Analisis struktur dan unsur kebahasaan
teks LHO
10 pharmacy - Kelompok 1 :
Zahra, Safina, Vania, Mikyal, Asma’
ANALISIS
STRUKTUR
COVID-19
Virus corona atau SARS-CoV-2, merupakan virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2019, Wuhan, China, dimana infeksi dari penyakit ini disebut COVID- 19. Dilansir dari corona.jakarta.go.id COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan dan radang paru yang
disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Gejala yang muncul beragam dari infeksi penyakit ini juga beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala sampai yang berkomplikasi berat seperti pneumonia atau sepsis atau bahkan bisa tidak bergejala sama sekali. Meskipun sudah setahun lebih dari virus ini ditemukan, sampai saat ini (per 17 Februari 2021) kasus baru orang yang terinfeksi COVID-19 ini masih berlanjut, bahkan di Indonesia per 17 Februari 2021 terdapat sebanyak 10.029 kasus baru, dengan total lebih dari 1,23 juta kasus.
Dari grafik di atas kita juga bisa menyimpulkan bahwa keadaan tidak kian
membaik, atau bahkan semakin parah jika dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini membuktikan bahwa baik dari pemerintah terutama dari masyarakat harus bekerjasama dan sangat berperan penting dalam memutus rantai virus ini, agar pandemi ini bisa berakhir.
Klasifikasi
Deskripsi Bagian
Deskripsi
Manfaat
ANALISIS
KEBAHASAAN
COVID-19
Virus corona atau SARS-CoV-2, merupakan virus yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2019, Wuhan, China, dimana infeksi dari penyakit ini disebut COVID-19. Dilansir dari corona.jakarta.go.id COVID-19
merupakan penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan dan radang paru yang disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Gejala yang muncul beragam dari infeksi penyakit ini juga beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala sampai yang berkomplikasi berat seperti pneumonia atau sepsis atau bahkan bisa tidak bergejala sama sekali. Meskipun sudah setahun lebih dari virus ini ditemukan, sampai saat ini (per 17 Februari 2021) kasus baru orang yang terinfeksi COVID-19 ini masih berlanjut, bahkan di Indonesia per 17 Februari 2021 terdapat sebanyak 10.029 kasus baru, dengan total lebih dari 1,23 juta kasus.
Dari grafik di atas kita juga bisa menyimpulkan bahwa keadaan tidak kian membaik, atau bahkan semakin parah jika dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini membuktikan bahwa baik dari pemerintah terutama dari masyarakat harus bekerjasama dan sangat berperan penting dalam memutus rantai virus ini, agar pandemi ini bisa berakhir.