• Tidak ada hasil yang ditemukan

preferensi belanja masyarakat millenial - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "preferensi belanja masyarakat millenial - Admin Digital Library"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Pengertian Pasar

Sekalipun seseorang mempunyai keinginan untuk membeli suatu barang, namun tanpa dukungan daya beli dan kemampuan mengeluarkan uang, orang tersebut bukanlah bagian dari pasar. Sebaliknya seseorang mempunyai peluang namun tidak mau membeli suatu barang, tidak ada pasar bagi penjualan barang tersebut. Pasar merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat yang pertumbuhan dan perkembangannya menyesuaikan dengan norma adat suatu daerah, yang kemudian menjadi sarana kegiatan perekonomian yang menunjang dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

Pasar juga menjadi tempat berkumpulnya penjual dan pembeli serta pusat kegiatan ekonomi.8 Berdasarkan bentuknya, pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

Landasan Hukum Perniagaan

Sedangkan dalam pengertian pemasaran, pasar terdiri dari orang-orang atau organisasi yang membutuhkan produk yang kita pasarkan dan mempunyai daya beli yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta orang lain dengan cara-cara yang batil, kecuali dengan urusan-urusan yang dilakukan di antara kamu. Ayat di atas menjelaskan bahwa hendaknya berbuat sesuai dengan syariat Islam, tidak boleh mengambil harta tetangga dengan cara yang salah atau tidak patut, dan tidak boleh melakukan apa pun yang dapat merugikan diri sendiri.

Dan kaidah dagang Islam melarang adanya kecurangan antara kedua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli harus dengan senang hati dan sepakat serta harus atas dasar suka dan tidak suka serta menerapkan berbagai etika yang harus dipatuhi oleh pedagang muslim dalam menjalankannya. pembelian dan penjualan menggunakan dan menghormati etika perdagangan Islam.

Syarat dan Ciri-ciri Pasar

Uang juga dapat diartikan sebagai alat pembayaran dalam pertukaran barang dan jasa antara manusia dengan orang lain. Produk yang baik mempunyai fungsi inti, melebihi ekspektasi konsumen, mempunyai nilai tambah dan mempunyai potensi.13. e) Ada tempat. Lokasi adalah keputusan mengenai lokasi perusahaan, kantor pusatnya dan fasilitas yang digunakan untuk memasarkan barang dan jasanya.

Fungsi Pasar

Jenis Pasar

Pasar tradisional biasanya dikaitkan dengan toko-toko kecil di dusun sebagai tempat grosir.17 Pasar tradisional di pedesaan juga dikaitkan dengan pasar tradisional di perkotaan, yang biasanya menjadi pusat grosir bagi para pedagang di sekitar pasar pedesaan. Pasar modern adalah pasar modern tempat diperjualbelikannya barang-barang dengan harga yang pantas dan dengan jasa sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di pusat perbelanjaan, pasar dan tempat-tempat modern lainnya yang diselenggarakan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pedagang kaki lima.

Tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, namun pada pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung, melainkan pembeli melihat harga yang tertera pada barang (barcode), yang terdapat pada gedung dan jasa. 19. Pasar modern berbentuk bangunan yang pelayanannya dilakukan secara mandiri atau swalayan dan dapat pula dilayani oleh pedagang. 17 Dewi Restu Mangeswuri dan Niken Paramita Purwanto, “Kebangkitan Pasar Tradisional di Indonesia”, Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, Vol.

18 Annisa Indah Masitha, “Dampak Sosial Ekonomi Kebangkitan Pasar Tradisional Terhadap Pedagang”, Jurnal Pekerjaan Umum, Vol.

Bentuk Pasar

  • Perilaku Konsumen

Karena produk pilihan diserahkan kepada konsumen segera setelah pembayaran, pemilik toko tidak perlu melakukan upaya apa pun untuk mengirimkannya. Pemilik toko juga sebaiknya memilih lokasi yang strategis agar dapat dijangkau lebih banyak konsumen. Pemilik toko juga harus memperhatikan penataan visual barang yang dijual untuk menarik perhatian pelanggan.

Dengan berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, tentunya toko offline membutuhkan modal yang lebih besar. Jarak antara pemilik toko dan konsumen tidak menjadi kendala bagi keduanya dalam melakukan transaksi jual beli. Jika beruntung dan menemukan dealer di wilayah yang sama, pemilik toko online bahkan tidak perlu memiliki inventaris.

Karena sistemnya lebih sederhana, pemilik webshop tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan uang untuk merekrut staf. Karena tidak ada batasan jam, pemilik toko online tetap bisa melakukan aktivitas jual beli meski di pagi hari. Oleh karena itu, pemilik toko harus memastikan bahwa semua barang yang dijual memiliki kualitas yang baik saat dikirim.

Kerugian lainnya adalah pemilik toko tidak melayani konsumen secara langsung, ditambah lagi banyaknya penipuan dalam bisnis online yang seringkali membuat kredibilitas toko online dipertanyakan. Pemilik toko online bisa merugi hingga jutaan rupiah karena konsumen dengan mudahnya beralih mencari penjual lain yang bisa melayani lebih cepat.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Dan Objek Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Defenisi Operasional Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perbandingan preferensi belanja masyarakat antara pasar online dan offline. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu preferensi belanja generasi milenial di pasar online dan offline (Y). Berdasarkan pernyataan nomor 1 yang menunjukkan betapa mudahnya berbelanja online, 92% responden secara umum setuju bahwa belanja online itu mudah dan hanya 8% yang tidak setuju.

Berdasarkan pernyataan nomor 6 tentang keamanan dalam belanja online, 26% responden secara umum setuju bahwa berbelanja di pasar online tidak aman dan hanya 74% yang menyatakan tidak setuju. Menurut Anda, proses transaksi belanja online lebih mudah dibandingkan proses transaksi belanja di pasar offline. Menurut Anda, produk yang dijual di pasar offline memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan produk yang dijual di pasar online.

Menurut Anda, barang yang dijual di pasar online memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan produk yang dijual di pasar offline. Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa variabel preferensi belanja generasi milenial di pasar online dan offline dinyatakan valid. Dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti jika dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai preferensi belanja generasi milenial di pasar online dan offline di kota Makassar.

Menurut Anda, produk yang dijual di pasar online memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang dijual di pasar offline. Menurut Anda, produk yang dijual di pasar offline lebih dipercaya dibandingkan dengan pasar online.

Gambar Tabel 3.1  Contoh Tabel Angket :
Gambar Tabel 3.1 Contoh Tabel Angket :

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Responden

Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah generasi milenial di kota Makassar yang berjumlah 100 responden. a) Responden berdasarkan gender. Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah responden laki-laki sebanyak 37 orang (37,0%) dan responden perempuan sebanyak 63 orang (63,0%), hal ini menunjukkan bahwa responden milenial lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan. b) Responden berdasarkan umur. Dari tabel di atas, respondennya berjumlah 100 orang generasi milenial dengan usia yang berbeda-beda, dengan jumlah responden terbanyak pada kelompok usia 21 hingga 23 tahun yaitu sebanyak 54 responden.

Hasil Penelitian

Berdasarkan pernyataan nomor 2 tentang preferensi konsumen milenial dalam berbelanja di online marketplace, hampir 91% generasi milenial umumnya menyukai belanja online dan 9% masyarakat tidak menyukai belanja online. Berdasarkan pernyataan nomor 3 tentang belanja online sangat bermanfaat, secara umum 86% responden menyatakan setuju belanja online sangat bermanfaat dan hanya 14% yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan pernyataan nomor 4 tentang perbandingan harga produk di pasar online dan offline, secara umum 81% responden setuju harga produk di pasar online lebih murah dan hanya 19% yang tidak setuju.

Menurut pernyataan no. 5 tentang keterbukaan label harga di pasar online, secara keseluruhan 88% responden menyetujui hal tersebut di pasar. Berdasarkan pernyataan nomor 7 tentang terjangkaunya harga produk di pasar online dan offline, secara keseluruhan 79% responden menyatakan setuju bahwa harga produk di pasar online memang lebih baik, sedangkan hanya 21% yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan pernyataan no. 8 tentang kemudahan bertransaksi online, secara keseluruhan 79% responden setuju transaksi belanja online itu mudah, sedangkan hanya 21% yang tidak setuju.

Berdasarkan pernyataan nomor 12 mengenai penawaran transaksi di pasar offline, secara keseluruhan 77% responden setuju bahwa di pasar offline proses transaksi dapat dinegosiasikan dan hanya 23% yang tidak setuju. Berdasarkan pernyataan nomor 13 mengenai kualitas produk yang dijual di pasar offline, secara keseluruhan 67% responden setuju bahwa produk yang dijual di pasar offline memiliki kualitas yang baik dan hanya 33% yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan pernyataan nomor 14 mengenai kualitas barang yang dijual di pasar online, secara keseluruhan 54% responden setuju bahwa barang yang dijual di pasar online memiliki kualitas yang baik dan hanya 46% yang menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa seluruh nilai Cronbach’s alpha untuk variabel preferensi belanja generasi milenial di pasar online dan offline adalah sebesar 0,748 dan dinyatakan reliabel karena nilai alpha mendekati indeks 1, sehingga tingkat keandalan akan lebih baik. Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa dari semakin banyaknya fasilitas yang tersedia di pasar online dan offline, maka preferensi konsumen terhadap pasar online semakin besar.

Tabel 4.4  Uji Validitas
Tabel 4.4 Uji Validitas

Pembahasan

Pasar online tidak mengandung gharar karena sistem pemasaran di pasar online hanya melihat harga dan memberikan diskon dari harga yang berlaku dan meskipun tidak ada sistem negosiasi langsung namun toko pasar online telah menetapkan strategi dengan memberikan diskon. Berdasarkan hasil pengolahan data, preferensi belanja konsumen rata-rata lebih besar di pasar online. Berdasarkan hasil pengolahan data (Perbandingan), dari beberapa fasilitas yang tersedia di pasar online dan offline, preferensi konsumen lebih besar pada pasar online.

Dan terkait perbandingan preferensi belanja masyarakat milenial di pasar online dan offline yaitu terkait harga dan kualitas barang yang disediakan di mall masing-masing, namun masih banyak pertanyaan dari responden yang merupakan konsumen milenial yang gemar berbelanja online terkait ke ketidakpastian suatu produk yang diterima konsumen saat berbelanja online. Aryanti Nel, 2013. Analisis Perbedaan Pasar Modern dan Pasar Tradisional Dilihat dari Strategi Tata Letak dan Kualitas Pelayanan untuk Meningkatkan Posisi Tawar Pasar Tradisional, Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. Jurnal Ekonomi Syariah”, Analisis Perbandingan Strategi Transaksi Jual Beli di Pasar Online dan Pasar Offline, Vol.

Preferensi Konsumen Milenial dalam Berbelanja di Konvensi di Toko Konvensi, Toko Penyimpanan dan E-commerce” Vol 7, No.4, Edisi Khusus: 521-534. Pengaruh Pasar Modern Terhadap Pedagang Pasar Tradisional, Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nisa Khoirun, dkk, Jurnal Abdikarya 2018, Strategi Pasar Online dan Offline Vol. Dampak Keberadaan Pasar Modern Terhadap Kinerja Pedagang Pasar Tradisional Di Wilayah Kabupaten Malang, Jurnal Ekonomi Modernisasi: Volume 4, No 2,.

Kemudian beliau melanjutkan SMA di Madrasah Aliyah An-nuriyah pada tahun 2014 dan tamat pada tahun 2017. Dan atas ridho Allah SWT dan ridho ibunda tercinta, pada tahun 2017 beliau melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar dengan syariah. Program Studi Hukum Ekonomi (HES) Fakultas Agama Islam (FAI) dan menyelesaikan pendidikan universitas pada tahun 2021.

PENUTUP

Saran

Gambar

Gambar Tabel 3.1  Contoh Tabel Angket :
Tabel 3.2  Skala  Likert  ALTERNATIF JAWABAN
Tabel 4.4  Uji Validitas
Tabel 4.5  Uji Realibilitas

Referensi

Dokumen terkait

While the questionnaire was used to assess the validity and trials of the development of animated video learning media assisted by Animaker which was carried out by material experts,