• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Hubungan variabel, dimensi analisis, dan prinsip konstruksi model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PPT Hubungan variabel, dimensi analisis, dan prinsip konstruksi model"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Konstruksi Model, Hubungan Variabel, dan Dimensi Analisis

#2 – Macroeconomic modelling Angelina Ika Rahutami

2011

(2)

Prinsip konstruksi model - asumsi

1. Rasionalitas (rationality)  pelaku ekonomi diasumsikan mampu mendapatkan dan mempergunakan semua

informasi yang tersedia, dan berusaha untuk

memaksimumkan manfaat dan meminimumkan biaya dalam mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhannya 2. Ceteris paribus  variabel yang mengalami perubahan

hanyalah variabel-variabel yang secara tegas dipilih, sedangkan variabel lain (yang tidak dipilih dan non- ekonomi) dianggap tetap.

3. Penyederhanaan abstraksi yang dibuat dengan hanya menggunakan variabel-variabel tertentu, agar

permasalahan yang diamati menjadi lebih mudah

dianalisis dan dipahami

(3)

Prinsip konstruksi model – langkah

1. Memilah variabel dunia nyata yang akan digunakan dalam studi empiris  theoritical variables Vs

Observable variables, satuan ukur, proxi yang digunakan

Misal :

• money supply  ???

• Inflasi  ??

• Nilai tukar  ???

• Suku bunga

• Output potensial  ??

(4)
(5)

Langkah-cont

• Inflasi  dua jenis ukuran inflasi yaitu inflasi CPI (Indeks Harga Konsumen) dan inflasi inti (core inflation). inflasi inti exclussion komponen volatile food dan administered price : mendekati

komponen inflasi yang bisa dikelola oleh otoritas moneter, tapi simply don’t eat core inflation. fluktuasi CPI didominasi oleh

administered price dan volatile component maka otoritas moneter hanya memiliki sedikit ruang gerak untuk mempengaruhi

pergerakan inflasi.

• Year on year atau quarter to quarter atau month to month 

Secara additive komponen-komponen time series dapat dipisahkan menjadi X=Tren (T) + Cycle (C) + Seasonal (S) + Irregular/Shocks (I).

Pergerakan komponen T dan C umumnya digunakan untuk melihat kecenderungan jangka menengah dan panjang. Sementara S dan I lebih menunjukkan fluktuasi jangka pendek dan diasumsikan nol dalam jangka panjang.

(6)
(7)

Langkah - cont

• Nilai tukar  perubahan atau volatilitas

Definisi volatilitas berbeda dengan fluktuasi dan

depresiasi/apresiasi.

Volatilitas diukur berdasarkan unsur standar deviasi atau varians, fluktuasi diukur dengan

melihat perbedaan nilai aktual dan nilai trend , sedangkan depresiasi atau apresiasi dihitung dengan melihat perbedaan nilai aktual dengan nilai periode sebelumnya

ˆ ˆ

t t

t

e e e

  

 

 

1 1

t t

t

e e e

  

 

 

(8)

Penaksiran output gap

• Dapat dilakukan dengan:

– trend secara statistik (statistical detrending)  metode yang ada digunakan untuk memisahkan

time series GDP menjadi komponen permanen dan siklikal, sementara pada kelompok penaksiran yang kedua,

– hubungan secara struktural (structural relationship)

metode yang ada digunakan untuk mengisolasi dampak pengaruh struktural dari siklikalnya pada output (GDP), dengan menggunakan teori ekonomi yang ada.

– hubungan semi struktural.

(9)

Penaksiran output gap

statistical detrending

Hodrick-Prescott (HP) filter, Beveridge-Nelson

decomposition,

unobserved component (univariate, bivariate, dan

common permanent & cyclical component).

(10)

Penaksiran output gap

• pendekatan structural relationship

structural VAR,

production function, – Model demand-side,

– model sistem multivariate.

• semi struktural  memasukkan hubungan struktural ke dalam algoritma HP Filter.

Bivariate HP filter,

Multi Variate (MV) filter model karena

(11)

Penaksiran output gap

Metode Beveridge-Nelson Decomposition

– Beveridge-Nelson (1981) menunjukkan bagaimana

menguraikan(decompose) model ARIMA(p,1,q) menjadi

jumlah dari random walk plus drif dan komponen stationer.

– Ide dasarnya adalah dari persamaan time series ingin

diperoleh suatu komponen deterministic trend, stochastic trend, dan komponen irregular-nya.

– Kelebihan metode ini adalah sederhana dalam hal konsep dan perhitungannya, sementara kekurangannya adalah error /

shock yang dihasilkan berkorelasi dan membutuhkan

pemrograman yang cukup rumit dalam menghitung stochastic

trendnya.

(12)

Penaksiran output gap

Metode Univariate Unobserved Component

– metode UC ini mendekomposisi series yt menjadi 2 komponen yang

independen, yaitu komponen stochastic trend, y1t, dan komponen siklikal, y2t. Karena kedua komponennya bersifat independen, tidak seperti halnya pada BN decomposition, maka shock atau errornya dalam univariate UC tidak berkorelasi.

– Model tersebut kemudian diestimasi dengan menggunakan state space model, yaitu Kalman Filter. Filter didisain untuk meminimasi mean squre error dari error estimasi pada sejumlah observasi tertentu.

• kelebihan : tidak adanya korelasi antar error yang dihasilkan dan adanya hubungan secara eksplisit antara output, pengangguran, dan inflasi yang diekspresikan dalam state space form (untuk multivariate unobserved component). Sementara itu, kekurangan dari metode ini adalah

metodologinya yang cukup rumit dan perhitungannya membutuhkan pemrograman yang rumit (untuk multivariate UC).

(13)

Penaksiran output gap

Metode Structural Vector Auto-Regressive

– Berbeda dengan bentuk umum model VAR biasa, model SVAR ini direpresentasikan dengan model moving average,

– DeSerres at all (1995) berargumen bahwa dalam

mengestimasi potensial output, pendekatan SVAR ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan

dengan metode-metode populer lainnya, misalnya

metode yang berbasiskan trending, berbasiskan

filtering, dekomposisi B-N.

(14)

Penaksiran output gap

Kelebihan SVAR

• komponen-komponen yang membentuk potensial output terdapat

intrepetasi ekonominya. Sebagai contoh, fluktuasi yang terjadi di dalam potensial output dapat diartikan sebagai akibat adanya jenis shock-shock tertentu (dengan tingkat ketidakpastian tertentu), sementara methode lainnya tidak dapat menjelaskan.

• metode ini mengikutsertakan shock-shock dinamis jangka pendek pada komponen permanen dari output, yang diasumsikan sebagai potensial output.

• tidak seperti metode HP filter, metode ini tidak membutuhkan penentuan smoothing parameter secara arbitrer.

• metode ini memberikan intrepetasi stuktural dari data yang terkini, berdasarkan atas informasi yang tersedia pada saat kebijakan ekonomi dibuat (dibandingkan dengan two-sided filter yang menggunakan ex post data).

(15)

Penaksiran output gap

kekurangan utama SVAR

• variabel yang dipilih tidak selalu cocok / tepat untuk segala situasi, terutama yang berkaitan dengan komponen siklikal.

Misalnya perubahan pada nilai tukar riil atau perubahan pada tingkat pengangguran tidak selalu dapat

menggambarkan perkembangan siklikal output. Standard

deviasi dari output gap menunjukkan bahwa pengukuran

dengan metode ini mengandung ketidakpastian (uncertain).

(16)

Langkah -cont

• Suku bunga  nominal atau riil ??

• Suku bunga  deposito, kredit, PUAB,

SBI ??

(17)

Langkah-cont

2. menentukan variabel endogin, variabel eksogin dan variabel kelambanan.

– Variabel endogin atau variabel tak bebas (dependent variable) biasanya merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian sipembuat model atau variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati variasinya.

– Variabel eksogin atau variabel bebas (independent

variable) adalah variabel yang dianggap di mana besar- kecilnya ditentukan di luar sistem (model) dan

diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel

endogin.

(18)

Langkah-cont

• model teoritis berdasarkan teori yang sesuai dengan dan menjadi dasar bagi pemilihan model tersebut

• Secara umum teori ekonomi dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro

• Model harus mencakup konsep atau definisi teoritis variabel ekonomi, anggapan dan

persamaan atau identitas yang digunakan,

yang sesuai dengan teori yang dipilih.

(19)

Principles to Keep in mind when conducting empirical work

• Have a clear research question

• Use economic theory

• Come up with an ideal experiment

• Get data (usually the limiting factor)

• Be sure that you know what experiment you’re

conducting

(20)

Permasalahan dalam Pembentukan Model Ekonomi

1. Pemilihan Teori

2. Bentuk Fungsi dari Model

3. Definisi dan Cara Pengukuran Data 4. Kelangkaan dan Kekembaran Data

* tipe data

* sumber dan akurasi data

*

Agregasi data.

* Interpolasi data

*

Ukuran skala data

5. Implikasi Kuantitatif dan Kualitatif

6. Struktur Kelambanan (Lag Structure)

(21)

Contoh yang harus diperhatikan

• Main stream theory?

• Jenis data?

• Proxy/pengukuran

• Prediksi atau simulasi atau titik optimum?

• Pendekatan yang digunakan?

• Single equation or simultan?

• Time series, cross section or panel?

(22)

Penggambaran Model

: Simbol untuk variabel pilot (endogin) yang beradal di sebelah kiri persamaan

: Simbol untuk variabel endogin yang berada di sebelah kiri identitas

: Simbol untuk variabel eksogin dan variabel eksogin kelambanan

: Simbol untuk variabel endogin kelambanan : Simbol variabel kontrol/variabel kebijakan

: Simbol arah hubungan antar variabel

(23)

Persamaan dan Identitas dalam Model Ekonomi

Misal:

C

t

= a

0

+ a

1

Y

t

+ a

2

Y

t-1

+ a

3

R

t

+ a

4

R

t-1

I

t

= b

0

+ b

1

Y

t-1

+ b

2

Y

t-2

+ b

3

R

t

+ b

4

R

t-1

Y

t

= C

t

+ I

t

+ G

t

0 < a

1

< 1; 0 < a

2

< 1; a

3

, a

4

, b

3

dan b

4

< 0; b

1

dan

b

2

> 0

(24)

(lanjutan….)

di mana:

C

t

= pengeluaran konsumsi masyarakat pada periode t I

t

= investasi masyarakat pada periode t

Y

t

= pendapatan masyarakat pada periode t R

t

= suku bunga pada periode t

G

t

= pengeluaran pemerintah pada periode t

(25)

Dari persamaan dan identitas tersebut dapat diklasifikasi variabel-variabel yang ada

menjadi:

1. Variabel endogin: C

t

, I

t

dan Y

t

2. Variabel eksogin: R

t

dan G

t

3. Variabel endogin kelambanan: Y

t-1

dan Y

t-2

4. Variabel eksogin kelambanan: R

t-1

(26)

Yt-2 Yt-1 Rt Rt-1 Gt

It Ct

Yt

(27)

Contoh skema lain

(28)

latihan

Yt = Ct + It + Gt …1)

Ct = β1 + β2Ydt-1 + β3Mt + u1t …2)

It = β4 + β5(Yt-1 – Yt-2) + β6Zt-1 + u2t …3)

Gt = β7 + β8Gt-1 + u3t …4)

Y : Gross national product

C : Personal consumption expenditure I : Gross private domestic investment

G : Government expenditure + net foreign investment

Yd : Disposable income

(29)

Variabel endogen persamaan : Ct, It, Gt

Variabel endogen identitas : Yt

Variabel eksogen & eksogen kelambanan : Mt, Ydt-1, Zt-1 Variabel endogen kelambanan : Yt-1, Yt-2, Gt-1

ika/modelling 29

Yt

Gt It Ct

G

t-1 t-2 Y t-1 Y

Zt-1 Mt Ydt-1

(30)

Structural Model vs. Reduced Form

• With a structural model, we get more

information, but at the potential cost of less robust results

• With a reduced form model, we get less information, but results are typically more robust.

• There are ways to combine the best of both worlds:

– Perform the analysis gradually, i.e., start from the

reduced form and add structure to learn more

Referensi

Dokumen terkait

V ERITAS : J URNAL T EOLOGI DAN P ELAYANAN pISSN: 1411-7649 ; eISSN: 2684-9194 Volume 21 Issue 2, December 2022 Acknowledgment to Reviewers All manuscripts published in Veritas: