Menasehati &

Mengembangkan 6 Kebijakan dan pelaksanaan mutu Pendidikan Menetapkan & Melaksanakan 7 Ketentuan mengenai biaya pendidikan dan

beasiswa serta persyaratannya Menetapkan & Melaksanakan 8 Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Menetapkan & Melaksanakan

9 Pemberian Penghargaan Menetapkan & Melaksanakan

10 Penyusunan Tata Tertib Akademik Menetapkan & Melaksanakan

B OPERASIONALISASI AKADEMIK MWA SA REKTOR

1 Penjaringan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, dan wisuda

C OPERASIONALISASI SDM MWA SA REKTOR

1 Persyaratan WR serta pimpinan unsur pembantu

Rektor Menetapkan & Melaksanakan

2 Pengangkatan dan Pemberhentian WR, Pimpinan

Unit dan Pegawai Menetapkan & Melaksanakan

3 Sanksi Pelanggaran terhadap Norma dan Etika dan

/atau Peraturan Akademik kpd Sivitas Akademika Menetapkan & Melaksanakan 4 Sangsi Pelanggaran kepada Mahasiswa dan Tenaga

Kependidikan Menetapkan & Melaksanakan

5 Ketentuan Mengenai Pegawai Tetap dan Tidak

Tetap Menetapkan & Melaksanakan

6 Sistem Kepegawaian ITB Menetapkan & Melaksanakan

7 Pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan dan

penegakan disiplin tenaga kependidikan Menetapkan & Melaksanakan 8 Pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan dan

penegakan disiplin tenaga kerja asing Menetapkan & Melaksanakan

D OPERASIONALISASI KEUANGAN MWA SA REKTOR

1 Pengelolaan Kekayaan ITB Menetapkan & Melaksanakan

2 Pengelolaan SUK dan SKD Menetapkan & Melaksanakan

3 Tata Cara Perolehan dan Penggunaan Kekayaan Menetapkan & Melaksanakan 4 Sistem Perencanaan & Pengelolaan Kekayaan ITB Menetapkan & Melaksanakan E OPERASIONALISASI SARANA-PRASARANA MWA SA REKTOR

1

Sistem Pengelolaan, Prosedur Pendayagunaan, Sistem Akutansi dan Pelaporan Sarana dan Prasarana ITB

Menetapkan & Melaksanakan

(14)

Lanjutan Tabel-3 SISTEM-5: KENDALI KOORDINASI

5.1. PUSAT PENGETAHUAN (BRAIN) 3 ORGAN ITB - DITETAPKAN MWA A ALAT KOORDINASI 3

ORGAN ITB MWA SA REKTOR

1 Sistem Pelaporan Menetapkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan 2 Sistem Monitoring Menetapkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan 3 Sistem Evaluasi Menetapkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan

Mengusulkan &

melakukan 4 Melaporkan progres& kinerja Melakukan Melakukan Melakukan

5 Analisis kinerja Melakukan Melakukan Melakukan

6 Evaluasi kinerja Melakukan Melakukan Melakukan

7 Berbagi (sharing) informasi Melakukan Melakukan Melakukan 8 Koordinasi keputusan,umpan

balik, dan tindak lanjut. Melakukan Melakukan Melakukan 9

Capturing informasi/

pengetahuan dari sumber internal/eksternal

Melakukan Melakukan Melakukan

10 Manajemen penyimpanan informasi

Melakukan 11 Manajemen distribusi informasi Melakukan 12 Manajemen sekuriti informasi Melakukan

Referensi

Dokumen terkait

This particular research centered upon the effort of Indonesia in resolving current global cyber threats and attacks by analyzing the cyber security