• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Manajemen Perbankan Syariah

N/A
N/A
Daniel M Rafli Agustias

Academic year: 2025

Membagikan "PPT Manajemen Perbankan Syariah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

M E N U

(2)

PERMASALAHAN HAKIKAT AKAD DALAM TRANSAKSI

KEUNGAN SYARIAH DI INDONESIA

 

(3)

M E N U

(4)

TOPIC 1

(5)

TOPIC 1

Akad

Istilah akad berasal dari kata al-Ahdu (perjanjian), Menurut Anwar

(2007), akad adalah pertemuan ijab dan qabul sebagai pernyataan

kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat

hukum pada objeknya. Menurut Suhendi (2008), akad adalah perikatan

ijab dan qabul yang dibenarkan syara yang menetapkan keridhaan

kedua belah pihak

(6)

TOPIC 2

(7)

TOPIC 2

Jenis-jenis akad

Dalam keuangan syariah, terdapat beberapa jenis akad atau perjanjian yang digunakan untuk melakukan transaksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Murabahah

Akad ini adalah perjanjian jual-beli antara dua pihak di mana penjual memberitahu pembeli harga beli barang dan menambahkan keuntungan atas barang tersebut.

2. Mudharabah

Merupakan perjanjian kerjasama antara pihak yang menyediakan modal (shahibul maal) dan pihak yang menggunakan modal (mudharib). Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung oleh pihak yang menyediakan modal.

3. Musyarakah

Sama dengan mudharabah, musyarakah juga merupakan perjanjian kerjasama antara dua pihak atau lebih. Namun, dalam musyarakah, semua pihak terlibat berkontribusi dengan modal dan tenaga, serta berbagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan kesepakatan.

4. Ijarah

Akad sewa-menyewa yang biasanya digunakan dalam pembiayaan aset seperti real estate, kendaraan, atau peralatan. Pemilik aset menyewakan barang tersebut kepada penyewa dengan biaya sewa yang telah disepakati.

(8)

TOPIC 2

Jenis-jenis akad

5. Wakalah

Merupakan perjanjian agensi di mana satu pihak memberikan wakil kepada pihak lain untuk melakukan tugas tertentu atas namanya, biasanya dalam pertukaran biaya tertentu.

6. Salam

Akad ini merupakan perjanjian jual-beli dengan pembayaran di muka atas barang tertentu yang akan dikirimkan di masa mendatang. Pembayaran dilakukan pada saat akad ditandatangani, sementara pengiriman barang dilakukan di masa yang akan datang.

7. Istisna

Sama dengan salam, istisna juga merupakan perjanjian jual-beli atas barang yang akan diproduksi atau dibangun di masa mendatang. Perjanjian ini memungkinkan pembeli untuk memesan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

8. Qardhul Hasan

Merupakan perjanjian pinjaman tanpa bunga yang diberikan untuk tujuan kebajikan atau kemanusiaan.

Peminjam diharapkan mengembalikan pinjaman tersebut sesuai dengan kesepakatan.

(9)

TOPIC 3

(10)

TOPIC 3

Akad Dalam Hukum Islam

Dikalangan fuqaha terdapat perbedaan pendapat mengenai unsur pembentuk tersebut yang terdiri dari rukun dan syarat. Dengan rukun, menurut mazhab jumhur (Maliki, Syafi'i dan Hambali), dimaksudkan sebagai unsurunsur yang membentuk akad, yang dalam hal ini adalah:

1. Al-‘Aqidain, yaitu para pihak yang terlibat langsung dengan akad

2. Mahallul aqad, yaitu obyek akad atau sesuatu yang hendak diakadkan 3. Shigat aqad, pernyataan kalimat akad berupa ijab dan qabul.

(11)

TOPIC 4

(12)

TOPIC 4

Akad Dalam Transaksi Keuangan Syariah

Pandangan Islam tentang akad sebenarnya tidak ada

batasan yang ketat tentang bagaimana perjanjian tersebut

dibentuk. Transaksi keuangan syariah berbasis pada

prinsip-prinsip hukum Islam, yang meliputi larangan riba

(bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), maisir

(perjudian), dan halal-haram dalam akad dan objek

transaksi.

(13)

TOPIC 5

(14)

TOPIC 5

Permasalahan Hakikat Akad Dalam Keuangan Syariah

Permasalahan hakikat akad dalam keuangan syariah seringkali melibatkan konsep- konsep yang berkaitan dengan keadilan, kehalalan, dan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat. Beberapa permasalahan umum yang muncul dalam konteks ini adalah : 1. Ketidakjelasan dalam Akad

Terkadang akad dalam transaksi keuangan syariah tidaklah jelas atau terdefinisi dengan baik. Ini dapat mengarah pada interpretasi yang berbeda-beda tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta potensi konflik di kemudian hari

2. Penyalahgunaan Konsep

Beberapa praktik keuangan syariah mungkin menggunakan konsep-konsep syariah untuk tujuan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip yang diinginkan. Misalnya, praktik penyalahgunaan mekanisme bagi hasil (mudharabah atau musyarakah) untuk menghindari risiko, yang sebenarnya bertentangan dengan semangat keadilan dan keterlibatan pihak-pihak yang seimbang dalam keuntungan dan kerugian.

3. Kekurangan Profesionalisme

Adakalanya, kurangnya keahlian atau profesionalisme dalam merancang, mengevaluasi, dan mengeksekusi transaksi keuangan syariah dapat mengakibatkan kesalahan atau penyimpangan dari prinsip-prinsip syariah yang seharusnya dipegang teguh

(15)

TOPIC 6

(16)

TOPIC 6

Kesimpulan

Akad merupakan kesepakatan dua kehendak untuk menimbulkan akibat-akibat hukum, baik berupa menimbulkan kewajiban, memindahkannya, mengalihkan, maupun menghentikannya. Semua perikatan (transaksi) yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, tidak boleh menyimpang dan harus sejalan dengan kehendak syariat. Tidak boleh ada kesepakatan untuk menipu orang lain, transaksi barang-barang yang diharamkan dan kesepakatan untuk membunuh seseorang. Jadi dengan adanya perjanjian dalam sebuah transaksi keuangan syariah itu akan berdampak positif kepada semua pihak karena ada kesepekatan awal yang sudah disetujuai oleh semua pihak. Akan tetapi meskipun adanya akad imi memberikan dampak positif suatu permasalahan pun tentunya ada seperti, ketidak jelasan akad, kurangnya profesionalisme, penyalahgunaan konsep, dan lain-lain.

(17)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP 2 (DUA) AKAD DALAM 1 (SATU) TRANSAKSI PADA BANK SYARIAH DIKAITKAN DENGAN UNDANG- UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH.. DAN

Secara substantif antara akad dan kontrak dalam perjanjian syariah di lembaga keuangan syariah memiliki kesamaan, hanya beberapa bagian tertentu saja yang terdapat perbedaan

Aspek yang diperhatikan dalam pengawasan prinsip-prinsip syariah adalah kepatuhan bank syariah dalam penerapan prinsip syariah, terkait akad, produk, sumber dan

(Nazih Hammad, 2005: 7) Termasuk dalam kategori akad berganda adalah terhimpunnya beberapa akad dalam satu transaksi seperti diterapkan dalam keuangan syariah

Dalam implementasi akuntansi syariah, lembaga keuangan mikro syariah harus memastikan bahwa transaksi keuangan yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan melibatkan

1 Tahun 2018 berdasarkan prinsip syariah nasabah pengguna dana berupa bunga 3 Perjanjian Perjanjian dibuat dalam bentuk akad sesuai dengan syariah Islam Perjanjian menggunakan hukum

Makalah ini membahas seputar perbankan syariah, sejarah dan perkembangannya serta akad-akad yang berlaku di lembaga keuangan

Dalam Aktualisasi Prinsip Keadilan pada Akad Murabahah dalam menetapkan margin keuntungan Di Lembaga Keuangan Syariah, terdapat beberapa prinsip yang perlu diterapkan sesuai dengan