PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman)
Radhita Syam Prima Mutiara1, Helma2, Joni Adison2
1Mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Bimbingan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research was motivated by the behavior of students who experience bullying in school with students other. Purpose of this research is to know (1) physical bullying, (2) verbal bullying, (3) psychology bullying. In this research, the reseacher used descriptive quantitative research. Population in this research was students in VIII SMP N 1 Panti with total 141 students, and used propotional random sampling technique counted 59 students . Data was analized by the percentage technique. Research findings showed many categorize in profil of bullying behavior students. There are some variable as follow: (1) profil of bullying behavior based on physical bullying with many categorize, (2) profil of bullying behavior students based on verbal indirect bullying with categorize many and verbal direct bullying with categorize many, (3) prfil of bullying students based on psychology bullyingwith categorize middle. Based on this research, the reseacher gave advice with some students to do not bullying again and must respect with other.
Keywords: Bullying, Psychology, Verbal, Physical
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia seutuhnya. Pendidikan merupakan wahana pokok dan sebagai kunci utama bagi pengembangan sumber daya manusia yaitu untuk meningkatkan kualitas diri sebagai individu yang memiliki kemampuan, kepribadian dan keterampilan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Pendidikan juga bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai perkembangan yang optimal dalam semua dimensi kehidupannya.
Pada masa manusia dilahirkan belum bersifat sosial, yang berarti belum
memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang- orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang.
Dampak lain yang dialami oleh korban bullying adalah mengalami berbagai macam gangguan yang meliputi
kesejahteraan psikologis yang rendah dimana korban akan merasa tidak nyaman, takut, rendah diri, serta tidak berharga. Hal ini disebabkan adanya ketidakseimbangan dimana pelaku yang berasal dari kalangan peserta didik atau peserta didik yang merasa lebih senior melakukan tindakan tertentu pada korban, yaitu peserta didik yang lebih junior yang cendrung merasa tidak berdaya karena tidak dapat melakukan perlawanan.
Kasus bullying di sekolah merupakan permasalahan yang sudah mendunia, tidak hanya menjadi permasalahan di Indonesia saja tetapi juga negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang.Bullying merupakan salah sata kasus yang sering terjadi pada remaja sekolah yang dilakukan atas nama senioritas. Namun kasus ini masih kurang mendapat perhatian karena seringkali dianggap sebagai hal yang biasa terjadi di sekolah. Perilaku bullying memiliki dampak negatif di segala aspek kehidupan (fisik, psikologis maupun sosial).
Banyaknya kasus bullying yang terjadi di sekolah ada hubungannya dengan peran kelompok teman sebaya yang cukup dalam perkembangan kepribadian dan perilaku remaja.Menurut Sarwono (2011:
81, 87), remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Khususnya pada remaja, proses perubahan karena pengalaman usia merupakan hal yang
harus terjadi karena dalam proses pematangan kepribadiannya, remaja sedikit demi sedikit memunculkan kepermukaan sifat-sifat (trait)-nya yang sebenarnya, yang harus berbenturan dengan rangsangan-rangsangan dari luar.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian bersifat populasi terbatas atau definite populations (Yusuf, 2005:
183) yaitu semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Panti tahunajaran 2016/2017, populasi diambil hanya kelas VIII karena peserta didik kelas VIII berada pada usia 13-15 tahun.
Sugiyono (2013:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Pengambilan sampel pada tiap kelas dilakukan dengan cara cabut lot pada pesesrta didik. Dari total keseluruhan dari tiap kelas VIII 1-6 diambil 59 orang peserta didik.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik proposional random sampling dengan menggunakan rumus Yamane (Riduwan, 2013:71) Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer. Dengan cara mengadministrasikan angket yang disusun sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu tentang perilaku bullying peserta
didik di sekolah SMP 1 panti kabupaten pasaman.
Sumber data adalah orang atau subyek yang dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang akan diungkap oleh peneliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data langsung yang diperoleh dari sumber aslinya (primer). Dalam hal ini yang akan menjawab adalah langsung dari peserta didik SMP N 1 Panti yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Kemudian sumber data kedua adalah sumber data yang diperoleh dari pihak sekolah SMP N 1 Panti.
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner/angket. Menurut Sugiyono (2013:142) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka ataupun tertutup.Angket disusun dalam bentuk skala likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena yang akan diteliti.
Menurut Arikunto (2006: 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Pernyataan dikatakan valid apabila > 0,632 (Sugiyono, 2009: 178).
Riduwan(2013:75) mengemukakan teknik analisi data merupakan kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data.
Dengan penglahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitian akan segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan komputer dengan menggunkan Microsoft Excel 2007.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data hasil penelitian ditujukan untuk melihat perilaku bullying yang dialami peserta didik.Variabel penelitian ini adalah profil perilaku bullying peserta didik di sekolah SMP N 1 Panti.Berdasarkan data yang telah diperoleh dari penyebaran angket kepada responden maka diperoleh deskripsi mengenai profil perilaku bullying peserta didik di sekolah kelas VIII SMP N 1 Panti sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Profil Perilaku Bullying Peserta Didik Di Sekolah
Interval Kategori frekuensi % 281-335 Sangat Banyak 0 0
226-280 Banyak 26 44,068
171-225 Cukup Banyak 33 55,932
116-170 Sedikit 0 0
< 115 Sangat Sedikit 0 0
Jumlah 59 100
Penelitian ini membahas tentang perilaku bullying peserta didik di Kelas VIII SMP 1 Panti. Berikut hasil pembahasan dari hasil penelitian yaitu dapat diungkapkan bahwa perilaku bullying peserta didik, secara umum bahwa perilaku bullying peserta didik berada pada kategori cukup banyak dengan persentase 55,932% atau sebanyak 33 dari 59 peserta didik. Hal ini menunjukkan hasil penelitian dan pengolahan data secara umum terungkap bahwa perilaku bullying peserta didik berada pada kategori cukup banyak.
Grafik 1.Profil Perilaku Bullying Peserta DidikDi Sekolah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying peserta didik di
sekolah Kelas VIII SMP 1 Panti secara keseluruhan dikategorikan cukup banyak dengan persentase 55.93 dan dikategorikan cukup banyak dengan 71,19
Secara umum profil perilaku bullying peserta didik di Kelas VIII SMP 1 panti dengan subvariabel perilaku kontak fisik langsung dikategorikan banyak dengan persentase 71,19, pada subvariabel berikutnya perilaku verbal tidak langsung berada pada kategori banyak dengan persentase 61.02, pada subvariabel pada perilaku verbal langsung berada pada kategori banyak dengan persentase 54.42.
Kemudian subvariabel pada perilaku psikologi berada pada kategori cukup banyak dengan persentase 17.19.
Sedangkan secara keseluruhan dari semua perilaku bullying peserta Didik di Kelas VIII SMP 1 panti adalah 55.93%
berada pada kategori cukup banyak dan pada 44.06 % dari mereka mengakui bahwa mereka banyak melakukan perilaku bullying.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang profil perilaku bullying peserta didik di sekolah kelas VIII SMP 1 Panti secara umum dari 59 peserta didik mempunyai perilaku bullying yang cukup banyak. Lebih jelasnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Profil perilaku bullying peserta didik kelas VIII dilihat dari kontak fisik langsung berada pada kategori
banyak. Profil perilaku bullying peserta didik kelas VIII dilihat dari verbal tidak langsung langsung berada pada kategori banyak dan verbal langsung berada pada kategori banyak, dan profil perilaku bullying peserta didik kelas VIII dilihat dari psikologis berada pada kategori cukup banyak.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa perilaku bullying peserta didik 42 peserta didik 71,19% berada pada kategori banyak. Hal ini terungkap bahwa dari 59 peserta peserta didik berada pada kategori sangat banyak tidak ada, pada kategori cukup banyak sebanyak 17 peserta didik 28.8%. Dengan demikian, dapat diketahui sebagian besar dari 59 orang peserta didik yang dijadikan sampel penelitian dinyatakan sering melakukan bullying kepada peserta didik lainnya, dan sebagian lagi tidak pernah melakukan bullying kepada peserta didik lainnya.
Perilaku Bullying Peserta Didik Di Sekolah Dilihat dalam Perilaku Verbal Tidak Langsung di kelas VIII SMP 1 Panti, dikategorikan “sangat banyak”, 0.00% peserta didik dikategorikan
“banyak”, 61.02% peserta didik dikategorikan “cukup banyak”, 38.98%
dikategorikan “sedikit”, sedangkan kategori “sangat sedikit” tidak terdapat satu orangpun. Dengan demikian, dapat diketahui sebagian besar dari 59 orang
peserta didik yang dijadikan sampel penelitian dinyatakan sering melakukan perilaku bullying, namun sebagian lagi jarang melakukan perilaku bullying terhadap peserta didik yang lain.
Perilaku Bullying Peserta Didik Di Sekolah Dilihat dalam Perilaku Verbal Tidak Langsung di kelas VIII SMP 1 Panti, dikategorikan “sangat banyak”, 0.00% peserta didik dikategorikan
“banyak”, 54.24% peserta didik dikategorikan “cukup banyak”, 45.76%
dikategorikan “kurang banyak”, sedangkan kategori “sangat sedikit” tidak terdapat satu orangpun. Dengan demikian, dapat diketahui sebagian besar dari 59 orang peserta didik yang dijadikan sampel penelitian dinyatakan sering melakukan perilaku bullying, namun sebagian lagi jarang melakukan perilaku bullying terhadap peserta didik yang lain.
Menurut Sejiwa (2008:22) bullying psikologi merupakan mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan
lingkungan.Contohnya yaitu pengabaian, pengucilan, penghindaran.Wujud perilaku bullying psikologis dapat berupa pandangan mata yang agresif, lirikan mata yang sinis, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek, dan bahasa tubuh yang kasar.
Hal ini menunjukkan hasil penelitian dan pengolahan data dari perilaku bullying
dilihat dari perilaku fisik terungkap bahwa perilaku bullying peserta didik berada pada kategori cukup banyak. Secara keseluruhan, terungkap bahwa untuk perilaku bullying peserta didikberada pada kategori banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung. Alfabeta.
Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers
Sejiwa. 2008. Bullying Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Jakarta. Grasindo.
Sugiono. 2014 . Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d.
Bandung. ALFABETA.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metode Penelitian.
Padang: UNP Press.