• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam al-Qur'an

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam al-Qur'an"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Selain itu, ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan prinsip-prinsip komunikasi ditafsirkan sesuai dengan ajaran Islam. Dan karya-karya intelektual tersebut tentunya memberikan kontribusi yang besar terhadap pemikiran keagamaan bagi umat Islam di seluruh dunia dan juga bagi para akademisi. Menyimpang dari semangat tersebut, maka Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi umat Islam patut dikaji makna dan pesan yang dikandungnya.

Berikut ini penulis tertarik dengan salah satu topik dalam Al-Qur'an, yaitu: Prinsip-prinsip komunikasi dalam Al-Qur'an. Topik ini kemudian menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji ketika terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur'an sendiri yang bermakna komunikasi dalam konteks yang berbeda-beda. Selain “نايبلا” kata kunci komunikasi yang banyak disebutkan dalam Al-Qur’an adalah “لوقلا”, maka jika kita memperhatikan kata “لوق” dalam konteks perintah “لاوق” kita dapat menemukan beberapa prinsip komunikasi dalam Al-Qur'an.

Prinsip komunikasi tersebut meliputi prinsip komunikasi yang adil dan benar atau qaulan sadidan sebagaimana tercantum dalam pertanyaan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa prinsip komunikasi dalam Al-Qur’an adalah prinsip qawlan saddîdan, yaitu berkomunikasi secara adil dan benar. Sedangkan prinsip komunikasi yang dijelaskan antara lain dalam ayat Madaniyah adalah sebagaimana tercantum dalam QS.

Ayat tersebut memberikan pemahaman tentang perlunya berkomunikasi dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang agar komunikasi tersebut dapat diterima dengan baik dan bermanfaat.

KAJIAN UMUM TENTANG KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian gagasan dari suatu sumber kepada satu atau lebih penerima dengan maksud untuk mengubah perilakunya. Menurut Rogers dapat dipahami bahwa komunikasi merupakan hakikat suatu hubungan dengan adanya pertukaran informasi yang memerlukan perubahan sikap dan perilaku, serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi. Pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa berdasarkan paradigma Lasswel, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu bentuk interaksi antara orang-orang yang saling mempengaruhi baik secara sukarela maupun tidak.

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI DALAM AL-QURAN

Dan manusia hendaklah bertakwa kepada Allah jika mereka meninggalkan anak-anak yang lemah, yang mereka mengambil berat tentang kesejahteraan mereka. Oleh itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.”83. Secara khusus, ayat tersebut sebenarnya mengandungi perintah kepada wali dan orang yang terselamat iaitu mereka yang diamanahkan untuk menjaga anak yatim, supaya mereka memperlakukan anak yatim dengan baik, bercakap atau berkomunikasi dengan mereka sama seperti anak mereka sendiri, iaitu dengan kata-kata yang baik, mesra dan sopan, kemudian panggil mereka anak saya, kekasih hati dan sebagainya.

Yakni sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an, al-Sunnah, karena Al-Qur’an benar-benar mencela orang yang bermusyawarah tanpa merujuknya. Kata-kata manis dan lembut yang benar jauh lebih baik daripada kekayaan atau apa-apa lagi. Jika susunan kalimat di atas dikaitkan (munâsabah) dengan kata terakhir iaitu اديدس لاوق, maka Allah secara umumnya memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman supaya mereka berkata-kata dengan perkataan atau perbuatan yang harus mereka lakukan, yang boleh menjadi punca kemenangan orang ramai. - Orang beriman adalah keselamatan di akhirat, dekat dengan Tuhan dan kehormatan di hadapan-Nya.89.

Dalam hal ini, Al-Quran menyuruh orang beriman supaya takut kepada Tuhan, bukan bertindak. Orang yang beriman hendaklah berkomunikasi antara satu sama lain dalam pertuturan atau perkataan yang sopan, tidak kasar, perkataan yang benar, tidak palsu; sehingga Allah memberi taufiq dan mengampuni dosa yang telah dilakukannya. 90. Kesimpulannya ialah; bagi orang yang beriman, setelah bertaqwa kepada Allah, hendaklah mereka berkomunikasi sesama mereka dengan tutur kata atau perkataan yang sopan, bukan perkataan yang tidak patut dan palsu untuk mendapat keredhaan Allah swt.

Maka kembalilah, berikanlah pelajaran kepada mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang terpatri dalam jiwa mereka. 93. Ayat di atas memberi arahan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang boleh menyentuh perasaan dan jiwa orang yang ingin menanamkan sesuatu mesej. Untuk berpidato hendaklah menggunakan bahasa yang boleh menyentuh hati, kerana setiap negara mempunyai tatacara pertuturan yang tersendiri.

Orang yang mahir menggunakan bahasa supaya komunikasi dengan khalayaknya tercapai dengan berkesan dianggap telah menggunakan bahasa tersebut. Kerana dengan kata-kata yang lembut hati orang yang durhaka akan disucikan dan kekuatan orang yang sombong akan dihancurkan.97. Allah memberi perintah dan perintah yang penting dalam berdakwah kepada orang yang melampaui batas.

Pada mulanya, bersemuka dengan orang sebegitu, jangan langsung bersikap kasar, tetapi mulakan dengan kata-kata dan sikap yang baik, kata-kata yang penuh dengan suasana damai. Inilah prinsip qawlan layyinan untuk berkomunikasi mengikut tuntunan al-Quran, iaitu seorang penyampai hendaklah menyampaikan maklumatnya dengan mesra dan perkataan supaya dapat diterima baik oleh penyampai.

لاِبَو

Dengan demikian salah satu prinsip komunikasi menurut petunjuk Al-Qur’an adalah bersikap dan berbicara terutama dengan kedua orang tua adalah mulia dan berkarakter, yaitu bersikap lemah lembut terhadap keduanya, karena hal tersebut sangat diperlukan. oleh berdua. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk mendapatkan rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka ucapkanlah kepada mereka perkataan yang sesuai.'102. Kata "ארוסים" berarti kata-kata yang ringan dan lembut. 103 Ayat ini mengisyaratkan bahwa ketika berhadapan dengan orang atau sanak saudara yang meminta atau memohon sesuatu yang bersifat sementara yang tidak dimiliki oleh pemohon, hendaknya ia mengucapkan sesuatu yang ringan dan ringan.

Maksudnya, jika kamu tidak dapat memberikan apa-apa kepada keluarga terdekat, orang-orang miskin, dan orang-orang musafir, maka ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang lembut dan mudah dan berjanjilah kepada mereka janji yang tidak akan mengecewakan hati. 104. Mereka mempunyai bahagian dari harta yang kami ada, yang kami berikan kepada mereka dengan sedekah atau dalam bentuk pemberian. Oleh itu, dalam keadaan seperti ini, dia harus memberitahu mereka dengan kata-kata yang sesuai.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa prinsip komunikasi yang lain menurut petunjuk Al-Qur’an adalah prinsip qawlan mejsûran, yaitu pengucapan kata-kata yang mudah dan lembut didengar oleh objek pendengarnya. Allah tahu kamu akan mengingatnya, sementara itu janganlah mengucapkan ikrar pernikahan hanya sekedar mengucapkan kata-kata ma'rufe, kata-kata yang dapat mempengaruhi disertai rayuan agar sang wanita menerima lamaran tersebut. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai landasan kehidupan.

Berikanlah belanjaan dan pakaian (dari hasil kas) dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada mereka.'108. Kata “افورعم” pada ayat di atas, merupakan kata yang menyenangkan jiwa dan menjadikannya taat. Ibarat pengertian orang yang tidak mengerti bahwa harta itu adalah miliknya, tidak ada seorangpun yang berkuasa atasnya.

Dan jika pada saat pembagian itu hadir sanak saudara, anak yatim dan orang-orang miskin, maka berikanlah kepada mereka (hanya) sebagian harta dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada mereka.”111. Namun menurut al-Mârâgi dan al-Syaukâniy, Islam mengajarkan bahwa mereka diberi porsi (walaupun hanya) disertai ucapan yang pantas. Prinsip qawlan sadîdan mengajarkan tentang komunikasi dengan mengucapkan kata-kata yang adil dan benar, qawlan balîghan yaitu komunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan lancar, qawlan maysûran yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata yang enak dan lembut di dengar, qawlan layyinan, artinya seorang komunikator harus menyampaikan informasi dengan cara yang baik dan benar. cara dan perkataan yang lemah lembut, qawlan karîman, yaitu berkomunikasi dengan sikap dan ucapan yang mulia, qawlan ma'rûfan, yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang menyenangkan jiwa, sehingga menjadi taat kepada orang yang dinasehati.

Semua istilah yang mengungkapkan prinsip-prinsip komunikasi dalam Al-Qur’an mempunyai eksistensi yang berbeda satu sama lain. Dalam hal ini komunikasi dengan mengucapkan kata-kata yang tepat dan tepat, diartikan dengan istilah qawlan sadîdan; berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan lancar yang diartikan dengan istilah qawlan balîghan; berkomunikasi dengan menyampaikan informasi dengan lancar, ditafsirkan oleh layanan qawlan; berkomunikasi dengan sikap dan ucapan yang luhur, diartikan dengan istilah qawlan karîman;.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3.Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang