• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problematika Pembelajaran Daring Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Problematika Pembelajaran Daring Anak Berkebutuhan Khusus di Masa Pandemi COVID-19"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

264 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI MASA PANDEMI COVID-19

Luqman Hidayat1, Andini Dwi Nurfajarwati2 Universitas PGRI Yogyakarta

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pembelajaran daring merupakan alternatif untuk menggantikan pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Dengan dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh, peserta didik anak berkebutuhan khusus akan tetap mendapatkan pembelajaran sekaligus kesehatannya tetep terjaga dengan pantauan dari orangtua.

Dalam pelaksanaan pembelajaran daring menghadirkan permasalahan tersendiri bagi anak berkebutuhan khusus. Artikel ini merupakan artikelyang menggunakan metode kualitatif. Data artikel ini merupakan data yang sudah dikumpulkan dari beberapa sumber. Teknik uji validitas data penelitian ini menggunakan validasi pakar media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permasalahan pembelajaran daring anak berkebutuhan khusus di era pandemi merupakan suatu permasalahan yang kompleks, permasalahannya yaitu: 1) kurang siapnya guru dan orangtua dalam pembelajaran jarak jauh, 2) kurangnya keterampilan orangtua dalam mengakses internet, 3) munculnya rasa bosan pada anak sehingga membuat anak malas untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Kata Kunci: problematika pembelajaran, anak berkebutuhan khusus, pembelajaran daring

A. Pendahuluan

Pada bulan Desember, di akhir tahun 2019, telah ditemukan sebuah virus baru yaitu corona virus jenis baru (SARS-CoV-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Diketahui, virus ini pertama kali ditemukan di daerah Wuhan, Tiongkok, Cina yang akhirnya meluas hingga ke seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menetapkan virus yang sedang merebak ini disebut sebagai pandemi.

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang penularannya melalui percikan cairan saat batuk atau bersin yang keluar dari hidung atau mulut orang yang telah terinfeksi virus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Percikan cairan virus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang keluar melalui mulut atau hidung orang yang terinfeksi bisa menempel pada permukaan benda-benda sekitar seperti di atas meja, gagang pintu, tombol lift dan lain-lain.

Apabila percikan cairan tersebut tersentuh dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui mata, mulut, atau hidung maka memungkinkan orang tersebut akan positif terinfeksi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Pergerakan kurva kasus Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terlihat terus bertambah hingga saat ini sehingga pemerintah yang ada di seluruh dunia dengan tanggap dan sepakat mengambil keputusan untuk melakukan penguncian wilayah. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengurangi penyebaran virus

(2)

265 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

yang lebih luas lagi. Di Indonesia, pemerintah tidak langsung mengambil keputusan untuk menerapkan penguncian wilayah namun menerapkan pembatasan interaksi sosial yang kemudian dibagi lagi menjadi lebih khusus yaitu pembatasan sosial berskala besar untuk di wilayah-wilayah yang termasuk kategori zona merah.

Kemunculan virus tersebut sangat berdampak pada kehidupan kita saat ini, karena telah memakan banyak korban jiwa dan merugikan serta menghambat kelancaran beroperasi banyak bidang, salah satunya ialah bidang pendidikan. Tak hanya di Indonesia, lembaga pendidikan di seluruh dunia serentak untuk tidak melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung.

Pembelajaran merupakan proses internalisasi ilmu pengetahuan ke dalam skemata pelajar. Pada proses ini terdapat aktivitas siswa sebagai pelajar dan terdapat aktivitas guru sebagai pengajar. Pembelajaran dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi oleh pendidik kemudian diaplikasikan melalui pertemuan klasikal dengan didukung media, alat, dan bahan yang sesuai. Tugas guru sebagai pengajar adalah sebagai pengendali atau pengarah keterampilan dan pengetahuan yang akan dikuasai siswa. Sementara itu, siswa sebagai pelajar berperan aktif dalam melaksanakan instruksi guru untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang tercermin dari indikator pencapaian kompetensi. Beradasarkan pernyataan ini, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses internalisasi ilmu pengetahuan yang terjadi di dalam kelas yang melibatkan guru dan siswa dibatu dengan media, alat, metode, dan bahan yang telah dirancang berdasarkan standar pendidikan Indonesia dan pola pengembangan kurikulum 2013.

Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomer

14 tahun 2005 tentang guru dan dosen adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi khas yang akan membedakan seorang guru dan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian guru memiliki tanggung jawab dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan (Agus, 2013). Untuk mengatur pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid- 19) poin ke 2 ketentuan pertama bahwa belajar dari rumah dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Dengan harapan pembelajaran daring dapat digunakan sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Pembelajaaran daring dapat dijadikan solusi pembelajaran jarak jauh ketika terjadi bencana alam. Seperti yang terjadi ketika pemerintah menetapkan kebijakan social distancing. Social distancing diterapkan oleh pemerintah dalam rangka membatasi interaksi manusia dan menghindarkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19. Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka dihentikan sementara. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem pembelajaran daring melalui aplikasi pembelajaran daring yang sudah ada. Dengan adanya kebijakan ini menjadikan pembelajaran daring yang sebelumnya masih tidak maksimal diterapkan menjadi satu-satunya pilihan bentuk pembelajaran.

(3)

266 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

Peran orangtua sangatlah penting dalam mendampingi belajar anak ketika di rumah yang saat ini pembelajaran berlangsung secara online. Penggunaan media sosial bagi anak-anak memiliki manfaat yang besar dan juga memiliki efek samping atau suatu pengaruh yang negatif juga. Manfaat mengggunakan media sosial banyak sekali, diantaranya menambah wawasan atau ilmu lebih banyak, menambah banyak teman, memudahkan dalam berkomunikasi. Sedangkan pengaruh negatif media sosial bagi anak-anak adalah memiliki efek kecanduan bermain media sosial melalui alat berupa hp. Sehingga dapat menimbulkan sifat malas dalam melakukan kegiatan yang lainnya. Oleh karena itu sebelum melakukan pendidikan online guru harus terlebih dahulu untuk berkomunikasi dan membina orang tua siswa dengan baik karena orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam proses belajar mengajar online, guru dituntut untuk bekerja ekstra agar siswa yang di bimbing tidak mengalami kebingungan dan mendapatkan tekanan mental saat belajar.

Pelaksanaan pembelajaran secara daring pada masa pandemi Covid-19 menghadirkan permasalahan tersendiri bagi guru, orang tua dan terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus sulit melaksanakan pembelajaran secara online. Hal ini didasarkan pada penjelasan guru pemdamping khusus (GPK) yang menyatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mengalami kemunduran perkembangan kognitif, sosial, perilaku dan emosinya karena pembelajaran dilaksanakan secara online selama era pandemi. Orang tua yang menjadi pendamping belajar anak selama pandemi tidak memiliki pemahaman yang baik dan pengalaman dalam mengajar anak. Sehingga pihak sekolah mengharuskan orangtua anak menciptakan strategi dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus sebagaimana pendapat mengenai strategi pembelajaran yang bias dilksanakan di rumah antara lain; pertama, memanusiakan hubungan dengan cara membangun relasi positif antara guru, siswa dan orang tua. kedua, memahami konsep dengan guru memandu belajar melalui penjelasan tujuan dan

proses pembelajaran pada orang tua. ketiga membangun keberlanjutan dengan melakukan refleksi bersama orang tua (Hamidaturrohmah & Mulyani, 2020)

Sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi, banyak para pengajar bahasa telah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengajaran bahasa baik pada Lembaga pendidikan formal atau pesantren mulai dari sekolah menengah sampai perguruan tinggi.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa teknologi memberikan banyak pengaruh positif terhadap pembelajaran bahasa seperti membaca menggunakan video (Gheytasi, Azizifar, & Gowhary, 2015). Internet telah dipadukan sebagai alat untuk melengkapi aktivitas pembelajaran bahasa (Martins,

2015). Salah satu media teknologi yang sering digunakan saat ini adalah aplikasi di telepon genggam. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang banyak berinteraksi dengan aplikasi di telepon genggam dapat lebih muah memahami isi teks bacaan (Gheytasi et al., 2015). Studi lain menguji tenang strategi membaca siswa di sebagian besar Universitas di Swedia. Data diambil dari aktivitas blog bacaan mahasiswa (McGrath, Berggren, & Mežek, 2016).

B. Metode Penelitian

Dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terlihat nyata tanpa adanya bentuk hitungan dan data diperoleh dengan mendiskripsikan proses dan makna dengan memanfaatkan peneliti sebagai instumen kunci (Sugiarto, 2015). Teknik

(4)

267 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

pengumpulan data yaitu dengan menggali informasi dari beberapa sumber yang ada dan terbukti hasilnya yang dilakukan dari awal hingga pertengahan bulan Oktober 2021 di Kabupaten Gunungkidul.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Program pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (daring) ini dilakukan melalui media online seperti menggunakan aplikasi tatap muka zoom, video call whatsapp, serta media online yaitu tontonan yang sudah disediakan kementrian pendidikan dan budaya di salah satu saluran televisi Indonesia. Menurut Drago bahwa siswa belajar online lebih cenderung memiliki gaya belajar visual dan baca tulis yang lebih kuat.

Biasanya tatap muka melalui aplikasi penyedia telepon video gratis dilakukan secara teratur mengikuti jadwal, kegiatannya akan didampingi orang tua peserta didik masing-masing. Hal ini seperti yang dikemukakan menurut Zapalska

apabila seorang siswa tertentu belajar terbaik dengan cara tertentu, ia harus dihadapkan pada berbagai pengalaman belajar untuk menjadikan pembelajaran online yang lebih fleksibel.

Secara keseluruhan, tantangan dalam pembelajaran jarak jauh (daring) bagi anak berkebutuhan khusus ialah sebagai berikut: 1) kurang siapnya guru dan orangtua dalam pembelajaran jarak jauh, 2) kurangnya keterampilan orangtua dalam mengakses internet, 3) munculnya rasa bosan pada anak sehingga membuat anak malas untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

2. Pembahasan

Dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan seperti:

a. Program bermakna

Menurut Muhaimin, dkk (2009) program adalah mencakup seluruh kegiatan yang berada di bawah unit administrasi yang sama, atau sasaran- sasaran yang saling bergantung dan saling melengkapi, yang semuanya harus dilaksanakan secara bersamaan atau berurutan.

Program sering dikaitkan dengan perencanaan, persiapan, dan desain atau rancanagan. Hal ini berarti program bermakna dalam pelaksanaan jarak jauh dimaksudkan sebagai program terstruktur yang memiliki rencana kegiatan pembelajaran dengan tujuan meberikan sebuah pembelajaran terkait informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang, dimana pembelajaran ini akan memberikan sebuah manfaat bagi kehidupan peserta didik nantinya. Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam aspek program bermakna untuk melancarkan pembelajaran jarak jauh:

1) Program yang menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di rumah

2) Program yang mempertimbangkan kebutuhan individual berdasarkan

(5)

268 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

hasil asessmen yang telah dilakukan sebelumnya dan program yang telah berjalan namun disesuaikan kembali dengan kondisi rumah.

3) Selain akademik, fokus juga kepada program yang melatih rutinitas dan keterampilan hidup sehari-hari, walaupun dirumah saja namun anak harus mampu mandiri dengan program pembelajaran individu yang telah diberikan orang tua hanya tinggal meneruskan program tersebut dirumah.

4) Program yang tetap meningkatkan partisipasi semua peserta didik, seperti kerja kelompok atau proyek seni.

5) Program belajar yang tetap memungkinkan adanya interaksi, antara guru, peserta didik, dan orang tua.

b. Komunikasi

Aspek komunikasi menjadi sangat penting dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (daring). Joko Yuwono (2012: 59) mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana individu dapat bertukar informasi dan menyampaikan pikiran serta perasaan, dimana ada pengirim pesan yang mengkodekan/memformulasikan pesan dan penerima mengkodekan pesan/memahami pesan. Agar pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (daring) berjalan secara efektif, maka dibutuhkan komunikasi yang baik antara komunikator (pengirim pesan) dengan komunikasn (penerima pesan). Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam aspek komunikasi untuk melancarkan pembelajaran jarak jauh:

1) Rancangan program atau ketentuan selama masa daring harus disampaikan kepada guru kelas dan orang tua sehingga program mampu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2) Buat kesepakatan saling berempati dan apresiasi selama masa daring.

Empati dan apresiasi sangant penting dalam masa daring ini, saling berempati antar guru pembimbing khusus, guru mata pelajaran dan orang tua siswa dan mengapresiasi hasil kerja peserta didik oleh orangtua dan guru.

3) Rutin berkomunikasi mengenai perkembangan peserta didik dari orangtua ke guru pembimbing khusus, untuk mengetahu kemajuan atau kesulitan yang dihadapi oleh orangtua selama membimbing anaknya belajar.

4) Monitoring pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (daring), tanyakan kendala yang mungkin ditemui, dan bersama cari solusi terbaik.

c. Pengembangan diri

1) Mengacu kepada keterampilan aktivitas sehari-hari dan bina diri meliputi program pembiasaan di rumah tanpa gawai

2) Utamakan konsistensi dan menggunakan panduan task analysis d. Modifikasi pengajaran

1) Konsultasikan ke guru pembimbing khusus atau orang tua mengenai kemampuan peserta didik yang mendapatkan prioritas atau perhatian lebih

(6)

269 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

2) Gunakan prinsip dasar modifikasi yaitu melakukan penyesuaian kurikulum agar semua peserta didik bisa terlibat

3) Gunakan rancangan pelaksanaan pembelajaran inklusi untuk pembelajaran tematik yang dimodifikasi agar mudah dipelajari oleh peserta didik berkebutuhan khusus.

e. Modifikasi kurikulum

Modifikasi kurikulum dilakukan dengan mengubah beberap aspek, diantaranya:

1) Tujuan disederhanakan dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus saat ini.

2) Materi disederhanakan dan sebisa mungkin diarahkan ke life skill

3) Strategi harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus (diskusi, pendampingan 1-1, instruksi sederhana) 4) Teknologi yang adaptable dan accessible, diantaranya platform digital atau

aplikasi di smartphone

5) Rekomendasikan media/alat peraga sebagai sumber belajar yang tersedia di rumah.

f. Fleksibel

1) Beri waktu tambahan untuk orang tua merespon kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangan kondisi peserta didik, orang tua, dan lingkungan di rumah

2) Sediakan ruang konsultasi orang tua dan jadwalkan virtual meeting dengan peserta didik untuk mengakomodasi kebutuhan sosial emosional orangtua dikarenakan dalam proses pembelajaran orang tua kesulitan da

nada hal-hal yang tidak bisa ditangani orangtua sehingga membuat orang tua merasa kewalahan bahkan stres membimbing anak mereka dalam belajar.

3) Rangkul orang tua untuk tetap berkomitmen bekerja sama selama pembelajaran jarak jauh (daring) dan mempersiapkan peserta didik kembali ke sekolah setelah keadaan dirasa sudah cukup baik

Pengaruh positif dari pandemi covid-19 diantaranya yaitu: anak dapat mendalami teknologi sejak usia dini, pembelajaran lebih fleksibel dapat dilakukan dimana saja dengan menggunakan sistem daring, dapat menghemat pengeluaran transportasi, materi dapat di simpan dan di putar ulang jika kurang dipahami, anak dapat menggali pengetahuan dan sumber informasi secara luas. Dan adapun pengaruh negatif dari pandemi covid-19 diantaranya yaitu: kurang efektifnya sistem belajar mengajar, anak lebih sulit dalam memahami, dapat menimbulkan sifat kecanduan bermain media sosial, timbul ketergantungan tidak bisa jauh dari gadget terutama hp, terjadi kegiatan anak yang selalu mengutamakan hp (seperti; mau makan pegang hp, mau tidur pegang hp, dan bagun tidur pegang HP), selain itu, guru tidak dapat mengawasi peserta didik secara langsung, walaupun di rumah pembelajaran bersama orangtua, namun peran guru sebagai pendidik tetap harus bertanggung jawab, banyak mengeluarkan uang untuk keperluan kuota internet, tidak semua anak dan orang tua dapat mengikuti perkembangan media sosial, anak memiliki kesempatan bermain gadget lebih lama, guru sering memberi tugas namun tidak memberi materi, berdampak pada kesehatan mata, dan tubuh yang kurang

(7)

270 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

bergerak, timbulnya sikap anti sosial, dan adanya gambar atau iklan yang muncul berbau pornografi.

Pada pembelajaran daring timbullah sikap anti sosial anak akibat asyiknya anak bermain gadget, banyak perubahan sikap anti sosial yang timbul, ketika anak mendapat seruan dari orang tua ia lebih mementingkan dirinya sendiri bermain di dunia maya. Tingkat kerajinan anak menjadi menurun seperti bagun lebih siang.

Namun dari pembelajaran daring, anak dapat lebih dekat dengan keluarga, pendidikan berlangsung informal bersama keluarga, menjadi cara efektif penanaman moral anak, seperti memperkuat moral keagamaan anak, selain itu anak dapat pandai menggali informasi dan lebih rajin membaca baik membaca buku, maupun membaca berbagai macam berita.

Strategi yang dapat dilakukan selain program bermakna, komunikasi, pengembangan diri, modifikasi pengajaran, kefleksibilitasan dan modifikasi kurikulum ialah bagi guru harus mendetailkan apa yang harus dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. Guru juga harus mampu memberikan pedoman kepada orang tua dan sharing apapun yang dilakukan karena anak-anak belajar

secara berkesinambungan. Selain itu, bagi orang tua sebaiknya bekerja sama dengan sekolah, mengikuti arahan dari sekolah, melakukan perubahan dan penyesuaian, mengenali sumber daya yang ada di rumah agar menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak. Adapun, saran yang dikemukakan oleh Aswin Widhiyanto, sebagai berikut:

a) Untuk mengajar siswa yang berkebutuhan khusus sangatlah berbeda karena karakter dan ragam disabilitas yang berbeda-beda.

b) Pembelajaran di rumah ditekan pada bina diri tata tertib dirumah, kebesihan diri sendiri.

c) Perlu sosialisasi terkait media dan cara pembelajaran yang dilakukan kepada siswa. karena tidak semua siswa memiliki sarana terkait hal tersebut. dan tidak semua siswa tinggal bersama orang tua kandungnya.

d) Memberikan bantuan dan solusi untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran di rumah,

e) Menambah referensi pembelajaran dirumah baik model pembelajaran, strategi maupun bahan ajar terutama bagi sekolah luar biasa

f) Peningkatan kemampuan teknologi ilmu komunikasi untuk membuat strategi pembelajaran yang menarik baik dengan pelatihan mandiri ataupun yang diadakan dinas Pendidikan

g) Menyediakan media pembelajaran untuk peserta didik

h) Mendesain belajar dirumah yang bisa menjangkau ke seluruh peserta didik sesuai karakteristik.

Mekanisme penyusunan belajar dirumah dilaksanakan menyesuaikan pembelajaran individu (PPi) dengan; mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan saat ini, identifikasi prioritas tujuan yang akan dicapai saat ini (disesuaikan dengan masalah kompleks anak), menentukan langkah dan metode dirumah, implementasi program dirumah dengan bantuan media online untuk memantau, evaluasi jangka pendek dan panjang, rekomendasi prioritas program berikutnya.

Berikut pendekatan yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam mendampingi

(8)

271 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB

ABK: Pengulangan, anak diberikan contoh dan diminta untuk menirukan dan diulang terus menerus; sua arah, dilakukan dengan perlahan dan

melibatkan perasaan; suasana terkesan alami, melakukan pembelajaran dengan membuat anak agar terkesan bahwa sedang tidak belajar; reward, pemberian berbagai macam bentuk rewards, baik verbal maupun non verbal seperti makanan kesukaan anak yang dapat dilakukan agar membuat anak semakin bersemangat;

aktivitas bertahap, memberikan aktivitas secara bertahap; desentisasi, dilakukan untuk pengurangan perilaku destruktif.

D. Simpulan

Dalam kondisi sekarang ini semua dipaksa untuk siap menjalani semua kegiatan dari rumah termasuk pembelajaran, orangtua yang biasanya mempercayakan anaknya pada guru di sekolah sekarang mendadak menjadi guru untuk anak-anaknya dirumah, bingung sudah pasti dialami karena beberapa orangtua bukan ahli dalam bidang pendidikan, ditambah lagi ada beberapa orangtua yang masih belum mengerti tentang teknologi, serta strategi-strategi yang tepat untuk PDBK. Oleh karena itu dapat disimpulan bahwa pada masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini mengakibatkan berbagai problematika, salah satunya di bidang pendidikan. Problematika pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini menyebabkan munculnya tantangan atau hambatan tersendiri baik bagi peserta didik berkebutuhan khusus, guru, dan orang tua. Adapun, tatangan atau hambatan tersebut, yaitu; kurang siapnya guru dan orangtua dalam pembelajaran jarak jauh, kurangnya keterampilan orangtua dalam mengakses internet, dan munculnya rasa bosan pada anak sehingga membuat anak malas untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Dalam menangani problematika yang muncul saat pembelajaran jarak jauh (daring), pihak sekolah terkait memiliki strategi untuk mengatasinya, yaitu; strategi memodifikasi program, komunikasi, pengembangan diri, modifikasi pengajaran dan, modifikasi kurikulum.

(9)

272 | Open Access Journal : https://journal.upy.ac.id/index.php/PLB DAFTAR PUSTAKA

Aswin Widhiyanto. 2020. Pelaksanaan Pembelajaran Daring Bagi Individu Berkebutuhan Khusus di Indonesia.

Dewi Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April 2020

Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. (2020).

Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41–48

Nurul, D. 2019. Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring: Sebuah Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal TATSQIF, 17, 12–13

Narullyta P. D, Nurul F, dan Solehawati R. 2020. Problematika Pembelajaran Untuk Anak Berkebutuhan Khusus Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Inklusi Dan Cara Menanganinya. Jurnal Pendidikan Inklusi Volume 4 Nomor 1

Risalah, A., Ibad, W., Maghfiroh, L., Azza, M. I., Cahyani, S. A., dan Ulfayati, Z.

A. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di MI / SD (Studi KBM Berbasis Daring Bagi Guru Dan Siswa). 1, 10–16.

Sindang, E. 2013. Manfaat Media Sosial dalam Ranah Pendidikan dan Pelatihan.

Pusdiklat KNPK. Jakarta.

Sugiarto, E. 2015. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif: Skripsi dan Tesis: Suara Media. CV. Solusi Distribusi.

Syarifudin, A. S. 2020. Impelementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing.

Metalingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5, 31–34.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa pandemi COVID-19 terjadi perubahan pelaksanaan proses belajar mengajar dari semula secara tatap muka di kampus menjadi

Pengawasan terhadap standar mutu pendidikan pada saat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid 19 sulit dilakukan. Hal itu dikarenakan karena

menyediakan lingkungan yang aman untuk mendiskusikan berbagai perspektif; membimbing mereka untuk mengeksplorasi, memvalidasi, dan memperluas pandangan baru; dan

Berdasarkan gambaran pelaksanaan pembelajaran daring pada mata pelajaran sejarah masa pandemi Covid-19 menunjukan beberapa kendala yang dihadapi oleh guru diantaranya, lemahnya

Kedua, Problem solving dari orang tua dalam mendampingi anak pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di masa pandemi covid-19 yaitu Guru memberikan atau memperpanjang

Adapun dampak negatif dari kegiatan pembelajaran online selama pandemi COVID-19 di STMIK Komputama Majenang diantaranya adalah mahasiswa banyak mengeluhkan

Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu persepsi mahasiswa yang terdiri dari (1) persepsi terhadap proses belajar mengajar selama pandemi COVID-19 dengan

Implementasi Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi COVID-19: Konsep, Prinsip, dan Strategi Pembelajaran Pauddikdasmen di Masa Pandemi COVID-19, Pengelolaan dan Jadwal