Perbandingan bahan- bahan sterilisasi
intervisit (medikamen) ChKm, CaOH,
cresophene dan formocresol pada
perawatan saluran akar gigi sulung
Disusun Oleh: Kelompok 1
Kelompok 1
Adzkia Bisifa Nasution (200600001)
Alya Febriyanti (200600002)
Ardia Wianda Ivanka (200600003)
Ayu Lestari (200600004)
Berliana Julianti (200600005)
Catherine Ivory J.M. Sitorus (200600007)
Chatrine L Sembiring (200600008)
Desfika Annisa Fitri Lubis (200600009)
Dina Aulia Nasution (200600010)
Dina Masrura (200600011) Ketua : 20-124 Sebastian Chandra
Sekretaris: 20-130 Ririn Febriyanti Nainggolan
Muhammad Zeedane A S (200600125)
Nadiva Zahra Harahap (200600126)
Rafi Zuhayr Bukit (200600127)
Vanessa Jasmin Halawa (200600128)
Angelina Betty (200600129)
Desti Khairunnisa (200600131)
Amanda Nahdatul Nisya (200600132)
Danie Aurelia Malau (200600133)
Iftitah Aulia Irhan (200600242)
Pendahulu an
Perawatan saluran akar pada gigi sulung diindikasikan peradangan kronis atau nekrosis dengan kanal yang dapat diakses dengan dukungan tulang alveolar normal. Tujuan membersihkan saluran akar dari infeksi, dan menjaga gigi tetap di dalam mulut sampai gigi permanen erupsi
Gigi yang dirawat proses sterilisasi mengeliminasi mikroorganisme sebanyak mungkin
Larutan antiseptic bersifat tidak menyebabkan iritasi, stabil dan tidak boleh menodai struktur gigi.
Clorophenol Kamfer Mentol
(ChKm)
Indikasi Perawatan:
desinfektan pada dentin setelah preparasi kavitas
desinfektan setelah pulpectomy pulp dressing, perawatan untuk radang/luka
disinfektan saluran akar
Isi Bahan
ChKm terdiri dari:
- 27,4% klorofenol - 71% kamfer
rasemik
- 1,6% levomentol
Mekanisme Kerja
Bahan utamanya yaitu paraklorofenol memusnahkan berbagai mikroorganisme yang ada dalam saluran akar
Bahan pendampingnya yaitu kamfer bahan pelarut dan dapat mengurangi efek iritasi yang terdapat dalam paraklorofenol dan memperpanjang efek antibakterial.
Menthol dalam ChKM mengurangi iritasi yang disebabkan oleh chlorophenol serta dapat mengurangi rasa sakit
Pengaruh fenol terhadap antibakteri kemampuan lipid dalam
menghancurkan bakteri untuk membran. Pada konsentrasi tinggi mendenaturasi protein sel. Pada konsentrasi rendah penting pada sistem enzim yang sudah dilemahkan dan dinding sel bakteri terlarut
Antibakteri berspektrum luas dan efektif terhadap jamur
Kamfer sarana pengencer
memperpanjang efek antimikroba serta
mengurangi efek iritasi dari chlorophenole murni
Menthol mengurangi sifat iritasi chlorophenol
ChKm-W diragukan sifatnya menyerupai larutan chlorphenol- camphor menurut Spangberg bersifat sangat toksik untuk manusia
Rasa dan bau yang tidak disukai bukan pilihan utama dokter gigi
Mudah menguap memicu rasa sakit pada pemakaian yang
berlebihan
Keuntungan Kerugian
Manipulasi Kerja
Anestesi gigi dan lakukan isolasi gigi menggunakan rubber dam
Preparasi kavitas. Buang ledge yang ada atau enamel yang overhanging dengan round bur low speed
Ekskavasi pulpa kornal menggunakan ekskavator
Setelah penghilangan pulpa koronal, bersihkan kamar pulpa menggunakan saline dan hilangkan semua debris yang ada
Tempatkan cotton pallet diatas pulpa untuk mencapai hemostasis
Gunakan cotton pellet untuk mengaplikasikan CHKm pada ruang pulpa
Kalsium Hidroksida
(Ca(OH)2)
Indikasi Perawatan:
Medikamen intrasaluran bila ada penundaan terlalu lama antar-kunjungan
karena bahan ini tetap baik selama berada di dalam saluran akar x
Isi Bahan 1. Base
- Glycol salicylate 40%
- Calcium sulphate 30%
- Calcium tungstate or Barium sulphate 16%
- Titanium oxide 14%
2. Katalis
- Calcium hydroxide 50%
- Zinc oxide 10%
- Zinc stearate 0,5%
- Ethylene toulene sulfanamide 39,5%
Mekanisme Kerja
Kalsium hidroksida mengabsorpsi karbon dioksida di dalam saluran akar menginaktifasi enzim membran sitoplasma mikroba dan merubah secara kimia komponen organic berakibat toksik pada mikroba
Perubahan secara kimia terhadap membran sitoplasma bakteri
merusak asam lemak tak jenuh dan fosfolipid yang mengganggu proses peroksidasi lemak dan saponifikasi dari mikroba. Akibatnya mikroba yang tergantung pada karbon dioksida tidak akan bertahan
Suatu studi klinis terhadap lebih dari 100 gigi dengan kerusakan periapikal, melaporkan bahwa CaOH adalah suatu desinfektan intra saluran yang sangat efektif
Pasta kalsium hidroksida paling baik medikamen intra saluran bila ada penundaan yang terlalu lama antar kunjungna karena bahan ini tetap manjur selama berada didalam saluran akar
Dapat menginduksi
nekrosis dan radang pada beberapa hari pertama
Sulit mengeras
Mudah larut
Tidak dapat mengisi
saluran akar dengan padat
Keuntungan Kerugian
Manipulasi Kerja
Anastesi gigi dan lakukan isolasi gigi menggunakan rubber dam
Preparasi kavitas. Buang ledge yang ada atau enamel yang overhanging dengan round bur low speed
Ekskavasi pulpa kornal menggunakan ekskavator
Setelah penghilangan pulpa koronal, bersihkan kamar pulpa menggunakan saline dan hilangkan semua debris yang ada
Tempatkan cotton pallet diatas pulpa untuk mencapai hemostasis
Gunakan cotton pellet untuk mengaplikasikan CHKm pada ruang pulpa
Cresophene
Indikasi Perawatan:
- Desinfeksi pada
saluran akar sebelum proses obturasi
- Gigi dengan
periodontitis apikalis awal akibat
instrumentasi berlebih Isi Bahan
Mengandung efek
bakterisida yang kuat, yaitu:
- Dexamethasone base 0,10 %
- Thymol 5,00%
- Paraclorophenol 30,00%
- Camphor 64,90%
Mekanisme Kerja
Cresophene merupakan kortikosteroid mengurangi peradangan periapikal dan menghilangkan nyeri segera pada penderita dengan instrumentasi berlebih
Kandungan fenol pada cresophene aktivasi antibakteri terutama pada golongan bakteri gram positif
Cresophene dapat membuat pertumbuhan Enterococcus faecalis tiga kali lebih lemah.
Cresophene memiliki sifat iritasi yang lemah dan hasil dari penelitian didapatkan bahwa insidensi dari adanya reaksi apikal rendah. Namun, cresophene diketahui mempunyai sifat karsinogenik, sitotoksik,
mutagenik, dan teratogenic
Dapat mendesinfeksi saluran akar dengan zat bakterisida yang kuat, yakni parachlorophenol
Mengandung dexamethason antiinflamasi
Bersifat antiseptic athymol dan camphor
Menjamin sterilitas ruang endodontic
Digunakan sterilisasi karies dalam dan periodontitis apikalis
Cresophene tidak dianjurkan pada penggunaan jangka panjang karena
sitotoksisitasnya berpotensi sebagai teratogenik dan
mutagenik
Efektivitas menurun bila ada darah yang tercampur
Keuntungan Kerugian
Manipulasi Kerja
Anastesi gigi, kemudian isolasi gigi menggunakan rubber dam
Preparasi kavitas, buang ledge yang ada atau enamel yang overhanging dengan round bur low speed
Ekskavasi pulpa kornal menggunakan ekskavator
Setelah penghilangan pulpa koronal, bersihkan kamar pulpa menggunakan saline dan hilangkan semua debris yang ada
Gunakan cotton pellet untuk mengaplikasikan cresophene 1-2 kali pada masing masing saluran akar dengan dosis 500mg selama 7 menit sebelum obturasi
Formokresol
Indikasi Perawatan:
- Kasus yang
kompounnya diuji terhadap jaringan hidup
- Nekrosis diikuti oleh suatu reaksi
inflamatori persisten - Gigi non vital
mematikan saraf gigi dan sebagai bahan fiksasi
Isi Bahan:
- Formalin pekat (19%
formaldehida) - Tricresol (35%)
- Gliserol (7%) dalam aquades solution
Mekanisme Kerja
Formokresol memiliki sifat bakteriostatik
Formokresol tidak membentuk jembatan dentin tetapi membentuk zona fiksasi yang berkontak dengan jaringan vital. Zona fiksasi ini terbebas dari bakteri dan mencegah infiltrasi mikroba
Formokresol bekerja melalui kelompok aldehid jenis formaldehid mengikat asam amino dari protein bakteri ataupun sisa dari jaringan pulpa gigi menonaktifkan enzim-enzim oksidatif di dalam pulpa efek hialuronidase sehingga jaringan pulpa menjadi fibrous dan asidofilik dalam beberapa menit setelah aplikasi formokresol
Formokresol medikamen bakterisidal yang tidak spesifik dan sangat efektif terhadap organisme aerobic dan
anaerobic yang ditemukan di saluran akar
Formokresol menghasilkan iritasi derajat tinggi dan
menyebabkan nekrosis yang bertahan selama 2-3 bulan, sehingga bersifat toksik.
Keuntungan Kerugian
PEMBAHASAN
Calcium hydroxide memiliki Ph tinggi yang menghambat bakteri untuk berkolonisasi. Berdasarkan eksperimen-eksperimen yang telah
dilakukan, calcium hydroxide lebih baik daripada chlorphenol
Menurut Schroder: kegagalan antibacterial CaoH terjadi karena
diagnose pulpa yang tidak tepat atau tidak menghilangkan blood clot didalam pulpa. Keberhasilan CaoH ini ditunjang dengan penggunaan ECTA, NaOCl, dan CHX
Formokresol lebih baik dari ChKm dengan clinical success rate 70- 100%, sementara dalam kurun waktu 20 tahun masih dikembangkan tentang kemungkinan toksisitas yang timbul
PEMBAHASAN
Pada tahun 1988 studi klinikal dan laboratorium dilakukan untuk
membandingkan efek antimikroba pada Cresophene dan formocresol pada saluran akar gigi anterior sedalam 3-5 mm. Hasil perbedaan secara statistik tidak ditemukan (p lebih dari 0.1). Aktivitas antimikroba pada kedua bahan diuji dengan metode disc diffusion. Zona inhibisi formekresol memiliki
diameter lebih besar dibandingkan dengan cresophene
Perbandingan keberhasilan bahan kalsium hidroksida vs formokresol setelah dilakukan penilaian selama 6 atau 12 bulan menurut rational ratenya tidak memberikan perbedaan yang signifikan
PEMBAHASAN
Perbandingan keberhasilan bahan Cresophene dan ChKM berdasarkan post test only control group design
Cresophene dan ChKM diteteskan pada blank disk sebanyak masing-masing ± 40 μl kemudian diletakkan diatas biakan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambatan sekitar Cresophene (18,36 mm) lebih luas daripada Chlorophenol kamfer Menthol (ChKM) (17,16 mm)
Hal ini menunjukkan Cresophene lebih efektif sebagai obat sterilisasi saluran akar terhadap Enterococcus faecalis dibandingkan dengan
Chlorophenol Kamfer Menthol (ChKM) secara in vitro dan Cresophene lebih kuat dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis daripada Chlorophenol Kamfer Menthol (ChKM).
Kesimpulan
PSA membutuhkan sterilisasi saluran akar untuk menyingkirkan mikroorganisme selama perawatan saluran akar, dimana bahan antiseptik yang dapat digunakan pada saluran akar seperti ChKm, Ca(OH)2, Cresophene dan Formokresol
Bahan sterilisasi Calcium Hydroxyde (Ca(OH)2) merupakan obat yang paling sering digunakan sebagai bahan dressing intrasaluran pada terapi endodonti dan memiliki sifat antibakterial, antiinflamatory, efek mengeringkan, dan mempunyai sifat biologis yang baik