KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
PUSAT PERBUKUAN
Suci Paresti, Rita Aisyatul Dalfah, Yenti Rokhmulyenti 2022
Buku Panduan Guru PRAKARYA:
PENGOLAHAN
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang
Disclaimer: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017.
Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Buku Panduan Guru Prakarya: Pengolahan untuk SMP/MTs Kelas VII Penulis
Suci Paresti Rita Aisyatul Dalfah Yenti Rokhmulyenti Penelaah
Ana
Danik Dania Asadayanti Penyelia/Penyelaras Supriyatno
Lenny Puspita Ekawaty Wuri Prihantini Erlina Indarti Kontributor Rizki Iskandar Iin Desmaniar Ilustrator
Aditya Kartika Candra Editor
Christina Tulalessy Desainer
Kevin Richard Budiman Penerbit
Pusat Perbukuan
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemdikbudristek Jalan RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan https://buku.kemdikbud.go.id
Cetakan pertama, 2022
ISBN 978-602-244-892-1 (no.jil.lengkap) ISBN 978-602-244-893-8 (jil.1)
Isi buku ini menggunakan huruf Noto Serif, 11/16 pt, Steve Matteson.
xiv, 258 hlm.: 17,6 x 25 cm.
KATA PENGANTAR
Pusat Perbukuan; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan;
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memiliki tugas dan fungsi mengembangkan buku pendidikan pada satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Buku yang dikembangkan saat ini mengacu pada Kurikulum Merdeka, dimana kurikulum ini memberikan keleluasaan bagi satuan/program pendidikan dalam mengembangkan potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik. Pemerintah dalam hal ini Pusat Perbukuan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dengan mengembangkan Buku Teks Utama.
Buku teks utama merupakan salah satu sumber belajar utama untuk digunakan pada satuan pendidikan. Adapun acuan penyusunan buku teks utama adalah Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tanggal 10 Februari 2022, serta Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 008/H/KR/2022 Tanggal 15 Februari 2022. Sajian buku dirancang dalam bentuk berbagai aktivitas pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam Capaian Pembelajaran tersebut. Buku ini digunakan pada satuan pendidikan pelaksana implementasi Kurikulum Merdeka.
Sebagai dokumen hidup, buku ini tentu dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan kebutuhan serta perkembangan keilmuan dan teknologi.
Oleh karena itu, saran dan masukan dari para guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengembangan buku ini di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini, Pusat Perbukuan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku ini, mulai dari penulis, penelaah, editor, ilustrator, desainer, dan kontributor terkait lainnya. Semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi peserta didik dan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Jakarta, Juni 2022 Kepala Pusat, Supriyatno
PRAKATA
Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Prakarya SMP/MTs: Pengolahan ini merupakan panduan bagi guru dalam mengajarkan Prakarya:
Pengolahan kelas VII SMP/MTs (Fase D) berdasarkan Kurikulum Merdeka. Panduan Guru ini berisi dua bagian yaitu panduan umum dan panduan khusus. Pada bagian panduan umum mendeskripsikan latar belakang penulisan buku panduan dan kekhasan Kurikulum Merdeka yang meliputi Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Kemudian menjelaskan strategi pembelajaran dan pengembangan aktivitas pembelajaran Prakarya: Pengolahan Kelas VII SMP/MTs.
Pengembangan Capaian Pembelajaran hingga menjadi aktivitas pembelajaran Prakarya: Pengolahan, penulis selaku pendidik diberi kebebasan mengembangkan menurut perspektifnya sendiri.
Pengembangan kegiatan belajar mengajar dibagi dalam 4 Unit dengan tema yang menarik untuk pencapaian target pembelajaran satu tahun akademik SMP/MTs Kelas VII. Setiap tahapan kegiatan pembelajaran menerapkan pengembangan strategi pembelajaran kemampuan berpikir kritis (kecakapan abad 21). Demikian pula, pada perencanaan aktivitas pembelajaran Prakarya: Pengolahan dengan memperhatikan fase perkembangan peserta didik, kearifan lokal, potensi daerah nusantara dan sesuai konteks satuan pendidikan dengan mengintegrasikan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Buku Pedoman Guru ini sebagai bahan inspirasi pendidik dalam mengajar. Harapan penulis, adanya buku panduan guru ini pendidik Indonesia dapat merancang pembelajaran lebih efektif, relevan dan kontekstual bagi peserta didik. Pendidik Indonesia diharapkan juga memiliki semangat untuk selalu mencoba, mengembangkan strategi pembelajaran dan mencari sumber-sumber belajar lain sebagai pengembangan aktivitas pembelajaran di kelas.
Akhir kata, penulis berharap buku ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan pendidikan, khususnya mata pelajaran
“Prakarya: Pengolahan di Kelas VII SMP/MTs”.
Jakarta, 1 Mei 2022
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
PRAKATA ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU ... ix
BAGIAN I. PANDUAN UMUM ... 1
A. PENDAHULUAN ... 2
1. Latar Belakang ... 2
2. Tujuan Penulisan Buku Panduan Guru ... 2
3. Profil Pelajar Pancasila ... 3
4. Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan ... 5
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN ... 9
1. Capaian Pembelajaran per Fase ... 9
2. Tujuan Pembelajaran per Tahun ... 13
3. Alur Tujuan Pembelajaran per Tahun ... 21
C. STRATEGI UMUM PEMBELAJARAN ... 23
1. Strategi Pembelajaran pada Buku Panduan Guru ... 23
2. Pengelolaan Aktivitas Pembelajaran Prakarya: Pengolahan Kelas VII SMP/MTs ... 34
2.1 Peta Materi ... 34
2.2 Tujuan Pembelajaran ... 35
2.3 Deskripsi Unit ... 35
2.4 Alokasi Waktu ... 35
2.5 Materi Pokok ... 36
2.6 Informasi untuk Guru ... 36
2.7 Kegiatan Pembelajaran ... 38
2.7.1 Langkah-Langkah Pembelajaran ... 39
2.7.2 Kegiatan Pembelajaran Alternatif ... 40
2.7.3 Sarana dan Prasarana ... 41
2.7.4 Interaksi dengan Orangtua ... 42
2.7.5. Refleksi Guru dan Siswa ... 42
2.7.6. Penilaian ... 45
2.7.7. Pengayaan ... 64
2.7.8. Lembar Kerja Peserta Didik ... 65
BAGIAN II. PANDUAN KHUSUS ... 66
Unit 1. Aneka Produk Pangan Buah ... 67
• Kegiatan Pembelajaran 1 ... 73
• Kegiatan Pembelajaran 2 ... 104
• Kegiatan Pembelajaran 3 ... 111
• Kegiatan Pembelajaran 4 ... 119
• Kegiatan Pembelajaran 5 ... 123
Unit 2. Bahan Nonpangan Buah: Suburnya Tanaman di Sekolahku ... 127
• Kegiatan Pembelajaran 1 ... 131
• Kegiatan Pembelajaran 2 ... 137
• Kegiatan Pembelajaran 3 ... 144
• Kegiatan Pembelajaran 4 ... 150
• Kegiatan Pembelajaran 5 ... 155
• Kegiatan Pembelajaran 6 ... 158
Unit 3. Sayur Baik Bagi Kesehatan ... 161
• Kegiatan Pembelajaran 1 ... 165
• Kegiatan Pembelajaran 2 ... 190
• Kegiatan Pembelajaran 3 ... 194
• Kegiatan Pembelajaran 4 ... 201
• Kegiatan Pembelajaran 5 ... 204
Unit 4. Bahan Nonpangan Sayur: Perawatan Diri ... 207
• Kegiatan Pembelajaran 1 ... 211
• Kegiatan Pembelajaran 2 ... 216
• Kegiatan Pembelajaran 3 ... 225
• Kegiatan Pembelajaran 4 ... 230
• Kegiatan Pembelajaran 5 ... 235
• Kegiatan Pembelajaran 6 ... 238
GLOSARIUM ... 241
DAFTAR PUSTAKA ... 244
INDEKS ... 247
BIODATA PENULIS ... 249
BIDODATA PENELAAH ... 253
BIODATA EDITOR ... 256
BIODATA ILUSTRATOR ... 257
BIODATA DESAINER ... 258
DAFTAR GAMBAR
Panduan Umum
Gambar 1. Dimensi Profil Pelajar Pancasila ... 3
Gambar 2. Bagan Pembelajaran Prakarya-Pengolahan ... 9
Panduan Khusus Gambar 1.1 Aneka Buah-buahan ... 67
Gambar 2.1 Produk Olahan Nonpangan Komoditas Buah ... 127
Gambar 2.2 Pupuk Organik Cair ... 154
Gambar 3.1 Aneka Sayur-sayuran ... 161
Gambar 3.2 Sayur Bayam ... 179
Gambar 3.3 Seledri ... 179
Gambar 3.4 Bunga Pepaya ... 180
Gambar 3.5 Buah Tomat ... 180
Gambar 3.6 Umbi ... 181
Gambar 3.7 Terung ... 182
Gambar 3.8 Wortel ... 182
Gambar 3.9 Selada ... 183
Gambar 3.10 Jus Sayuran ... 185
Gambar 3.11 Pare Crispy ... 186
Gambar 3.12 Salad Sayuran ... 188
Gambar 3.13 Asinan Sayur ... 189
Gambar 3.14 Macam-macam Kemasan Sayuran ... 200
Gambar 4.1 Produk Olahan Nonpangan Komoditas Sayur ... 207
Gambar 4.2 Penyubur Rambut dari Seledri ... 223
Gambar 4.3 Cairan Penyubur Rambut ... 224
DAFTAR TABEL
Panduan Umum
Tabel 1. Elemen Mata Pelajaran Prakarya dan Deskripsinya ... 8
Tabel 2. Capaian Pembelajaran Fase D Berdasarkan Elemen Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan ... 12
Tabel 3. Tujuan Pembelajaran SMP/MTs Kelas VII Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan ... 14
Tabel 4. Penerapan Dimensi Profil Pelajar Pancasila dengan Model Pembelajaran PjBL ... 27
Tabel 5. Daftar Alokasi Waktu untuk Unit-Unit Kegiatan Pembelajaran ... 36
Tabel 6. Daftar Jumlah Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan) Pada Unit-unit Kegiatan Pembelajaran ... 39
Tabel 7. Penilaian Diskusi Identifikasi Bahan dan Produk Olahan Pangan Komoditas Buah ... 46
Tabel 8. Rubrik Diskusi Identifikasi Bahan dan Produk Olahan Pangan Komoditas Buah ... 46
Tabel 9. Penilaian Diskusi Desain Kemasan dan Label/Produk ... 48
Tabel 10. Rubrik Diskusi Desain Kemasan dan Label/Produk ... 48
Tabel 11. Penilaian Diskusi Rancangan Produk dan Kemasan ... 50
Tabel 12. Rubrik Diskusi Rancangan Kemasan dan Label ... 50
Tabel 13. Penilaian Pembuatan Kemasan dan Label ... 52
Tabel 14. Rubrik Pembuatan Kemasan dan Label ... 52
Tabel 15. Penilaian Pembuatan Produk ... 53
Tabel 16. ubrik Pembuatan Produk ... 54
Tabel 17. Penilaian Laporan ... 55
Tabel 18. Rubrik Laporan ... 55
Tabel 19. Penilaian Penyampaian/Presentasi ... 57
Tabel 20. Rubrik Penyampaian/Presentasi ... 57
Tabel 21. Penilaian Evaluasi/Bercerita ... 59
Tabel 22. Rubrik Evaluasi/Bercerita ... 59
Tabel 23. Contoh Rekapan Penilaian Kegiatan Pembelajaran dalam 1 Unit ... 60
Tabel 24. Rubrik Rekapan Penilaian Kegiatan Pembelajaran dalam 1 Unit ... 61
Tabel 25. Rubrik Penilaian Diri Sendiri ... 63
Tabel 26. Rubrik Penilaian Antar Teman ... 64
Petunjuk Penggunaan Buku Panduan Umum
Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan bertujuan untuk memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan beberapa fitur pada panduan umum dan khusus.
Panduan Umum berisi bagian-bagian sebagai berikut.
1. Pendahuluan
Menjelaskan tentang fungsi dan isi buku guru.
2. Capaian Pembelajaran Mendeskripsikan Capaian Pembelajaran
fase D untuk mata pelajaran Prakarya: Pengolahan kelas VII
A. PENDAHULUAN
Pada bagian ini, kita akan mengenal tujuan penulisan Buku Panduan Guru, Profil Pelajar Pancasila, serta karakteristik mata pelajaran Prakarya: Pengolahan.
1. Tujuan Penulisan Buku Panduan Guru
Pada tahun 2022, Pemerintah secara resmi menerapkan Kurikulum Merdeka pada beberapa sekolah. Pemerintah melalui keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran telah menetapkan Prakarya: Pengolahan sebagai salah satu mata pelajaran wajib pilihan diberikan di kelas VII. Isi dari mata pelajaran yang termuat dalam Kepmen tersebut dituangkan dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Untuk mewujudkan pemahaman dan kompetensi pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, guru perlu dibekali dengan inspirasi pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. Berdasarkan hal tersebut, buku Panduan Guru Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan perlu disusun sebagai salah satu acuan implementasi pembelajaran yang menginspirasi para pendidik agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka berjalan dengan baik.
Buku Panduan Guru ini berpijak pada Capaian Pembelajaran dalam
| B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu (Sufyadi dan Lambas, 2021: 2). Adapun perumusan CP merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
Pengembangan CP berdasarkan teori konstruktivisme. Penekanan Teori konstruktivisme pada pembelajaran menekankan pada keaktifan peserta didik, dengan melakukan konstruksi pengetahuan melalui pengalaman langsung agar bermakna. Menurut Anggraena, Y., dkk. (2022:43) CP mengutamakan kompetensi yang perlu dicapai tanpa mengikat konteks dan konten pembelajarannya. Berdasarkan kompetensi tersebut, satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan konteks sekolah dan relevan dengan perkembangan, minat, serta budaya peserta didik.
1. Capaian Pembelajaran per Fase
Capaian Pembelajaran yang dikembangkan Pemerintah Pusat perlu dicapai. Satuan pendidikan perlu mengembangkan Capaian Pembelajaran ke dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan
3. Strategi Umum Pembelajaran Menyajikan strategi
pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Pada Panduan Khusus berisi bagian-bagian sebagai berikut.
1. Cover unit
Menggambarkan isi dari materi pembelajaran yang akan disampaikan pada unit tersebut.
2. Peta Materi
Menyajikan informasi materi pembelajaran dalam bentuk konsep yang saling terhubung.
C. STRATEGI PEMBELAJARAN
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik peserta didik, kondisi sekolah, lingkungan sekitar dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri atas metode, teknik, dan prosedur yang akan menjamin bahwa peserta didik akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran (Wahyudin Nur Nasution, 2017: 3) .
1. Strategi Pembelajaran dan Penilaian
Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan berpusat pada peserta didik (student centered learning), agar peserta didik memiliki pemahaman dan pengalaman belajar bermakna dan bersifat fleksibel. Pembelajaran berpusat pada peserta didik pelaksanaannya mengacu pada tingkat kemampuan/kompetensi peserta didik (teaching at the right level). Dengan demikian, diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesenjangan pemahaman kompetensi dan materi yang terjadi dalam kelas.
Prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka menurut Sufyadi dan Lambas (2021: 12), sebagai berikut.
a. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
UNIT 1 Aneka Produk Pangan Buah
Gambar 1.1 Aneka Buah-buahan Sumber: Kemendikbudristek/Rita (2022)
Apakah kamu pernah makan atau membuat makanan dari aneka produk pangan buah?
Sumber: dikembangkan oleh tim penulis
3. Tujuan Pembelajaran Berisi rumusan Capaian
Pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik pada kegiatan pebelajaran yang dilakukan.
4. Deskripsi Unit
Berisi langkah-langkah strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran pada unit yang bersangkutan.
5. Alokasi waktu
Waktu yang akan digunakan untuk melaksanakan
pembelajaran.
6. Materi pokok
Materi yang akan disampaikan pada pembelajaran dalam unit tersebut.
Tujuan Pembelajaran
1. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
2. Menjelaskan hasil pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
3. Merencanakan pembuatan produk olahan pangan higienis dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
4. Merencanakan penyajian/kemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik, berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
5. Membuat produk olahan pangan higienis dari bahan buah dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
6. Menyajikan dan mengemas produk olahan pangan higienis dari bahan buah dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/ kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
Merefleksikan pelaksanaan kegiatan pengolahan produk
Deskripsi Unit
Pembelajaran Unit 1 mempelajari pengolahan pangan komoditas buah sebanyak 5 kegiatan pembelajaran dengan 10 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri atas 2 Jam Pelajaran (JP) @40 menit. Adapun materi yang dipelajari meliputi ruang lingkup komoditas buah, Kandungan zat gizi dan manfaat buah, pengolahan buah menjadi produk sari buah, manisan buah, dan selai buah, serta kemasan produk pangan olahan buah. Model yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah Project Based Learning (PjBL).
Langkah pertama model pembelajaran PjBL pada Unit 1 dimulai dengan pemberian pertanyaan pemantik oleh guru pada kegiatan pembelajaran pertama yang dapat menstimulus ketertarikan peserta didik terhadap materi pengolahan pangan komoditas buah.
Materi pengolahan pangan komoditas buah diberikan pada kegiatan pembelajaran pertama pada pertemuan kesatu sampai dengan kelima, dengan rincian materi ruang lingkup komoditas buah pada pertemuan kesatu, Kandungan zat gizi dan manfaat buah pada pertemuan kedua, pengolahan buah menjadi minuman sari buah pada pertemuan ketiga, pengolahan buah menjadi manisan buah pada pertemuan keempat, serta pengolahan buah menjadi selai buah pada pertemuan kelima.
Langkah selanjutnya dari model PjBL Unit 1, yaitu guru dapat menugaskan peserta didik untuk merancang produk beserta kemasan produk olahan pangan komoditas buah pada kegiatan pembelajaran kedua. Pada kegiatan pembelajaran kedua juga dilaksanakan langkah ketiga dari model PjBL, yaitu merencanakan waktu pelaksanaan untuk penyelesaian proyek pembuatan produk beserta kemasan produk
pembelajaran berikutnya. Guru bertanggung jawab untuk memonitor dari model PjBL dapat dilaksanakan dengan melakukan refleksi dan
Alokasi Waktu 10 pertemuan x 2 jam pelajaran x 40 menit
Materi Pokok Materi pokok pada pembelajaran Unit 1 yaitu, 1. Ruang lingkup komoditas buah 2. Kandungan zat gizi dan manfaat buah
3. Pengolahan buah menjadi aneka minuman berbahan buah, misalnya minuman sari buah, es buah, dll
4. Pengolahan buah menjadi aneka makanan berbahan buah, misalnya manisan buah, selai buah, dll.
7. Informasi untuk Guru Terdiri atas:
a. Pengaturan peserta didikCara mengatur pesertadidik dalam kegiatanpembelajaran
b. Lokasi Pembelajaran Tempat dilakukannya kegiatan Pembelajaran
c. Metode Pembelajaran Teknik yang digunakan guru untukmencapai tujuan pembelajaran.
8. Langkah-langkah pembelajaran Tahapan kegiatan
pembelajaran saat mengajar di kelas.
9. Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Kegiatan pilihan jika kegiatan utama yang direncanakan terkendala oleh situasi dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan.
UNIT 4 PRODUK OLAHAN | 209 Setiap pertemuan memiliki alokasi waktu 2 Jam Pelajaran (JP) @40
Merancang waktu pelaksanaan pembuatan produk olahan
Informasi Untuk Guru 1. Pengaturan Peserta Didik
Pengaturan peserta didik dapat dilihat pada Panduan Umum dengan penyesuaian materi.
2. Lokasi Pembelajaran
Lokasi pembelajaran dapat dilihat pada Panduan Umum.
| Kegiatan Pembelajaran 1 Mengenal Produk Pangan Buah 1. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Guru melakukan persiapan mengajar mengacu pada Panduan Umum.
Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan
1) Peserta didik berdoa sesuai dengan kepercayaan masing-masing sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2) Peserta didik mendapatkan informasi kegiatan beserta tujuan pembelajaran pengenalan ruang lingkup komoditas buah yang akan dilaksanakan.
3) Peserta didik mengikuti tes diagnostik untuk mengukur pemahaman awal dengan cara menjawab beberapa pertanyaan pretest (tabel tes diagnostik dapat dilihat pada Panduan Umum).
4) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang dapat menstimulus ketertarikan peserta didik terhadap materi pengolahan pangan komoditas buah yang akan disampaikan seperti: “Pernahkah kalian mengonsumsi buah? Sebutkan berapa macam jenis buah yang pernah kalian konsumsi sampai dengan saat ini”.
2. Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Menonton youtube atau video pembelajaran yang berhubungan dengan materi tersebut, atau melalui searching online atau sumber bacaan buku referensi, majalah, jurnal, booklet, dan sebagainya.
mengidentifikasi
Beberapa pertanyaan untuk merefleksi Kegiatan Pembelajaran 1
10. Sarana dan Prasarana
Alat penunjang terlaksananya proses pembelajaran.
11. Interaksi dengan Orang Tua Menyajikan interaksi apa saja
yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua atau wali peserta didik.
12. Refleksi Guru
Menyajikan hal-hal apa saja yang harus direfleksikan oleh guru selama proses pembelajaran.
3. Sarana dan Prasarana
Secara umum, sarana dan prasarana dapat dilihat pada Panduan Umum.
Secara khusus, pada materi ini, guru dapat mempersiapkan hal-hal berikut.
a. Gambar berbagai macam buah, minuman sari buah, manisan buah, dan selai buah yang tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik;
b. Produk bahan pangan buah-buahan, minuman sari buah, manisan buah, dan selai buah yang tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik;
mengidentifikasi
Beberapa pertanyaan untuk merefleksi Kegiatan Pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan penilaian
4. Interaksi dengan Orang Tua
Orang tua membimbing kegiatan eksplorasi dalam mencari informasi berbagai macam buah-buahan beserta karakteristik, kandungan, dan manfaatnya di lingkungan sekitar tempat tinggal peserta didik.
Orang tua juga dapat membimbing kegiatan eksplorasi dalam mencari informasi berbagai macam produk olahan pangan minuman sari buah, manisan buah, dan selai buah di sekitar tempat tinggal peserta didik dan mengidentifikasi bahan tambahan makanan apa saja yang ditambahkan pada produk tersebut beserta fungsinya.
Beberapa pertanyaan untuk merefleksi Kegiatan Pembelajaran 1
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan penilaian
mengidentifikasi
5. Refleksi
Beberapa pertanyaan untuk merefleksi Kegiatan Pembelajaran 1 pertemuan 1 sampai dengan 5 Unit 1 dapat dilihat di Panduan Umum dengan menyesuaikan materi.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan penilaian
13. Penilaian
Upaya untuk mendapatkan informasi penilaian dan hasil pembelajaran.
14. Lembar Kerja Peserta Didik Lembaran yang berisi tugas
dan digunakan sebagai pedoman di dalam kegiatan pembelajaran.
15. Bahan Bacaan
Mendeskripsikan materi pembelajaran sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang disajikan.
UNIT 1 Aneka Produk Pangan Buah | 81 mengidentifikasi
Beberapa pertanyaan untuk merefleksi Kegiatan Pembelajaran 1
6. Penilaian a. Penilaian Diagnostik
Kegiatan pembelajaran diawali dengan melakukan penilaian diagnostik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik pada materi pengolahan pangan komoditas buah, dengan cara memberikan pertanyaan sebagai berikut.
8. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) a. Aktivitas LKPD 1
Aktivitas LKPD 1
Tuliskan buah-buahan apa saja yang sering kalian temui di sekitar tempat tinggal kalian. Kemudian, identifikasi berdasarkan musim berbuah, tempat tumbuh, dan laju respirasi pemasakannya.
Diskusikan bersama teman dan sampaikan dalam pembelajaran.
LKPD 1
Identifikasi Buah Berdasarkan Karakteristik Buah Nama Kelompok : ...
Nama Anggota Kelompok : ...
Kelas : ...
No. Nama Buah Musim Berbuah
Tempat Tumbuh
Laju Respirasi
9. Bahan Bacaan Ruang Lingkup Komoditas Buah a. Pengertian Buah
Buah merupakan salah satu bahan pangan yang berasal dari sumber daya alam nabati produk pertanian yang biasanya dikonsumsi oleh manusia dalam keadaan segar maupun dalam bentuk olahan. Buah mengandung berbagai macam vitamin dan mineral khususnya vitamin C yang berfungsi sebagai zat gizi pelengkap yang dibutuhkan tubuh. Sebagian besar buah mempunyai sifat mudah rusak (perishable) karena kandungan air dalam buah cukup tinggi sehingga daya simpan buah menjadi pendek. Buah sangat banyak sekali jenisnya. Setiap jenis buah memiliki keragaman Buatlah infografis materi tentang pengolahan buah menjadi
BAGIAN 1
PANDUAN UMUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2022
Buku Panduan Guru Prakarya dan Kewirausahaan: Pengolahan untuk SMP/MTs Kelas VII
Penulis : Suci Paresti, Rita Aisyatul Dalfah, Yenti Rokhmulyenti ISBN : 978-602-244-893-8
A. PENDAHULUAN
Pada bagian ini, kita akan mengenal tujuan penulisan Buku Panduan Guru, Profil Pelajar Pancasila, serta karakteristik mata pelajaran Prakarya: Pengolahan.
1. Tujuan Penulisan Buku Panduan Guru
Pada tahun 2022, Pemerintah secara resmi menerapkan Kurikulum Merdeka pada beberapa sekolah. Pemerintah melalui keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran telah menetapkan Prakarya: Pengolahan sebagai salah satu mata pelajaran wajib pilihan diberikan di kelas VII. Isi dari mata pelajaran yang termuat dalam Kepmen tersebut dituangkan dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.
Untuk mewujudkan pemahaman dan kompetensi pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, guru perlu dibekali dengan inspirasi pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. Berdasarkan hal tersebut, buku Panduan Guru Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan perlu disusun sebagai salah satu acuan implementasi pembelajaran yang menginspirasi para pendidik agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka berjalan dengan baik.
Buku Panduan Guru ini berpijak pada Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Secara umum, Buku Panduan Guru bertujuan membantu dan memberi inspirasi pada pendidik, tenaga kependidikan, dan pemerhati pendidikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.
Buku Panduan Guru secara khusus bertujuan memandu guru, tenaga kependidikan dan pemerhati pendidikan untuk:
a. Merencanakan, memfasilitasi, melaksanakan, dan merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas untuk ketercapaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.
b. Terliterasi secara baik materi pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran Prakarya Pengolahan.
2. Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum Merdeka menuntut diterapkannya pembelajaran dengan paradigma baru yang mendukung terwujudnya pelajar yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, yaitu “pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”. Profil Pelajar Pancasila merupakan elaborasi/pendalaman untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Profil Pelajar Pancasila berperan sebagai penunjuk arah atau rujukan bagi pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dan untuk perancangan Standar Nasional Pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila harus dibangun dan dihidupkan kembali dalam diri setiap peserta didik Indonesia, sebagai pedoman pembentukan karakter berdasarkan identitas Indonesia dan kompetensi kecakapan hidup mandiri. Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci, yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) mandiri, (3) bergotong royong, (4) berkebinekaan global, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.
Gambar 1. Dimensi Profil Pelajar Pancasila Profil
Pelajar Pancasila
Enam dimensi utama Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif peserta didik, tetapi juga pada sikap dan perilaku sesuai identitas mereka sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia. Setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila memiliki makna sesuai dengan tahapan perkembangan psikologis dan kognitif peserta didik. Setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila kemudian diuraikan menjadi beberapa elemen dan subelemen agar lebih spesifik dan mudah dipahami atau diterapkan.
Profil Pelajar Pancasila menjadi hasil belajar yang dicapai melalui berbagai program dan kegiatan pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam kegiatan keseharian melalui budaya satuan pendidikan. Jadi, bukan merupakan materi pelajaran. Implementasi pencapaian Profil Pelajar Pancasila dapat diwujudkan melalui hal-hal berikut.
a. Budaya Sekolah.
Pembiasaan pada iklim sekolah, kebijakan sekolah, hubungan pendidik dan peserta didik, serta norma budaya satuan pendidikan.
b. Intrakurikuler
Pengintegrasian konten edukatif berupa kegiatan dan pengalaman belajar sebagai pembentukan kepribadian Pancasila.
c. Ekstrakurikuler
Pengintegrasian konten minat dan bakat dengan norma dan nilai Pancasila.
d. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penyelesaian masalah di lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat dengan projek lintas disiplin ilmu.
Implementasi Profil Pelajar Pancasila dilakukan dengan mengintegrasikan subelemen pada proses pembelajaran di setiap mata pelajaran. Ketika melakukan suatu aktivitas dalam kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan harus sadar dan memahami dengan benar bahwa pada saat yang bersamaan, mereka sedang melatih salah satu atau lebih subelemen dari dimensi Profil Pelajar Pancasila. Oleh sebab itu, pendidik dan tenaga kependidikan
harus membaca dan benar-benar memahami Capaian Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdapat pada Keputusan Kepala BSKAP- Kemendikbudristek No.009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
Pembiasaan mengintegrasikan Capaian Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam pembelajaran diharapkan akan terinternalisasi nilai dan norma Profil Pelajar Pancasila dalam diri peserta didik dengan karakter Pancasila. Dengan demikian, Prakarya: Pengolahan sebagai salah satu mata pelajaran wajib pilihan di kelas VII harus berkontribusi dalam penerapan dan pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Hal itu dapat dilakukan dan dicapai melalui nilai-nilai yang melekat dalam aktivitas pembelajaran Prakarya: Pengolahan maupun melalui intervensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam proses pembelajaran.
3. Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan
Pada prinsipnya Prakarya: Pengolahan adalah mengubah dan memanfaatkan bahan dasar menjadi produk pangan pengawetan (setengah jadi) dan produk siap santap (produk jadi). Produk pangan diolah dengan menggunakan berbagai teknik pembuatan dasar dan variasi teknik (modifikasi teknik), sehingga menghasilkan produk pengolahan pangan yang baik dan higienis. Penggunaan teknik pengolahan membantu peserta didik mengembangkan diri karena bertindak sebagai pelatihan kepekaan rasa secara naluriah yang dapat dikaitkan dengan pemikiran sistematis dan produksi produk dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan diri peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP/
Mts) sudah mampu berpikir abstrak, logis, menarik kesimpulan, dan menafsirkan serta mengembangkan hipotesa. Untuk itu, kegiatan pembelajaran akan bermakna jika materi pembelajaran bervariasi, sesuai dengan minat dan bakat peserta didik agar menumbuhkan motivasi belajar secara maksimal.
Mata pelajaran Prakarya: Pengolahan, seperti yang dijelaskan dalam Keputusan Kepala BSKAP No.008/KR/2022: 338, memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Menghasilkan produk pengolahan pangan sehat/higienis dan nonpangan yang ekonomis melalui eksplorasi bahan, teknik, alat dengan mengembangkan pengetahuan dan prinsip teknologi pengolahan.
b. Mengapresiasi, mengevaluasi, dan merefleksi karya produk teknologi olahan pangan dan nonpangan masyarakat maupun teman sendiri berdasarkan pendekatan sistematis ilmiah.
c. Menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan melalui kepemimpinan, kerja sama, dan berani mengambil risiko.
Adapun karakteristik mata pelajaran Prakarya: Pengolahan terdapat pada Keputusan yang sama adalah sebagai berikut.
Kurikulum Prakarya: Pengolahan menerapkan:
(1) Kurikulum progresif (progressive curriculum), yaitu kurikulum yang mengikuti perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) sehingga materi dan metode pembelajaran menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi yang ada;
(2) Kurikulum terpadu (integrated curriculum), yaitu mengolaborasikan dengan sesama aspek mata pelajaran Prakarya maupun mata pelajaran lainnya;
(3) Kurikulum korelatif (correlated curriculum), yaitu kurikulum yang memberikan kesempatan melaksanakan pembelajaran berbasis project based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran lainnya untuk menghasilkan satu karya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;
(4) Kurikulum mandiri (single subject curriculum), yaitu kurikulum yang dilaksanakan secara mandiri dapat menghasilkan karya yang berguna bagi mata pelajaran yang lain baik secara transfer of training, transfer of knowledge maupun transfer of value.
Pembelajaran Prakarya: Pengolahan berorientasi pada pengembangan kemampuan mengolah bahan pangan secara higienis dan nonpangan menjadi produk jadi dan produk setengah jadi dalam bentuk sajian/kemasan yang menarik berbasis kewirausahaan.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan melalui
metode kolaborasi, sinergi dan sintesa untuk mengkaji, menyelesaikan, mengevaluasi, dan merefleksikan dalam kegiatan pengolahan bahan, teknik dan alat.
Sistem pengetahuan Prakarya: Pengolahan diperoleh melalui learning by doing (pembelajaran teori praktis). Pelaksanaan pembelajaran materi Prakarya: Pengolahan menyesuaikan kondisi dan potensi lingkungan sosial, budaya, dan alam dengan memperhatikan kelestarian dengan pendekatan pengetahuan hayati serta ekosistem.
Pembelajaran Prakarya: Pengolahan diharapkan terwujudnya Profil Pelajar Pancasila dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna melalui sikap analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap lingkungan dan perkembangan zaman.
Lingkup materi pembelajaran Prakarya: Pengolahan meliputi bahan nabati (buah, sayur, umbi, serealia), hewani (daging ternak besar, daging unggas, ikan, telur, susu), herbal (tanaman berkhasiat/obat), perkebunan (kopi, teh, cokelat, kelapa dan sawit), dan uji organoleptik yang diselenggarakan sesuai kondisi daerah/lingkungan masing- masing serta memperhatikan potensi lingkungan, kearifan lokal, Nusantara hingga mancanegara. Pembelajaran Prakarya: Pengolahan dilakukan juga secara mandiri, sinergi, dan gradasi. Pembelajaran secara mandiri artinya pembelajaran yang dilaksanakan sesuai minat dan kemampuan peserta didik dengan supervisi dari guru atau sekolah melalui pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) ataupun pembelajaran penemuan (Discovery Learning). Pembelajaran sinergi artinya menggunakan model pembelajaran yang membuka kesempatan bagi peserta didik dan sekolah untuk bekerja sama dengan dunia usaha/dunia kerja yang ada di lingkungannya meliputi kegiatan kunjungan ataupun magang. Pembelajaran dilaksanakan secara gradasi, yaitu dimulai sejak pendidikan dasar dengan orientasi pengembangan lifeskill dan homeskill serta berorientasi pada home industry untuk tingkat pendidikan menengah.
Mata pelajaran Prakarya: Pengolahan berisi empat elemen kompetensi, yaitu: observasi dan eksplorasi, desain/perencanaan, produksi, serta refleksi dan evaluasi yang dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Berikut keempat elemen beserta deskripsinya.
Tabel 1. Elemen Mata Pelajaran Prakarya dan Deskripsinya
Elemen Deskripsi
Observasi dan Eksplorasi
adalah pengamatan dan penggalian (bahan, alat dan teknik) secara sistematis dan kontekstual untuk memperoleh peluang menciptakan produk.
Desain atau perencanaan
adalah penyusunan atau pengembangan rencana produk (penciptaan, rekonstruksi, dan modifikasi) berdasarkan hasil observasi dan eksplorasi.
Produksi adalah keterampilan pembuatan atau penciptaan produk setengah jadi dan/atau produk jadi yang kreatif dan atau inovatif melalui eksperimen dan penelitian yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Refleksi dan Evaluasi
adalah kemampuan pengamatan, apresiasi, identifikasi, analisis, penilain, dan pemberian saran perbaikan/pengembangan produk/
kelayakan produk.
Sumber: Keputusan Kepala BSKAP No.008/KR/2022: 340
Gambaran keterkaitan empat elemen prakarya-pengolahan dan Profil Pelajar Pancasila dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Bagan Pembelajaran Prakarya: Pengolahan
Sumber: Keputusan Kepala BSKAP Kemendikbudristek N0.009/H/Kr/2022
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu (Sufyadi dan Lambas, 2021: 2). Adapun perumusan CP merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
Pengembangan CP berdasarkan teori konstruktivisme. Penekanan Teori konstruktivisme pada pembelajaran menekankan pada keaktifan peserta didik, dengan melakukan konstruksi pengetahuan melalui pengalaman langsung agar bermakna. Menurut Anggraena, Y., dkk. (2022:43) CP mengutamakan kompetensi yang perlu dicapai tanpa mengikat konteks dan konten pembelajarannya. Berdasarkan kompetensi tersebut, satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan konteks sekolah dan relevan dengan perkembangan, minat, serta budaya peserta didik.
1. Capaian Pembelajaran per Fase
Capaian Pembelajaran yang dikembangkan Pemerintah Pusat perlu dicapai. Satuan pendidikan perlu mengembangkan Capaian Pembelajaran ke dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan
konteks budaya serta minat dan perkembangan peserta didik. Fase perkembangan anak menjadi basis utama pengembangan CP. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat belajar secara fleksibel, memiliki pengalaman-pemahaman bermakna, dan tercapainya kompetensi sesuai tahap capaian belajar. Selain itu, fleksibilitas dalam belajar dimaksudkan perlunya mengutamakan perhatian individual pada peserta didik saat pembelajaran, memberikan waktu yang cukup pada penguasaan konsep dan konten materi esensial.
Pada Fase, suatu target CP mempunyai waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan dan mencapai target kompetensi, serta memperdalam materi. Hal itu karena CP disusun dan dicapai sesuai dengan tahap perkembangan anak/remaja. Waktu sangat menentukan untuk dapat memperdalam pemahaman terhadap kompetensi dan materi sehingga materi ditekankan pada pilihan materi esensial saja, bukan kepada keluasan materi.
Berikut ini CP yang dirancang berdasarkan fase terdapat pada Kepmendikbudristek RI No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
a. Fase Fondasi yang dicapai di akhir PAUD (usia 4-6 tahun), b. Fase A umumnya untuk kelas I dan kelas II SD/MI,
c. Fase B umumnya untuk kelas III dan kelas IV SD/MI, d. Fase C umumnya untuk kelas V dan kelas VI SD/MI,
e. Fase D umumnya untuk kelas VII, kelas VIII dan kelas IX SMP/MTs, f. Fase E untuk kelas X SMA/MA, dan
g. Fase F untuk kelas XI dan XII SMA/MA.
Jangka waktu setiap fase lebih dari satu tahun, kecuali Fase E kelas X SMA/sederajat. Hal itu karena pada Fase F kelas XI-XII, peserta didik harus menetapkan pilihan mata pelajaran sesuai minat dan bakatnya.
Rumusan CP disusun dalam serangkaian kalimat (paragraf) yang berisi kompetensi konsep, keterampilan, dan sikap pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, pola perumusan CP diuraikan ke dalam elemen sebagai domain ciri khas mata pelajaran. Kemudian, dijabarkan ke dalam satu fase ke fase selanjutnya dengan tingkat kedalaman
dan kompleksitas yang meningkat sesuai teori perkembangan anak/
remaja dan konsep/ilmu pengetahuan. Setiap elemen mendeskripsikan karakteristik mata pelajaran dengan kompetensi yang berkembang sesuai fasenya, dan secara konsisten akan dipelajari oleh peserta didik, mulai dari SD/MI hingga SMA/MA.
Pada Kurikulum Prakarya-Pengolahan terdapat empat elemen yaitu observasi dan eksplorasi, desain/perencanaan, produksi, serta refleksi dan evaluasi seperti yang dijelaskan di Karakteristik. Elemen ini dirancang agar peserta didik memperolah pengalaman pembelajaran dengan melakukan interaksi terhadap produk-produk pengolahan yang ada di lingkungannya. Melalui interaksi terhadap produk pengolahan, peserta didik akan mendapatkan pengalaman apresiatif dan perseptual, serta mampu membuat kreativitas inovasi produk pengolahan dari potensi lingkungan. Artinya, pengalaman pembelajaran prakarya- pengolahan ini akan memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, persepsi, sosial, estetik dan kreativitas yang membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila peserta didik.
Deskripsi elemen CP Prakarya Pengolahan kemudian dijabarkan menjadi CP elemen per fase. CP Fase meliputi kompetensi dan materi minimum yang harus dicapai di akhir fase. Berikut ini CP Prakarya:
Pengolahan untuk Fase D (SMP/MTs Kelas VII-IX) sebagaimana yang tercantum pada Keputusan Kepala BSKAP No.008/KR/2022 (2022: 343).
Pada akhir Fase D (Kelas VII SMP/Mts/Program Paket C) peserta didik mampu membuat, memodifikasi dan menyajikan produk olahan pangan higienis dan nonpangan sesuai potensi lingkungan dan atau kearifan lokal untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Pada fase ini, peserta didik mampu memberikan penilaian produk olahan pangan berdasarkan fungsi/nilai budaya/nilai ekonomis secara tertulis dan lisan.
Tabel 2. Capaian Pembelajaran Fase D Berdasarkan Elemen Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan
Elemen Capaian Pembelajaran Observasi dan
Eksplorasi
Peserta didik mampu mengeksplorasi bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan produk olahan pangan higienis hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan dan produk nonpangan yang bernilai ekonomis dari berbagai sumber, serta karakteristik penyajian dan kemasan.
Desain atau perencanaan
Peserta didik mampu menyusun rencana pembuatan produk olahan pangan higienis dan nonpangan melalui modifikasi bahan, peralatan dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi dan potensi lingkungan serta kearifan lokal.
Produksi Peserta didik mampu membuat produk
olahan pangan higienis dan nonpangan secara bertanggung jawab berdasarkan potensi lingkungan dan atau kearifan lokal dengan modifikasi bahan, peralatan atau teknik, serta ditampilkan dalam bentuk penyajian dan pengemasan yang menarik.
Refleksi dan Evaluasi
Peserta didik mampu memberi penilaian hasil pembuatan modifikasi produk olahan pangan higienis dan nonpangan yang bernilai ekonomis berdasarkan potensi lingkungan dan atau kearifan lokal.
Sumber: Keputusan Kepala BSKAP No.008/KR/2022: 344
Untuk dapat mencapai CP Fase D, pendidik perlu membelajarkan CP setiap elemen terlebih dahulu. Dengan tercapainya CP setiap elemen, CP akhir Fase D tercapai kompetensinya.
2. Capaian Pembelajaran per Tahun
Satuan pendidikan atau pendidik perlu membuat rencana penyelenggaraan pembelajaran dengan menguraikan “CP Fase D” dan
“CP Fase D berdasarkan Elemen” menjadi CP per tahun. CP per tahun sering disebutkan juga sebagai Tujuan Pembelajaran (TP) per tahun.
Menurut Sufyadi dan Lambas (2021:10) bahwa “Tujuan pembelajaran adalah jabaran kompetensi yang dicapai peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran”. Tujuan Pembelajaran ini kemudian diterjemahkan ke dalam unit-unit pembelajaran. Sebagaimana termaktub pada Permendikbud-Ristek RI No.16 Tahun 2022 tentang Standar Proses, Bagian II, Pasal 5, Ayat 1 bahwa “capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran”. Jelaslah bahwa dari CP langsung diturunkan menjadi TP yang dapat langsung digunakan untuk perencanaan langkah kegiatan pembelajaran.
Untuk dapat memahami bagaimana menjabarkan Elemen CP Fase mata pelajaran Prakarya: Pengolahan menjadi Tujuan Pembelajaran, perlu dilakukan Analisis Elemen CP Fase terlebih dahulu. Amati secara saksama CP Elemen Fase. Carilah kata kunci pada kalimat CP Elemen, misalnya kata kerja yang terkait kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan, kompetensi sikap, dan konten materinya. Kemudian, susunlah gradasi kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta konten materi untuk menjadi Tujuan Pembelajaran per kelas.
Berikut ini contoh penguraian gradasi kompetensi Tujuan Pembelajaran per kelas.
1) Gradasi kompetensi pengetahuan dalam bentuk kegiatan pembelajaran mengidentifikasi, menjelaskan, menemukan, menganalisis dan merencanakan.
2) Gradasi kompetensi afektif/sikap dalam bentuk kegiatan pembelajaran menanyakan, menyatakan, mendiskusikan, dan menunjukkan.
3) Gradasi kompetensi keterampilan dalam bentuk kegiatan mempersiapkan, melakukan, mempraktekkan, memodifikasi, dan membuat.
4) Keragaman konten materi olahan pangan dapat berdasarkan
olahan pangan daerah Manado kekhasan bahan, alat, dan teknik pembuatannya memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Berdasarkan lokasi/daerah di Indonesia dari Sabang- Marauke hingga mancanegara memiliki keragaman yang berbeda.
5) Gradasi dapat pula dilakukan berdasarkan perencanaan pembuatan produk dengan cara sederhana hingga perencanaan dengan penyusunan proposal berdasarkan kajian ilmiah dan analisis usaha sesuai potensi Nusantara sampai dengan mancanegara.
6) Gradasi dapat juga dilakukan dengan menelaah kepemilikan nilai ekonomi dengan cara gradasi strategi pemasaran mulai dari pemasaran secara sederhana sampai teknik kekinian (dengan memiliki tim pemasaran/reseller) baik secara media visual, maupun virtual agar memperoleh nilai ekonomi yang makin baik.
Pada penerapan pengolahan, wajib menerapkan aspek higienis, sedangkan pada kemasan/penyajian, dapat menggunakan aspek seni, dan pada pengolahan menggunakan teknik pengawetan bagaimana agar produk olahan pangan/nonpangan dapat tahan lama dan juga melalui pembuatan kreasi kemasan kreatif-inovatif yang eye catching.
Berikut ini hasil analisis CP Fase D menjadi Tujuan Pembelajaran SMP/
MTs Kelas VII:
Tabel 3. Tujuan Pembelajaran SMP/Mts Kelas VII Mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan
Elemen Capaian Pembelajaran Fase D
Tujuan Pembelajaran Kelas VII
Observasi dan Eksplorasi
Peserta didik mampu mengeksplorasi bahan, alat, teknik dan prosedur pembuatan produk olahan pangan higienis hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan dan produk nonpangan yang bernilai ekonomis dari berbagai sumber, serta karakteristik penyajian dan kemasan.
1. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis
2. Menjelaskan hasil pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
3. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan nonpangan dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis 4. Menjelaskan hasil
pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk olahan nonpangan dari bahan buah hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
5. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan pangan higienis dari bahan sayur hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis 6. Menjelaskan hasil
pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk olahan pangan dari bahan sayur hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
7. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan nonpangan dari bahan sayur hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis 8. Menjelaskan hasil
pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk olahan nonpangan dari bahan sayur hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis.
Desain atau Perencanaan
Peserta didik mampu menyusun rencana pembuatan produk olahan pangan higienis dan
nonpangan melalui modifikasi bahan, peralatan dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi dan potensi lingkungan serta kearifan lokal.
1. Merencanakan pembuatan produk olahan pangan higienis dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
2. Merencanakan penyajian/
kemasan produk olahan pangan higienis dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik, berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
3. Merencanakan pembuatan produk olahan nonpangan dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
4. Merencanakan penyajian/
kemasan produk olahan nonpangan dari bahan buah melalui modifikasi bahan, alat dan teknik, berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis
5. Merencanakan pembuatan produk olahan pangan higienis dari bahan sayur melalui modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan studi kelayakan
produksi, potensi
lingkungan/kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
6. Merencanakan penyajian/
kemasan produk olahan pangan higienis dari bahan sayur melalui modifikasi bahan, alat dan teknik, berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis
7. Merencanakan pembuatan produk olahan nonpangan dari bahan sayur melalui modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis.
8. Merencanakan penyajian/
kemasan produk olahan nonpangan dari bahan sayur melalui modifikasi bahan, alat dan teknik, berdasarkan studi kelayakan produksi, potensi lingkungan/
kearifan lokal, dan bernilai ekonomis
Produksi Peserta didik mampu membuat produk olahan pangan higienis dan nonpangan secara bertanggung jawab berdasarkan potensi
lingkungan dan atau kearifan lokal dengan modifikasi bahan, peralatan atau teknik, serta ditampilkan dalam bentuk penyajian dan pengemasan yang menarik.
1. Membuat produk olahan pangan higienis dari bahan buah dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab 2. Menyajikan dan
mengemas produk olahan pangan higienis dari bahan buah dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/
kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
3. Membuat produk olahan nonpangan dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab 4. Menyajikan dan
mengemas produk olahan nonpangan dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/ kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
5. Membuat produk olahan pangan higienis dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab
6. Menyajikan dan
mengemas produk olahan pangan higienis dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/
kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
7. Membuat produk olahan nonpangan dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab 8. Menyajikan dan
mengemas produk olahan nonpangan dari bahan sayur dengan modifikasi bahan, alat dan teknik berdasarkan potensi lingkungan/ kearifan lokal dan bernilai ekonomis secara bertanggung jawab.
Refleksi dan Evaluasi
Peserta didik mampu memberi penilaian hasil pembuatan modifikasi produk olahan pangan higienis dan nonpangan yang bernilai ekonomis berdasarkan potensi lingkungan dan atau kearifan lokal.
1. Merefleksikan
pelaksanaan kegiatan pengolahan produk olahan pangan higienis dari bahan buah berdasarkan potensi lingkungan/
kearifan lokal dan bernilai ekonomis.
2. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk olahan pangan dari bahan buah yang bernilai ekonomis, berdasarkan kelayakan produk dan dampak lingkungan/
budaya 3. Merefleksikan
pelaksanaan kegiatan pengolahan produk olahan nonpangan dari bahan buah berdasarkan potensi lingkungan/ kearifan lokal dan bernilai ekonomis.
4. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk olahan nonpangan dari bahan sayur yang bernilai ekonomis, berdasarkan kelayakan produk dan dampak lingkungan/
budaya 5. Merefleksikan
pelaksanaan kegiatan pengolahan produk olahan pangan higienis dari bahan sayur berdasarkan potensi lingkungan/
kearifan lokal dan bernilai ekonomis.
6. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk olahan pangan dari bahan sayur yang bernilai ekonomis, berdasarkan kelayakan produk dan dampak lingkungan/
budaya 7. Merefleksikan
pelaksanaan kegiatan pengolahan produk olahan nonpangan dari bahan sayur berdasarkan potensi lingkungan/ kearifan lokal dan bernilai ekonomis.
8. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk olahan dari bahan sayur yang bernilai ekonomis, berdasarkan kelayakan produk dan dampak lingkungan/budaya
Sumber: Dikembangkan oleh Tim Penulis
Tujuan Pembelajaran (TP) Tabel 3. di atas merupakan contoh pengembangan TP yang dilakukan oleh penulis. Ini hanya sebagai contoh dan inspirasi, bukan hal mutlak harus diikuti oleh satuan pendidikan ataupun guru.
Penyusunan Tujuan Pembelajaran merupakan tugas guru dan satuan pendidikan. Oleh karena itu, Tujuan Pembelajaran tiap satuan pendidikan mungkin tidak sama tingkat keluasan dan kedalaman materinya, semua bergantung pada hasil analisis guru terhadap CP. Pemahaman guru akan kompetensi dan materi yang terdapat pada CP Prakarya: Pengolahan akan menentukan pengembangan Tujuan Pembelajaran.
3. Alur Tujuan Pembelajaran per Tahun
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan lanjutan dari Tujuan pembelajaran per tahun. Apa itu Alur Tujuan Pembelajaran? Menurut Sufyadi dan Lambas (2021:10) dikatakan bahwa: Alur Tujuan pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Selanjutnya, Sufyadi dan Lambas (2021:18) menyatakan tentang kriteria alur tujuan pembelajaran sebagai berikut.
a. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.
b. Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
c. Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antarfase dan jenjang.
Pada mata Pelajaran Prakarya: Pengolahan, dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), mengurutkan tingkat pengetahuan dasar yang perlu dipelajari terlebih dahulu hingga pengetahuan yang sulit/
kompleks. Susunan ATP dengan memperhatikan kesistematisan dan alur logis agar capaian pembelajaran kelas VII SMP/MTs (Fase D) dapat tercapai dengan baik. ATP ini merupakan peta kompetensi dan materi kelas VII SMP/MTs (Fase D) dalam satu tahun, yang akan digunakan pendidik dalam menyusun perencanaan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik di kelas.
Alur Tujuan Pembelajaran penyusunannya dilakukan oleh pendidik mata pelajaran di satuan pendidikan. ATP yang telah disusun direview oleh tim pendidik berdasarkan pengalaman pengetahuan yang dimilikinya.
Review oleh tim perlu dilakukan untuk meyakinkan ketepatannya dengan kriteria ATP. Pada akhirnya, ATP perlu dievaluasi dengan melihat implementasi pelaksanaan pembelajarannya. Apakah ATP sudah tepat digunakan dalam pembelajaran atau mengalami kendala sehingga menjadi tidak efektif dalam praktik pembelajaran. Apabila terdeteksi ATP kurang efektif dalam pembelajaran, pendidik perlu melakukan perbaikan tujuan pembelajaran dan ATP, serta perangkat ajar lainnya. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) ini akan diimplementasikan pada perencanaan pembelajaran (Bagian II Panduan Khusus).
Berikut ini Alur Tujuan Pembelajaran mata pelajaran Prakarya:
Pengolahan kelas VII SMP/MTs:
Alur Tujuan Pembelajaran Prakarya: Pengolahan Kelas VII SMP/MTs (Fase D) 1. Mengamati proses pembuatan dan karakteristik penyajian serta pengemasan produk olahan pangan higienis dan nonpangan dari bahan buah dan sayur hasil modifikasi kearifan lokal/potensi lingkungan yang bernilai ekonomis 8. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangan produk olahan pangan dan nonpangan dari bahan buah dan sayur yang bernilai ekonomis, berdasarkan kelayakan produk dan dampak lingkungan/budaya 2. Menjelaskan hasil pengamatan proses pembuatan, dan karakteristik penyajian dan pengemasan produk