Perlawanan
Rakyat Makasar
Terhadap VOC
Disusun oleh
As’ad Nurma’arif
Nadin Nowal W
Halida Ramadhani
Nisrina Hanifa A
Meisyah Dwi Y
Roihatul Jannah
03
02
Tokoh
Bentuk
perlawanan
04 Berakhirnya perlawanan
Table of contents
01 Latar belakang
Latar belakang
01
Latar
belakang
Latar belakang terjadinya
perlawanan makasar terhadap VOC dikarnakan VOC sangat berambisi untuk menguasai perdagangan di makasar dengan cara memonopoli perdagangan di kawasan Indonesia timur dan juga blokade terhadap kapal- kapal yang akan berlabuh di somba opu
Bentuk
perlawanan
02
Penyeranga n
Pertempuran
Blokade
Politik devide et impera
Rakyat Makassar melakukan pertempuran melawan VOC di berbagai wilayah, seperti di Benteng Panakkukang dan Benteng
Somba Opu
VOC melakukan blokade terhadap
kapal-kapal yang akan berlabuh di
Somba Opu
VOC meminta bantuan Arung Palaka dari Kesultanan Bone untuk
memecah belah rakyat Makassar
Arung Palaka menyerang benteng Somba Opu dengan kekuatan sekitar
7.000-8.000 pasukan
Tokoh
03
Arung Palaka: Karaeng Galesong:
Sultan Hasanuddin:
Pemimpin perlawanan rakyat Makassar
terhadap VOC
Pejuang anti-VOC asal Gowa-Tallo yang berjuang di Tanah Jawa Penguasa Kesultanan Bone
yang membantu VOC dalam memecah belah
rakyat Makassar
Berakhirnya perlawanan
04
Perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC berakhir pada tahun 1669 setelah Sultan Hasanuddin menandatangani perjanjian Bongaya dengan VOC. Dalam perjanjian tersebut, VOC diberikan
hak monopoli perdagangan di wilayah Sulawesi Selatan dan Kesultanan Gowa-Tallo harus membayar ganti rugi sebesar
20.000 real perak kepada VOC
Gowa tertutup bagi orang asing selain VOC.
5
Hasanuddin harus mengakui Aru Palaka sebagai raja Bone.
4
Wilayah Makassar dipersempit
hingga tinggal Gowa saja.
2
Makassar harus membayar ganti rugi akibat
perang.
3 Perjanjian
Bongaya
Makassar harus mengakui monopoli VOC
1
Kesimpulan :
Perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC pada abad ke-17 merupakan perjuangan yang gigih dan bersejarah. Rakyat Makassar melakukan berbagai bentuk perlawanan, seperti pertempuran, blokade, politik divide et impera, dan
penyerangan. Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan rakyat Makassar terhadap VOC. Berbagai tokoh lainnya juga turut berperan dalam perjuangan
tersebut, seperti Arung Palaka dan Karaeng Galesong. Perlawanan rakyat Makassar berakhir pada tahun 1669 setelah Sultan Hasanuddin menandatangani perjanjian Bongaya dengan VOC. Perjanjian ini mengakhiri konflik antara VOC dan
Kesultanan Makassar (Gowa) pada abad ke-17.
Thanks
Do you have any questions?