• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Seminar LLE Kelompok 1 IDL A

N/A
N/A
Dwi Fajar Saraswati

Academic year: 2024

Membagikan "PPT Seminar LLE Kelompok 1 IDL A"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Liquid-liquid

Extraction

PRAKTIKUM UNIT OPERASI

KELOMPOK 1

SHIFT A INDRALAYA

(2)

The Team The Team

DWI FAJAR SARASWATI RENALDI INDARTO

GRACE HENDRIETTE T NAFIZA TASYABELA

PASKAH APRILIA

MUHAMMAD GEO FARAND

DINDA GUSTI CAHYA NABILLA 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

03031182126007

03031182126009

03031182126013

03031182126021

03031182126025

03031282126039

03031282126059

(3)

Abstrak

Ekstraksi cair-cair adalah sebuah proses pemisahan komponen-komponen dari campuran cair dengan menggunakan dua atau lebih pelarut yang tidak saling larut satu sama lain. Prinsip dasar dari ekstraksi cair-cair adalah dengan mengambil senyawa dari campuran cair dengan menggunakan pelarut cair. Ada macam-macam jenis isian yang dapat digunakan di dalam kolom ekstraksi cair-cair, termasuk packing, plate, spray, dan tray. Praktikum ini menggunakan suatu rangkaian alat liquid-liquid extraction column dan dengan aquadest digunakan sebagai pelarutnya. Organic feed yang digunakan dalam praktikum ini yaitu kerosen dan asam asetat.

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mengetahui prinsip kerja dari liquid-liquid extracion column, mengetahui pengaruh laju alir air dan kerosen pada top interface, dan mengetahui hubungan penggunaan pelarut air dan kerosen pada proses liquid-liquid extracion. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan tiga variasi laju alir. Laju alir untuk air tetap yaitu 80 mL/menit dan 90 mL/menit, sedangkan variasi untuk laju alir organic feed yaitu 80, 160, dan 120 mL/menit dan konduktivitas sama pada semua variasi yaitu 6. Diperoleh hasil sesuai data yang tercantum pada tabel hasil pengamatan. Dari percobaan yang didapatkan mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat konduktivitas, jumlah asam asetat yang terlarut dalam air juga semakin besar.

(4)

Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Titrasi

(5)

Hasil Pengolahan Data

Tabel Hasil Titrasi

(6)

Grafik Hasil Pengamatan

Grafik Konsentrasi Asam Asetat pada Ekstrak vs Laju Alir Air

(7)

Praktikum kali ini membahas Liquid-Liquid Extraction (LLE), dengan melakukan percobaan memisahkan campuran yang terdiri dari satu fase yakni fase liquid. Sistem perangkat LLE terdiri dari berbagai komponen seperti organic feed, aqueous feed, organic return, aqueous return, pompa, kolom ekstraksi, dan kompresor.

Praktikum ini akan diidentifikasi hubungan antara laju aliran aquades, laju aliran cairan organik, dan konduktivitas pada aqueous feed. Perangkat LLE yang digunakan dalam praktikum ini adalah tipe UOP5-MKII armfield.

Metode LLE digunakan berdasarkan prinsip-prinsip kelarutan, kepolaran, dan perbedaan massa jenis larutan. Percobaan ini menggunakan sensor temperatur dan sensor konduktivitas. Sensor temperatur dan konduktivitas yang terpasang dekat dengan aquous feed adalah C1 dan T1, sementara sensor yang digunakan untuk memantau konduktivitas dalam tangki aquous return adalah C2 dan T2. Kenaikan konduktivitas yang terdeteksi oleh C2 mengindikasikan adanya asam asetat yang terlarut dalam air.

Pembahasan

Pembahasan

(8)

Komponen yang digunakan dalam eksperimen ini meliputi kerosin, air aquades, dan asam asetat. Kerosin berfungsi sebagai zat pengencer (diluent) yang bercampur dengan bahan yang akan diekstraksi, yaitu asam asetat, yang berperan sebagai zat terlarut (solute).

Kedua komponen ini larut bersama karena karakteristik polaritasnya.

Kerosin memiliki sifat nonpolar, sementara asam asetat memiliki sifat semi-polar, sehingga keduanya dapat membentuk larutan yang stabil. Sebagai pelarut (solvent), kita menggunakan air aquades, yang memiliki sifat polar, sehingga mampu mengekstrak asam asetat dari kerosin.

Percobaan ini menggunakan jenis aliran counter-current, di mana cairan berat (heavy liquid) mengalir dari atas, sementara cairan ringan (light liquid) mengalir dari bawah. Di dalam kolom, akan terbentuk suatu batas (interface) yang disebabkan oleh perbedaan polaritas antara kerosin dan air aquades.

Percobaan LLE ini menghasilkan ekstrat dan rafinat atau larutan yang tidak larut dalam solvent berupa kerosin.

Pembahasan

Pembahasan

(9)

Setelah rafinat dan ekstrak diperoleh, maka selanjutnya akan dilakukan titrasi terhadap senyawa ekstrak menggunakan larutan NaOH dengan indikator fenolftalein atau PP.

Indikator PP digunakan untuk mengetahui titik ekuivalen dan konsentrasi dari asam asetat yang terkandung di dalam senyawa ekstrak. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses Liquid-Liquid Extraction yaitu Sifat larutan, jenis solvent yang digunakan, luas kontak, serta waktu kontak.

Menurut Lewis (1916) apabila dilakukan ekstraksi dengan arah aliran counter current, maka akan memberikan kemudahan dalam melarutkan solute ke dalam solvent yang digunakan. LLE dilakukan pada alat yang dirancang secara khusus sehingga memiliki luas permukaan kontak yang cukup. Menurut Fanggidae (2013), prinsip dasar LLE akan mengikuti hukum distribusi nernst atau yang sering disebut juga sebagai hukum partisi.

Hukum partisi ini menyatakan bahwa apabila suatu analit dilarutkan ke dalam dua pelarut yang memiliki sifat tidak saling bercampur.

Pembahasan

Pembahasan

(10)

Liquid-liquid extraction pada praktikum ini memiliki hubungan antara laju aliran aquades, laju aliran cairan organik, dan konduktivitas pada aqueous feed.

Prinsip kerja dari liquid-liquid extraction adalah dengan mengontakkan suatu larutan dengan pelarut yang memiliki densitas berbeda dan tidak saling terlarut sehingga akan terbentuk dua fasa yang berbeda.

Eksperimen liquid-liquid extraction ini, menggunakan jenis aliran counter current, yang berarti bahwa aliran feed dan aliran pelarut masuk dari arah yang berlawanan.

Semakin tinggi laju alir aquadest maka hasil ekstrak yang didapatkan akan menurun.

Laju alir aquadest yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi waktu kontak antara solute dan solvent yang semakin singkat.

1.

2.

3.

4.

5.

Kesimpulan

(11)

Thank you!

Referensi

Dokumen terkait