• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ONLINE DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN ONLINE DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

16

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEGIATAN

PEMBELAJARAN ONLINE DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG

Willy Setiawan(1); Dede Yusuf(2)

wilisetiawan29@gmail.com(1); dedeyusufstmikkomp@gmail.com(2)

(1)(2)Teknik Informatika STMIK Komputama Majenang

_____________________________________________________________________________________________ Abstract

COVID-19 is a virus originating from Wuhan, China that spread rapidly throughout the world. Indonesia began to be infected since the beginning of March 2020. The impact of the spread of COVID-19 caused losses to many countries, especially in the economic field. In the field of education, learning activities carried out in class are replaced online as a result of the spread of COVID-19 starting from elementary school to tertiary level. This study uses descriptive qualitative methods that describe online learning activities at STMIK Komputama Majenang during the COVID-19 pandemic that was held at home online. The object consists of 5 students of STMIK Komputama Majenang. Data collection was carried out using a questionnaire containing questions related to online learning at STMIK Komputama Majenang during the COVID-19 pandemic. Based on the results of research, online learning activities at STMIK Komputama Majenang have been effective and run well. Some applications used in online learning are Web E-learning, WhatsApp, Telegram, Edmodo, YouTube, Zoom, and Google Classroom. Constraints experienced during online learning are problems with a bad internet connection, limited quota, difficulty in learning, and the presence of other people's distractions when learning takes place.

.

Keywords: impact, COVID-19, online learning

___________________________________________________________________________ Pendahuluan

Sebuah virus dari Wuhan, Tiongkok yang ditemukan pada akhir Desember tahun 2019 menjangkiti 65 negara di dunia dan telah ditetapkan sebagai pandemi (Data WHO, 1 Maret 2020 dalam (Yuliana, 2020)). Virus ini merupakan jenis baru yang diberi nama oleh World Health

Organization (WHO) dengan nama Severa Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2

(SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya adalah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) (PDPI, 2020). Virus ini telah diamati oleh beberapa peneliti dengan melalui tahapan yang sulit karena lawan yang dihadapi adalah virus yang tidak terlihat (Nadeem, 2020). Coronavirus tergolong sebagai virus yang dapat menyebabkan penyakit dengan gejala ringan hingga berat. Coronavirus yang dapat menimbulkan gejala berat diketahui ada dua jenis yaitu penyakit infeksi saluran pernapasan seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan sindrom pernapasan akut berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia) dan menyerang bagian pernapasan manusia. Umumnya gejala infeksi COVID-19 yang muncul adalah gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Gejala tersebut akan muncul setelah masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dan masa paling panjang selama 14 hari (Kementerian Kesehatan, 2020). Tindakan pencegahan COVID-19 yang harus dilakukan menurut (Kementerian Dalam Negeri, 2020) yaitu sering mencuci tangan

(2)

17 menggunakan hand sanitizer atau sabun, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, ketika batuk atau bersin tutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau menggunakan tisu, jaga jarak minimal 1 meter dari orang yang mengalami gejala gangguan pernapasan, dan pakailah masker jika memiliki gejala gangguan pernapasan serta saat bepergian.

Perkembangan COVID-19 dengan sangat cepat menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia yang terjangkit sejak awal bulan Maret 2020. Dampak dari penyebaran COVID-19 menyebabkan terjadinya perubahan yang mendesak pada berbagai sektor dan terus meningkatnya angka kematian masyarakat yang positif terkena COVID-19 (Khasanah, 2020). Dampak tersebut juga membuat perekonomian di Indonesia menjadi merosot dengan jatuhnya nilai tukar rupiah dan naiknya harga barang terutama alat-alat kesehatan. Sistem Pendidikan di Indonesia juga ikut terkena dampak dari COVID-19. Pemerintah Indonesia pun mengeluarkan kebijakan baru yaitu diterapkannya social distancing untuk menghambat penyebaran COVID-19

Social distancing yaitu pembatasan sosial atau menjaga jarak antar manusia (Pratiwi, 2020).

Berdasarkan hasil keputusan Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease bahwa kegiatan pembelajaran baik di sekolah maupun perguruan tinggi diliburkan dan dilaksanakan di rumah masing-masing secara online (Kemdikbud RI, 2020). STMIK Komputama Majenang merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerapkan kebijakan tersebut untuk memutus rantai penyebaran dari COVID-19. STMIK Komputama Majenang menggunakan media pembelajaran online learning sebagai pengganti pembelajaran konvensional. Berbagai jenis aplikasi dan layanan digunakan untuk menunjang kebutuhan pembelajaran online seperti kelas-kelas virtual menggunakan Edmodo, Zoom, Google Classroom, Web E-learning, dan lain-lain.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Firman, tahun 2020 berjudul Pembelajaran Online di Tengah Pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dalam rangka memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran online di saat pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil penelitiannya, menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran online memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan di rumah masing-masing, Hal ini dapat mendorong perilaku social

distancing dan dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 karena dapat meminimalkan

munculnya kerumunan mahasiswa di kampus. Peneliti juga menyimpulkan bahwa metode pembelajaran online dapat memicu munculnya kemandirian belajar dan mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam kegiatan perkuliahan (Firman, 2020).

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Nur Hadi Waryanto, tahun 2006 berjudul On-line

Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran. Berdasarkan hasil temuannya bahwa

pembelajaran online memiliki beberapa kelebihan yaitu mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran setiap saat, interaksi antara mahasiswa dan dosen dapat dilakukan setiap saat, dan pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja. Adapun kelemahan dalam melakukan pembelajaran online yaitu membutuhkan biaya internet, koneksi internet sering kali lamban, dan dibutuhkan infrastruktur yang memadai. Kesimpulannya, meskipun pembelajaran online memiliki berbagai kelemahan dan tidak dapat menggantikan sepenuhnya pembelajaran di kelas tetapi cukup efektif diterapkan untuk saling melengkapi dengan pembelajaran di kelas (Waryanto, 2006).

(3)

18 Penelitian lain dilakukan oleh Wiwin Hartanto, tahun 2016 berjudul Penggunaan

E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitiannya, menyimpulkan bahwa

keberhasilan e-learning ditunjang oleh adanya interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Apabila pembelajaran berbasis web, maka dibutuhkan adanya interaksi antar kelompok, pendalaman materi, ujian, dan materi online (Hartanto, 2016).

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan saran terkait kegiatan pembelajaran online yang lebih baik dengan memperhatikan keluhan-keluhan mahasiswa yang menjadi objek penelitian. Peneliti memilih instansi pendidikan salah satunya adalah STMIK Komputama Majenang yang terkena dampak pandemi COVID-19 sehingga menghambat kegiatan pembelajaran tatap muka dan digantikan secara online. Kegiatan pembelajaran online tersebut perlu diperbaiki agar ke depannya dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.

Kelebihan penelitian ini dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu selain menghasilkan saran yang lebih baik terkait kegiatan pembelajaran online, juga menganalisis permasalahan dengan kuesioner yang lebih obyektif dan objek penelitiannya lebih berfokus pada mahasiswanya. Sehingga hasil penelitian lebih akurat dibandingkan penelitian sebelumnya yang menganalisis dengan pertanyaan lebih sedikit.

Metodologi Penelitian

Agar tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam penelitian maka hendaknya melalui suatu alur penelitian yang logis dan sistematis. Alur penelitian ini dimulai dengan tahapan identifikasi masalah, studi literatur, menentukan metode penelitian, penyusunan dan penyebaran kuesioner, pengumpulan data, tabulasi data, dan analisis kualitatif deskriptif data yang telah diperoleh untuk menarik sebuah kesimpulan. Pada tahapan identifikasi masalah, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran mahasiswa STMIK Komputama Majenang selama pandemi COVID-19 untuk merumuskan permasalahan dan tujuan dari penelitian. Pada tahapan studi literatur dilakukan untuk memperoleh referensi dan metode yang akan digunakan serta cara pengambilan data dan gambaran dari analisis data berdasarkan metode yang digunakan dalam suatu penelitian.

(4)

19 Gambar 1. Alur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2012: 4) mengemukakan bahwa “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” (Aziz, 2013). Menurut Nazir (1988, hlm. 63) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Rahmawati, 2016). Dasar pemikiran digunakannya metode kualitatif deskriptif adalah karena peneliti ingin memperoleh gambaran rinci tentang kegiatan pembelajaran mahasiswa STMIK Komputama Majenang di masa pandemi COVID-19.

Untuk pengumpulan data dilakukan penyusunan dan penyebaran kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kegiatan pembelajaran online mahasiswa STMIK Komputama Majenang selama masa pandemi COVID-19. Data dalam penelitian ini berupa kuesioner online melalui Google Form yang merupakan jawaban dari responden berupa deskripsi dari pengaruh pandemi COVID-19 terhadap kegiatan pembelajaran mahasiswa STMIK Komputama Majenang. Daftar pertanyaan terdapat di table 1. berupa pertanyaan yang diajukan ke lima orang mahasiswa STMIK Komputama Majenang sebagai responden (Pratiwi, 2020).

Tabel 1. Daftar pertanyaan yang diajukan ke responden

Objek Pertanyaan

Mahasiswa

1. Bagaimana kegiatan pembelajaran selama pandemi COVID-19 dilakukan?

(5)

20 3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran online dengan menggunakan

aplikasi tersebut?

4. Apa saja kendala yang dialami saat pembelajaran online?

5. Bagaimana dengan jadwal mata kuliah selama pembelajaran online? 6. Bagaimana dengan absensi kehadiran mayoritas mahasiswa saat

pembelajaran online?

7. Bagaimana dengan efektivitas pengumpulan tugas mayoritas mahasiswa? 8. Bagaimana jika materi yang disampaikan dosen sulit untuk dipahami? 9. Bagaimana pelaksanaan UTS atau UAS selama pandemi COVID-19

dilakukan?

10. Bagaimana hasil dari kegiatan pembelajaran online tersebut?

Tahapan selanjutnya dibuatkan tabulasi data berdasarkan data hasil kuesioner yang telah didapatkan. Kemudian dilakukan tahapan analisis dengan metode kualitatif deskriptif untuk mendapatkan gambaran kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang serta permasalahan-permasalahan yang dialami sehingga dapat memberikan sebuah kesimpulan dan saran untuk kegiatan pembelajaran online tersebut agar lebih baik lagi ke depannya.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian yang telah diolah dengan tabulasi data terdapat pada table 2. berupa pertanyaan dan jawaban dari kuesioner online yang diajukan ke responden mahasiswa STMIK Komputama Majenang melalui Google Form.

Tabel 2. Daftar pertanyaan dan jawaban dari kuesioner online

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana kegiatan pembelajaran selama pandemi COVID-19 dilakukan?

Mahasiswa 1: Pembelajaran dilakukan secara

online di rumah masing-masing.

Mahasiswa 2: Dilaksanakan secara online. Mahasiswa 3: Pembelajaran di kampus digantikan secara online.

Mahasiswa 4: Pembelajaran dilakukan secara

online melalui Web E-learning, WhatsApp, dan

Telegram.

Mahasiswa 5: Pembelajaran dilaksanakan melalui Web-E-learning.

2. Aplikasi apa yang digunakan dosen saat pembelajaran online?

Mahasiswa 1: Menggunakan Web E-learning sebagai absensi dan penyampaian materi. Aplikasi lainnya juga digunakan, seperti WhatsApp, Telegram, Edmodo, YouTube, Google Classroom untuk menutupi kekurangan dari Web E-learning.

(6)

21 Mahasiswa 2: Menggunakan Web E-learning, WhatsApp, Telegram, Edmodo, dan Google Classroom.

Mahasiswa 3: Aplikasi yang digunakan yaitu Web E-learning, WhatsApp, Telegram, YouTube, dan Google Classroom.

Mahasiswa 4: Dosen menggunakan Web

E-learning, WhatsApp, Zoom, Telegram, dan

YouTube saat pembelajaran online.

Mahasiswa 5: Menggunakan Web E-learning, WhatsApp, Zoom, dan Telegram.

3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran

online dengan menggunakan aplikasi

tersebut?

Mahasiswa 1: Dalam penggunaan aplikasi tidak ada masalah ketika kuota masih tersedia.

Mahasiswa 2: Sulit mengaksesnya karena di sini koneksi internetnya buruk.

Mahasiswa 3: Lancar dan tidak ada masalah. Mahasiswa 4: Tidak ada masalah jika kuota masih ada.

Mahasiswa 5: Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik, namun masih terdapat kendala dalam penggunaan aplikasi Zoom yaitu masalah koneksi internet dan cepat

menghabiskan kuota. 4. Apa saja kendala yang dialami saat

pembelajaran online?

Mahasiswa 1: Ketika kuota habis menjadi masalah ketika ada tugas.

Mahasiswa 2: Koneksi yang buruk. Mahasiswa 3: Kuota terbatas dan adanya gangguan orang lain saat di rumah.

Mahasiswa 4: Kendalanya ada di kuota yang terbatas.

Mahasiswa 5: Koneksi internet yang buruk dan kuota cepat habis.

5. Bagaimana dengan jadwal mata kuliah selama pembelajaran online?

Mahasiswa 1: Jadwal mata kuliah ada yang tetap dan ada yang berubah menyesuaikan dengan dosen dan mahasiswanya.

Mahasiswa 2: Ada yang tetap dan ada yang berubah.

Mahasiswa 3: Tidak ada perubahan jadwal. Mahasiswa 4: Biasanya ada perubahan jadwal pada mata kuliah tertentu.

Mahasiswa 5: Jadwal tetap, tetapi biasanya ada perubahan jadwal pada beberapa mata kuliah.

(7)

22 6. Bagaimana dengan absensi kehadiran

mayoritas mahasiswa saat pembelajaran online?

Mahasiswa 1: Mayoritas mahasiswa hadir, meskipun ada yang terlambat.

Mahasiswa 2: Mayoritas hadir.

Mahasiswa 3: Mayoritas hadir saat jam pembelajaran.

Mahasiswa 4: Mayoritas mahasiswa hadir. Mahasiswa 5: Hadir tapi terlambat.

7. Bagaimana dengan efektivitas pengumpulan tugas mayoritas mahasiswa?

Mahasiswa 1: Mayoritas mahasiswa mengumpulkan tugas tepat waktu.

Mahasiswa 2: Mayoritas mengumpulkan tugas. Mahasiswa 3: Mayoritas mahasiswa

mengumpulkan tugas yang diberikan. Mahasiswa 4: Mengumpulkan tepat waktu. Mahasiswa 5: Mengumpulkan tugas. 8. Bagaimana jika materi yang

disampaikan dosen sulit untuk dipahami?

Mahasiswa 1: Saya biasanya mencari di internet apa yang saat itu dipelajari dan jika ada tugas yang saya tidak tahu, saya bertanya pada teman. Mahasiswa 2: Bertanya pada teman.

Mahasiswa 3: Bertanya pada dosen atau mencari tahu sendiri.

Mahasiswa 4: Mencari di internet atau bertanya pada teman.

Mahasiswa 5: Mencari di internet. 9. Bagaimana pelaksanaan UTS atau

UAS selama pandemi COVID-19 dilakukan?

Mahasiswa 1: Pelaksanaan UTS dilakukan secara online dan UAS ada yang online dan ada yang offline.

Mahasiswa 2: Dilaksanakan secara online dan

offline.

Mahasiswa 3: Dilakukan secara online. Untuk UAS ada yang dilakukan secara offline. Mahasiswa 4: UTS secara online dan UAS

online dan offline.

Mahasiswa 5: Secara online dan offline. 10. Bagaimana hasil dari kegiatan

pembelajaran online tersebut?

Mahasiswa 1: Saya sulit memahami materi yang disampaikan selama pembelajaran online

sehingga ketika UTS maupun UAS mengalami kebingungan saat mengerjakan.

Mahasiswa 2: Sulit memahami materi. Karena saya tipe orang yang tidak bisa belajar secara

online, jadi seharusnya bertatap muka langsung.

Mahasiswa 3: Meskipun materi-materi yang diajarkan sulit untuk dipahami, internet sangat

(8)

23 membantu ketika kesulitan.

Mahasiswa 4: Kalau hasil saya kira dari segi pemahaman materi lebih baik saat pembelajaran di kelas, sedangkan hasil dari segi ujian lebih baik saat pembelajaran online.

Mahasiswa 5: Untuk hasil belum terlihat karena penilaian akhir semester belum keluar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di STMIK Komputama Majenang selama pandemi COVID-19 yaitu menggunakan sistem pembelajaran online. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) pun dilaksanakan secara online. Kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal mata kuliah yang tetap dan mayoritas mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik serta mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen.

Menurut mahasiswa 1 sistem pembelajaran online masih belum cukup efektif karena beberapa pemahaman mahasiswa yang kurang mendalam sehingga mahasiswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan. Kendala yang dialaminya adalah kuota yang terbatas. Aplikasi yang digunakan untuk mata kuliah yang diambilnya menggunakan Web E-learning, WhatsApp, Telegram, Edmodo, YouTube, dan Google Classroom.

Pendapat mahasiswa 2 tidak jauh berbeda dengan mahasiswa 1 yaitu sistem pembelajaran

online yang dilakukan masih belum cukup efektif karena menurutnya pembelajaran di kelas jauh

lebih baik daripada pembelajaran online. Kendala yang dialaminya adalah koneksi internet yang buruk. Aplikasi yang digunakan untuk mata kuliah yang diambilnya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa 1.

Sedangkan menurut mahasiswa 3 pembelajaran online sudah efektif dan berjalan dengan baik, meskipun masih terdapat kendala yang sependapat dengan mahasiswa 1 yaitu kuota yang terbatas serta adanya gangguan orang lain saat pembelajaran berlangsung. Aplikasi yang digunakannya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran online juga tidak jauh berbeda dengan mahasiswa 1.

Pendapat mahasiswa 4 tidak jauh berbeda dengan mahasiswa 3 yaitu sistem pembelajaran

online sudah efektif. Kendala yang dialaminya sependapat dengan mahasiswa 1 dan 3 yaitu

kuota yang terbatas. Aplikasi yang digunakannya yaitu Web E-learning, WhatsApp, Zoom, Telegram, dan YouTube.

Menurut mahasiswa 5 juga berpendapat bahwa pembelajaran online sudah efektif sependapat dengan mahasiswa 3 dan 4. Kegiatan pembelajaran online berjalan dengan baik meskipun masih terdapat suatu kendala dalam penggunaan aplikasi Zoom yaitu masalah koneksi internet yang buruk dan cepat menghabiskan kuota. Aplikasi yang digunakannya tidak jauh berbeda dengan mahasiswa 4.

Kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang diterapkan mengikuti kebijakan social distancing berdasarkan hasil keputusan Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease untuk menghambat

(9)

24 penyebaran COVID-19 sehingga pembelajaran di kampus STMIK Komputama Majenang diliburkan dan dilaksanakan di rumah masing-masing secara online.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

online selama pandemi COVID-19 di STMIK Komputama Majenang memberikan dampak

positif diantaranya adalah mendorong perilaku social distancing sehingga dapat memutus rantai penyebaran COVID-19, memunculkan kemandirian belajar dan mendorong mahasiswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan interaksi antara mahasiswa dan dosen juga dapat dilakukan setiap saat. Adapun dampak negatif dari kegiatan pembelajaran online selama pandemi COVID-19 di STMIK Komputama Majenang diantaranya adalah mahasiswa banyak mengeluhkan berbagai permasalahan seperti kuota internet yang terbatas, koneksi internet yang buruk, tugas-tugas yang menumpuk, dan materi pembelajaran sulit dipahami.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online Di STMIK Komputama Majenang, sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang sudah efektif dan berjalan dengan baik.

2. Beberapa aplikasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang yaitu Web E-learning, WhatsApp, Telegram, Edmodo, YouTube, Zoom, dan Google Classroom.

3. Dampak positif dari kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang adalah mendorong perilaku social distancing sehingga dapat memutus rantai penyebaran COVID-19, memunculkan kemandirian belajar dan mendorong mahasiswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan interaksi antara mahasiswa dan dosen juga dapat dilakukan setiap saat.

4. Dampak negatif dari kegiatan pembelajaran online di STMIK Komputama Majenang adalah mahasiswa banyak mengeluhkan berbagai permasalahan seperti kuota internet yang terbatas, koneksi internet yang buruk, tugas-tugas yang menumpuk, dan materi pembelajaran sulit dipahami.

Daftar Pustaka

Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19. Indonesian

Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81-89.

Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran. Jurnal Pendidikan

Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 10(1).

Kemdikbud RI. (2020). Edaran Tentang Pencegahan Wabah COVID-19 di Lingkungan Satuan Pendidikan Seluruh Indonesia.

Kementerian Dalam Negeri. (2020). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah Daerah. 1–206. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

(10)

25 Kementerian Kesehatan. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease

(COVID-19). 3, 1–116.

Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto, H., & Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sinestesia, 10(1), 41-48.

Nadeem, S. (2020). Coronavirus COVID-19: Available free literature provided by various companies, journals and organizations around the world. Journal of Ongoing Chemical Research, 5(1), 7-13.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2020). Panduan Praktik Klinis: Pneumonia 2019-nCoV. PDPI: Jakarta

Rizka Rahmawati. (2016). Tingkat Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Geografi di SMA Kota Bandung. http://repository.upi.edu/21981/6/S_GEO_1102854_Chapter3.pdf Waryanto, N. H. (2006). On-line Learning Sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran. In

Pythagoras (Vol. 2, Issue 1, 10–23).

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132304807/Online Learning sebagai Salah Satu Inovasi Pembelajaran.pdf

Mustangin, M. ., & Riswanto, B. . (2020). The Challenges and Opportunities; CIPP Model for Evaluation for TEFL Following the COVID-19 Pandemic. Jurnal Teknologi Dan Bisnis, 2(1), 29-39. https://doi.org/10.37087/jtb.v2i1.12

Windhiyana, E. (2020). Dampak Covid-19 terhadap kegiatan pembelajaran online di sebuah perguruan tinggi kristen di Indonesia. Perspektif Ilmu Pendidikan, 34(1), 1-8.

Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan literatur. Wellness And

Gambar

Tabel 1. Daftar pertanyaan yang diajukan ke responden
Tabel 2. Daftar pertanyaan dan jawaban dari kuesioner online

Referensi

Dokumen terkait

26 Google, “Zenius,” (22 September 2020). 27 Cecilia Engko & Paul Usmany, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online. Jurnal Akuntansi, Vol. 28 Arifah

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi mengenai dampak wabah COVID-19 terhadap implementasi pembelajaran daring (online) di SD Negeri Tamanbaru, mengenalkan aplikasi

Abstrak: Pandemi Covid-19 mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi online. Pembelajaran online yang menimbulkan banyak kendala, sehingga guru menjadikan home visit

Berdasarkan hasil wawancara terkait persepsi mahasiswa pendidikan matematika terhadap pembelajaran daring (online) pada masa pandemi covid-19 di STKIP Budidaya Binjai,

Angkasa Pura II mengelola 19 Bandara udara dimana 15 diantaranya merupakan bandara internasional. Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat negatif terhadap industri

Penelitian ini akan mengkaji beberapa hal penting selama masa pandemi Covid-19, diantaranya pengelolaan kegiatan pembelajaran oleh guru TK/PAUD, pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku petani cabai merah keriting saat pandemi COVID-19 dan bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap kegiatan usahatani

Skripsi yang berjudul: Problematika Guru Akidah Akhlak Dalam Menghadapi Pembelajaran Online Karena Dampak Pandemi Covid-19 Di Madrasah Aliyah Negeri 4 Hulu Sungai